Determinan Kepemilikan Jamban Sehat Di D PDF
Determinan Kepemilikan Jamban Sehat Di D PDF
ABSTRAK
Kondisi lingkungan yang sangat berpengaruh terhadap derajat kesehatan diantaranya penyediaan air bersih,
jamban keluarga, kondisi rumah dan kondisi lingkungan pemukiman. Desa dengan akses sanitasi layak (jamban
sehat) terendah di wilayah kerja UPTD Puskesmas Kotabaru yaitu: Sukomulyo (56, 5%) Kotabaru Barat
(62,9%) Kotabaru Selatan (63, 9%). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui determinan kepemilikan jamban
sehat di Desa Sukomulyo. Penelitian menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi adalah seluruh kepala
keluarga yang mempunyai jamban di Desa Sukomulyo, yaitu sebanyak 472 kepala keluarga. Sampel penelitian
menggunakan teknik simple random sampling, berjumlah 213 sampel. Analisis data menggunakan uji chi square
untuk mengetahui hubungan variabel independen dengan variabel dependen. Hasil penelitian menunjukkan ada
hubungan yang bermakna antara kepemilikan jamban sehat dengan pendidikan (p value 0, 001), pengetahuan (p
value 0, 001), sikap (p value 0, 001) dan pendapatan keluarga (p value 0, 001). Kesimpulan penelitian
menunjukkan bahwa ada hubungan antara pendidikan, pengetahuan, sikap dan pendapatan keluarga dengan
kepemilikan jamban sehat di di Desa Sukomulyo Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Kotabaru Kecamatan
Martapura Kabupaten OKU Timur.
ABSTRACT
Environmental conditions that are very influential on health status include the provision of clean water, family
latrines, housing conditions and environmental conditions of the settlement. The villages with the lowest
sanitation access (low latrines) in the working area of UPTD Kotabaru Health Center were Sukomulyo (56.5%),
Kotabaru Barat (62. 9%), Kotabaru Selatan (63. 9%). The purpose of this research is to know the determinant of
the ownership of healthy latrine in Sukomulyo Village. The research used cross sectional approach. Population
is all head of household having latrines in Sukomulyo Village as many as 472 head of family. The sample of
research using simple random sampling technique amounted to 213 samples. Data analysis using chi square test
to know the relation of independent variable with dependent variable. The results showed there was a significant
correlation between the ownership of healthy latrine with education (p value 0, 001), knowledge (p value 0,001),
attitude (p value 0, 001) and family income (p value 0, 001). The conclusion of the research shows that there is a
correlation between education, knowledge, attitude and income of the family with the ownership of healthy
latrine in Sukomulyo Village Working Area of Kotabaru Health Center of Martapura Sub-district, OKU Timur
Regency.
How to Cite: Novitry, Fera., Agustin, Rizka. (2017). Determinan Kepemilikan Jamban Sehat di Desa
Sukomulyo Martapura Palembang. Jurnal Aisyah: Jurnal Ilmu Kesehatan. 2 (2), 107 – 116.
Tabel 2. Hubungan Tingkat Pendidikan, Pengetahuan, Sikap, dan Pendapatan Keluarga dengan
Kepemilikan Jamban Sehat.
Kepemilikan Jamban
Total
Variabel Tidak Memenuhi Syarat Memenuhi Syarat p value
n % n % N %
Pengetahuan
Kurang 99 73,9 35 26,1 134 100
Baik 29 36,7 50 63,3 79 100 0,001
Jumlah 128 60,1 85 39,9 213 100
Pendidikan
Rendah 95 79,8 24 20,2 119 100
Tinggi 33 35,1 61 64,9 94 100 0,001
Jumlah 128 60,1 85 39,9 213 100
Sikap
Negatif 85 73,3 31 26,7 116 100
Positif 43 44,3 54 55,7 97 100 0,001
Jumlah 128 60,1 85 39,9 213 100
Pendapatan Keluarga
Rendah 95 68,3 44 31,7 139 100
Tinggi 33 44,6 41 55,4 74 100 0,001
Jumlah 128 60,1 85 39,9 213 100
bermakna antara pengetahuan dengan oleh sarana jamban keluarga tersebut. Hal
kepemilikan jamban sehat di Desa ini menyebabkan responden hanya
Sukomulyo Puskesmas Kotabaru membangun sarana tanpa memikirkan
Kecamatan Martapura. Hasil penelitian ini aspek-aspek persyaratan kesehatan. Namun
sejalan dengan penelitian yang dilakukan diantara responden yang mempunyai
Dharma (2014) di Desa Sei Musam Kendit. jamban tidak memenuhi syarat kesehatan
Dari penelitian tersebut diperoleh hasil terdapat 36, 7% responden yang
bahwa dari 87 responden yang mempunyai pengetahuan baik. Hal ini dapat
berpengetahuan baik dan memiliki jamban terjadi karena meskipun responden tersebut
(66, 7%) dan yang tidak memiliki jamban mempunyai pengetahuan yang baik,
(33, 3%). Sedangkan responden dengan pengetahuan tersebut tidak diaplikasikan
pengetahuan yang kurang baik, yang dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini
memiliki jamban (33, 4%) dan yang tidak berhubungan dengan masalah finansial dari
memiliki jamban (66, 6%). Dari hasil keluarga.
analisa statistik dengan menggunakan uji Dari hasil penelitian, terdapat 26, 1%
chi square diperoleh (p < 0,05), artinya ada responden yang mempunyai jamban
hubungan yang bermakna antara memenuhi syarat kesehatan namun
pengetahuan dengan kepemilikan jamban mempunyai pengetahuan yang kurang. Hal
keluarga. ini dapat terjadi karena adanya bias
Pengetahuan merupakan domain yang informasi penelitian karena pada sebagian
sangat penting dalam membentuk tindakan rumah terdiri dari 2 (dua) kepala keluarga
seseorang, sebab dari pengalaman dan hasil atau lebih. Sehingga pada saat penelitian
penelitian, ternyata perilaku yang didasari ada responden yang pengetahuan dengan
oleh pengetahuan akan lebih langgeng cara wawancara dilakukan pada orang yang
daripada perilaku yang tidak didasari oleh berbeda dengan yang membangun jamban.
pengetahuan. Pengetahuan yang dimiliki
oleh individu merupakan salah satu faktor Hubungan Sikap dengan Kepemilikan
yang menentukan untuk mencari dan Jamban Sehat
meminta upaya pelayanan kesehatan. Hasil penelitian menunjukkan proporsi
Semakin tinggi pengetahuan individu responden yang memiliki jamban tidak
tentang akibat yang ditimbulkan oleh suatu memenuhi syarat kesehatan dengan sikap
penyakit, maka makin tinggi upaya negatif yaitu sebesar 73, 3%, lebih besar
pencegahan yang dilakukan (Gerungan dibandingkan dengan proporsi responden
dalam Darmawan, 2013). yang memiliki jamban tidak memenuhi
Hubungan yang bermakna antara syarat kesehatan dengan sikap positif yaitu
pengetahuan terhadap kepemilikan jambah sebesar 44, 3%. Hasil uji statistik diperoleh
sehat, dimana responden yang memiliki ada hubungan yang bermakna antara sikap
jamban namun tidak memenuhi syarat dengan kepemilikan jamban sehat di Desa
kesehatan sebagian besar (73, 9%) Sukomulyo Puskesmas Kotabaru
termasuk dalam kategori pengetahuan Martapura.
kurang. Kurangnya pengetahuan yang Hasil penelitian ini sejalan dengan
dimiliki responden disebabkan karena penelitian yang dilakukan Dharma (2014)
minimnya informasi yang mereka dapat di Desa Sei Musam Kendit. Dari penelitian
tentang sanitasi lingkungan terutama tersebut diperoleh hasil bahwa dari 87
tentang jamban sehat. Yang mereka pahami responden, responden yang berpengetahuan
hanyalah tidak diperbolehkan BAB di baik dan memiliki jamban (66, 7%) dan
sembarang tempat, tanpa memikirkan yang tidak memiliki jamban (33, 3%).
persyaratan kesehatan yang harus dipenuhi Sedangkan responden dengan pengetahuan
yang kurang baik, yang memiliki jamban Sifat negatif yang dimiliki sebagian besar
(33, 4%) dan yang tidak memiliki jamban responden yang tidak memiliki jamban
(66, 6%). Dari hasil analisa statistik dengan sehat tersebut disebabkan karena kurangnya
menggunakan uji chi square diperoleh (p < informasi kesehatan mengenai jamban sehat
0,05), artinya ada hubungan yang bermakna yang sebenarnya tidaklah mahal. Namun
antara pengetahuan dengan kepemilikan diantara responden yang mempunyai
jamban keluarga. jamban tidak memenuhi syarat kesehatan
terdapat 44,3% responden yang mempunyai
Sikap didefinisikan sebagai reaksi atau
sikap positif. Hal ini dapat terjadi karena
respon yang masih tertutup dari seseorang
meskipun responden tersebut mempunyai
terhadap suatu stimulus atau objek. Di sini
sikap positif, namun sebagian responden
dapat disimpulkan bahwa manifestasi sikap
mempunyai kendala pada lahan yang
itu tidak dapat ditafsirkan terlebih dahulu
mereka punya. Umumnya, responden
dari perilaku yang tertutup. Sikap secara
tersebut tidak memiliki lahan yang luas
nyata menunjukkan konotasi adanya
untuk membangun septic tank dengan jarak
kesesuaian reaksi terhadap stimulus tertentu
10-15 m dari sumber air minum.
yang dalam kehidupan sehari-hari
merupakan reaksi yang bersifat emosional Sebagian lainnya mengungkapkan bahwa
terhadap stimulus sosial. meskipun lahan yang dimiliki cukup untuk
membangun septic tank yang letaknya lebih
Sikap belum merupakan suatu tindakan atau
dari 10 m, namun mereka sudah terlanjur
aktifitas, akan tetapi merupakan
membangun sarana air minum dan septic
predisposisi tindakan suatu perilaku. Sikap
tank tersebut dan tidak bisa diubah sesuai
itu masih merupakan reaksi tertutup, bukan
syarat kesehatan karena biaya yang harus
merupakan reaksi terbuka atau tingkah laku
dikeluarkan lagi untuk biaya perbaikan.
yang terbuka. Sikap merupakan kesiapan
Dari hasil penelitian, terdapat 26,7%
untuk bereaksi terhadap objek di
responden yang mempunyai jamban
lingkungan tertentu sebagai suatu
memenuhi syarat kesehatan namun
penghayatan terhadap objek. Terjadinya
mempunyai sikap negatif. Hal ini dapat
perilaku yang kurang baik dari individu
terjadi di lokasi penelitian terdapat bebrapa
karena kurangnya pengetahuan dan sikap.
rumah yang baru dibangun. Hampir seluruh
Dalam hal ini bagaimana seharusnya
rumah yang baru dibangun tersebut
keluarga mengetahui secara jelas dan benar
otomatis membangun jamban permanen
tentang jamban yang mememuhi syarat
yang sehat meskipun responden yang
kesehatan dan berbagai penyakit serta
mempunyai rumah tersebut tidak
dampak kesehatan yang dapat disebabkan
mempunyai sikap positif.
oleh tinja (Heny, 2013).
Dari hasil penelitian ini diperoleh bahwa Hubungan Pendapatan Keluarga dengan
responden yang tidak memiliki jamban Kepemilikan Jamban Sehat
sehat mempunyai sikap negatif tentang Hasil penelitian diketahui proporsi
jamban sehat. Mereka menganggap biaya responden yang memiliki jamban tidak
pembangunan jamban sehat pasti memenuhi syarat kesehatan dengan
membutuhkan dana yang lebih besar pendapatan keluarga yang rendah yaitu
sedangkan manfaat dan kegunaan antara sebesar 68, 3%, lebih besar dibandingkan
jamban biasa dan jamban yang memenuhi dengan proporsi responden yang memiliki
syarat adalah sama, yaitu menampung jamban tidak memenuhi syarat kesehatan
kotoran manusia agar tidak mencemari dengan pendapatan keluarga dengan
lingkungan sekitar dan menyebabkan kategori tinggi yaitu sebesar 44, 6%. Hasil
penyakit. uji sttaistik didapatkan ada hubungan yang