Anda di halaman 1dari 6

Yuli Indahwati, et al Pertanggungjawaban Notaris Pengganti Terhadap Surat Kuasa Membebankan Hak Tanggungan Yang Cacat Hukum1

PERTANGGUNGJAWABAN NOTARIS loss of a legal situation, followed by the creation of a new


PENGGANTI TERHADAP SURAT KUASA legal condition.
Ratio decidendi of the jurisprudence of the Supreme
MEMBEBANKAN HAK TANGGUNGAN Court of the Republic of Indonesia Number 1545 K / PDT /
YANG CACAT HUKUM 2011 concerning Power of Attorney Charges Underwriting
Rights that are legally flawed namely the existence of a
LIABILITY OF REFERRAL NOTEMS legally flawed deed made by a substitute notary. SKMHT
TOWARDS POWERFUL LOANS OF LEGAL (Power of Attorney Charges Underwriting Rights) is a legal
flaw so that all legal products on the basis of SKMHT
RIGHTS (Power of Attorney Charges Mortgage) are null and void
by law.
Yuli Indahwati, Herowati Poesoko dan Dyah Octhorina
Susanti
Key word: authority, substitute notary and Ratio decidendi
Program Studi Kenotariatan Pasca Sarjana Fakultas Pendahuluan
Hukum Universitas Jember
Jl. Kalimantan No.37 Jember 68121 Koperasi adalah suatu perkumpulan yang
Email : alodiageraldaks@gmail.com Kewenangan seorang notaris untuk dapat membuat Surat
Kuasa Membebankan Hak Tanggungan (SKMHT) dapat
Abstrak dilakukan dengan membuat akta notaris sendiri atau dengan
Kewenangan notaris pengganti dalam pembuatan menggunakan Blanko akta yang dikeluarkan oleh Badan
Surat Kuasa Membebankan Hak Tanggungan dengan Pertanahan Nasional Republik Indonesia (BPN-RI). Namun
mengeluarkan grosse, salinan akta, kutipan akta Notaris demikian, dalam hal pengisian Blanko Surat Kuasa
atau pengesahan surat dibawah tangan (legalisasi atau Membebankan Hak Tanggungan tersebut ada hal-hal yang
warmeking) yang dilekatkan pada akta yang disimpan tidak sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang terdapat
dalam protokol Notaris dalam hal dia sedang menjalankan dalam Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 tentang
jabatannya sebagai NP. NP selama menjalankan Jabatan Notaris (UUJN). Sehingga menyebabkan akta
jabatannya mempunyai kedudukan dan kewenangan yang tersebut kehilangan keotentitasannya apabila yang mengisi
sama dengan Notaris. blanko SKMHT tersebut adalah seorang notaris.
Notaris pengganti dalam membuat SKMHT harus Berdasarkan Pasal 33 ayat (2) UUJN, kewenangan
mengerti tanggung jwab yang diembannya dan Notaris pengganti sama dengan kewenangan Notaris
konsekwensi hukum yang akan diperolehnya jika karena Pasal 15 UUJN tentang kewenangan Notaris,
melanggar. Pada dasarnya dalam hukum perdata bentuk berlaku pula terhadap Notaris pengganti. Adanya
sanksi hukumnya dapat berupa kewajiban untuk memenuhi Notaris pengganti bertujuan untuk memenuhi kebutuhan
prestasi (kewajiban) serta hilangnya suatu keadaan hukum, masyarakat dalam pembuatan akta, Notaris pengganti
yang diikuti dengan terciptanya suatu keadaan hukum baru. hanya bersifat sementara, karena menggantikan Notaris
Ratio decidendi dari yurisprudensi Mahkamah Agung yang sedang cuti, sakit ataupun berhalangan atau tidak
Republik Indonesia Nomor 1545 K/PDT/2011 tentang Surat dapat menjalankan fungsinya sebagaimana mestinya.
Kuasa Membebankan Hak Tanggungan yang cacat hukum Sehingga pelayanan masyarakat untuk membuat akta
yaitu adanya akta yang cacat hukum yang dibuat oleh otentik tidak terganggu dan berjalan sebagaimana
notaris pengganti. SKMHT (Surat Kuasa Membebankan mestinya1.
Hak Tanggungan) menjadi cacat hukum sehingga segala Pejabat atau Instansi yang berwenang pun
produk hukum atas dasar SKMHT (Surat Kuasa berbeda untuk mengangkat Notaris, Notaris Pengganti
Membebankan Hak Tanggungan) tersebut batal demi sebagaimana yang telah dijelaskan di dalam Pasal 2
hukum. UUJN. Oleh dari itu dengan adanya perbedaan
pengangkatan ataupun syarat-syarat untuk menjadi
Kata kunci : kewenangan, notaris pengganti dan Ratio Notaris atau Notaris Pengganti seharusnya ada perbedaan
decidendi dan pembatasan terkait kewenangan dan tanggung jawab
Abstract Notaris pengganti, karena dari syarat dan kriteria dalam
hal pengangkatan yang di atur UUJN, terdapat perbedaan
The authority of a substitute notary in the manufacture yang mendasar, atas dasar peraturarn perundang-undangan
of a Power of Attorney to impose a Mortgage Right by pula kewenangan dan tanggung jawab Notaris Pengganti
issuing a grosse, a copy of the deed, notary deed or harus memiliki aturan khusus terkait mandat atau
ratification of an underhand letter (legalization or kewenangan yang diterima olehnya2.
warmeking) attached to the deed kept in the Notary Tanggung jawab Notaris pengganti sebagai
protocol in the event that he is carrying out his position as profesi lahir dari adanya kewajiban dan
NP. NP while carrying out his position has the same kewenangan yang diberikan kepadanya, kewajiban dan
position and authority as the Notary. kewenangan tersebut secara sah dan terikat mulai
The substitute notary in making SKMHT must
understand the responsibilities he carries and the legal 1
Pasal 15 ayat (1) Undang-undang Republik Indonesia Nomor 2
consequences that will be obtained if he violates. Basically tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang- undang Nomor 30 tahun 2004
in civil law the form of legal sanctions can be in the form of tentang Jabatan Notaris
2
an obligation to fulfill performance (obligations) and the Lutfi Effendi, Pokok-Pokok Hukum Administrasi, ( Malang,
Bayu Media Publishing, 2003), hlm. 77-78.
Jurnal Ilmu Hukum Program Pascasarjana Magister Kenotariatan Universitas Jember 2018,: 1-6
Yuli Indahwati, et al Pertanggungjawaban Notaris Pengganti Terhadap Surat Kuasa Membebankan Hak Tanggungan Yang Cacat Hukum2

berlaku sejak Notaris mengucapkan sumpah jabatannya penelitian yang difokuskan untuk mengkaji penerapan
sebagai notaris. Sumpah yang telah diucapkan kaidah-kaidah atau norma-norma dalam Hukum positif
tersebutlah yang seharusnya mengontrol segala yang berlaku. Tipe penelitian yuridis normatif dilakukan
tindakan Notaris dalam menjalankan jabatannya. Raden dengan dilakukan dengan mengkaji berbagai macam aturan
Soegondo Notodisoerjo3 menyatakan tentang apa yang Hukum yang bersifat formil seperti Undang-Undang,
dapat dipertanggung jawabkan oleh Notaris pengganti literatur-literatur yang bersifat konsep teoritis yang
yaitu apabila penipuan atau tipu muslihat itu bersumber kemudian dihubungkan dangan permasalahan yang menjadi
dari notaris sendiri. pokok pembahasan ini. Pendekatan yang dilakukan oleh
Salah satu kasus Putusan Mahkamah Agung Nomor penulis adalah sebagai berikut 1) Pendekatan undang-
1545 K/PDT/2011 yang menjelaskan tentang akta-akta undang (statute approach) yaitu suatu pendekatan yang
Surat Kuasa Tentang Membebankan Hak Tanggungan dilakukan dengan menelaah semua undang-undang dan
dimana dianggap cacat yuridis, tidak sah dan batal hukum. regulasi yang tersangkut paut dengan isu hukum yang
Contoh kasus notaris pengganti dalam kasus Budiyanto yang sedang dihadapi; 2) Pendekatan konseptual (conceptual
menggunakan notaris pengganti dalam pembuatan akta Surat approach) adalah suatu pendekatan yang beranjak
Kuasa tentang Membebankan Hak Tanggungan dimana pandangan-pandangan dan doktrin-doktrin yang
dianggap cacat yuridis, tidak sah dan batal hukum yang berkembang dari ilmu hukum, sehingga dengan
dilakukan penghadap dalam pembuatan akta Hak mempelajari pandangan-pandangan dan doktrin yang
Tanggungan Nomor 116/2004 tanggal 24 September 2004 berkembang dalam ilmu hukum, penulis dapat menemukan
di hadapan Notaris MERISA HERAWATI, SH., selaku ide-ide yang melahirkan pengertian hukum, konsep-konsep
Notaris pengganti dari Notaris HARUN KAMIL, SH.tidak hukum dan asas-asas hukum yang relevan dengan isu yang
mempunyai kekuatan hukum mengikat 4 dihadapi.5 Terkait dengan tesis ini merujuk pada hubungan
Budiyanto dalam gugatannya telah menyatakan hukum dalam hukum perdata dan doktrin-doktrin yang
bahwa tanda tangan Budiyanto dalam SKMHT Nomor 114 berkembang dalam hukum perdata. Asas yang digunakan
tanggal 6 Agustus 2004 telah dipalsukan sebagaimana antara lain asas kehendak para pihak, asas kepastian hukum,
dimuat dalam butir gugatan. Dengan demikian jelas bahwa prinsip pemberian kewenangan, penafsiran hukum,
gugatan Budiyanto yang diajukan terhadap Merisa konstitusi hukum dan logika hokum dan 3) Pendekatan
Herawati, SH sebelum adanya putusan peradilan adalah kasus (case approach) adalah suatu pendekatan yang
prematur atau belum waktunya untuk diajukan peristiwa mengkaji beberapa kasus dikaji untuk referensi bagi suatu
dan fakta hukum lain yang juga tidak dicermati dengan isu hukum. Berbeda dengan penelitian sosial, pendekatan
hati-hati, teliti dan seksama, baik oleh Notaris. kasus dalam penelitian normatif bertujuan untuk
Berdasarkan bukti tersebut diperkuat oleh Badan mempelajari penerapan norma-norma atau kaidah
Pertanahan Nasional dan PT. Bank Mandiri, bahwa hukumyang dilakukan dalam praktek hukum. Terutama
seseorang yang menghadap ke Notaris, ke Badan mengenai kasus-kasus yang telah diputuskan sebagaimana
Pertanahan Nasional dan juga ke PT. Bank Mandiri saat yang dapat dilihat dalam yurispendensi terhadap perkara-
itu bila diteliti dan dilihat secara seksama, maka foto orang perkara yang menjadi fokus penelitian6. Pendekatan kasus
yang tercantum dalam KTP BUDIYANTO (palsu) dengan menggunakan Putusan Mahkamah Agung Republik
foto pada KTP BUDIYANTO (asli) sangat berbeda sekali, Indonesia Nomor 1545 K/PDT/2011 tentang Surat Kuasa
artinya tidak identik. Kasus tentang akta yang cacat hukum Membebankan Hak Tanggungan yang cacat hukum dan
yang dibuat oleh notaris pengganti mengakibatkan batalnya Ratio decidendi dari yurisprudensi Mahkamah Agung
akta tersebut sehingga akta yang dibuat notaris pengganti Republik Indonesia Nomor 1545 K/PDT/2011 tentang
menjadi tidak syah karena penghadap memiliki surat kuasa Surat Kuasa Membebankan Hak Tanggungan yang cacat
membebakan hak tanggungan yang cacat hukum. hukum.
Berdasarkan latar belakang diatas, Penulis mengambil
permasalahan untuk dikaji lebih lanjut sebagai berikut : Pembahasan
1. Apakah notaris pengganti berwenang dalam membuat
Surat Kuasa Membebankan Hak Tanggungan Kewenangan Notaris Pengganti Dalam Pembuatan
(SKMHT)? Surat Kuasa Membebankan Hak Tanggungan
2. Apakah notaris pengganti bertanggung jawab terhadap (SKMHT)
Surat Kuasa Membebankan Hak Tanggungan Surat Kuasa Membebankan Hak Tanggungan
(SKMHT)? (SKMHT), penulis terlebih dahulu membahas mengenai
3. Apa Ratio decidendi dari yurisprudensi Mahkamah tinjauan umum mengenai kuasa, termasuk tentang kuasa
Agung Republik Indonesia Nomor 1545 K/PDT/2011 yang terkandung di dalam Surat Kuasa Membebankan Hak
tentang Surat Kuasa Membebankan Hak Tanggungan Tanggungan (SKMHT). Pemberian kuasa atau dalam
yang cacat hukum? bahasa Belanda disebut Latsgeving, merupakan suatu
persetujuan (overenkoms) dengan mana seseorang memberi
Metode Penelitian kuasa atau kekuasaan (macht) kepada orang lain, yang
menerimanya untuk dan atas nama pemberi kuasa
Tipe penelitian yang digunakan dalam penulisan (latsgever). Cara pemberian dan penerimaan kuasa dapat
ini adalah yuridis normatif (Legal Research), yakni dilakukan dengan akta otentik (Notarieel), dengan tulisan

3 5
Raden Soegondo Notodisoerjo, Hukum Notariat di Indonesia Ibid, hlm 135-136
6
suatu Penjelasan, (Jakarta, Raja Grafindo Persada, 1993), hlm. 229. Herowati Poesoko, Diktat Metode Penulisan dan Penelitian Hukum
4
Putusan Mahkamah Agung Nomor 1545 KPDT/2011 (Jember Fakultas Hukum Universitas Jember, 2012). Hlm 38-39
Jurnal Ilmu Hukum Program Pascasarjana Magister Kenotariatan Universitas Jember 2018,: 1-6
Yuli Indahwati, et al Pertanggungjawaban Notaris Pengganti Terhadap Surat Kuasa Membebankan Hak Tanggungan Yang Cacat Hukum3

dibawah tangan (Onderhands geschrift), dengan surat biasa Peran notaris merupakan pekerjaan yang unik,
dan atau dengan lisan.7 undang-undang memberi kewenangan kepada notaris untuk
Surat Kuasa Membebankan Hak Tanggungan atau membuat suatu dokumen berupa akta notaris dibidang
yang sering disebut SKMHT merupakan pemberian kuasa hukum perdata8. Bagi masyarakat, notaris muncul sebagai
dari satu subjek hukum (orang/badan hukum) kepada sosok yang mempunyai kewenangan publik, penyuluh dan
subjek hukum (orang/badan hukum) lainnya (penerima pemberi nasihat. Jabatan notaris mempunyai dua ciri dan
kuasa) untuk melakukan satu urusan tertentu. Urusan sifat essensil yaitu ketidakmemihakan (impartiality) dan
tertentu (kuasa khusus) ini sudah tentu yaitu melakukan kemandirian atau ketidaktergantungan (independency)
atau menyelenggarakan membebankan Hak Tanggungan. didalam memberikan bantuan kepada para kliennya.
Surat Kuasa Membebankan Hak Tanggungan Kewenangan utama dari Notaris adalah untuk
(SKMHT) dapat dilakukan dengan prinsi-prinsip yang membuat akta otentik, untuk dapat suatu akta memiliki
diterapkan dalam pembuatan Surat Kuasa Membebankan otensitasnya sebagai akta otentik maka harus memenuhi
Hak Tanggungan (SKMHT) . Sahnya suatu SKMHT selain ketentuan sebagai akta otentik yang diatur dalam Pasal
dari harus dibuat dengan akta notariil, menurut Pasal 15 1868 KUHPerdata. Notaris pengganti mempunyai
ayat (1) UUHT No. 4 Tahun 1996 harus pula memenuhi kewenangan yang didefinisikan sebagai kekuasaan untuk
persyaratan SKMHT yang dibuat itu : melakukan sesuatu, kewenangan seorang notaris pengganti
a. Tidak memuat kuasa untuk melakukan perbuatan lain dalam beberapa hal, yaitu:
daripada membebankan Hak Tanggungan. a. Notaris harus berwenang sepanjang menyangkut akta
b. Sepakat oleh kehendak para pihak yang harus dibuat itu;
b. Notaris harus berwenang sepanjang mengenai orang
c. Tidak memuat kuasa substitusi. untuk kepentingan siapa akta itu dibuat;
d. Mencantumkan secara jelas obyek Hak Tanggungan, c. Notaris harus berwenang sepanjang mengenai tempat,
jumlah utang dan nama serta identitas krediturnya, dimana akta itu dibuat;
nama dan identitas debitur apabila debitur bukan
pemberi Hak Tanggungan Tanggung Jawab Notaris Pengganti Terhadap
Pembuatan SKMHT
Kewenangan Notaris Penganti sama Pembuatan SKMHT wajib dibuat dalam akta notariil
dengan Notaris yang digantikannya. Selain kewajiban yang atau akta PPAT. Oleh karena itu yang berwenang
sama dengan Notaris yang digantikannya Notaris Pengganti membuat SKMHT adalah notaris dan PPAT. Keotentikan
berkewajiban menyerahkan kembali Protokol Notaris suatu akta notaris sendiri dapat didasarkan pada ketentuan
kepada Notaris setelah cuti berakhir. Serah terima Pasal 1868 KUHPerdata jo Pasal 1 (1) jo Pasal 1 (7) jo
sebagaimana dimaksud dibuatkan berita acara dan Pasal 38 UUJN. Menurut ketentuan-ketentuan tersebut
disampaikan kepada Majelis Pengawas Wilayah. Notaris maka notaris adalah pejabat umum yang mempunyai
Pengganti, mempunyai tanggung jawab pada seluruh Akta wewenang untuk membuat akta-akta otentik, dimana
yang telah dibuatnya meskipun Protokol Notaris telah bentuk dan tatacara dari akta notaris tersebut harus sesuai
dipindahkan atau diserah teimakan kepada pihak lain yang dengan yang diatur dalam UUJN. Oleh karena itu, seorang
menyimpan Protokol Notaris. Larangan menjadi “Notaris notaris ketika menjalankan jabatannya tidak terlepas dari
Pengganti” berlaku untuk Notaris yang belum menjalankan segala ketentuan yang diatur dalam UUJN, begitu juga
jabatannya, Notaris yang sedang menjalani cuti, dan Notaris mengenai bentuk dan tata cara pembuatan setiap akta harus
yang dalam proses pindah wilayah jabatannya. sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh UUJN,
Pasal 15 ayat 1 UUHT menegaskan bahwa meskipun dalam hal ini notaris tersebut mengisi suatu
pembuatan SKMHT adalah kewenangan Notaris blanko SKMHT yang telah diterbitkan oleh BPN RI.
Dalam praktiknya juga sering terjadi Berdasarkan teori kewenangan wewenang atau yang
konflik (chaos) tugas dan kewenangan antara PPAT dan sering pula ditulis dengan kewenangan merupakan suatu
Notaris apalagi kewenangan Notaris dikuatkan dengan tindakan hukum yang diatur dan diberikan kepada suatu
Undang-undang Nomor 40 Tahun 2003 sedangkan PPAT jabatan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
hanya dikuatkan dengan Peraturan Pemerintah (disingkat berlaku yang mengatur jabatan yang bersangkutan. Hukum
PP) Nomor 37 tahun 1998 tentang Peraturan Jabatan administrasi negara mengenal wewenang dapat diperoleh
Pembuat Akta Tanah (disingkat PJPPAT). Dalam Pasal 15 secara atribusi, delegasi, atau mandat. Wewenang secara
ayat 2 huruf f UUJN ditegaskan Notaris berwenang atribusi adalah pemberian wewenang yang baru kepada
membuat akta yang berkaitan dengan Akta pertanahan. suatu jabatan berdasarkan suatu peraturan perundang-
Kewenangan yang dimaksud di sini adalah undangan atau aturan hukum. Selanjutnya, wewenang
kewenangan yang kemudian lahir setelah terbentuk secara delegasi merupakan pemindahan atau pengalihan
peraturan perundang-undangan dalam bentuk Undang- wewenang yang ada berdasarkan suatu peraturan
undang. Namun juga dapat diketemukan wewenang Notaris perundang-undangan atau aturan hukum. Sedangkan
bukan dengan pengaturan Undang-undang dikemudian hari, mandat bukan merupakan pengalihan atau pemindahan
dapat saja melalui tindakan hukum tertentu yang harus di wewenang, tetapi karena yang berkompeten atau
buat dengan akta Notaris seperti pendirian partai politik berwenang berhalangan.9
yang wajib dibuat dengan akta Notaris. Berdasarkan UUJN, notaris sebagai pejabat umum

8
Herlien Budiono, Ajaran Umum Hukum Perjanjian dan
Penerapannya di Bidang Kenotariatan, (Bandung, PT Citra Aditya Bakti
7
Komar Andarsasmita, Notaris II, (Bandung, Sumur Bandung, 2011), hlm 219.
9
1982), hlm. 453 Ibid, hlm. 88.
Jurnal Ilmu Hukum Program Pascasarjana Magister Kenotariatan Universitas Jember 2018,: 1-6
Yuli Indahwati, et al Pertanggungjawaban Notaris Pengganti Terhadap Surat Kuasa Membebankan Hak Tanggungan Yang Cacat Hukum4

memperoleh wewenang secara atribusi, karena wewenang usaha, maka pelaku usaha dianggap bertanggung jawab
tersebut diciptakan, diberikan dan diperoleh dari UUJN itu sampai ia dapat membuktikan bahwa ia tidak bersalah.
sendiri. Kewenangan notaris diatur dalam Pasal 15 UUJNP Notaris pengganti dalam membuat SKMHT harus
dibagi menjadi tiga kewenangan meliputi kewenangan mengerti tanggung jwab yang diembannya dan
umum, kewenagan khusus, dan kewenangan notaris yang konsekwensi hukum yang akan diperolehnya jika
ditentukan kemudian. Kewenangan notaris untuk membuat melanggar. Pada dasarnya dalam hukum perdata bentuk
SKMHT didasari pada ketentuan Pasal 15 ayat (1) UUHT. sanksi hukumnya dapat berupa kewajiban untuk memenuhi
Ketentuan Pasal tersebut menegaskan bahwa SKMHT prestasi (kewajiban) serta hilangnya suatu keadaan hukum,
dapat dibuat dalam dua bentuk yaitu akta notaris atau akta yang diikuti dengan terciptanya suatu keadaan hukum baru.
PPAT. Selanjutnya berdasarkan Pasal 15 ayat (1) UUJNP Pertanggungjawaban hukum dibidang perdata merupakan
menegaskan bahwa notaris berwenang membuat akta pertanggungjawaban hukum yang didasari oleh adanya
otentik mengenai semua perbuatan, perjanjian, dan hubungan keperdataan antar subyek hukum.
penetapan yang diharuskan oleh peraturan perundang-
undangan dan/atau yang dikehendaki oleh yang Ratio decidendi Yurisprudensi Mahkamah Agung
berkepentingan untudinyatakan dalam akta otentik, Republik Indonesia Tentang Surat Kuasa
menjamikepastian tanggal pembuatan akta, menyimpaakta, Membebankan Hak Tanggungan yang Cacat Hukum
memberikan grosse, salinan dan kutipanakta, semuanya itu Ratio decidendi tidak hanya penting dalam sistem
sepanjang pembuatan akta ittidak juga ditugaskan atau dimana hakim terikat keputusan hakim yang terlebih
dikecualikan kepadpejabat lain atau orang lain yang dahulu (precedent), akan tetapi juga di negara
ditetapkan oleh undang-undang. bertradisi civil law system seperti Indonesia. Istilah hukum
Konsekuensi logis dari ketentuan Pasal 15 ayat (1) ini digunakan dalam masyarakat hukum yang merujuk
UUHT adalah pejabat yang berwenang membuat SKMHT prinsip hukum, moral, politik dan sosial yang digunakan
dengan akta notaris adalah notaris yang dalam pengadilan sehingga sampai membuat keputusan
menjalankan jabatannya tunduk pada tata cara bentuk demikian. Jadi setiap kasus memiliki Ratio decidendi,
sesuai dengan ketentuan UUJN. Ketentuan Pasal tersebut alasan yang menentukan atau inti-inti yang menentukan
menegaskan pula notaris berwenang untuk membuat akta putusan12. Ratio decidendi (jamak: rationes decidendi)
otentik. Berkaitan dengan itu, SKMHT merupakan suatu adalah sebuah istilah latin yang sering di terjemahkan
surat kuasa yang dibuat oleh pemberi kuasa kepada secara harfiah sebagai “alasan untuk keputusan itu”.
penerima kuasa untuk membebankan hak tanggungan atas Menurut Kuswandi Pudjosewojo dalam pedoman pelajaran
objek hak tanggungan yang dijadikan jaminan kredit. tata hukum sendiri mendefinisikan sebagai faktor-faktor
Berdasarkan teori tanggung jawab hukum, yang sejati (materiil fact, factor-faktor yang ensesial yang
kewenangan notaris pengganti dalam SKMHT harus justru mengakibatkan keputusan begitu itu)13
didasarkan pada dimana yang luas yang menunjukan resiko Kadang Ratio decidendi jelas terlihat, akan tetapi
atau tanggung jawab. Meliputi hak dan kewajiban secara terkadang pula perlu dijelaskan. Biasanya memang dalam
aktual atau potensial seperti kerugian, ancaman, dan praktek, hal-hal yang essensiil ini menjadi kepentingan
penipuan Liability. Notaris pengganti juga harus memiliki para pihak dalam perkara untuk membuktikannya atau
sifat Responsibility berarti hal yang dapat membantahnya atau menurut penulis sebagai “pusat
dipertanggungjawabkan atas suatu kewajiban, dan termasuk pertarungan para pengacara untuk dibuktikan”. Ketika
putusan, ketrampilan, kemampuan dan kecakapan meliputi melihat sebuah keputusan pengadilan, Ratio
juga kewajiban bertanggung jawab atas undang-undang decidendi berdiri sebagai dasar hukum atas dasar putusan
yang dilaksanakan10. dijatuhkan. Ratio decidendi secara hukum mengikat
Hans Kelsen dalam teorinya tentang tanggung jawab pengadilan yang lebih rendah melalui doktrin "stare
hukum menyatakan bahwa seseorang bertanggung jawab decisis", tidak seperti obiter dicta, seperti komentar yang
secara hukum atas suatu perbuatan tertentu atau bahwa dia dibuat sehubungan dengan kasus yang mungkin relevan
memikul tanggung jawab hukum, subjek berarti bahwa dia atau menarik, tetapi tidak menarik dari keputusan
bertanggung jawab atas suatu sanksi dalam hal perbuatan hukum. Ratio decidendi dapat dikatakan mengikat untuk
yang bertentanga. Hans Kelsen menyatakan bahwa untuk masa depan. Semua pernyataan lain tentang hukum dalam
melakukan kehati-hatian yang diharuskan oleh hukum pendapat pengadilan - semua pernyataan yang tidak
disebut kekhilafan (negligence); dan kekhilafan biasanya membentuk bagian dari putusan pengadilan pada isu-isu
dipandang sebagai satu jenis lain dari kesalahan (culpa) yang benar-benar memutuskan dalam kasus tertentu.14
walaupun tidak sekeras kesalahan yang terpenuhi karena Dalam kaitannya Mahkamah Konstitusi mengambil
mengantisipasi dan menghendaki, dengan atau tanpa keputusan tentu mempertimbangkan berbagai aspek.
maksud jahat, serta akibat yang membahayakan. 11 Salah satu nya pendapat para hakim, sehingga ratio
Prinsip ini harus ada pada notaris pengganti dalam decindendi menjadi pertimbangan yang tidak boleh di
SKMHT dicantumkan sebagai klausula eksonerasi dalam kesampingkan dalam mengambil keputusan.
perjanjian standart yang dibuatnya. Dalam prinsip ini dianut Proses ratio decindendi melalui penafsiran hukum
system pembuktian terbalik, maka setiap terjadi sengketa dalam kasus Penafsiran diartikan sebagai pemberian kesan,
perdata antara konsumen dengan pelaku usaha, atau apabila pendapat, atau pandangan teoritis terhadap sesuatu.
terjadi pelanggaran atau kejahatan yang dilakukan pelaku Pandangan kata dari penafsiran adalah interpretasi. Bila

10 12
Ibid, hlm. 38 Ranuhandoko, Terminologi Hukum Inggris-Indonesia, (jakarta,
11
Somardi, General Teori Of Law and State, Teori Umum Hukum Sinar Grafita, 2003), hlm.475
13
dan Negara. Dasar-Dasar Ilmu Hukum Normatif Sebagai Ilmu Hukum Ibid. hlm.476
14
Deskriptif Empirik (Jakarta: BEE Media Indonesia, 2007). Hlm 81 Ibid, hlm.476
Jurnal Ilmu Hukum Program Pascasarjana Magister Kenotariatan Universitas Jember 2018,: 1-6
Yuli Indahwati, et al Pertanggungjawaban Notaris Pengganti Terhadap Surat Kuasa Membebankan Hak Tanggungan Yang Cacat Hukum5

dikaitkan dengan ilmu hukum, maka penafsiran hukum dalam Pasal 1868 KHUPerdata antara lain harus memenuhi
merupakan kegiatan yang dilakukan oleh ahli hukum atau syarat bentuk akta yang ditetapkan dalam UU. Untuk akta
pengadilan dalam memberikan kesan atau makna dari suatu notaris tentunya harus dibuat sesuai UUJN, khususnya
norma hukum. Menurut Sudikno Mertokusumo, penafsiran Pasal 38. Sedangkan untuk akta PPAT, pembuatannya
merupakan salah satu metode penemuan hukum yang harus memenuhi syarat yang ditetapkan dalam Peraturan
memberi penjelasan yang gamblang mengenai teks undang- Kepala BPN atau Perkaban. Adanya masalah ternyata
undang agar ruang lingkup kaidah dapat ditetapkan sebagian Kantor Pertanahan tetap menginginkan bahwa
sehubungan dengan peristiwa tertentu.15 SKMHT yang dibuat secara notaril harus tetap mengikuti
Penafsiran dalam hal ini judicial interpretation cara pembuatan akta SKMHT yang ditetapkan dalam
(penafsiran oleh hakim), juga dapat berfungsi sebagai Perkaban, yang jika hal tersebut dituruti oleh notaris akan
metode perubahan konstitusi dalam arti menambah, terjadi pelanggaran bentuk akta notaris yang ditetapkan
mengurangi, atau memperbaiki makna yang terdapat dalam dalam UUJN.
suatu teks Undang Undang Dasar. Para hakim Adapun cacat hukum akta notaris ialah jika notaris
menggunakan pandangan atau kemampuan mereka membuat SKMHT tentunya harus membuatnya sesuai
berdasarkan pemahaman mereka terhadap hukum itu ketentuan yang ditetapkan dalam UUJN. Artinya akta
sendiri. Artinya, setiap hakim berhak dalam melakukan tersebut dapat dibuat dalam bentuk "minuta akta".17 Asli
penafsiran konstitusi, sehingga suatu saat para hakim akan akta disimpan di dalam protokol notaris, sedangkan kepada
saling bertentangan dalam menafsirkan konstitusi terhadap para pihak diberikan “salinan" atau dibuat dalam bentuk
sebuah perkara tertentu. "originali". Artinya asli akta yang dibuat tersebut
Penafsiran merupakan kewajiban hukum dari hakim, diserahkan kepada para pihak. Jika notaris mengikuti
ada beberapa pembatasan mengenai kemerdekaan hakim pembuatan akta SKMHT yang ditetapkan dalam Perkaban
untuk menafsirkan peraturan perundang-undangan. Menurut atau peraturan pertanahan lainnya maka akta yang dibuat
Logemann mengatakan, bahwa hakim harus tunduk kepada tersebut bukan dalam bentuk minuta akta maupun originali
pembuat undang-undang. Dalam hal kehendak itu tidak karena originali tidak dikenal adanya salinan dan hal lain
dapat dibaca begitu saja dari kata-kata peraturan perundang- berkenaan dengan kewajiban adanya foot-note serta bentuk
undangan, hakim harus mencarinya dalam kata-kata akhir akta yang bertentangan dengan UUJN. Maka bila
tersebut. Hakim wajib mencari kehendak pembuat undang- pelanggaran itu dilakukan, akta tersebut tidak memenuhi
undang, karena ia tidak boleh membuat tafsiran yang tidak syarat sebagai akta otentik sebagaimana ditetapkan dalam
sesuai dengan kehendak pembuat undang-undang. Atas Pasal 1868 KUHPerdata dan akibatnya Hak tanggungan
dasar itu hakim tidak diperkenankan menafsirkan yang dibebani atas tanah tersebut menjadi bermasalah. Jika
undang-undang diluar dari yang diamanatkan kostitusi. dasar pembebanannya tidak memenuhi syarat sebagai akta
Hakim tidak boleh menafsirkan kaidah yang mengikat, otentik tentunya hak tanggungannya menjadi batal demi
kecuali penafsiran yang sesuai dengan maksud pembuat hukum.
undang-undang.16
Penafsiran hukum pada Putusan MA RI Nomor Kesimpulan dan Saran
1545 K/Pdt/2011 dilakukan sebelum mempertimbangkan Berdasarkan hasil pembahasan maka dapat
keputusan Putusan MA RI Nomor 1545 K/Pdt/2011 ini disimpulkan hal-hal berikut Pertama, Kewenangan notaris
terjadi. Pengaruh yang ditimbulkan cukuplah besar pengganti dalam pembuatan Surat Kuasa Membebankan
mengenai penafsiran hukum, apabila penafsiran tersebut Hak Tanggungan dengan mengeluarkan grosse, salinan
merubah subtansiali dalam kostitusi, tentu dalam akta, kutipan akta Notaris atau pengesahan surat dibawah
penjalanan isi muatan Pasal kostitusi merujuk pada tangan (legalisasi atau warmeking) yang dilekatkan
penafsiran lembaga yang berwenang. Sehingga pada akta yang disimpan dalam protokol . Notaris dalam
berfungsinya dalam sistem demokrasi dalam hubungan hal dia sedang menjalankan jabatannya sebagai NP. NP
perimbangan peran antara cabang kekuasaan legislatif, selama menjalankan jabatannya mempunyai kedudukan
eksekutif, dan lembaga peradilan. Tentu dapat menjaga dari dan kewenangan yang sama dengan Notaris;
penyalahgunaan kekuasaan oleh satu cabang kekuasaan dan Kedua, notaris pengganti dalam membuat SKMHT
untuk melindungi setiap individu warga negara dari harus mengerti tanggung jwab yang diembannya dan
penyalahgunaan kekuasaan oleh lembaga Negara yang konsekwensi hukum yang akan diperolehnya jika
merugikan hak-hak fundamental mereka yang dijamin oleh melanggar. Pada dasarnya dalam hukum perdata bentuk
konstitusi. Undang-Undang Dasar memberikan otoritas sanksi hukumnya dapat berupa kewajiban untuk memenuhi
kepada MK sebagai penafsir paling absah dan authentik prestasi (kewajiban) serta hilangnya suatu keadaan hukum,
terhadap konstitusi. Walaupun demikian, pendapat dan yang diikuti dengan terciptanya suatu keadaan hukum baru;
penafsiran hukum MK yang dapat diterima penafsiran Ketiga, Ratio decidendi dari yurisprudensi Mahkamah
yang dikeluarkan melalui putusannya atas permohonan Agung Republik Indonesia Nomor 1545 K/PDT/2011
yang diajukan kepadanya sesuai lingkup kewenangannya tentang Surat Kuasa Membebankan Hak Tanggungan yang
untuk mengadili dan memutus suatu perkara. cacat hukum yaitu adanya akta yang cacat hukum yang
Sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan dibuat oleh notaris pengganti. SKMHT (Surat Kuasa
yang berlaku dan untuk memenuhi syarat suatu akta agar Membebankan Hak Tanggungan) menjadi cacat hukum
menjadi akta otentik harus memenuhi ketentuan yang diatur sehingga segala produk hukum atas dasar SKMHT (Surat
Kuasa Membebankan Hak Tanggungan) tersebut batal demi
hukum.
15
Soedikno Mertokusumo, Penemuan Hukum, Sebuah Pengantar,
(Yogyajarta,Penerbit Liberty, 2001). Hlm. 57-61.
16 17
Ibid. hlm.53 Ibid. hlm.89
Jurnal Ilmu Hukum Program Pascasarjana Magister Kenotariatan Universitas Jember 2018,: 1-6
Yuli Indahwati, et al Pertanggungjawaban Notaris Pengganti Terhadap Surat Kuasa Membebankan Hak Tanggungan Yang Cacat Hukum6

Saran yang dapat diajukan antara lain untuk Ranuhandoko, 2003. Terminologi Hukum Inggris-
berbagai pihak sebagai berikut Pertama, bagi Badan Indonesia, Jakarta, Sinar Grafita
Pertanahan Nasional lebih memperhatikan pembuatan akta
Soedikno Mertokusumo, 2001. Penemuan Hukum, Sebuah
yang didasarkan pada SKMHT (Surat Kuasa
Pengantar, Yogyajarta,Penerbit Liberty
Membebankan Hak Tanggungan) oleh natoris pengganti
sehingga dapat dicek keabsahan akta supaya tidak cacat
yuridis.; Kedua, bagi notaris yang menjalankan jabatan B. Makalah/Artikel/Karya Ilmiah :
hendaknya dalam menunjuk notaris pengganti memiliki
Herowati Poesoko, 2012, Diktat Mata Kuliah Metode
karakteristik yang sesuai Undang-undang Jabatan Notaris
sehingga notaris pengganti dapat menjalankan jabatannya Penulisan dan Penelitian Hukum, Jember: Fakultas
secara benar dan sesuai dengan hukum yang berlaku. Bagi Hukum Universitas Jember
notaris hendaknya memperhatikan tanggung jawab hukum
jika memberikan kuasa pada notaris penggati berdasarkan C.Peratura n dan Perunda ng - Unda nga n
undang-undang yang serta peraturan yang berlaku agar
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Notaris Undang- undang Nomor 30 tahun 2004 tentang Jabatan
pengganti harus memiliki karakteristik yang diperlukan Notaris
dalam penanganan hukum untuk membuat surat kuasa Putusan Mahkamah Agung Nomor 1545 KPDT/2011
membebankan hak tanggungan dan Ketiga, Surat Kuasa
Membebankan Hak Tanggungan (SKMHT) adalah
merupakan perjanjian pemberian kuasa untuk
membebankan Hak Tanggungan, sehingga keberadaannya
tidak cukup kuat dalam hukum sehingga harus secepatnya
untuk membebankan Hak Tanggungan sebelum jangka
waktu SKMHT berakhir

Ucapan Terima Kasih

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Dosen


Pembimbing Utama Prof. Dr. Herowati Poesoko, S.H,
M.Si, dan Dosen Pembimbing Anggota Dr. Dyah Octhorina
Susanti, S.H, M.Hum, yang telah memberikan kritik dan
saran demi kesempurnaan jurnal ini. Serta teman-teman
seperjuangan Mkn UNEJ angkatan 2014 yang tak bisa
disebutkan satu persatu. Kritik, saran dan masukan yang
membangun senantiasa Penulis tunggu untuk kesempurnaan
tulisan ini.

Daftar Pustaka

A. Buku :

Lutfi Effendi, 2003. Pokok-Pokok Hukum Administrasi,


Malang, Bayu Media Publishing
Raden Soegondo Notodisoerjo, 1993. Hukum Notariat di
Indonesia suatu Penjelasan, (Jakarta, Raja Grafindo
Persada
Komar Andarsasmita, 1 9 8 2 . Notaris II, (Bandung,
Sumur Bandung
Herlien Budiono, 2011. Ajaran Umum Hukum Perjanjian
dan Penerapannya di Bidang Kenotariatan,
Bandung, PT Citra Aditya Bakti

Peter Mahmud Marzuki. 2010. Penelitian Hukum. Jakarta :


Kencana Prenada Media Group

Somardi, 2007. General Teori Of Law and State, Teori


Umum Hukum dan Negara. Dasar-Dasar Ilmu
Hukum Normatif Sebagai Ilmu Hukum Deskriptif
Empirik. Jakarta: BEE Media Indonesia

Jurnal Ilmu Hukum Program Pascasarjana Magister Kenotariatan Universitas Jember 2018,: 1-6

Anda mungkin juga menyukai