Anda di halaman 1dari 3

PENGENDALIAN KEJADIAN LUAR BIASA (KLB)

INFEKSI NOSOKOMIAL

No Dokumen No Revisi Halaman


SPO /SPO/PPI/IV/2015 00 1/3
Ditetapkan oleh,

Tanggal Terbit
Dr. Mohamad Yanuar Fajar, Sp.P.
Plh. Direktur Utama
Pengertian 1. Kejadian luar biasa (KLB) adalah terjadinya peningkatan
jumlah penderita penyakit tertentu atau kematian yang
disebabkan oleh penyakit tertentu disuatu tempat tertentu
sebesar dua kali atau lebih dibandingkan dengan kurun waktu
sebelumnya, atau sebelumnya tidak ada kasus-kasus tersebut
berhubungan secara epidemologis.
2. Surveilans infeksi nosokomial adalah suatu kegiatan
pengamatan yang sistematis, aktif dan terus menerus terhadap
kejadian dan penyebaran penyakit pada suatu populasi serta
kejadian / peristiwa yang mempengaruhi resiko terjadinya
penyakit tersebut.
3. TIM Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit
(TPPIRS) terdiri dari anggota multi disiplin di rumah sakit yang
bertanggung jawab penuh terhadap pengendalian infeksi
nosokomial.

Tujuan 1. Mengurangi resiko terjadinya KLB nosokomial pada pasien


yang dirawat, petugas dan pengunjung RSU MMA
2. Mengidentifikasi secara dini terjadinya KLB infeksi nosokomial.
3. Tatalaksana apabila terjadi KLB infeksi nosokomial.
4. Melaksanakan evaluasi dan tindak lanjut pola kuman yang ada
di RSU MMA.
5. Menjamin mutu pelayanan rumah sakit.

Kebijakan PENGENDALIAN KEJADIAN LUAR BIASA (KLB) INFEKSI


NOSOKOMIAL sesuai yang tercantum dalam SK Direktur Utama
Rumah Sakit Umum Menteng Mitra Afia

Prosedur A. TIM Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit


(TPPIRS)
1. Menerima laporan dari IPCN / Ruangan / bahwa telah terjadi
dugaan KLB di ruangan
2. Menginvestigasi lapangan untuk memastikan KLB
3. Melaporkan kejadian tersebut kepada Direktur, tembusan
Komite Medik dan Ruangan yang bersangkutan.
4. Mengadakan rapat khusus untuk mengevaluasi KLB dan
berkoordinasi dengan bagian terkait sesuai kebutuhan.
PENGENDALIAN KEJADIAN LUAR BIASA (KLB)
INFEKSI NOSOKOMIAL

SPO No Dokumen No Revisi Halaman


/SPO/PPI/IV/2015 00 2/3
Prosedur 5. Apabila diperlukan mengusulkan kepada Direktur Utama untuk
mengisolasi ruangan atau mengisolasi pasien bersangkutan
yang dianggap tercemar oleh infeksi

B. Infection Prevention Control Nurse (IPCN )


1. Mengidentifikasi secara dini adanya KLB di ruangan.
2. Melaporkan ke PPIRS
3. Berkoordinasi dengan Panitia Infeksi Nosokomial / ruangan
yang bersangkutan dalam hal tatalaksana KLB
4. Melakukan pemantauan secara khusus dan berkala agar tidak
terjadi KLB berulang

C. Perawat ruangan
Melaksanakan tindakan untuk mencegah infeksi nosokomial
dengan cara :
1. Melakukan isolasi terhadap pasien
a. bila pasien dirawat bersama penderita lain, maka
dipindahkan ke kamar isolasi
b. bila pasien dalam kamar 2 orang, maka yang sehat
dipindahkan dan kamar tersebut menjadi kamar isolasi
c. bila pasien sendiri, kamar berubah menjadi isolasi
2. Mengambil bahan dari berbagai lokasi tersangka sumber
infeksi untuk dibiakkan dan antibiogram sampai ditemukan
sumber infeksi dan mengirim ke Instalasi Patologi Klinik.
3. Memasang label biru di tempat penampungan bahan
pemeriksaan laboratorium pasien penyakit menular., disertai
perkataan : AWAS BAHAN MENULAR
4. Memisahkan linen yang dipakai pasien dalam kantong plastic
dengan tanda / label tertentu (merah), dan mengirim ke
Laundry luar ( pihak ketiga ) dengan menggunakan troly linen
kotor.
5. Mengumpulkan semua kotoran dari pasien, tinja / urin dan
membuang sesuai prosedur biasa.
6. Memisahkan semua alat bekas pakai yang habis pakai seperti
kasa dll kedalam wadah sampah medis yang berlapiskan
kantong kuning .
7. Semua alat bekas pakai yang tidak habis pakai dimasukkan
kedalam kantong terpisah untuk dibawa dengan trolly tersendiri
untuk dicuci, didesinfeksi dan disterilkan
8. Selama pelaksanaan prosedur tetap berprinsip pada kaidah-
kaidah kewaspadaan standar.
PENGENDALIAN KEJADIAN LUAR BIASA (KLB)
INFEKSI NOSOKOMIAL

SPO No Dokumen No Revisi Halaman


/SPO/PPI/IV/2015 00 3/3
Prosedur D. Infection Prevention Control Link Nurse (IPCLN ) / Tim
Pelaksana Ruangan
1. Mencatat setiap kejadian infeksi nosokomial di ruangan sesuai
prosedur “Pelaksanaan Surveilans Infeksi Nosokomial”
2. Mencatat data tambahan yang dibutuhkan untuk investigasi
KLB antara lain :
a. sumber penularan
b. cara penularan
c. aspek lain yang diperlukan untuk penanggulangan atau
memutuskan rantai penularan
3. Melaksanakan ronde bersama IPCN untuk mencari adanya
indikasi sumber infeksi
4. Berkoordinasi dengan seluruh personil di Unit kerjanya untuk
memberikan klarifikasi-klarifikasi perihal yang terkait dengan
KLB, pelaksanaan SPO secara benar.
5. Berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi, mengadakan
upaya peningkatan pengendalian infeksi nosokomial tetap
berkoordinasi secara intensive kepada Panitia Pengendali
Infeksi Nosokomial
Unit Terkait TIM PPIRS
Ruang Rawat
Direktur Utama

Anda mungkin juga menyukai