Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Rancangan merupakan serangkaian kegiatan dimana setiap tahap dalam rangkaian benar-benar

terdefinisikan,hal ini dilakukan untuk menemukan jawaban tentang permasalahan yang diteliti melalui

suatu pengujian hipotesis.Jadi,suatu percobaan secara sederhana ditujukan untuk mengamati faktor

perlakuan dan faktor pengamatan (Usman, 1999).

Untuk itu rancangan dapat disusun sedemikian sehingga bagian keragaman yang bersumber

pada dari yang dikenali itu dapat diukur dan dikeluarkan dari galat.Model rancangan yang didalamnya ada

pengelompokan seperti inilah yang kemudian akan dibahas dalam bahasan berikut ini, rancangan yang

dimaksud adalah rancangan acak kelompok.

Rancangan Acak Kelompok atau randomized block design merupakan salah satu model rancangan

dalam rancangan percobaan. Rancangan acak kelompok ini digunakan bila unit percobaan tidak homogen,

dimana ketidak homogen ini diduga mengarah pada satu arah. Rancangan ini disebut rancangan acak

kelompok, karena pengacakan perlakuan dilakukan pada setiap kelompok. Rancangan ini dapat digunakan

untuk melakukan percobaan di lapangan atau di laboratorium atau di rumah kaca.

Oleh sebab itu penulis ingin mengetahui lebih dalam mengenai rancangan acak kelompok untuk

memberikan penjelasan terkait dengan gambaran umum rancangan acak kelompok.

1.2 Rumusan Masalah

1.Apa pengertian dari Rancangan Acak Kelompok?

2.Apa saja langkah-langkah dalam menyelesaikan kasus RAK menggunakan aplikasi SPSS?

3..Bagaimana penyelesaian kasus RAK menggunakan aplikasi SPSS?

4..Bagaimana penyelesaian kasu RAK menggunkan metode manual?

1
1.3 Tujuan

1.Untuk mendeskripsikan secara umum mengenai RAK.

2.Untuk mengetahui langkah-langakh dalam pengerjaan RAK menggunakan SPSS.

3.Untuk tahu cara penyelesaian RAK secara manual.

4. Untuk membuat keragaman di dalam setiap kelompok minimum dan keragaman antar kelompok

dibuat maksimum.

1.4 Manfaat

1.Lebih efisien dan lebih akurat disbanding Rancangan Acak Kelompok.

2.Lebih fleksibel.

2
BAB II

PEMBAHASAN

1.1 Kajian Teori Rancangan Acak Kelompok

Rancangan Acak Kelompok atau biasa disingkat RAK digunakan jika kondisi unit percobaan

yang digunakan tidak homogen. Dalam rancangan ini, petakan percobaan dibagi menjadi beberapa

kelompok. Masing-masing kelompok di bagi lagi menjadi beberapa petak yang banyaknya sama

dengan jumlah perlakuan. Adapun tujuannya adalah untuk menjaga agar keragaman antara perlakuan

dalam satu kelompok sekecil mungkin. Manfaat rancangan ini adalah adanya pembagian kedalam

kelompok sehingga keragaman yang disebabkan oleh kelompok dapat disisihkan. Di samping itu

rancangan ini juga dapat menurunkan galat percobaan, yang berarti pula meningkatkan ketelitian

percobaan. Percobaan ini umumnya dilakukan di lapangan atau laboratorium, diantaranya:

Pengaruh jenis varietas terhadap karakter agronomi tanaman jagung

Pengaruh penggunaan jagung sebagai campuran bahan pakan terhadap perkembangan ternak

Pengaruh pemupukan N, P dan K terhadap hasil jagung

Urutan kegiatan dalam RAK adalah sebagai berikut:

Tentukan jumlah perlakuan dan jumlah kelompok

Tentukan lokasi percobaan

Buat denah percobaan berdasarkan jumlah perlakuan dan kelompok

Lakukan pengacakan perlakuan pada setiap blok Contoh denah dan pengacakan

menggunakan RAK

3
1.2 Langkah-langkah Penggunaan SPSS Dalam Penyelesaian RAK.

1.Buka software SPSS klik Variable View pada pojok kiri bawah,kemudian ketik pada kolom Name

Perlakuan,Kelompok ,Berat,Kolom Type Numeric,kolom Label Jumlah Pakan,Jenis Ikan,Berat Ikan.2

2.Ketik angka 1 pada value dan A pada Value Label,kemudian klik Add.

(Lakukan cara yang sama sampai 4 kali).

Klik OK.

4
3.Lakukan cara yang sama seperti di atas.

4.Masukkan data dengan format sepert dibawah ini.

5
5.Klik Analyze lalu klik Univariate,maka muncul gambar seperti dibawah.

6.Klik Berat Ikan (Berat) pindahkan ke Dependent Variable.

Klik Jenis Ikan (Kelompok) pindahkan ke Fixed Factor s.

Klik Jenis Pakan (Perlakuan) Fixed Factor s.

Klik Model.

6
7.Kemudian sorot variable Perlakuan dan Kelompok lalu pindahkan ke kolom Model,pada Build Term(s)

pilih menu Main Effects. Lalu klik Continue.

8.Klik Menu Post Hoc.

7
9. Sorot Variabel Perlakuan dan Kelompok ke Post Hoc Tests for.Kemudian centang Duncan lalu klik

Continue,maka akan kembali ke tampilan sebelumnya.

10. Maka akan muncul data seperti dibawah.

UNIANOVA Berat BY Perlakuan Kelompok

/METHOD=SSTYPE(3)

/INTERCEPT=INCLUDE

/POSTHOC=Perlakuan Kelompok(DUNCAN)

/CRITERIA=ALPHA(0.05)

/DESIGN=Perlakuan Kelompok.

8
1.3 Penyelesaian Kasus RAK Menggunakan SPSS.

OUTPUT

Univariate Analysis of Variance

Between-Subjects Factors

Value Label N

1 0,25 5

2 0,5 5
Jumlah Pakan
3 0,75 5

4 1 5

1 Lele 4

2 Nila 4

Jenis Ikan 3 Karper 4

4 Bawal 4

5 Gurami 4

Tests of Between-Subjects Effects

Dependent Variable: Berat Ikan

Source Type III Sum of df Mean Square F Sig.

Squares

Corrected Model 368.638a 7 52.663 14.298 .000

Intercept 6188.162 1 6188.162 1680.044 .000

Perlakuan 85.830 3 28.610 7.767 .004

Kelompok 282.808 4 70.702 19.195 .000

Error 44.200 12 3.683

Total 6601.000 20

Corrected Total 412.838 19

a. R Squared = .893 (Adjusted R Squared = .830)

9
Post Hoc Tests

Jumlah Pakan

Homogeneous Subsets

Berat Ikan

Duncana,b

Jenis Ikan N Subset

1 2

Gurami 4 13.800

Karper 4 15.900

Bawal 4 16.700

Nila 4 16.750

Lele 4 24.800

Sig. .066 1.000

Means for groups in homogeneous subsets are

displayed.

Based on observed means.

The error term is Mean Square(Error) = 3.683.

a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 4.000.

b. Alpha = 0,05.

10
1.4 Penyelesaian Kasus RAK Menggunakan Cara Manual.

Dari pertambahan berat pada bibit ikan umur 70 hari (dalam Ons):

Kelompok Perlakuan (Jumlah pakan /kg)

(Jenis Ikan) 0,25 0,5 0,75 1 Jumlah Rata-rata

1.Lele 19,6 28,2 26,6 24,8 99,2 24,8

2.Nila 13,6 16 17,6 19,8 67 16,,75

3.Karper 13,2 15 16,8 18,6 63,6 15,9

4.Bawal 11,8 15,4 18,4 21,2 66,8 16,7

5.Gurami 12,6 14,8 14,2 13,6 55,2 13,8

Total 70,8 89,4 93,6 98 351,8 87,95

Perlakuan(Yi)

FK = Faktor Koreksi

351,82 123763,24
FK = = = 6118,162
4x5 20

351,82
JKT = Jumlah Kuadrat Total 4x5

JKT = 19,62+ 13,62+…+21,22+13,62- 6118,162 = 412,838


11
JKP = Jumlah Kuadrat Perlakuan

70,82 +89,42 +93,62 +982


JKP = - 6188,162 = 85,83
5

JKK = Jumlah Kuadrat Kelompok

99,22 +672 +63,62 +66,82 +55,22


JKK = - 6188,162 = 282,808
4

JKG = Jumlah Kuadrat Galat

JKG = 412,838 – 85,83 – 282,808 = 44,2

Sumber Derajat Jumlah Kuadrat F-hitung F-Tabel

Keragaman Bebas Kuadrat Tengah

Perlakuan 3 85,83 28,61 7,767421 3,49

Kelompok 4 282,808 70,702 19,19511 3,26

Galat 12 44,2 3,683333333

Total 19 412,838

Hipotesis:

Hipotesis untuk pengaruh perlakuan

H0 :Tidak ada pengaruh pemberian jumlah pakan terhadap berat bibit ikan

H1 :Paling sedikit ada satu pengaruh pemberian jumlah pakan terhadap berat bibit ikan

Hipotesis untuk pengaruh kelompok

12
H0: Tidak ada pengaruh jenis ikan terhadap berat bibit ikan

H1: Paling sedikit ada satu pengaruh jenis ikan tergadap berat bibit ikan

Kesimpulan : Paling sedikit ada satu pengaruh pemberian jumlah pakan terhadap berat bibit ikan dan paling

sedikit ada satu pengaruh jenis ikan terhadap berat bibit ikan.

13
BAB III

PENUTUP

1.1 Kesimpulan

1.Rancangan acak kelompok adalah suatu rancangan dasar yang menggunakan pengawasan

setempat dengan pembatsan pengacakan.

2.Persentase ikan paling banyak adalah produksi bibit ikan Lele.dan persentase paling sedikit

adalah Gurami.

1.2 Saran

Kelemahan dari RAK dapat diatasi dengan memperhatikan jumlah kelompok Dn

percobaan yang akan dilakukan oleh peneliti.Jika dirasa terlalu banyak maka lebih baik tidak

menggunakan RAK atau menggunakan metode lainnya.

1
DAFTAR PUSTAKA

jawarakesehatan.blogspot.com/2016/07/rancangan-acak-kelompok.html?m=1

http://jurnal.unimus.ac.id//index.php/psn12012010

Hanafiah,KA.2004.Rancangan Percobaan.Jakarta:PT Raja Grafindo Persada

repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/50035/Chapter%20ll.pdf;jsessionid=EF468

DCC917684F80A147B30F397F0/sequence=4

Anda mungkin juga menyukai