Anda di halaman 1dari 2

Efektivitas USG abdomen dalam diagnosa Demam Typhoid pada Pasien

Pediatrik

Latar Belakang

Diagnosa demam Typhoid tergolong sulit untuk ditegakkan sulit dilakukan.


Widal tes dan Hemokultur adalah metode yang sering digunakan untuk
diagnosa demam Typhoid, namun cara ini memakan waktu lama yakni 7 hari
untuk Widal tes dan 3 hari untuk Hemoculture.

Gejala umum penyakit ini adalah pembesaran nodus limpa mesentrik dan
penebalan dinding ileum.

USG dianggap sebagai alat pemeriksaan modalitas yang paling baik karena alat
ini dapat mendiagnosa demam Typhoid pada anak dengan cepat, tidak invasi,
dan tidak ada radiasi. Pemeriksaan USG pada abdomen sangat bermanfaat
untuk mendiagnosa penyakit demam Typhoid pada Minggu pertama.

Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki sejauh mana efektivitas penggunaan


USG abdomen pada anak dalam mendiagnosa demam Typhoid jika
dibandingkan dengan metode umum seperti tes Widal atau Hemoculture.

Metode

Penelitian ini dilakukan selama 1 tahun pada pasien berusia 4-14 tahun dengan
total sampel 52 anak yang menunjukkan tanda-tanda demam selama 2-5 hari
terakhir. Responden telah dilakukan USG abdomen dan juga diambil sampel
darah mereka untuk dilakukan kultur pada medium agar. 3 dari seluruh pasien
tersebut dilakukan tes Widal setelah 7 hari demam.

USG yang dilakukan berfokus pada hati, limpa, kantong empedu, usus kecil,
dan usus besar. Setelah USG pertama dilakukan, dan scan selanjutnya
dilakukan 5 hari kemudian dilanjutkan dengan hari ke 10 dan hari ke 15. Waktu
yang dibutuhkan untuk dilakukan USG rata-rata 20 menit dan pasien tidak
perlu diberikan analgesia.

Hasil

Dari pemeriksaan USG ditemukan 12 dari 52 anak mengidap calculus


cholecystitis sehingga mereka dikeluarkan. Selain itu, 8 orang yang ditemukan
negatif S. typhi juga dikeluarkan. Sisanya 32 anak mendapatkan pemeriksaan
USG spesifik dimana diperiksa adanya tanda-tanda demam typhoid seperti
splenomegali, pembesaran nodus limpa mesentrik (MLN), penebalan dinding
usus, acalculus cholecystitis, dan hepatomegaly. Temuannya adalah sebagai
berikut:

Hari Splenomegali MLN Pembesaran acalculus Hepatomegali


usus cholecystitis
Hari 5 32 30 25 20 10
Hari 10 29 21 8 14 1
Hari 15 19 12 0 5 0

Pembahasan

Splenomegali dan pembesaran hati adalah temuan USG utama pada penyakit
malaria. Pada demam Typhoid diagnose yang tertunda lama atau manajemen
yang terlambat dilakukan akan menyebabkan komplikasi seperti perdarahan
usus atau peritonitis, bahkan pada kondisi tertentu komplikasi dapat berupa
kerusakan ginjal, retinopati, dan ensefalitis disertai kejang.

Penggunaan USG dalam mengkaji patogenesis demam Typhoid pada anak-anak


akan mengurangi dampak morbiditas. Penelitian selanjutnya yang berfokus
pada pengaplikasian USG untuk mendeteksi demam Typhoid pada kelompok
dewasa dapat dilakukan.

Kesimpulan

USG dapat membantu dalam diagnose demam Typhoid karena dapat melihat
gambaran splenomegali, pembesaran nodus limpa mesentrik, penebalan
dindidng usus, acalculus cholecystitis, dan hepatomegaly.

Anda mungkin juga menyukai