Pediatrik
Latar Belakang
Gejala umum penyakit ini adalah pembesaran nodus limpa mesentrik dan
penebalan dinding ileum.
USG dianggap sebagai alat pemeriksaan modalitas yang paling baik karena alat
ini dapat mendiagnosa demam Typhoid pada anak dengan cepat, tidak invasi,
dan tidak ada radiasi. Pemeriksaan USG pada abdomen sangat bermanfaat
untuk mendiagnosa penyakit demam Typhoid pada Minggu pertama.
Metode
Penelitian ini dilakukan selama 1 tahun pada pasien berusia 4-14 tahun dengan
total sampel 52 anak yang menunjukkan tanda-tanda demam selama 2-5 hari
terakhir. Responden telah dilakukan USG abdomen dan juga diambil sampel
darah mereka untuk dilakukan kultur pada medium agar. 3 dari seluruh pasien
tersebut dilakukan tes Widal setelah 7 hari demam.
USG yang dilakukan berfokus pada hati, limpa, kantong empedu, usus kecil,
dan usus besar. Setelah USG pertama dilakukan, dan scan selanjutnya
dilakukan 5 hari kemudian dilanjutkan dengan hari ke 10 dan hari ke 15. Waktu
yang dibutuhkan untuk dilakukan USG rata-rata 20 menit dan pasien tidak
perlu diberikan analgesia.
Hasil
Pembahasan
Splenomegali dan pembesaran hati adalah temuan USG utama pada penyakit
malaria. Pada demam Typhoid diagnose yang tertunda lama atau manajemen
yang terlambat dilakukan akan menyebabkan komplikasi seperti perdarahan
usus atau peritonitis, bahkan pada kondisi tertentu komplikasi dapat berupa
kerusakan ginjal, retinopati, dan ensefalitis disertai kejang.
Kesimpulan
USG dapat membantu dalam diagnose demam Typhoid karena dapat melihat
gambaran splenomegali, pembesaran nodus limpa mesentrik, penebalan
dindidng usus, acalculus cholecystitis, dan hepatomegaly.