Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUA

1.1 Latar Belakang

Cerebrovaskular Disease (CVD) merupakan suatu konsisi penyakit yang


disebabkan oleh terhentinya aliran darah yang mensuplai otak secara tiba-
tiba karena adanya sumbatan atau rupturnya pembuluh darah. Kondisi ini
yang menyebabkan jaringan otak yang tidak terkena aliran darah
kekurangan oksigen dan nutrisi sehingga sel otak mengalami kerusakan
(Wijaya & Putri, 2013).
Cerebrovaskular Disease (CVD) nama lain dari Stroke, masalah kesehatan
yang utama bagi masyarakat moderen saat ini. Dewasa ini, stroke semakin
menjadi masalah serius yang dihampiri diseluruh dunia. Hal tersebut
dikarenakan serangan stroke yang mendadak dapat mengakibatkan
kematian, kecacatan fisik dan mental baik pada usia produktif maupun usia
lanjut (Junaidi, 2011).
Pudiastuti (2011) menyatakan stroke dibagi menjadi dua kategori yaitu
stroke hemoragik dan stroke iskemik atau stroke non hemoragik. Stroke
nonhemoragik adalah suatu gangguan peredaran darah otak akibat akibat
tersumbatnya pembuluh darah tanpa terjadi suatu perdarahan, hampir
sebagian besar pasien 83% mengalami stroke non hemorahik (Harahap &
Siringoringo, 2016). Stroke telah menjadi penyebab kematian utama di
hampir semua Rumah Sakit di Indonesia, yakni 14,5% dengan populasi
sekitar 250 juta jiwa, berarti terdapat sekitar 3,6 juta penderita stroke di
Indonesia, Stroke non hemoragik 2,8 juta jiwa 77,8% dan sisanya adalah
stroke hemoragik (Pratama, 2016). Menurut data yang diperoleh Depkes
Provinsi Bali (2014), prevalensi stroke do provinsi bali adalah 6,7% per
1000 penduduk. Jumlah populasi penduduk 4,2 juta jiwa, berarti sekitar 320
ribu penderita stroke di Bali (Pratama, 2016).
Stroke non hemoragik dapat didahului oleh oleh banyak faktor pencetus dan
sering kali berhubungan dengan penyakit kronis yang menyebabkan
masalah penyakit vaskular seperti penyakit jantung, hipertensi, diabetes,
obesitas, kolesterol, merokok, dan stres.
Pada kasus di ruang Aster Barat Rumah Sakit Budi Asih Jakarta pada bulan
Januari terdapat 26 pasien stroke non hemoragik.
Pada kenyataannya, klien yang datang kerumah sakit dalam keadaan
kesadaran yang sudah jauh menurun dan stroke merupakan penyakit yang
memerlukan perawatan dan penanganan yang cukup lama. Oleh karena itu
peran perawat sangat penting dalam melakukan asuhan keperawatan pada
pasien stroke non hemoragik, serta diharapkan tidak hanya fokus terhadap
keadaan fisik saja tetapi juga psikologis penderita.

1.2 Tujuan Umum dan Tujuan Khusus


2.1.1 Tujuan Umum : Adapun tujuan umum dari pembuatan makalah ini
diharapkan mahasiswa mampu memberikan asuhan keperawatan
pada pasien stroke non hemoragik.
2.1.2 Tujuan Khusus :
Mahasiswa diharapkan mampu :
a. Memahami pengertian stroke non hemoragik
b. Memahami Anatomi dan Fisiologis Sistem Persarafan
c. Memahami Klasifikasi stroke
d. Memahami Etiologi Stroke
e. Memahami Patofosiologi Stroke
f. Memahami Manifestasi Klinis Stroke
g. Memahami Komplikasi Stroke
h. Memahami Penatalaksanaan Stroke
i. Memahami konsep keperawatan stroke non hemoragik

Anda mungkin juga menyukai