1, Okt 2015
*Penulis Penanggung
Jawab
ABSTRAK
Pembelajaran teman/tutor sebaya adalah pembelajaran yang terpusat pada siswa, dalam hal
ini siswa belajar dari siswa lain yang memiliki status umur, kematangan/harga diri yang
tidak jauh berbeda dari dirinya sendiri.. Penelitian ini bertujuan untuk 1)Mendeskripsikan
besarnya motivasi belajar siswa dengan menggunakan metode tutor sebaya pada mata
pelajaran menggambar bangunan beton. 2) Mendeskripsikan besarnya motivasi belajar siswa
dengan menggunakan metode latihan individual pada mata pelajaran menggambar bangunan
beton. 3) Mengetahui perbedaan motivasi belajar siswa pada kelas dengan metode tutor
sebaya dengan metode latihan individual pada mata pelajaran menggambar bangunan beton.
Penelitian ini merupakan penelitan quasy experiment dengan menggunakan pendekatan
kuantitatif komparatif. Instrumen pengumpulan data dengan menggunakan angket. Sampel
penelitian dalam penelitian ini berjumlah 61 siswa dari jumlah populasi 91 siswa kelas XI
program keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Sumedang. Dari hasil analisis
data diperoleh perbedaan yang signifikan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Gambaran motivasi belajar siswa dengan menggunakan metode latihan individual dalam
kriteria baik. Sedangkan gambaran umum dari motivasi belajar siswa menggunakan metode
tutor sebaya program keahlian teknik gambar bangunan SMK Negeri 1 Sumedang adalah
baik.
ABSTRACT
Learning with friend / peer tutor is a student-centered learning, in this case the students learn
from other students who have the status of the age, maturity / self-esteem which not much
different from himself. This study aims to 1) describe the magnitude of student motivation
using peer tutors on architecture building subjects. 2) describe the magnitude of student
motivation by using individual training methods on architecture building subjects. 3)
Knowing the differences students' motivation between the classroom with peer tutors
method and individual training methods on architecture building subjects. This study is a
research quasy experiment using a quantitative approach. Data collection instrument was
conducted by using a questionnaire. The sample in this research were 61 students from a
population of 91 students of class XI majoring Architecture Engineering from SMK 1
Sumedang. From the obtained data analysis, the results are significantly different between
the experimental class and control class. Picture of students' motivation by using individual
training is in good criteria. While the students' motivation who use the method of peer
tutoring majoring architecture engineering from SMK 1 Sumedang is good.
Motivasi mempunyai peranan penting sikap dari “gurunya” yang tidak lain adalah
dalam proses belajar mengajar baik bagi teman sebayanya itu sendiri. Dalam tutor
guru maupun siswa. Dalam pembelajaran gambar sebaya, teman sebaya yang lebih pandai
konstruksi bangunan beton motivasi belajar siswa memberikan bantuan belajar kepada teman-
masih tergolong rendah. Hal tersebut bisa dilihat teman sekelasnya di sekolah. Bantuan belajar
dari keinginan siswa dalam belajar masih kurang, oleh teman sebaya dapat menghilangkan
kegiatan belajar kurang menarik karena siswa kecanggungan. Bahasa teman sebaya lebih
cenderung pasif dan jarang mengajukan mudah dipahami, selain itu dengan teman
pertanyaan. Perhatian dan kemandirian siswa sebaya tidak ada rasa enggan, rendah diri, malu,
masih rendah karena siswa hanya bergantung pada dan sebagainya, sehingga diharapkan siswa
apa yang diberikan oleh guru. yang kurang paham tidak segan-segan untuk
Sedangkan faktor dari luar diri siswa mengungkapkan kesulitan-kesulitan yang
yang dapat mempengaruhi belajar adalah dihadapinya (Suherman, 2003 hlm.277).
faktor metode pembelajaran. Selain siswa, unsur
terpenting yang ada dalam kegiatan Tutor Sebaya adalah kegiatan belajar
pembelajaran adalah guru. Guru sebagai pengajar siswa dengan memanfaatkan teman sekelas
yang memberikan ilmu pengetahuan sekaligus yang mempunyai kemampuan lebih untuk
pendidik yang mengajarkan nilai-nilai, akhlak, membantu temannya dalam melaksanakan suatu
moral maupun sosial dan untuk menjalankan kegiatan atau memahami suatu konsep
peran tersebut seorang guru dituntut untuk (Winataputra, 2000 hlm.380).
memiliki pengetahuan dan wawasan yang luas
Tutor sebaya adalah seseorang atau
yang nantinya akan diajarkan kepada siswa.
beberapa orang siswa yang ditunjuk oleh guru
Seorang guru dalam menyampaikan
sebagai pembantu guru dalam melakukan
materi perlu memilih metode mana yang sesuai
bimbingan terhadap kawan sekelas. Untuk
dengan keadaan kelas atau siswa sehingga siswa
menentukan seorang tutor ada beberapa kriteria
merasa tertarik untuk mengikuti pelajaran yang
yang harus dimiliki oleh seorang siswa yaitu
diajarkan. Namun sampai saat ini masih banyak
siswa yang dipilih nilai prestasi belajar
guru yang menggunakan metode ceramah dan
matematikanya lebih besar atau sama dengan
penugasan. Proses pembelajaran masih berpusat
delapan, dapat memberikan bimbingan dan
pada guru, sehingga di sini siswa hanya berfungsi
penjelasan kepada siswa yang mengalami
sebagai obyek atau penerima perlakuan saja. Maka
kesulitan dalam belajar dan memiliki kesabaran
dari itu perlu digunakan sebuah metode yang
serta kemampuan memotivasi siswa dalam
dapat menempatkan siswa sebagai subyek
belajar (Arikunto, 2010, hlm. 77).
(pelaku) pembelajaran dan guru hanya bertindak
sebagai fasilitator dalam proses Kelebihan tutor sebaya dalam
pembelajaran tersebut. Salah satunya dengan pendidikan yaitu dalam penerapan tutor sebaya,
menerapkan model pembelajaran Tutor Sebaya. siswa dilatih untuk mandiri, dewasa, dan punya
Melalui tutor sebaya ini siswa bukan rasa setia kawan yang tinggi. Artinya dalam
hanya dijadikan sebagai objek pembelajaran tetapi penerapan tutor sebaya itu, anak yang dianggap
menjadi subjek pembelajaran, yaitu siswa diajak pintar bisa mengajari atau menjadi tutor
untuk menjadi tutor atau sumber belajar dan temannya yang kurang pandai atau ketinggalan.
tempat bertanya bagi temannya. Dengan cara Di sini peran guru hanya sebagai fasilitator atau
demikian siswa yang menjadi tutor melakukan pembimbing saja. Pada diskusi kelompok kecil,
repetition (pengulangan) dan menjelaskan kembali guru dapat bergerak dengan leluasa. Bantuan
materi sehingga diharapkan menjadi lebih paham belajar oleh teman sebaya dapat menghilangkan
dalam setiap bahan ajar yang disampaikan. kecanggungan. Bahasa teman sebaya lebih
mudah dipahami. Dengan teman sebaya tidak
Pembelajaran teman/tutor sebaya adalah
ada rasa enggan, rendah diri, malu dan
pembelajaran yang terpusat pada siswa, dalam hal
sebagainya untuk bertanya ataupun minta
ini siswa belajar dari siswa lain yang memiliki
bantuan
status umur, kematangan/harga diri yang tidak jauh
berbeda dari dirinya sendiri. Sehingga anak tidak Jadi, kita dapat menugaskan siswa
merasa begitu terpaksa untuk menerima ide-ide dan pandai untuk memberikan penjelasan kepada
Andhyni Kusumahastiti |
siswa kurang pandai (tutor sebaya). Demikian juga, diperoleh kemudian diinterpretasikan secara
anjurkan siswa kurang pandai untuk
kuantitatif. Setelah memperoleh data hasil
penelitian, penulis melakukan penganalisian
data dengan cara mengolah data hasil
bertanya kepada atau meminta penjelasan dari siswa penelitian untuk memperoleh informasi.
pandai terlebih dahulu sebelum kepada gurunya. Analisis data pada penelitian ini
Hal ini untuk menanamkan kesan bahwa belajar itu menggunakan program Microsoft Excel 2010.
bisa dari siapa saja, tidak selalu dari guru yang Data hasil angket diolah dan dikonversi
akibatnya tergantung kepada guru. Sehingga tutormenjadi bentuk statistik. Kemudian dicari
dikatakan berhasil jika dapat menjelaskan dan yang
homogenitas, normalitas, dan k uji beda (uji – t).
dijelaskan dapat membuktikan bahwa dia telah
mengerti atau memahami dengan cara hasil
pekerjaannya. HASIL DAN PEMBAHASAN
METODE
a. Desain Penelitian