Anda di halaman 1dari 22

Belanja Pemeliharaan Gedung dan Bangunan

1 URAIAN UMUM

1.1 Bahan
1.1.1 Penggunaan Bahan Baru / Bekas
Kecuali diterapkan lain secara khusus, maka semua bahan yang dipergunakan harus merupakan
bahan yang baru, penggunaan bahan bekas hanya bisa diperkenankan dengan izin tertulis dari
Konsultan Perencana dan Pengawas Lapangan atas persetujuan Pemberi Tugas.

1.1.2 Spesifikasi Bahan


Dalam hal ini dimana pabrik/produsen bahan mengeluarkan spesifikasi untuk produk/bahan yang
dihasilkannya, ataupun sebagai pengenal kwalitas/kelas/kapasitas, maka semua bahan dari
pabrik/produsen yang digunakan dalam pekerjaan ini harus mengandung tanda pengenal tersebut,
kecuali ditetapkan lain oleh Konsultan Perencana dan Pengawas Lapangan. Bahan sejenis dengan
fungsi yang berbeda harus diberi tanda pengenal untuk membedakan satu bahan dari bahan lain.
Tanda pengenal ini bisa berupa warna atau tanda-tanda lain yang mana harus sesuai dengan
referensi Persyaratan Teknis Umum atau dalam hal dimana tidak/belum ada pengatur yang jelas
mengenai hal itu, maka harus dilaksakan sesuai dengan petunjuk dari Pengawas Lapangan.

1.1.3 Merk Dagan dan Kesetaraan


Peyebutan sesuatu merk dagang bagi suatu bahan/produk didalam persyaratan teknis, secara umum
harus dimengerti sebagai persyaratan kesetaraan kwalitas penampilan (performance) dari
bahan/produk tersebut, yang mana dinyatakan dengan kata-kata:”atau yang setara”. Kecuali secara
khusus disyaratkan lain, maka penggunaan bahan/produk lain yang dapat dibuktikan mempunyai
kwalitas penampilan yang setara dengan bahan/produk yang memakai merk dagang yang
disebutkan dapat diterima sejauh bahwa untuk itu sebelumnya telah diperoleh persetujuan tertulis
dari Konsultan Pengawas, Pemberi Tugas dan Pengawas Lapangan atas kesetaraan tersebut.
Penggunaan bahan/produk yang disetuju sebagai “setara” tidak dianggap sebagai perubahan
pekerjaan dan karenanya perbedaan harga dengan bahan/produk yang disebutkan merk dagangnya
akan diabaikan.

1.1.4 Bahan Penggantian (Substitusi)


Atas persetujuan Pengawas Lapangan, Pemborong/ Supplier bisa mengajukan usulan untuk
penggantian sesuatu bahan/produk dengan sesuatu bahan/produk lain dengan penampilan yang
berbeda dengan yang dipersyaratkan, tetapi dengan taraf yang bersamaan. Dalam persetujuan atas
sesuatu penggantian (subtitusi), perbedaan harga yang ada dengan bahan/produk yang
dipersyaratkan akan diperhitungkan sebagai perubahan pekerjaan, dengan ketentuan sebagai
berikut: Kecuali dapat dibuktikan bahwa pemborong tidak bersalah/ lalai, maka dalam hal dimana
penggantian disebabkan karena kegagalan Pemborong/ Supplier untuk mendapatkan bahan/ produk
seperti yang dipersyaratkan, maka perubahan yang bersifat kerja tambah dianggap tidak ada.

Belanja Pemeliharaan Gedung dan Bangunan 1


Belanja Pemeliharaan Gedung dan Bangunan

1.1.5 Persetujuan Bahan


Untuk menghindarkan penolakan bahan dilapangan, dianjurkan dengan sangat agar sesuatu
bahan/produk akan dibeli/dipesan/diproduksi terlebih dahulu untuk diperiksa dan disetujui oleh
Konsultan Perencana dan Pengawas Lapangan sehinggga tidak terjadi penolakan bahan dilapangan
karena diabaikannya produk diatas, sepenuhnya merupakan tanggung jawab Pemborong/Supplier
atas mana tidak dapat diberikan pertimbangan keringanan apapun. Adanya persetujuan dengan
disertai contoh/ brosur seperti tersebut diatas dan dengan persyaratannya, serta merta tidak
merupakan jaminan akan diterima/disetujuinya seluruh bahan/produk tersebut dilapangan, sejauh
tidak dapat dibuktikan bahwa seluruh bahan/produk tersebut adalah sesuai dengan contoh/brosur
yang disetujui.

Belanja Pemeliharaan Gedung dan Bangunan 2


Belanja Pemeliharaan Gedung dan Bangunan

1.1.6 Contoh Material / Produk


Pada waktu memintakan persetujuan atas bahan/produk kepada Pengawas Lapangan harus
diserahkan contoh dari bahan/produk tersebut dengan ketentuan sebagai berikut;

Jumlah contoh

Untuk bahan/produk atas mana tidak dapat diberikan sesuatu sertifikat pengujian harus diserahkan
sejumlah bahan/produk sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan dalam standar produsen
pengujian, untuk dijadikan benda uji guna diserahkan pada badan/Lembaga penguji yang ditunjuk
oleh Pengawas Lapangan dan Pemberi Tugas.

Untuk bahan/produk atas mana dapat ditunjukan sertifikat pengujian yang dapat disetujui/diterima
oleh Konsultan perencana, Pemberi Tugas dan Pengawas Lapangan , harus diserahkan 2 (dua ) buah
contoh, yang masing-masing disertai dengan salinan sertifikat pengujian yang bersangkutan.

Contoh yang disetujui

Dari contoh yang diserahkan kepada Konsultan Perencana, Pemberi Tugas dan Pengawas Lapangan
atas contoh yang telah memperoleh persetujuan maka harus dibuat suatu keterangan tertulis
mengenai persetujuannya, disamping itu harus dipasangkan tanda pengenal persetujuannya pada 2
(dua ) buah contoh, yang semuanya akan dipegang oleh Konsultan Perencana dan Pemberi Tugas.
Bila dikehendaki Pemborong/Supplier dapat memintakan sejumlah set tambahan dari contoh
berikut tanda pengenal persetujuan dan surat keterangan persetujuan untuk kepentingan
dokumentasinya sendiri. Dalam hal yang demikian, jumlah contoh yang harus diserahkan kepada
Konsultan Perencana, Pengawas Lapangan dan Pemberi Tugas harus ditambah seperlunya sesuai
dengan kebutuhan tambahan tersebut.

Waktu Persetujuan Contoh

Adalah tanggung jawab dari Pemborong/Supplier untuk mengajukan contoh pada waktunya,
sedemikian sehingga pemberian persetujuan atas contoh tersebut tidak akan menyebabkan
keterlambatan jadwal pengadaan bahan.

Untuk bahan/produk yang persyaratannya tidak dikaitkan dengan kesetaraan pada sesuatu merek
dagang tertentu, keputusan atas contoh akan diberikan oleh Konsultan Perencana dalam waktu
tidak lebih 10 (sepuluh) hari kerja. Dalam hal dimana persetujuan tersebut akan melibatkan
keputusan tambahan diluar persyaratan teknis (seperti penentuan model, warna, dll), maka
keseluruhan keputusan akan diberikan dalam waktu tidak lebih dari 21 (dua puluh satu) hari kerja.

Belanja Pemeliharaan Gedung dan Bangunan 3


Belanja Pemeliharaan Gedung dan Bangunan

Untuk bahan/produk yang bersifat pengganti (subtitusi), keputusan persetujuan akan diberikan oleh
Konsultan Perencana, Pengawas Lapangan dan Pemberi Tugas dalam waktu 30 (tiga puluh) hari sejak
diterimanya dengan lengkap seluruh bahan-bahan pertimbangan.

Untuk bahan/produk yang bersifat peralatan/perlengkapan ataupun produk lain yang karena
sifat/jumlah/harga pengadaan tidak memungkinkan untuk diberikan contoh dalam bentuk
bahan/produk jadi, permintaan persetujuan bisa diajukan berdasarkan brosur dari produk tersebut,
yang mana harus dilengkapi dengan:

 Spesifikasi teknis lengkap yang dikeluarkan oleh pabrik/Produsen.


 Surat-surat seperlunya dari agen/Importir, sesuai petunjuk Konsultan Perencana, Pengawas
Lapangan dan Pemberi
 Tugas, seperti surat Jaminan Suku Cadang dan jasa purna penjualan (After Sales Servis) dll.
 Catalog untuk warna, pekerjaan penyelesaian (finishing) dll.
 Sertifikat-sertifikat pengujian/penetapan kelas dll dan, dokumen-dokumen lain sesuai
dengan petunjuk Konsultan Perencana, Pemberi Tugas dan Pengawas Lapangan.

Bahan/produk disusun dalam susunan/tumpukan dan dengan pengkondisian lingkungan, dengan


pengamatan, dan dengan accesbilitas yang baik sesuai dengan ketetapan untuk masing-masing
bahan/produk dalam persyaratan, sesuai dengan petunjuk Konsultan Perencana dan Pemberi Tugas.

Pemborong yang akan memakai bahan/produk bertanggung jawab bahwa selama dalam
penyimpanan, bahan/produk tersebut tetap berada dalam kondisi layak untuk dipakai dalam
pekerjaan, Konsultan Perencana dan Pemberi Tugas berhak untuk memerintahkan agar:

Bahan /produk tersebut segera diperbaiki sehingga kembali menjadi layak untuk dipakai atau dalam
hal dimana perbaikan tidak lagi memungkinkan, supaya bahan/produk tersebut segera dikeluarkan
dari lapangan untuk diganti dengan memenuhi persyaratan dalam waktu 7 (tujuh) hari sudah
termasuk koordinasi dengan dan persetujuan pihak Pemberi Tugas.

Untuk bahan/produk yang mempunyai umur pemakaian yang tertentu, penyimpanan harus
dikelompokan menurut umur pemakaian tersebut, yang mana harus dinyatakan dengan tanda
pengenal dengan ketentuan sebagai berikut:

 Terbuat dari kaleng atau kertas yang tidak akan rusak selama penggunaan ini
 Berukuran minimal 40 cm x 60 cm
 Huruf berukuran minimal terbaca dari jauh

Belanja Pemeliharaan Gedung dan Bangunan 4


Belanja Pemeliharaan Gedung dan Bangunan

1.2 Pelaksanaan
1.2.1 Rencana Pelaksanaan
Sebelum memulai pelaksanaan pekerjaan, Penyedia jasa, dalam hal ini Pemborong harus
menyiapkan rencana pelaksanaan pekerjaan kepada pihak Pemberi Tugas. Hal ini dilakukan untuk
memberikan gambaran yang akan terjadi selama pelaksanaan pekerjaan berlangsung, sekaligus
menjadi acuan pelaksanaan pekerjaan.

Rencana pelaksanaan tersebut berupa:

1. Jadwal Pelaksanaan:
 Jadwal pelaksanaan rinci (Network Planning & Barchart)
 Jadwal pengadaan bahan
 Jadwal ketenagaan
 Jadwal peralatan
2. Metode pelaksanaan yang terperinci
3. Tabel sub paket dan milestone (kalau ada), Tabel atau daftar per item.

1.2.2 Gambar Kerja


Gambar Kerja merupakan acuan yang digunakan dalam melaksanakan pekerjaan. Gambar kerja
harus diajukan kepada Pengawas Lapangan dan selanjutnya akan didistribusikan pada Pemberi Tugas
dan Konsultan Perencana untuk mendapatkan persetujuan, sehingga terhindar dari kesalahan
pekerjaan.

Belanja Pemeliharaan Gedung dan Bangunan 5


Belanja Pemeliharaan Gedung dan Bangunan

1.2.3 Laporan Pekerjaan dan Progres Pekerjaan


Laporan Pekerjaan dan Progres Pekerjaan terdiri dari Laporan Harian, Laporan Mingguan, dan
Laporan Bulanan, yang isinya bias memberikan gambaran dari

Kontraktor wajib membuat Laporan Harian, Laporan Mingguan dan Laporan Bulanan yang
memberikan gambaran dari kegiatan-kegiatan yang dilakukan dilapangan secara jelas, meliputi:

1. Kegiatan fisik
2. Catatan dan Perintah Pemberi Tugas, Konsultan Perencana dan Pengawas Lapangan yang
disampaikan baik secara lisan maupun tertulis.
3. Laporan pengetesan dan pengecekan pekerjaan mengenai hal-hal sebagai berikut:
 Hasil pengetesan semua persyaratan operasi instalasi
 Hasil pengetesan kabel-kabel (meger dan pemberian tegangan)
 Hasil pengetesan peralatan-peralatan instalasi
 Hasil pengukuran-pengukuran dan lain-lain
4. Hal-hal yang menyangkut masalah:
 Material (masuk/ditolak)
 Jumlah tenaga kerja
 Kedaan cuaca
 Pekerjaan tambah/kurang

Berdasarkan laporan harian, dibuat laporan mingguan, dimana laporan tersebut berisi ikhtisar dan
catatan prestasi atas pekerjaan minggu lalu dan rencana pekerjaan minggu depan. Laporan ini harus
ditanda tangani oleh manager Proyek dan diserahkan pada Pemberi Tugas dan Pengawas Lapangan
untuk diketahui / disetujui.

Belanja Pemeliharaan Gedung dan Bangunan 6


Belanja Pemeliharaan Gedung dan Bangunan

1.2.4 Dokumentasi
Untuk mendukung kelengkapan data administrasi teknik dan sebagai bukti yang meyakinkan di
kemudian hari, maka penyedia jasa harus menyediakan foto dokumentasipelaksanaan pekerjaan
dengan menggunakan camera digital.

Cara Pelaksanaan

1. Foto dokumentasi dilakukan pada saat pelaksanaan pekerjaan masih pada posisi 0%, mencapai
bobot 50% dan 100% untuk satu titik atau lokasi pengambilan foto yang sama.
 Foto 0% diambil pada saat pekerjaan belum dimulai untuk mengetahui kondisi sebenarnya
dari lokasi yang akan dikeerjakan oleh penyedia jasa.
 Foto 50% diambil pada saat pekerjaan sedang berlangsung untuk melihat kondisi lapangan
pada kondisi 50%.
 Foto 100% diambil pada saat pekerjaan sudah terlaksana secara tuntas untuk melihat
kondisi akhir pekerjaan.
2. Sebelum pengambilan foto-foto, maka dibuat rencana/denah yang menunjukkan lokasi, posisi
dari kamera dan arah bidikan yang kemudian diserahkan kepada direksi untuk disetujui.
3. Foto dokumentasi tersebut di atas dicetak dengan ukuran 3R yang ditempel pada album foto
dan diberi catatan sebagai berikut :
 Nama Kontrak
 Nama Bangunan
 Tahap/Progress Pekerjaan 0%, 50% atau 100%
 Penyedia Jasa menyerahkan foto dokumentasi tersebut sebanyak 3 (tiga) rangkap bersama 1
(satu) negatifnya kepada direksi.
Pada setiap tahap pengambilan gambar untuk tiap lokasi pengambilan harus dari arah yang sama
yang sudah ditentukan sebelumnya.

Belanja Pemeliharaan Gedung dan Bangunan 7


Belanja Pemeliharaan Gedung dan Bangunan

2 GAMBARAN UMUM PEKERJAAN

Metode konstruksi adalah suatu rangkaian kegiatan pelaksanaan konstruksi yang mengikuti
prosedur dan telah dirancang sesuai dengan pengetahuan maupun standar yang telah diujicobakan.
Dalam setiap pelaksanaan konstruksi dibutuhkan inovasi teknologi, agar berbagai kegiatan
pembangunan dapat berjalan secara efisien dan efektif, serta diperoleh produk konstruksi yang lebih
berkualitas. Hal tersebut bertujuan agar anggaran kebutuhan baik material, waktu dan tenaga dapat
terkontrol tidak melebihi apa yang telah direncanakan.

Semua pekerjaan harus dilaksanakan dengan memenuhi peryaratan teknis dalam persyaratan
Normanisasi Indonesia (NI), Standart Indonesia Indonesia (SII) dan Peraturan–peraturan nasional
maupun peraturan setempat lainnya yang berlaku atas jenis–jenis yang bersangkutan antara lain:

NI – 2 (1971) PBBI

NI – 3 (1970) Peraturan umum untuk bahan bangunan di Indonesia

NI – 8 (1974) Peraturan sement Portland Indonesia

NI – 5 (1961) Peraturan konstruksi kayu Indonesia

Untuk pekerjaan yang belum termasuk dalam standar – standar diatas maka diberlakukan standar –
standar nasional ataupun internasional. Yang berlaku atas pekerjaan – pekerjaan tersebut atau
setidak tidaknya berlaku standar – standar persyaratan teknis dari Negara asal bahan/ perkerjan
tersebut.

Proyek Penataan Interior Ruang Rapat Fraksi Gedung DPRD Provinsi Jawa Baratini merupakan
pekerjaan yang terbagi menjadi:

a. Pekerjaan Persiapan

b. Pekerjaan Perlindungan Barang-Barang atau Meubeler

c. Pekerjaan Proteksi Instalasi Eksisting

d. Pekerjaan Penataan Ruang, meliputi:

- Perbaikan dinding
- Pekerjaan kusen, daun pintu, dan aksesoris
- Pemasangan wallpaper pada ruangan;
- Pekerjaan backdrop dinding dan ornament hias, beserta finishingnya;
- Pekerjaan interior dan lemari buit-in beserta aksessoris nya;

Belanja Pemeliharaan Gedung dan Bangunan 8


Belanja Pemeliharaan Gedung dan Bangunan

- Perbaikan plafond, termasuk pembongkaran dan pemasangan kembali plafond beserta


finishingnya;
- Pekerjaan pencahayaan umum dan pencahayaan estetis ruangan.

Agar proyek ini dapat berjalan lancar, tepat waktu dan sesuai dengan kualitas yang diharapkan,
maka adanya koordinasi, pelaksanaan dan metode yang tepat merupakan hal yang sangat
diperlukan untuk pelaksanaan proyek ini.

Belanja Pemeliharaan Gedung dan Bangunan 9


Belanja Pemeliharaan Gedung dan Bangunan

3 METODE PELAKSANAAN

3.1 Pekerjaan Persiapan


Lingkup pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu
yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pekerjaan, sehingga dapat dicapai hasil pekerjaan yang
bermutu baik dan sempurna.

3.1.1 Pekerjaan Pembongkaran


a. Sebelum memulai pekerjaan pembongkaran, pelaksana pekerjaan harus memberitahukan
kepada Pemberi Tugas dan Konsultan Pengawas (MK) dan pihak terkait (Pengelola Gedung)
guna pemeriksaan awal dan ijin pelaksanaan pekerjaan.
b. Waktu pemberitahuan minimal 2 x 24 jam sebelum memulai pekerjaan.

3.1.2 Pemeriksaan Tempat Kerja.


Pelaksanaan pembongkaran sebelumnya harus yakin akan kesiapan dan segala akibat yang mungkin
dapat timbul dalam proses pelaksanaan pekerjaan pembongkaran. Persetujuan ijin mulai
pelaksanaan pekerjaan adalah setelah dilakukan pemeriksaan kondisi lokasi bersama-sama
Konsultan Pengawas (MK), Perencana dan Pemberi Tugas.

3.1.3 Pengamanan/pemutusan Jalur-jalur Instalasi.


a. Amankan jalur-jalur air, listrik, gas, Air Conditioning (AC) atau instalasi lain dengan menutupnya
dengan bahan yang diijinkan atau disyaratkan oleh Konsultan Pengawas, Pemilik bangunan
(Pengelola gedung) dan pihak-pihak lain yang berkepentingan.

3.1.4 Pembongkaran
a. Pembongkaran dilakukan dengan alat-alat yang mencukupi, tepat guna dan aman. Pengawasan
agar dilakukan tehadap timbulnya debu, suara dan getaran yang mempengaruhi lingkungan
sekitar/sekelilingnya.
b. Agar diusahakan alat-alat atau cara-cara pengamanan, baik untuk bangunan yang tidak
dibongkar atau kesiapan-kesiapan pekerjaannya
c. Segala kerusakan yang terkadi menjadi Tnggung jawab pelaksana pembongkaran/kontaktor.
d. Puing-puing hasil pembongkaran harus segera dibuang dari lokasi pekerjaan (proyek).
e. Semua bongkaran berupa barang yang masih utuh (seperti lampu, dll) dan dapat digunakan
kembali, disimpan dan diserahkan kepada Pemberi Tugas dengan diketahui oleh Konsultan
Pengawas/MK dengan disertai daftra/list item barangbarang tersebut.

Belanja Pemeliharaan Gedung dan Bangunan 10


Belanja Pemeliharaan Gedung dan Bangunan

3.1.5 Pekerjaan Pengamanan


a. Apabila dalam pelaksanaan pekerjaan terdapat barang-barang kantor/peralatan di lokasi
proyek, maka kontraktor wajib mengamankan/melindungi barang-barang tersebut dari akibat
pekerjaan bongkaran. Material pelindung yang dipakai adalah berupa plastik lembaran atau
karton kardus atau material lain yang disetujui Konsultan Pengawas/MK.
b. Pemasangan alat Bantu Scalf Holding atau bekisting atau tangga harus dipasang secara hati-
hati.
c. Area yang tidak menjadi bagian pekerjaan, harus dibangun pagar atau panel partisi pembatas
setinggi ruangan atau sekat lainnya yang diizinkan/disetujui oleh Konsultan Pengawas/MK.

3.1.6 Pemindahan Barang-Barang


Pemindahan barang-barang di lokasi proyek harus disetujui dan disaksikan oleh Pemberi Tugas dan
Konsultan Pengawas/MK.

3.1.7 Marking
Sebelum dimulainya pelaksanaan konstruksi di lokasi proyek, untuk menyamakan persepsi ukuran-
ukuran yang akan dilaksanakan antara gambar perencanaan dengan ukuran sebenarnya di lokasi,
perlu dilakukan marking oleh kontraktor untuk penentuan ukuran-ukuran yang akan dilaksanakan
atas dasar kondisi sebenarnya di lokasi proyek. Hasil marking tersebut harus disetujui oleh Konsultan
Pengawas/MK dan Perencana.

3.2 Pekerjaan Dinding Partisi


3.2.1 Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini dilakukan meliputi pemasangan dinding partisi gypsum, termasuk pemasangan

rangka sesuai yang disebutkan / ditunjukkan dalam gambar dan sesuai petunjuk Konsultan

Pengawas.

3.2.2 Persyaratan Bahan


1. Digunakan Gypsum Board yang bermutu baik produk JAYA Plasterboard atau produk lain
yang setara, tebal = 9 mm.
2. Rangka menggunakan baja ringan blue scope l = 100 t = 0.75 mm
3. Paku cacing
4. Kesemua bahan di atas harus disetujui oleh Konsultan Pengawas, Perencana dan Pemberi
Tugas.

Belanja Pemeliharaan Gedung dan Bangunan 11


Belanja Pemeliharaan Gedung dan Bangunan

3.2.3 Syarat-Syarat Pelaksanaan


a. Sebelum melaksanakan pekerjaan, Kontraktor diwajibkan untuk meneliti gambar-gambar yang
ada dan kondisi di lapangan (ukuran dan peil), termasuk mempelajari bentuk, pola layout /
penempatan, cara pemasangan, mekanisme dan detail-detail sesuai gambar. Juga terlebih
dahulu harus memeriksa untuk dikoordinasikan dengan pekerjaan-pekerjaan yang terkait
dengan partisi gypsum, diantaranya adalah :
- Pekerjaan Instalasi pada dinding
- Pekerjaan Kosen, dan lain sebagainya yang terkait dalam terlaksananya pekerjaan ini.
b. Gypsum board yang dipasang adalah gypsum board yang telah dipilih dengan baik, bentuk dan
ukuran masing-masing unit sama, tidak ada bagian yang retak, gompal atau cacat-cacat lainnya
dan telah mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas.
c. Sebelum pemasangan metal runner, dibuat tanda/marking terlebih dahulu di atas bidang lantai
sesuai gambar rencana dan diajukan untuk diperiksa terlebih dahulu oleh Konsultan Pengawas
dan Perencana.
d. Rangka harus siku, tegak, kaku dan kuat, kecuali bila dinyatakan lain, misal: permukaan
merupakan bidang miring sesuai yang ditunjukkan dalam gambar.
e. Bahan penutup langit-langit adalah gypsum dengan mutu bahan seperti yang telah
dipersyaratkan dengan pola pemasangan sesuai yang ditunjukkan dalam gambar. Gypsum
board dipasang dengan sekrup khusus, dengan menggunakan alat bor listrik dan setiap
pemasangan masing-masing sekrup sejajar minimal berjarak 300 mm.
f. Kepala sekrup yang terlihat diberi compund agar tertutup dan diamplas.

3.3 Pekerjaan Pintu dan Jendela


3.3.1 Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan pembuatan kusen kayu dan aluminium dan daun pintu/jendela meliputi seluruh detail
yang dinyatakan/ditunjukkan dalam gambar.

3.3.2 Persyaratan Bahan


a. Bahan kusen dari aluminium 4 “ex. Alexindo Ionized Brown”
b. Bahan kusen dari kayu, pintu engineering wood 36x82x210, ex. ANGZDoor – ED 04
c. Pengawetan kayu
Seluruh bahan kayu diawetkan dengan cara-cara yang diusulkan oleh Kontraktor dan harus
mendapat persetujuan terlebih dahulu dari Konsultan Pengawas/MK.

d. Ukuran finish kusen sesuai detail gambar.

Belanja Pemeliharaan Gedung dan Bangunan 12


Belanja Pemeliharaan Gedung dan Bangunan

e. Kayu yang dipakai harus cukup tua, lurus, kering dengan permukaan rata, bebas dari cacat seperti
retak-retak, mata kayu dan cacat lainnya.
f. Kesemua bahan di atas harus disetujui oleh Konsultan Pengawas/MK, Perencana dan Pemberi
Tugas.
g. Accessories daun pintu/jendela lihat di pasal pekerjaan Hardware.

3.3.3 Syarat-syarat Pelaksanaan


a. Sebelum melaksanakan pekerjaan, Kontraktor diwajibkan untuk meneliti gambar-gambar yang
ada dan kondisi di lapangan (ukuran dan lubang-lubang), termasuk mempelajari bentuk, pola,
layout / penempatan, cara pemasangan, mekanisme dan detail-detail sesuai gambar.
b. Sebelum pemasangan, penimbunan kayu di tempat pekerjaan harus ditempatkan pada ruang /
tempat dengan sirkulasi udara yang baik, tidak terkena cuaca langsung dan terlindung dari
kerusakan dan kelembaban.
c. Harus diperhatikan semua sambungan dalam pemasangan klos-klos, baut, angker-angker dan
penguat lain yang diperlukan hingga terjamin kekuatannya dengan memperhatikan / menjaga
kerapihan terutama untuk bidang-bidang tampak tidak boleh ada lubang-lubang atau cacat
bekas penyetelan.
d. Semua ukuran harus sesuai ukuran gambar dan merupakan ukuran jadi. Pemotongan dan
pembuatan profil kayu dilakukan dengan mesin di luar tempat pekerjaan / pemasangan.
e. Kusen yang terpasang harus sesuai petunjuk gambar dan diperhatikan ukuran, bentuk profil,
type kusen dan arah pembukaan pintu / jendela.
f. Detail kusen dan sambungan dengan material lain harus disesuaikan dengan type pintu /
jendela yang akan terpasang.
g. Pembuatan dan penyetelan / pemasangan kusen-kusen harus lurus dan siku, sehingga
mekanisme pembukaan pintu / jendela bekerja dengan sempurna.
h. Kusen tidak diperkenankan dipulas dengan cat, vernis, meni atau finishing lainnya sebelum
diperiksa dan diteliti oleh Konsultan Pengawas/MK.
i. Semua kusen yang melekat pada dinding beton / bata diberi penguat angker diameter minimum
10 mm. Pada setiap sisi kusen pintu yang tegak dipasang 3 angker dan untuk sisi kusen jendela 2
angker.
j. Setelah kusen dan daun pintu/jendela dipasang, antara kusen dan daun pintu/jendela tidak
terjadi gap/jarak yang besar, maksimal toleransi adalah 2mm.
k. Pola serat decorative plywood adalah sesuai dengan yang ditunjukkan oleh gambar kerja.
l. Setelah terpasang perlu diberi pelindung terhadap benturan dan pengotoran dari pelaksanaan
pekerjaan lain.

Belanja Pemeliharaan Gedung dan Bangunan 13


Belanja Pemeliharaan Gedung dan Bangunan

m. Penutup rangka panel pintu menggunakan plywood dengan ketebalan yang diijinkan (6+3mm)
pemasangan menggunakan lem khusus serta bahan pembantu paku yang ditumpulkan
ujungnya, kemudian ditutup dengan dempul. Bahan penutup plywood yang sudah dinyatakan
kerataannya baru dilapis cat sesuai spesifikasi dan setelah disetujui Konsultan Pengawas/MK.

3.4 Pekerjaan Kaca


3.4.1 Lingkup Pekerjaan
Lingkup penggunaan bahan yang dimaksud untuk pelaksanaan sesuai dengan rincian pekerjaan
seperti yang tercantum pada gambar kerja untuk konstruksi dan dengan tata cara penanganan
pekerjaan seperti tersebut pada persyaratan teknis pelaksanaan dokumen teknis

3.4.2 Persyaratan Bahan


Bahan yang dipakai adalah :

- Kaca polos tebal 6 mm


- Perekat sealant
- Kaca adalah benda terbuat dari bahan glass yang pipih, mempunyai ketebalan yang sama dalam
satu lembarnya, mempunyai sifat tembus cahaya.

3.4.3 Syarat-Syarat Pelaksanaan


1. Batas Toleransi :
Untuk kaca lembaran toleransi panjang, lebar, ketebalan, kesikuan dan cacat mengikuti pada
Standar Industri Indonesia (SII – 0891 –78).

2. Hasil pemasangan kaca harus dalam alur rangkanya rapat, kuat / tidak goyang dan dijamin
kerapihannya.
3. Pertemuan atau sambungan setiap unit kaca, memakai silicone sealant dengan warna
ditentukan kemudian. Atau warna tsb. Diajukan terlebih dulu ke Konsultan Pengawas/MK,
Perencana dan Pemberi Tugas.
4. Hasil pemasangan kaca (khususnya kaca bening/clear) yang sudah selesai dan sudah diterima
oleh Konsultan Pengawas/MK diberi tanda agar tidak tertabrak oleh pekerja atau orang lain

3.5 Pekerjaan Hardware/Aksesoris Pintu dan Jendela


3.5.1 Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi pekerjaan yang berhubungan dengan semua daun pintu/jendela dan furniture
yang akan dipasang dalam proyek ini dan ditunjukkan dalam table/door schedule serta gambar kerja
untuk konstruksi.

Belanja Pemeliharaan Gedung dan Bangunan 14


Belanja Pemeliharaan Gedung dan Bangunan

3.5.2 Persyaratan Bahan


Bahan, type dan merk yang digunakan pada proyek ini ditunjukkan oleh Tabel atau Door Schedule.
Semua hardware yang akan digunakan harus diajukan dulu dan dimintakan persetujuannya ke
Konsultan Pengawas/MK, Perencana dan Pemberi Tugas.

3.5.3 Syarat-Syarat Pelaksanaan


1. Tenaga
Pekerjaan ini harus dilakukan / dikerjakan oleh tenaga-tenaga ahli yang betul-betul
berpengalaman dan menguasai teknologi pemasangan, serta mempunyai keahlian khusus
dalam pekerjaannya.
2. Pelaksanaan
- Hardware harus terpasang dengan baik, sempurna, kokoh dan siku, sesuai dengan yang
dipersyaratkan dan disetujui Konsultan Pengawas. Termasuk pemasangan kunci dan alat-alat
bantu yang digunakannya
- Beberapa hal yang harus dihindarkan dalam pemasangan lock case yaitu: jangan memasang
spindle dengan cara dipukul dengan palu, jika lubang dead bolt tidak pas, jangan ditekan
secara paksa, jangan melubangi lock case dan jangan memberi beban berlebih pada handel
pintu.
- Seluruh pemasangan Hardware dilaksanakan di lokasi pekerjaan, dengan mempergunakan
peralatan lengkap sesuai untuk pekerjaan tersebut.
- Semua sistem mekanis dari Hardware harus dapat bekerja dengan baik dan sempurna.
- Kontraktor harus menjaga pekerjaan Hardware yang sudah selesai dilaksanakan, sehingga
terhindar dari kejadian-kejadian yang bisa menimbulkan kerusakan.
- Hasil pekerjaan pemasangan Hardware harus dapat berfungsi dengan sempurna dan tidak
cacat.

3.6 Pekerjaan Plafond


3.6.1 Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini dilakukan meliputi pemasangan plafond gypsum board termasuk pemasangan
rangkanya dan penyetelan kembali atau re-kondisi leveling acoustic ceiling existing, sesuai yang
disebutkan / ditunjukkan dalam gambar dan sesuai petunjuk Konsultan Pengawas/MK.

Belanja Pemeliharaan Gedung dan Bangunan 15


Belanja Pemeliharaan Gedung dan Bangunan

3.6.2 Persyaratan Bahan


1. Rangka dari besi hollow 4 x 4 cm/ 2 x 4 cm, tebal pelat besi hollow minimal 0,3 mm dan
diberi meni.
2. Digunakan Gypsum Board yang bermutu baik produk Jaya Plasterboard atau produk lain
yang setara, tebal = 9mm
3. Bahan penutup sambungan plafond: Compound atau bahan plester ex UB400 atau produk
lain yg setara. Dan paper tape yang berpori/berlubang dan bergaris tengah.
4. Kesemua bahan di atas harus disetujui oleh Konsultan Pengawas/MK, Perencana dan
Pemberi Tugas.

3.6.3 Syarat-Syarat Pelaksanaan


a. Sebelum melaksanakan pekerjaan, Kontraktor diwajibkan untuk meneliti gambar-gambar yang
ada dan kondisi di lapangan (ukuran dan peil), termasuk mempelajari bentuk, pola lay-out /
penempatan, cara pemasangan, mekanisme dan detail-detail sesuai gambar.
b. Gypsum board yang dipasang adalah gypsum board yang telah dipilih dengan baik, bentuk dan
ukuran masing-masing unit sama, tidak ada bagian yang retak, gompal atau cacat-cacat lainnya
dan telah mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas/MK.
c. Pemasangan rangka plafond besi hollow disesuaikan dengan kondisi ruangan dan dengan pola
yang ditunjukkan / disebutkan dalam gambar dengan memperhatikan modul pemasangan
penutup langit-langit yang dipasangnya
d. Modul rangka besi hollow adalah 600 x 600 mm.
e. Rangka penggantung bisa menggunakan besi hollow 2x4 cm, konstruksi ke pelat dak beton di
fisher dan sekrup atau dengan paku tembak-dyna bolt.
f. Bidang pemasangan bagian rangka langit-langit harus rata, tidak cembung, kaku dan kuat,
kecuali bila dinyatakan lain, misal: permukaan merupakan bidang miring / tegak sesuai yang
ditunjukkan dalam gambar.
g. Setelah seluruh rangka langit-langit terpasang, seluruh permukaan rangka harus rata, lurus dan
waterpas, tidak ada bagian yang bergelombang.
h. Bahan penutup langit-langit adalah gypsum dengan mutu bahan seperti yang telah
dipersyaratkan dengan pola pemasangan sesuai yang ditunjukkan dalam gambar. Plafond
gypsum board dipasang dengan sekrup khusus dan setiap pemasangan masing-masing sekrup
sejajar minimal berjarak 300 mm.
i. Hasil pemasangan penutup langit-langit harus rata, tidak melendut.

Belanja Pemeliharaan Gedung dan Bangunan 16


Belanja Pemeliharaan Gedung dan Bangunan

j. Sambungan plafond gypsum board diberi compound dengan sebelumnya diberi paper tape
khusus gypsum. Setelah compound kering, diamplas sampai rata dan garis sambungan setiap
unit gypsum board hilang.
k. Setelah plafond gypsum board terpasang, bidang permukaan langit-langit harus rata, lurus,
waterpas dan antara unit-unit gypsum board tidak terlihat.bergelombang dan sambungan
l. Pada beberapa tempat tertentu harus dibuat manhole / access panel ukuran 60x60 cm di langit-
langit yang bisa dibuka, diberi engsel tanpa merusak gypsum board disekelilingnya, untuk
keperluan pemeriksaan / pemeliharaan M & E.
m. Pelaksanaan pekerjaan penyetelan level plafond ceiling acoustic harus dilakukan secara hati-
hati terhadap semua komponen yang terdapat di bagian dalam atau dibalik plafond acoustic,
yaitu semua komponen instalasi Mekanikal & Elektrikal existing dan yang baru.

3.7 Pekerjaan Pengecatan Dinding dan Plafond


3.7.1 Lingkup Pekerjaan
Definisi pekerjaan cat adalah semua pelapisan permukaan pada berbagai material untuk maksud-
maksud perlindungan, pemberian warna, pemberian teksture.

Penggunaan :
1. Untuk Interior (Permukaan dinding, kolom-kolom, atau sesuai petunjuk pada gambar kerja).
2. Untuk Plafond dan plester/aci halus (skim coat) yang ditunjukkan dalam gambar kerja.
3. Untuk pengecatan kembali acoustic ceiling exisiting.

3.7.2 Persyaratan Bahan


Bahan yang digunakan adalah cat DULUX dan VINILEX.
- Tipe atau jenis yang dipilih ditentukan kemudian atau yang sudah ditunjukkan pada gambar
kerja.
- Pengecatan seluruh pekerjaan harus sesuai dengan NI-3 dan NI-4 atau sesuai dengan spesifikasi
dari pabrik cat yang digunakan.
- Standard dari bahan prosedur cat ditentukan pabrik pembuat cat dan kontrak tidak dibenarkan
merubah standar dengan jalan mencampur dan mencairkan yang tidak sesuai dengan instruksi
pabrik atau tanpa ijin dari Konsultan Pengawas.
- Kontraktor diwajibkan membuat mock-up cat yang akan dipakai pada semua penggunaannya,
yaitu pada bidang yang lebih besar di salah satu ruangan proyek. Dan harus diajukan dan
disetujui oleh Konsultan Pengawas/MK, Perencana dan Pemberi Tugas.

Belanja Pemeliharaan Gedung dan Bangunan 17


Belanja Pemeliharaan Gedung dan Bangunan

3.7.3 Syarat-Syarat Pelaksanaan


a. Plamur yang digunakan adalah plamur tembok Danplamur wall putty 550-1967 merk Danapaint.
b. Sebelum dinding plamur, plesteran sudah harus betul-betul kering, tidak ada retak-retak dan
Kontraktor meminta persetujuan kepada Konsultan Pengawas/MK.
c. Pekerjaan plamur dilaksanakan dengan pisau plamur dari plat baja tipis dan lapisan plamur
dibuat setipis mungkin sampai membentuk bidang yang rata.
d. Sesudah plamur kering, diamplas, kemudian dibersihkan dengan bulu ayam sampai bersih betul.
Selanjutnya dinding dicat dengan menggunakan Roller.
e. Lapisan pengecatan dinding dalam terdiri-dari 3 (tiga) lapis dengan kekentalan cat sebagai
berikut :
- Lapisan I encer yaitu dengan tambahan 20% air bersih.
- Lapisan II dan III kental yaitu dengan tambahan 10% air bersih.
f. Setelah pekerjaan cat selesai, bidang dinding dan plafond merupakan bidang utuh, rata, licin,
tidak ada bagian yang belang dan bidang dinding dijaga terhadap pengotoran-pengotoran.
g. Untuk pengecatan acoustic ceiling existing, kontraktor wajib memperhatikan metode kerja yang
akan digunakan dan sudah disetujui oleh MK. Semua komponen/armatur di luar acoustic yang
terdapat pada permukaan/bidang ceiling harus terhindar dari akibat pekerjaan pengecatan
acoustic ceiling.
h. Setelah pekerjaan pengecatan acoustic ceiling selesai, semua komponen/armatur tesebut harus
bersih dari hasil pekerjaan pengecatan. Komponen/armatur tersebut adalah: rangka plafond
(main tee dan cross tee), komponen fire fighting (sprinkler, smoke detector, dsb), armatur
penerangan/lighting existing dan baru, grill/diffuser AC, komponen indoor antenna, dsb.

3.8 Pekerjaan Finishing

3.8.1 Pekerjaan Wallpaper


3.8.1.1 Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan yang dimaksud meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan peralatan dan alat bantu
lainnya yang diperlukan untuk melakukan pekerjaan ini secara lengkap untuk seluruh ruang yang
tercantum dalam gambar kerja dan kelangkapannya.

Belanja Pemeliharaan Gedung dan Bangunan 18


Belanja Pemeliharaan Gedung dan Bangunan

3.8.1.2 Persyaratan Bahan


a. Wallpaper ex. VELUCE – Guardian Classic, lebar 1.06
b. Lem Fox Putih

3.8.1.3 Syarat Pelaksanaan


a. Pengiriman material harus didalam kotak aslinya lengkap dengan label dan identitas.
b. Penyimpanan material harus pada daerah yang bersih, kering dengan temperatur yang tetap
sekitar 40 F dengan kelembaban normal.
c. Persiapan permukaan yang akan dilapisi wallpaper permukaannya harus rata, kering dan bersih.
d. Harus mengikuti aturan/persyaratan pabrik dalam mencampur dan menggunakan bahan
pelapis dan perekat.
e. Sebelum pemotongan, pola dan warna harus diperiksa dan dicocokkan dengan contoh yang
telah disetujui.

3.8.2 Pekerjaan Panel


3.8.2.1 Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini dilakukan meliputi pemasangan panel kayu /plywood veneer dan panel MDF pada
partisi gypsum dan plafon/ceiling/langit-langit, juga panel back-dropped sesuai yang disebutkan /
ditunjukkan dalam gambar dan sesuai petunjuk Konsultan Pengawas/MK.

3.8.2.2 Persyaratan Bahan


a. Bahan panel kayu/plywood veneer yg digunakan pada partisi adalah :
- Plywood veneer Nyatoh dan Mega Sungkai tebal 3-4 mm bermutu baik.
- MDF tebal minimal 9 mm sebagai backing atau alas/dasar plywood veneer.
- Rangka plywood atau MDF sebagai penebal dan pengaku.
- Bahan perekat adalah lem putih setara Rakol atau di-stapler.
- Kayu solid sungkai yang kering dan bermutu baik untuk edging sekeliling panel
b. Bahan panel kayu MDF yang digunakan adalah :
- MDF dengan tebal 12 mm yang bermutu baik.
- Rangka plywood atau MDF sebagai penebal dan pengaku.
- Kayu solid sungkai yang kering dan bermutu baik untuk edging sekeliling panel.
c. Bahan panel Back-dropped adalah polyester resin dengan ketebalan 10 mm, motif alabaster.

Belanja Pemeliharaan Gedung dan Bangunan 19


Belanja Pemeliharaan Gedung dan Bangunan

3.8.2.3 Syarat-Syarat Pelaksanaan


a. Alas/backing/dasar untuk dipasangi panel, baik partisi maupun plafon/ceiling, harus merupakan
permukaan yang bersih dan rata.
b. Bahan plywood veneer harus dipilih motif yang rata-rata sama dan tidak ada cacat serta bebas
dari mata kayu.
c. Panel kayu/plywood adalah di-finish dengan melamic (lihat pasal melamic), sedangkan panel
MDF di-finish wall cover (lihat pasal wall cover).
d. Panel kayu/plywood setelah selesai di-finish, diberi perlindungan agar tidak rusak/cacat oleh
pekerjaan lainnya.
e. Panel polyester resin untuk back-dropped harus dikerjakan oleh tenaga yang ahli dan
berpengalamam.
f. Panel polyester resin tidak terlalu pekat dan masih bisa ditembus oleh sinar cahaya lampu.

3.8.3 Pekerjaan Lemari Dinding


3.8.3.1 Lingkup Pekerjaan
Penyediaan tenaga kerja, bahan, peralatan, disiapkan untuk membuat custommade furniture,
seperti yang dispesifikasikan dan tertera dalam gambar desain.

3.8.3.2 Persyaratan Bahan


1. Jenis = Jenis : jenis bahan / material yang digunakan dalam pembuatan furniture adalah
sebagai berikut :
- Multiplek 18 mm
- Multiplek 18 mm 2 lapis formika
- HPL ex. Carta Laminate
- Edging HPL ex. TACO
- Rangka multiplex
2. Persyaratan :
Pemilihan jenis bahan / material dan sumbernya harus sesuai dengan

spesifikasi.

3. Pengajuan Alternatif : Apabila karena suatu hal, Pelaksana akan mengganti jenis bahan /
material atau sumber yang telah dispesifikasikan, pengajuan alternative tersebut harus
memenuhi persyaratan yang ada dan mendapat persetujuan Konsultan Pengawas/MK dan
Perencana.

Belanja Pemeliharaan Gedung dan Bangunan 20


Belanja Pemeliharaan Gedung dan Bangunan

3.8.3.3 Syarat-Syarat Pelaksanaan


1. Alat Pengikat & Bahan Perekat – Lemari
- Alat Pengikat: Sediakan alat-alat pengikat kayu yang diperlukan seperti angkur, paku,
sekrup, baut dan jenis lain yang disetujui. Penggunaan pengikat ini harus tampak rapi,
tidak menimbulkan keretakan dan harus menunjang konstruksi furniture agar kuat dan
kokoh. Bila perlu kayu harus dibor agar permukaannya tidak retak.
- Metode: Pembuatan, persiapan dan pemasangan alat-alat pengikat yang terbuat dari
logam / “iron mongery” pada kayu harus dikerjakan dengan mesin kayu sehingga
tercapai kerapian dan ketepatan yang setinggi-tingginya.
- Bahan Perekat: Perekat yang digunakan harus disetujui dan tidak berpengaruh bagi
kesehatan. Penggunaan perekat ini harus menunjang konstruksi furniture agar kuat dan
kokoh, permukaan kayu harus tampak rapi dan tidak meninggalkan noda (terutama bila
di-spesifikasikan bahwa permukaan kayu diberi “clear / transparent finish”).

2. Bahan Finishing HPL


- Persyaratan :High Pressure Laminate ( HPL ) yang dipakai adalah ex. Carta Laminate,
warna sesuai dengan skema warna dan material yang dikeluarkan oleh Perencana.
- Tebal HPL yang disyaratkan adalah minimum 0,8 mm. Untuk finishing HPL dengan profil
post forming adalah dengan ketebalan maksimal 0,8 mm.
- Proses laminasi sebaiknya dipress secara hydrolis (High Pressure system) di bengkel /
work-shop Kontraktor.
- Arah serat dari HPL, sesuai yang ditunjukkan dalam gambar rencana/desain.
- Permukaan HPL dilarang keras diamplas.
- Bagian tepi (edging) dari daun pintu, bidang atas/top meja /credenza, lemari diberi
edging berbahan PVC tebal minimal 2 mm. Warna disesuaikan dengan warna HPL nya
atau sesuai petunjuk gambar rencana/desain.

3. Bahan Pelapis
- Persyaratan:Tekstur bahan pelapis harus konsisten, polanya rapi dan teratur dan tidak
bercacat. Kondisinya harus kuat, tidak menyusut. Mempunyai warna yang awet, tidak
luntur / “colorfast” dan mempunyai daya tahan terhadap sinar matahari / “UV resistant.
- Tahan api: Harus mempunyai daya tahan terhadap api dan memenuhi standard
keselamatan.
- Anti noda: Bahan pelapis tersebut harus sudah diberi lapisan anti noda yang sesuai dan
memenuhi standard.

Belanja Pemeliharaan Gedung dan Bangunan 21


Belanja Pemeliharaan Gedung dan Bangunan

4. Mock Up
- Penyerahan:Bila jenis furniture yang dibuat berjumlah 10 (sepuluh) buah / unit atau
lebih, maka dalam pelaksanaannya diwajibkan untuk membuat 1 (satu) contoh / mock
up.
- Penilaian: Mock up tersebut dinilai dan diuji oleh Perencana dan Konsultan
Pengawas/MK. Hasil penilaian mengikat di dalam proses pengerjaan selanjutnya.
- Revisi: Bila diperlukan, maka revisi yang menyangkut pekerjaan konstruksi, metode
pelaksanaan atau ukuran-ukuran masih dapat dilakukan oleh Pelaksana, dengan
mempertimbangkan penilaian dan pengarahan dari Perencana dan Konsultan
Pengawas/MK.

5. Penyesuaian dan Pembersihan


- Penyesuaian: Sebelum dan setelah pengiriman ke site, perlu dilakukan penyesuaian /
penyetelan untuk menguatkan konstruksi furniture yang sudah dibuat.
- Pembersihan: Setelah penyetelan selesai dilakukan dan sebelum penyerahan barang,
Pelaksana harus membersihkan seluruh noda, bekas goresan maupun kotoran bekas
tangan pekerja. Penyerahan furniture harus dalam kondisi yang baik dan sempurna.

3.9 Syarat Pemeiliharaan


- Perbaikan: Pelaksana diwajibkan memperbaiki furniture yang rusak, cacat atau ternoda.
- Pengamanan: harus diberi perlindungan agar tidak rusak, karena pekerjaan lain yang mungkin
dapat menyebabkan rusaknya furniture.
- Pelaksana bertanggung jawab untuk menyimpan dan memelihara seluruh furniture, sebelum
dilakukan penyerahan resmi kepada pihak Pemberi Tugas.
- Finishing ulang: adanya perbedaan suhu di bengkel dan di proyek / site akan mempengaruhi
kadar kelembaban dan finishing dari furniture. Apabila setelah ditempatkan di site diperlukan
finishing kembali, maka biaya yang timbul ditanggung oleh Pelaksana.

Belanja Pemeliharaan Gedung dan Bangunan 22

Anda mungkin juga menyukai