Anda di halaman 1dari 7

1.

Jenis Bedah Pre Prostetik

Bedah pre prostetik adalah bedah mulut yang bertujuan untuk membentuk jaringan lunak
dan jaringan keras seoptimal mungkin sebagai dasar sebuah protesa. Meliputi teknik
pencabutan gigi sederhana dan persiapan mulut untuk pembuatan protesa sampai
pengcangkokan tulang dan implant alloplastic, agar protesa dapat dibuat dengan baik,
nyaman, dan estetis.

Bedah pre prostetik lebih ditujukan untuk modifikasi bedah pada tulang alveolar dan
jaringan sekitarnya untuk memudahkan pembuatan prothesa yang baik, nyaman dan estetis.
Ketika gigi geligi asli hilang, perubahan akan terjadi pada alveolus dan jaringan lunak
sekitarnya. Beberapa dari perubahan ini akan mengganggu kenyamanan pembuatan
gigitiruan. Evaluasi intra oral jaringan lunak yang mendukung gigi tiruan secara sistematis
dan hati - hati sebaiknya dilakukan sebelum mencoba melakukan rehabilitasi pengunyahan
dengan geligi tiruan

Tujuan dari bedah preprostetik membantu untuk :

 Mengembalikan fungsi rahang (seperti fungsi pengunyahan, berbicara, menelan)


 Memelihara atau memperbaiki struktur rahang
 Memperbaiki rasa kenyamanan pasien
 Memperbaiki estetis wajah
 Mengurangi rasa sakit dan rasa tidak menyenangkan yang timbul dari
pemasangan protesa yang menyakitkan dengan memodifikasi bedah pada daerah yang
mendukung prothesa
 Memulihkan daerah yang mendukung prothesa pada pasien dimana terdapatkehilangan
tulang alveolar yang banyak

Jenis – jenis bedah pre prostetik :

1. Bedah Jaringan Lunak


a. Papillary Hiperplasia
Kondisi yang terjadi pada daerah palatal yang tertutup protesa, dimana terlihat
adanya papilla yang multiple dan mengalami peradangan. Perawatannya meliputi
reduksi pada daerah yang mengalami peradangan, pelapisan (Relining) protesa dengan
bahan kondisioner atau mengistirahatkan mukosa dengan melepas protesa tersebut.
Untuk menghilangkan mukosa yang terinflamasi dengan :
 Electrosurgery Loops
 Sharp Dissection
 Laser Ablation
 Cyrotherapy

b. Flabby Ridge
Adanya jaringan lunak yang berlebihan dimana terlihat jaringan lunak yang
bergerak tanpa adanya dukungan tulang yang memadai. Perawatan dapat dilakukan
dengan cara eksisi sederhana, vestibuloplasty, dan penambahan lingir.

c. Frenectomy
Prosedur pembedahan yang dilakukan untuk menghilangkan jaringan fibrosa baik
frenulum labialis dan frenulum lingualis. Pembedahan ini bertujuan untuk
meningkatkan kenyamanan dan kelebihan protesa. Frenectomy terdiri dari vertical
incision, cross diamond incision, dan z plasty.
d. Vestibuloplasty
Tindakan bedah yang bertujuan untuk meninggikan sulkus vestibular dengan cara
melakukan reposisi mukosa, ikatan otot, dan otot yang melekat pada tulang yang dapat
dilakukan baik pada maxilla dan mandibular untuk menambah stabilisasi dan retensi
protesa. Prinsipnya untuk memperluas denture bearing dengan cara mempertinggi
alveolar ridge melalui pendalaman sulkus.
Macam – macam teknik vestibuloplasty :
 Vestibuloplasty Submukosa
 Vestibuloplasty dengan cangkok kulit bagian bukal
 Vestibuloplasty dengan cangkok mukosa dari bukal atau palatal

e. Gingivoplasty
Bedah yang dilakukan untuk menghilangkan atau membentuk kembali jaringan
gusi untuk memberikan permukaan yang lebih dapat diterima untuk gigi tiruan.
Kadang – kadang jaringan lunak yang berlebihan harus dihilangkan.
2. Bedah Jaringan Keras
a. Alveoloplasty
Prosedur bedah yang dilakukan untuk mempersiapkan alveolar ridge karena
adanya bentuk yang irreguler berkisar dari satu sampai seluruh gigi pada rahang. Hal
ini dilakukan untuk menghilangkan kontur yang tidak diinginkan maupun tajam untuk
memberikan landasan yang lebih halus dan nyaman untuk gigi tiruan.
1. Simple Alveoloplasty / Primary Alveoloplasty
Dilakukan bersamaan dengan pencabutan gigi, dengan penekanan pada
tulang alveolar soket gigi yang dicabut. Caranya dengan pembuatan flap
mukoperiosteal, kemudian bentuk yang irregular diratakan dengan bur dan bone
cutting forcep. Setelah itu, dihaluskan dengan bone file dan dilakukan pencabutan.
Selain dengan cara rekonturing, apabila diperlukan dapat disertai dengan
tindakan interseptal alveoloplasty, yaitu pembuangan jaringan interseptal.
Biasanya dilakukan pada multiple ekstraksi.

2. Secondary Alveoloplasty
Alveolar ridge mungkin membutuhkan rekonturing setelah beberapa lama
pencabutan gigi akibat adanya bentuk yang irreguler. Pada tipe ini, satu rahang
sebaiknya sebelum operasi dilakukan “Surgical Guidance” yang berguna sebagai
pedoman pencabutan.

b. Alveolar Augmentasi
Pada keadaan resorbsi tulang yang hebat, maka diperlukan tindakan bedah untuk
menambah besar dan lebar rahang, menambah kekuatan rahang, dan memperbaiki
jaringan pendukung gigi tiruan.
Terdapat beberapa cara untuk menambah ketinggian alveolar ridge, antara lain :
 Dengan cangkok autogenus  Tulang bisa diperoleh dari tulang illiac dan costae
 Dengan melakukan osteotomy  Visor Osteotomy dan Sandwich Osteotomy
 Dengan hidroksiapatit  Bersifat biokompatibel untuk menambahkan ketinggian
tulang alveolar

c. Torus Removal / Torectomy


Pembedahan yang dilakukan untuk menghilangkan satu atau lebih tonjolan tulang
baik pada maxilla maupun mandibular. Meskipun tidak berbahaya, kehadiran tulang
ini dapat menjadi masalah bagi pasien yang akan memasang gigi tiruan.
Terdapat 2 macam torus, yaitu :
1. Torus Mandibula
Biasanya terdapat pada lingual rahang bawah di daerah kaninus atau premolar
kanan dan kiri, bisa single maupun multipel. Bila diperlukan dapat dilakukan
eksisi.

2. Torus Maxilla
Terdapat pada palatum sepanjang sutura palatinus media dan dapat meluas ke
lateran kanan dan kiri. Ukurannya bervariasi. Ukuran besar dapat menganggu
fungsi bicara dan pengunyahan. Pembedahan dilakukan apabila terdapat gangguan
fungsi bicara dan pengunyahan.

Anda mungkin juga menyukai