TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengetahuan
yang berbeda-beda (Notoatmodjo S, 2010, hal; 27). Pengetahuan adalah hasil dari
tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek
merupakan hasil dari tahu dan terjadi setelah orang melakukan penginderaan
terhadap objek dan diperoleh sebagian besar dari mata dan telinga.
Pengetahuan atau kognitif merupakan peran yang sangat penting untuk tindakan
7
8
akan lebih langgeng dari pada perilaku yang tidak disadari oleh pengetahuan
yang berbeda-beda. Secara garis besar menurut Notoatmojo (2007, hal; 27) tingkat
1. Tahu (know)
Tahu diartikan hanya sebagai recall (memanggil) memori yang telah ada
2. Memahami (Comprehension)
Memahami suatu objek bukan sekedar tahu terhadap objek tersebut, tidak
3. Aplikasi (Aplication)
Aplikasi diartikan apabila orang yang telah memahami objek yang dimaksud
4. Analisis (analysis)
5. Sintesis (syntesis)
6. Evaluasi (evaluation)
justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek tertentu. Penilaian
ini dengan sendirinya didasarkan pada suatu kriteria yang ditentukan sendiri
Notoatmodjo (2003, dalam Wawan 2010, hal; 14) menjelaskan bahwa cara
baik formal atau informal, ahli agama, pemegang pemerintah dan berbagai
prinsip orang lain yang dikemukakan oleh orang yang mempunyai otoritas,
Cara ini disebut metode penelitian ilmiah atau lebih popular disebut
lahir suatu cara untuk melakukan penelitian yang dewasa ini kita kenal dengan
penelitian ilmiah.
bahwa dengan pendidikan yang tinggi maka orang tersebut akan semakin luas pula
pengetahuannya. Akan tetapi perlu diingat atau ditekankan, bukan berarti seseorang
11
yang berpendidikan rendah mutlak berpengetahuan rendah pula. Hal ini mengingat
formal. Pengetahuan seseorang tentang suatu objek mengandung dua aspek yaitu
aspek positif dan aspek negatif. Kedua aspek ini yang akan menentukan sikap
seseorang, maka akan menimbulkan sikap positif terhadap objek tertentu. Salah
satu bentuk objek kesehatan dapat dijabarkan oleh pengetahuan yang diperoleh dari
1. Faktor Internal
1) Pendidikan
2) Informasi
Informasi yang diperoleh baik dari pendidikan formal maupun non formal
berbagai bentuk media massa seperti televisi, radio, surat kabar, majalah,
12
3) Pekerjaan
4) Pengalaman
seseorang.
5) Usia
hal 17), usia adalah umur individu yang terhitung mulai saat dilahirkan
sampai saat berulang tahun. Semakin cukup umur tingkat kematangan dan
kekuatan seseorang maka akan lebih matang dan berfikir logis dalam
seseorang maka semakin bijaksana dan banyak pengalaman/ hal yang telah
2. Faktor eksternal
1. Lingkungan
2. Sosial Budaya
cara pengumpulan data atau suatu penelitian mengenai suatu masalah yang
tanggapan, informasi, jawaban dan sebagainya. Oleh karena itu angket ini selalu
Kategori hasil ukur pengetahuan dapat dibagi menjadi tiga kategori, yaitu :
dengan benar 60 % - 75 %.
(Arikunto, 2013)
ASI (Air Susu Ibu) adalah cairan hidup yang mampu diserap dan digunakan
ASI adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein, laktose dan garam
organik yang disekresi oleh kedua belah payudara ibu, sebagai makanan utama
merupakan cairan kental kekuning- kuningan yang dihasilkan oleh alveoli payudara
ASI perah adalah ASI yang diambil dengan cara diperah kemudian
(http://meetdoctor.com/mobile/article/penyimpanan-asi)
15
Bagi ibu menyusui yang harus kembali pada rutinitas kerja dapat
memberikan ASI eksklusif dengan cara ASI perah. ASI perah dapat disimpan
dengan baik agar manfaatnya tidak berkurang, ASI perah (ASIP) adalah ASI yang
diperas kemudian disimpan untuk diberikan kepada bayi. Ini merupakan cara efektif
yang dilakukan oleh ibu menyusui yang memiliki kesibukaan di luar rumah.
(http://bidanku.com/cara-menyimpan-asi-perah)
Menurut Inna Banani dari Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia, memerah ASI
tak hanya dapat membuat kebutuhan ASI si kecil tercukupi, tapi ada manfaat lain
2. Memberi makan bayi sakit yang tidak dapat mengisap ASI dengan cukup
5. Mempertahankan suplai ASI ketika bayi atau ibunya sakit, sehingga si bayi
masih bisa minum ASIP yang berkualitas
melahirkan)
(http://www.tribunnews.com/kesehatan/2015/09/29/manfaat-asi-perah-
untuk-ibu-dan-bayi?page=3)
Pemberian ASI secara ekslusif yaitu tidak dicampur apapun selama 6 bulan
a. Kesehatan
Kandungan antibodi yang terdapat dalam ASI tetap paling baik sepanjang
masa. Oleh karena itu, bayi yang mendapat ASI ekslusif lebih sehat dan lebih kuat
dibanding yang tidak mendapatkan ASI. Asi juga mampu mencegah terjadinya
kanker limfomaligna (kanker kelenjat. ASI juga menghindarkan anak dari busung
lapar/malnutrisi. Sebab komponen gizi gizi ASI paling lengkap termasuk protein,
2012)
b. Kecerdasan
Dalam ASI terkandung DHA terbaik, selain laktosa yang berfungsi untuk
1) Seperti diketahui, mielinisasi otak adalah salah satu proses pematangan otak
2) Saat ibu memberikan ASI terjadi pula proses stimulasi yang merangsang
terbentuknya networking antar jaringan otak hingga menjadi lebih banyak dan
terjalin sempurna.
17
3) Ini terjadi melalui suara, tatapan mata, detak jantung, elusan, pancaran dan rasa
ASI
c. Emosi
3) Selain itu, ASI merupakan wujud curahan kasih sayang ibu pada buah hatinya
(Maryunani, 2012)
Berikut ini adalah proses pemberian ASI yang bermanfaat juga bagi ibu,
antara lain :
Dengan memberika ASI ekslusif,berat badan ibu yang bertambah selama hamil,
akan segera kembali mendekati berat semula. Naiknya hormon oksitosin selagi
Karena hal ini berlangsung terus menerus, nilainya hampir sama dengan senam
18
hamil. Denikian juga halnya dengan aktivitas bangun malam untuk menyusui
bayi yang haus dan mengganti popok basahnya, setara dengan olah raga.
berkurang
mengehntikan perdarahan
d. Mencegah Kanker :
3) Sementara tanpa aktivitas menyusui, kadar hormon estrogen tetap tinggi dan
hal inilah yang diduga menjadi salah satu pemicu kanker payudara karena
e. Manfaat Ekonomis :
dengan sempurna.
3) Selain itu, ibu tidak perlu repot untuk mensterilkan peralatan bayi seperti
dot, cangkir, gelas, atau sendok untuk memberikan susu kepada bayi.
(Maryunani, 2012)
Keuntungan ASI bagi ibu dan bayi juga secara singkat dapat dilihat pada
Membantu agar rahim lebih cepat Bayi mendapatkan zat antibodi alami
alamiah
bayi
Berat badan ibu akan lebih cepat Mengurangi kerusakan pada gigi bayi
Ada beberapa teknik memerah ASI yang baik adalah sebagai berikut :
2. Jika mungkin, peras ASI ditempat yang tenang dan santai. Kemampuan anda
.merasa santai akan membantu refleks pengeluaran ASI yang lebih baik
21
3. Berikan rasa hangat dan lembab pada payudara selama 3-5 menit sebelum
mengeluarkan ASI.
4. Pijat payudara dengan gerakan melingkar, ikuti dengan pijatan lembut pada
5. Stimulasi puting dengan lembut dan tarik sedikit kearah luar atau memmutar
dengan jari.
6. Keluar dan buang 2-3 kali ASI yang keluar dari setiap payudara.
7. Peras ASI kedalam wadah yang bersih (plastik keras atau gelas)
8. Tempatkan ibu jari dibagian atas payudara pada tepi areola dan empat jari
9. Tekan ke arah tulang iga kemudian dekatkan ibu jari dan jari-jari dengan lembut
10. Ulang dengan pola berirama, putar posisi jari-jari disekeliling payudara untuk
11. Lakukan selang seling pada kedua payudara setiap lima menit atau ketika ASI
12. Jumlah ASI yang diperoleh setiap kali dikeluarkan mungkin berbeda dan hal ini
biasa terjadi
13. Ketika sudah selesai, oleskan beberapa tetes ASIpada setiap puting dan biarkan
14. Penampilan ASI akan berubah selama pemerasan.beberapa sentok pertama akan
terlihat bening dan setelahnya ASI akan berwarna putih susu. Sejumlah obat,
22
makanan dan vitamin juga dapat sedikit mengubah warna ASI Anda. Lemak
15. Jika berencana menyimpan ASI segeralah setelah diperas, tutup dan beri label
(Maryunani, 2012)
Memerah ASI dengan cara manual akan membutuhkan waktu lebih lama, yaitu
sekitar 20-30 menit. Perahlah setiap payudara selama 5-7 menit. Perahlah kedua
ASI dengan tangan yang saat ini popular adalah teknik Marmet, teknik ini
merupakan metode memijat dan menstimulasi agar refleks keluarnya ASI Optimal.
Kunci sukses dari teknik ini adalah kombinasi dari cara memerah ASI dan cara
adalah :
1. Lebih nyaman.
2. Penggunaan pompa ASI relatif tidak nyaman dan tidak efektif dalam
ASI dengan tangan jauh lebih nyaman dan alami, terutama saat mengeluarkan
ASI.
5. Ekonomis, karena gratis tidak harus membeli alat pompa yang harganya mahal.
23
6. Refleks keluarnya ASI lebih mudah terstimulasi dengan skin to skin contact
2. Pemilihan pompa yang sesuai untuk setiap situasi individu bergantung pada
produski ASI.
3. Jika mungkin, peras ASI ditempat yang tenang dan santai. Kemampuan anda
.merasa santai akan membantu refleks pengeluaran ASI yang lebih baik
4. Berikan rasa hangat dan lembab pada payudara selama 3-5 menit sebelum
mengeluarkan ASI.
5. Pijat payudara dengan gerakan melingkar, ikuti dengan pijatan lembut pada
6. Stimulasi puting dengan lembut dan tarik sedikit kearah luar atau memmutar
dengan jari.
8. Aliran ASI akan bervariasi. Selama beberapa menit pertama ASI mungkin
menetes lampat dan kemudian memancar sangat kuat setelah ASI keluar. Pola
ini akan berulang beberapa kali selama pengeluaran ASI daru kedua payudara.
9. Jumlah ASI yang diperoleh pada setiap pengeluaran mungkin bervariasi dan ini
10. Ketika sudah selesai olesakan beberapa tetes ASI pada setiap puting dan biarkan
80-100cc.
Setelah diperas 6-8 jam (kurang 3-5 hari (kurang 2mg freezer jadi satu
lebih 260C). lebih 40C). dengan refrigator, 3
bulan dengan pintu
sendiri, 6012 bulan
(kurang lebih -180C)
Dari freeze 4 jam atau 24 jam Jangan dibekukan
disimpan kurang (minum ulang
dilemari es berikutnya)
25
(tidak
dihangatkan)
Dikeluarkan Langsung 4 jam/minum Jangan dibekukan
dari lemari es diberikan berikutnya ulang
(dihangatkan)
Sisa minum Minum Buang Buang
bayi berikutnya
B. Panduan Penyimpanan
neonatus sakit
2. ASI tidak perlu dipanaskan diatas api karena zat-zat yang terkandung
gelas/cangkir tempat menyimpan ASI didalam mangkok yang telah diisi air
hangat.
26
5. Alasan mengapa bayi tidak boleh menyusu dengan menggunakan dot antara
lain:
payudara ibu, bayi hanya mengisap ujung puting ibu seperti saat mengedot.
b. Padahal cara menyusu yang benar adalah seluruh areola ibu masuk kemulut
bayi.
6. Untuk itu, cara terbaik memberikan ASI perah adalah dengan cara menyuapi
bekerja
2) Bila bayi merespon dengan cara segera membuka mulut dan menoleh
4) Yang perlu diperhatikan lagi adalah ibu tidak perlu khawatir apabila ASI
seperti ini
c) Dalam waktu 3-4 hari, bayi akan beradaptasi sambil menunggu ibu
kembali kerumah.
(Maryunani, 2012)