Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Listrik adalah rangkaian fenomena fisika yang berhubungan dengan kehadiran dan
aliran muatan listrik. Listrik menimbulkan berbagai macam efek yang telah umum diketahui,
seperti petir, listrik statis, induksi elektromagnetik dan arus listrik. Adanya listrik juga bisa
menimbulkan dan menerima radiasi elektromagnetik seperti gelombang radio. Energi listrik
adalah energi utama yang dibutuhkan bagi peralatan listrik.
Listrik merupakan hal mendasar dalam aktivitas kehidupan manusia, manusia tidak
bisa terlepas dari peran listrik. Listrik banyak kita gunakan dalam kehidupan sehari hari
seperti untuk menyalakan lampu, televisi, kulkas, komputer dan alat elektronik lainnya.
Sehingga manusia selalu berfikir bagaimana menciptakan dan menggunakan energi listrik
secara efektif dan efisien.
Oleh karena itu, dalam percobaan kali ini kami mencoba membuat crane
menggunakan magnet dengan konsep induksi magnetik.

1.2 Tujuan

 Untuk memenuhi tugas praktikum fisika


 Untuk mengetahui arti induksi magnetik
 Untuk mengetahui penerapan induksi magnetik
 Untuk meningkatkan pemahaman siswa mengenai hal-hal yang berkaitan dengan
medan magnet dan penerapanya dalam kehidupan sehari-hari

1
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Induksi Magnetik

Kelistrikan dapat menghasilkan kemagnetan. Induksi magnet


adalah kuat medan magnet akibat adanya arus listrik yang mengalir
dalam konduktor. Kemagnetan dan kelistrikan merupakan dua gejala
alam yang prosesnya dapat dibolak-balik.
Tahun 1821 Michael Faraday membuktikan bahwa perubahan
medan magnet dapat menimbulkan arus listrik (artinya magnet
menimbulkan listrik). Sebuah magnet yang digerakkan masuk dan
keluar pada kumparan dapat menghasilkan arus listrik pada kumparan
itu. Galvanometer merupakan alat yang dapat digunakan untuk
mengetahui ada tidaknya arus listrik yang mengalir. Ketika sebuah
magnet yang digerakkan masuk dan keluar pada kumparan, jarum
galvanometer menyimpang ke kanan dan ke kiri. Bergeraknya jarum
galvanometer menunjukan bahwa magnet yang digerakkan keluar
masuk kumparan menimbulkan arus listrik. Arus listrik bisa terjadi
jika pada ujung-ujung kumparan terdapat GGL (gaya gerak listrik).
GGL yang terjadi di ujung-ujung kumparan dinamakan GGL induksi.
Arus listrik hanya timbul pada saat magnet bergerak. Jika magnet
diam didalam kumparan, di ujung kumparan tidak terjadi arus listrik.
Sehingga ditetapkan hukum faraday yang berbunyi:
a. Jika sebuah penghantar memotong garis-garis gaya dari suatu
medan magnetik(fluks) yang konstan, maka penghantar tersebut
akan timbul tegangan induksi.
b. Perubahan fluks medan magnetik didalam suatu rangkaian
bahan penghantar, akan menimbulkan tegangan induksi pada
rangkaian tersebut.

Ketika kutub utara magnet digerakkan memasuki kumparan,


jarum galvanometer menyimpang ke salah satu arah yaitu ke kanan.
Jarum galvanometer segera kembali menunjuk ke nol (tidak
menyimpang) ketika magnet tersebut didiamkan sejenak didalam
kumparan. Ketika magnet batang dikeluarkan, maka jarum

2
galvanometer akan menyimpang dengan arah yang berlawanan
misalnya ke kiri.
Jarum galvanometer menyimpang disebabkan adanya arus yang
mengalir dalam kumparan. Arus listrik timbul karena pada ujung-
ujung kumparan timbul beda potensial ketika magnet batang
digerakkan masuk atau keluar dari kumparan. Beda potensial yang
timbul ini disebut GGL induksi.
Ketika magnet batang digerakkan masuk, terjadi penambahan
jumlah garis gaya magnetik yang memotong kumparan (galvanometer
menyimpang atau ada arus yang mengalir). Ketika batang magnet
diam sejenak maka jarum galvanometer kembali ke nol (tidak ada
arus yang mengalir) ketika batang magnet dikeluarkan terjadi terjadi
penyimpangan jumlah garis gaya magnetik yang memotong kumparan
(galvanometer menyimpang dengan arah berlawanan)
Jadi, akibat perubahan jumlah garis gaya magnetik yang
memotong kumparan maka pada kedua ujung kumparan timbul beda
potensial atau GGL induksi. Arus listrik yang disebabkan oleh
perubahan jumlah garis gaya magnetik yang memotong kumparan
disebut arus induksi.

3
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN

3.1 Alat dan Bahan


 Kardus (1 buah)
 Karton (1 buah)
 Lem tembak (1 buah)
 Kabel infusan (1 buah)
 Tusuk sate (secukupnya)
 Suntikan (2 buah)
 Kawat tembaga (secukupnya)
 Baterai (1 buah)
 Tali (secukupnya)

3.2 Langkah Kerja


Dalam melaksanakan percobaan kali ini, cara pembuatan crane ini adalah sebagai
berikut :
1) Potong kardus sepanjang 40 cm dan pebar 4 cm dengan ujung nya dibuat runcing ( 2
buah )
2) satukan dengan menggunakan tusuk sate

3) Potong tusuk sate yang diluar kardus


4) Potong kardus menjadi beberapa bagian
• 20 cm × 15 cm 2 buah
• 3.5 cm × 3 cm 8 buah
5) lapisi dengan karton satu persatu
6) Tempel satu persatu hingga menjadi seperti pada gambar

4
7) lilitkan tali di tusuk sate yang paling atas dan tuas pengangkat

8) Pasang kabel infusan di tengah - tengah crane agar crane biar memutar ke arah kanan dan
kiri dan satukan dengan suntikan

9) Pasang baterai di tengah-tengah crane


10) Lilit paku menggunakan kawat tembaga lalu tempel kan dengan baterai
11) Tarik hingga ujung depan crane agar paku menggantung
12) Crane telah selesai dibuat

5
3.2.2 Pengujian Alat
Pada tahap ini dilakukan pengujian terhadap alat dengan cara menempelkan magnet pada
besi. Dari pengujian ini didapatkan
 Pengujian pertama menggunakan kabel tembaga biasa
Ketika magnet ditempelkan ke besi, besi tidak terangkat
 Pengujian kedua menggunakan kawat tembaga
Ketika magnet ditempelkan ke besi, besi terangkat

6
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Induksi magnet adalah kuat medan magnet akibat adanya arus listrik yang mengalir
dalam konduktor. Arus listrik bisa terjadi jika pada ujung-ujung kumparan terdapat GGL
(gaya gerak listrik). Terdapat juga hukum bernoulli yang terdapat didalam suntikan. Hukum
Bernoulli menyatakan bahwa kenaikan kecepatan aliran fluida akan menyebabkan penurunan
tekanan fluida secara bersamaan atau penurunan energi potensial fluida tersebut. Intinya
adalah tekanan akan menurun jika kecepatan aliran fluida meningkat.
Sehingga pada praktikum yang kami lakukan dalam membuat sebuah alat crane
magnet berhasil

4.2 Saran
 Teliti lah ketika mencari sumber informasi dan pastikan informasi tersebut adalah
benar agar tidak terjadi disinformasi
 Berhati-hatilah ketika menggunakan lem tembak dan solder karena alat tersebut
merupakan alat yang bersifat panas dan bisa menyebabkan luka apabila terkena
bagian tubuh

7
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/17771478/Makalah_Kelompok_11_Induksi_Magnetik_dan_Gaya_Loren
tz
http://j2-fajar-fa.blogspot.com/2015/01/pengertian-induksi-magnetik.html

8
Laporan Hasil Praktikum Induksi Magnetik
Crane Menggunakan Magnet
dengan Konsep Induksi Magnetik

Disusun oleh: Rika Endah Ocktaviani


Kelas : XII - MIPA 3

SMA Negeri 1 Ciawi


2019/2020

9
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil’alamin puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT berkat rahmat,
taufik, serta hidayah-Nya yang tiada terkira besarnya, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan ini
tepat pada waktunya.
Adapun penulisan laporan penelitian ini membahas mengenai pembuatan alat menggunakan
konsep induksi magnetik. Kami menyadari bahwa laporan ini masih banyak kekurangan dan
kelemahannya, baik dalam isi maupun sistematikanya. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan
pengetahuan dan wawasan kami. Oleh sebab itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran untuk
menyempurnakan laporan ini. Akhirnya kami mengharap semoga laporan ini dapat memberikan
manfaat, khususnya bagi kami dan umumnya bagi pembaca.

Bogor, 12 Februari 2020

Penyusun

10
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.....................................................................................................................1
1.2 Tujuan............................................................................................................................1
BAB II LANDASAN TEORI....................................................................................................2
2.1 Pengertian Induksi Magnetik...............................................................................................2
BAB III METODOLOGI PERCOBAAN..................................................................................4
3.1 Alat dan bahan......................................................................................................................4
3.2 Langkah Kerja......................................................................................................................4
BAB IV PENUTUP...................................................................................................................7
4.1 Kesimpulan...........................................................................................................................7
4.2 Saran.....................................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................8

11
12

Anda mungkin juga menyukai