(Imperatacylindrica L.)
Berbagai jenis tumbuhan dapat digunakan sebagai obat yang kita kenal sebagai obat
tradisional. Penggunaan obat tradisional oleh masyarakat sampai sekarang terus
meningkat. Indonesia sangat kaya dengan tanaman yang digunakan sebagai obat. Salah satu
tanaman yang biasa digunakan sebagai obat oleh masyarakat Indonesia untuk berbagai
macam keluhan dan penyakit adalah tanaman alang-alang (Imperata Cylindrica L. Beauv).
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan memberikan informasi tentang manfaat
senyawa metabolit sekunder yaitu alkaloid yang terdapat pada tanaman alang-alang.
BAB I
PENDAHULUAN
Alang-alang tumbuh berumpun, tunas batang (yang membawa bunga) tidak akan
tumbuh memanjang hingga menjelang berbunga. Bagian pangkal tuna batang alang-alang
terdiri atas beberapa ruas pendek, sedangkan tunas yang membawa bunga beruas panjang
terdiri atas satu sampai tiga ruas, tumbuh vertical dan terbungkus di dalam daun. Batang
alang-alang yang membawa bunga memiliki tinggi 20-30cm. Bagian batan galang-alang di
atas tanah berwarna keunguan (Moenadir, 1988).
BAB II
PEMBAHASAN
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Anakkelas : Commelinidae
Bangsa : Cyperales
Marga : Imperata
Akar dan batang alang-alang mengandung manitol, glukosa, sakarosa, asam malat,
asam sitrat, koisol, arundoin, silindrien, silindol A, graminon B,imperanin, stigmasterol,
kampesterol, ß-sitosterol, fernenol, arborinon, isoarborinol, simiarenol, anemonin, dan
7mmoni. Hasil peneliti lain terhadap akar dan daun ditemukan 3 macam turunan
flavonoid yaitu turunan3’,4’,7-trihidroksi flavon, 2’,3’-dihidroksi kalkondan 6-hidroksi
flavonol. Suatu turunan flavonoid yang kemungkinan termasuk golongan flavon, flavono
tersubstitusi pada 3-OH, flavanon atau isoflavon terdapat pada fraksi ekstrak yang larut
dalam etil asetat akar alang-alang (Sudarsono dkk., 2002). Selain itu kandungan daun
ilalang diantaranya terdapat alkaloid, flavonoid, tannin, saponin, terpenoid, danfenol
(Nicodemus dkk.,1993).
Gambar 4. Uji Fito kimia Alkaloid dengan metode mayer Wagner dan Dragendorff yang
dibandingkan dengan Tanaman Lidah Ular
Adanya alkaloid pada ekstrak nisbi kasar diuji dengan menggunakan pereaksi
Meyer, pereaksi Wagner dan pereaksi Dragendorf. Pereaksi Meyer mengandung
kalium iodide dan merkuri klorida. Sementara pereaksi Wagner mengandung kalium
iodide dan iod. Metabolisme reaksi wagner ini terjadi jika ada asam, reaksi dapat
terjadi karena adisi ion hydrogen pada ikatan rangkap dua lalu membentuk
karbokation. Dimana electron dari bagian lain molekul tertarik ke atom karbon yang
bermuatan positif, dan terbentuk ikatan kimia baru dengan penyingkiran ion hydrogen
atau adisi ion negatif. Sedangkan pereaksi Dragendorf mengandung bismuth nitrat
dan merkuri klorida dalam asam nitrit berair. Pereaksi-pereaksi ini digunakan
berdasarkan kesanggupan alkaloid untuk bergabung dengan logam yang memiliki
berat atom tinggi seperti merkuri, bismut, tungsten, atau iod. Dari hasil penelitian
menunjukkan hasil positif dengan Wagner dan Dagendorf dan menunjukkan hasil
negative menggunakan pereaksi Meyer. Jadi padatan aman alang-alang mengandung
alkaloid, dimana seperti kita ketahui alkaloid merupakan senyawa metabolit yang
terdapat dalam sejumlah besar tumbuhan dan mempunyai peranan penting dalam
dunia kesehatan (Seniwaty dkk, 2009).
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah bahwa alang-alang
merupakan tanaman mengandung alkaloid dan tanaman yang memiliki khasiat antara lain
pelembut kulit, peluruh air seni, pembersih darah, penambah nafsu makan, penghenti
perdarahan, penyakit ginjal, luka, demam, tekanan darah tinggi, dan penyakit syaraf,
diuretic dan obat anti inflamasi.
DAFTAR PUSTAKA
Sudarsono, Gunawan, D., Wahyuono, S., Dolantus, I.A., dan Purnomo. 2002. Tumbuhan
Obat II, Hasil Penelitian, Sifat-Sifat dan Penggunaan, Pusat Studi Obat Tradisional.
Yogyakarta: UGM Press.