Atau
1B. Memilih daerah pembangunan
dengan ketentuan KLB>3
Tolok Ukur
1A. Menggunakan kembali material
bekas, baik dari bangunan lama maupun
tempat lain, berupa bahan struktur
utama, fasad, plafon, lantai, partisi,
kusen, dan dinding, setara minimal 10%
dari total biaya material.
Atau
1B. Menggunakan kembali material
bekas, baik dari bangunan lama maupun
tempat lain, berupa bahan struktur
utama, fasad, plafon, lantai, partisi,
kusen, dan dinding, setara minimal 20%
dari total biaya material.
Tujuan:
Mendorong manajemen kebersihan dan
sampah secara terpadu sehingga
mengurangi beban TPA.
1. Mengolah limbah organik gedung a. Rencana penyediaan fasilitas
yang dilakukan secara mandiri pemilahan sampah sesuai dengan
maupun bekerjasama dengan kelompoknya
pihak ketiga sehingga menambah b. Rencana membangun TPS di
nilai manfaat dan dapat lingkungan bangunan gedung serta
mengurangi dampak lingkungan. melakukan pengambilan dan
2. Mengolah limbah anorganik pemindahan sampah dari sumber
gedung yang dilakukan secara sampah ke TPS secara terjadwal
mandiri maupun bekerjasama c. Rencana usaha pengurangan dan
dengan pihak ketiga sehingga penggunaan kembali kantong
menambah nilai manfaat dan plastik dan kertas,
dapat mengurangi dampak Tambahan poin:
lingkungan. d. Merencanakan fasilitas pengelolaan
sampah organik, dan memberi nilai
tambah dari sampah dan/atau
fasilitas pemadatan sampah non
organik pada gedung.
BEM4 Sistem Komisioning yang Baik dan
Benar
Tujuan :
Melaksanakan komisioning yang baik
dan benar pada bangunan agar kinerja
yang dihasilkan sesuai dengan
perencanaan awal.
1. Melakukan prosedur testing-
commissioning sesuai dengan
petunjuk GBC Indonesia, termasuk
pelatihan terkait untuk optimalisasi
kesesuaian fungsi dan kinerja
peralatan/sistem dengan
perencanaan dan acuannya.
2. Memastikan seluruh measuring
adjusting instrument telah
terpasang pada saat konstruksi dan
memperhatikan kesesuaian antara
desain dan spesifikasi teknis terkait
komponen proper commissioning.
BEM5 Penyerahan Data Green Building
Tujuan:
Melengkapi database implementasi
green building di Indonesia untuk
mempertajam standar-standar dan
bahan penelitian.
1. Menyerahkan data implementasi
green building sesuai dengan form
dari GBC Indonesia.
2. Memberi pernyataan bahwa
pemilik gedung akan menyerahkan
data implementasi green building
dari bangunannya dalam waktu 12
bulan setelah tanggal sertifikasi
kepada GBC Indonesia dan suatu
pusat data energi Indonesia yang
akan ditentukan kemudian
BEM6 Kesepakatan Dalam Melakukan
Aktivitas Fit Out
Tujuan:
Mengimplementasikan prinsip green
building saat fit out gedung.
1. Memiliki surat perjanjian dengan
penyewa gedung (tenant) untuk
Gedung yang disewakan atau POS untuk
gedung yang digunakan sendiri, yang
terdiri atas:
a. Penggunaan kayu yang bersertifikat
untuk material fit-out
b. Pelaksanaan pelatihan yang akan
dilakukan oleh manajemen Gedung
Pelaksanaan manajemen indoor air
quality (IAQ) setelah konstruksi fit-out.
Implementasi dalam bentuk Perjanjian
Sewa (lease agreement) atau POS.
BEM7 Survei Pengguna Gedung
Tujuan:
Mengukur kenyamanan pengguna
gedung melalui survei yang baku
terhadap pengaruh desain dan sistem
pengoperasian gedung.
1. Memberi pernyataan bahwa pemilik
gedung akan mengadakan survei suhu
dan kelembaban paling lambat 12 bulan
setelah tanggal sertifikasi dan
menyerahkan laporan hasil survei paling
lambat 15 bulan setelah tanggal
sertifikasi kepada GBC Indonesia.
Catatan: Apabila hasilnya lebih dari 20%
responden menyatakan
ketidaknyamanannya, maka pemilik
gedung setuju untuk melakukan
perbaikan selambat-lambatnya 6 bulan
setelah pelaporan hasil survei
G.1 Penyediaan Fasilitas Pengelolaan
Limbah Padat dan Limbah Cair
Sebelum Dibuang ke Saluran
Pembuangan Kota
a. terhubung dengan pelayanan
sistem jaringan air limbah
b. menggunakan pengolahan air
limbah
c. hasil olahan memenuhi baku mutu
A.1*) Metode Pelaksanaan Konstruksi
Hijau
a. memiliki jadwal pelaksanaan
konstruksi
b. melakukan evaluasi kinerja secara
berkala
c. melakukan perbaikan atas dasar hasil
evaluasi
d. memiliki bukti yang menunjukkan
inovasi-inovasi dalam proses konstruksi
A.2*) Pengoptimalan Penggunaan
Peralatan
a. memiliki jadwal, operasi alat-alat
berat
b. seluruh alat berat memiliki jadwal
pemeliharaan
c. seluruh alat berat memiliki izin
kelaikan fungsi
d. seluruh operator alat berat memiliki
sertifikat/ijin
e. berhasil meminimalkan waktu jeda
operasional alat berat
A.4*) Penerapan Konservasi Air pada
Pelaksanaan Konstruksi
b. Pemanfaatan Air Hujan
1) air hujan dimanfaatkan
sebagai sumber air bersih
untuk konstruksi
2) memiliki sistem penahan air
permukaan sehingga
memiliki waktu yang cukup
untuk dapat diresapkan ke
tanah
c. Dewatering
proyek tidak melakukan
kegiatandewatering, diisi dengan nilai
penuh
1) proyek konstruksi melakukanproses
dewatering yang telah memiliki ijin
2) proyek konstruksi melakukanproses
dewatering memiliki skenario proses
dewatering
3) proyek konstruksi melakukanproses
dewatering memiliki sumur pantau
4) proyek konstruksi melakukanproses
dewatering melakukanpengamatan
penurunan muka tanah di sekitar lokasi
konstruksi
5) proyek konstruksi yang mengolah air
dewatering
6) proyek memanfaatkan air dewatering
sebagai sumber
A.5*) Penerapan Konservasi Energi
pada Pelaksanaan Konstruksi
a. Manajemen Energi saat
Konstruksi
1) Memiliki rencana penggunaan energi
saat konstruksi
2) memiliki SOP manajemen sesuai
dengan ketentuan diatas
3) melaksanakan SOP, dibuktikan
dengan hasil penggunaan energi sesuai
dengan rencana