Pengaruh Senam Kaki Diabetes Melitus Pada Lansia Terhadap Gula Dara Penderita DM Tipe 2 Di Panti Werda Tentena
Pengaruh Senam Kaki Diabetes Melitus Pada Lansia Terhadap Gula Dara Penderita DM Tipe 2 Di Panti Werda Tentena
OLEH
KAMARUDIN
NIM:P00220217020
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
glukosa darah yang tinggi dalam darah melebihi normal. Diabetes Melitus
adalah salah satu masalah kesehatan yang serius pada masa sekarang.
2015).
pengaruh senam kaki diabetes terhadap tingkat sensifitas kaki dan kadar
B. Rumusan masalah
C. Tujuan penelitian
1. Tujuan umum
2. Tujuan Khusus
diabetes.
diabetes.
D. Manfaat penelitian
1. Manfaat teoritis
ilmu keperawatan
2. Manfaat praktis
tingkat sensifitas kaki dan kadar glukosa darah pada diabetes mellitus .
bagi pasien agar diabetes mellitus melakukan senam secara rutin untuk
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengaertian
hiperglikemia.
multifactorial.
Yaitu diabetes yang tergantung insulin. Pada diabetes tipe 1 ini sel
kadar gula darah biasanya terjadi pada usia muda yaitu usia <30 tahun
ketosidosis.
dapat terjadi pada semua umur, ketosis jarang terjadi kecuali dalam
karena:
a. Faktor resiko
tahun)
c. Obesitas
d. Riwayat keluarga
tipe 2 ialah faktor genetik. Riwayat keluarga dengan diabetes mellitus tipe 2
terhadap peningkatan glukosa darah berkurang. selain itu reseptor insulin sel
diseluruh tubuh termasuk di otot berkurang jumlah dan keaktifanya. Faktor usia
yang resiko menderita diabetes mellitus tipe 2 adalah usia dari 40 tahun hal ini
mencapai usia 40 tahun , maka kadar glukosa darah naik 1-2 mg% tiap tahun
saat puasa dan akan naik 6-13% pada 2 jam setelah makan berdasarkan hal
diabetes mellitus serta gangguan toleransi glukosa darah ( sudoyo et al, 2015).
kurangnya aktifitas merupakan salah satu faktor yang ikut berperan yang
E. PATOFISIOLOGI
Pada diabetes tipe mellitus tipe 2 terdapat dua maslah utama yang
berhubungan dengan insulin yaitu; yaitu resistensi insulin dan gangguan insulin.
Normalnya insulin akan terkait dengan reseptor khusus pada permukaan sel.
rangkaian reaksi dalam metabolisme glukosa didalam sel. Resistensi insulin pada
diabetes tipe 2 disertai dengan penurunan reaksi intrasel ini. Dengan demikian
insulin menjadi tidak efektif untuk menstimulasi pengambilan glukosa oleh
akibat sekresi insulin yang berlebihan dan kadar glukosa akan dipertahankan
pada tingkat yang normal/sedikit meningkat. Namun demikian jika sel-sel beta
glukosa akan meningkat dan terjadi diabetes mellitus tipe 2. Meskipun terjadi
gangguan sekrsi insulin yang merupakan ciri has diabetes mellitus tipe 2, namun
pemecahan lemak dan produksi badan keton yang menyertai karena itu
F. Manifestasi klinis
c. Rasa lebih dan kelemahan otot akibat gannguan aliran darah pada
yang berasal dari unsur protein. Akibat banyak banyak sel persarafan