Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Salah satu sasaran pelayanan keperawatan komunitas adalah pelayanan


pada kelompok khusus. Kelompok khusus adalah kumpulan individu yang
mempunyai kesamaan umur permasalahan baik fisik, mental,sosial yang
memerlukan bantuan karena ketidakmampuan dan ketidak tahuan kelompok
dalam memelihara kesehatan terhadap dirinya sendiri. Asuahan keperawatan pada
kelompok khusus diberikan dengan pendekatan proses keperawatan yang berbeda
hanyalah sasarannya.

Tenaga kerja merupakan salah astu kelompok sasaran dalam pelayanan


keperawatan komunitas. Dibeberapa Negara maju kesehatan kerja sudah ditangani
khusus oleh perawat kesehatan kerja (occupational health nursing) . di indonsia
keperawatan kerja saat ini sudah mulai dikembangkan, namun pemerintah
sebenarnya sudah mulai mempromosikan tentang pentingnya keberadaan perawat
kesehatan kerja dalam suatu perusahaan atau industry (reni chariani, 2015)

Berdasarkan modal yang digunakan, industri dapat dikelompokkan


menjadi industry dasar(industry besar), industry menengah(aneka industry), dan
industry kecil. Industry kecil dengan teknologi sederhan/tradisonal dan dengan
jumlah modal yang relative terbatas merupakan industry yang banyak bergerak di
sector informal. Hampir 80% dari semua tenaga kerja diperlukan disektor ini
(Depkes RI, 1992). Sejalan dengan semakin berkembangnya berbagai jenis
industry serta majunya teknologi, penggunaan bahan dan produksi bahan kimia
juga semakin meningkat . bukan hannya sector industry, tetapi juga merambat ke
sector lainnya. Kesehatan dan keselamatan kerja karyawan merupakan suatu hal
yang sangat penting, baik prusahaan formal maupun informal. Perusahaan formal
umumnya sudah mempunyai sistem kesehatan dan keselamatan kerja yang sudah
baku, tetapi industry-industri disektor informal masih banyak yang belum
mendapatkan pelayanan kesehatan yang diharapkan.

1
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian Asuhan Keperawatan Kelompok Khusus Pekerja ?
2. Apa saja Masalah kesehatan yang terjadi pada kelompok khusus
pekerja?
3. Apa saja prinsip promosi kesehatan di tempat kerja ?
4. Bagaimana asuhan keperawatan pada kelompok khusus pekerja ?

C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui apa pengertian Asuhan Keperawatan kelompok Khusus
Pekerja
2. Untuk mengetahui apa saja masalah kesehatan yang terjadi pada kelompok
khusus pekerja
3. Untuk mengetahui prinsip promosi kesehatan di tempat kerja
4. untuk menjelaskan asuhan keperawatan pada kelompok khusus pekerja

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Asuhan Keperawatan Kelompok Khusus Pekerja.

tenaga kerja merupakan salah satu kelompok sasaran dalam pelayanan


keperawatan komunitas, dimana perawat komunitas mempunyai tanggung jawab
terhadap kesehatan para pekerja yang merupakan bagian dari komunitas.
Pemerintah sudah mempromosikan tentang pentingnya keberadaan perawat
kesehatan kerja dalam suatau perusahaan / industry.

a. perawat kesehatan kerja(occupational health nursing)


praktik spesialis yang ditujukan dan diberikan kepada para pekerja dan
masyarakat kerja yang fokuskan pada upaya promosi, prevensi, dan
restorasi kesehatan pekerja dalam konteks keselamatan dan kesehatan
lingkungan kerja ( AAOHN,1994).

b. Peran perawat kesehatan kerja :


1. Provider : memberikan perawatan langsung baik individu, kelompok
dan keluarga pekerja
2. Case manager : mengkoordinir pelayanan perawatn kesehatan kerja
3. Advokad : mengembangkan atau membuat usulan kebijakan dalam
pelaksanaan perawatan kesehatan kerja
4. Konsulatan
5. Pendidik kesehatan
6. Peneliti : analisis kesehatan pekerja untuk membantu meningkatkan
derajat.

c. Tujuan perawat kesehatan kerja


Hygiene dan kesehatan kerja disunakan sebagai alat untuk mencapai
derajat kesehatan dan kesejahteraan tenaga kerja yang setingi-tingginya

3
serta sebagai alat untuk meningkatkan produksi yang berlandaskan pada
meningkatkan efisiensi dan daya produktivitas faktor manusia dalam
produksi.

d. Fungsi perawat kesehatan kerja


1. Mengkaji masalah kesehatan pekerja dengan mengumpulkan data dan
menganalisa masalah kesehatan dan keperawatan pekerja
2. Mengidentifikasi kemungkinan adanya penyakit menular dan
gangguan jiwa
3. Bersama tim kesehatan lain ( dokter, psikolog, industrial hygienist, tim
kesehatan lain ) dalam menyusun rencana program kesehatan kerja di
perusahaan
4. Mempertinggi mutu pelayanan kesehatan
5. Memberikan pelayanan kesehatan
6. Melakukan upaya pendidikan kesehatan
7. Membantu melakukan upaya pencegahan terjadinya penyakit atau
bahaya saat bekerja
8. Memfasilitasi perbaikan kesehatan lingkungan kerja
9. Menilai keadaan kesehatan tenaga kerja dengan menghubungkan
faktor lingkungan dan pekerjaan
10. Membuat rencana kunjungan rumah untuk pemantauan kesehatan
pekerja lebih lanjut
11. Memfasilitasi terciptanya keselamatan kerja
12. Melakukan evaluasi dan membuat laporan statistic dari tindakan
keperawatan yang telah dilakukan
13. Melakukan surveiilence secara berkala

4
Kegiatan hygiene perusahaan dan kesehatan kerja

Kegiatan hygiene yang dilakukan oleh perusahaan dalam rangka menciptakan


kesehatan lingkungan kerja adalah sebagai berikut

1. Pencegahan dan pemberantasan penyakit dan kecelakaan akibat kerja.


2. Maintenance and increasing kesehatan tenaga kerja.
3. Care,efficiency increasing, dan productivity balance tenag kerja.
4. Pemberantasan kelelahan tenaga kerja.
5. Meningkatan semangat dalam bekerja.
6. Perlindungan masyarakat kerja dari bahaya pencemaran.
7. Perlindungan masyarakat luas.
8. Pemeliharaan dan peningkatan hygiene sanitasi perusahaan.

B. Masalah kesehatan yang lazim terjadi pada kelompok khusus pekerja

Bila kita bicara tentang masalah kesehatan pada pekerja, maka yang perlu kita
bahas yaitu, teori epidemiological, triad yang terdiri dari :

a. Host ( pejamu ) pada populasi pekerja yang dikaji umur, JK, suku, jenis
pekerjaan, riwayat penyakit dan kebiasaan atau pola sehari-hari
b. Lingkungan : kondisi eksternal yang mempengaruhi interaksi antara host
dengan agent, seperti : management, hubungan interpersonal, lingkungan
fisik, dan social sekitar tempat pekerja
c. Agent : fisik ( kebisingan, suhu, radiasi, tekanan udara, vibrasi) ; biologi
(virus, bakteri, mikroorganisme lain ); kimiawi ( jumlah dan zat yang
sering digunakan ) ; ergonomi ; sikap tubuh saat bekerja ;
psikososial:(hubungan anatara dengan management )

5
Bila tidak ada keseimbagan interaksi anatar host, lingkungan dan agent
maka akan dapat menyebabkan masalah kesehatan , berikut masalah kesehatan
pada pekerja yang dapat menyebabkan menurunnya produktivitas kerja yaitu :

a. Penyakit umum yang biasa di alami pekerja misalnya TBC, asma , flu/ispa
, diabetes militus, dll
b. Penyakit yang timbul akibat kerja misalnya pneucomosisis, dermatosis,
bronchitis, aspeksia, kerusakan indra pendengaran, konjutivitis, keracunan.
c. Nutrisi : gastritis, gangguan pencernaan, kekurangan atau kelebihan
nutrisi, dll.
d. Lingkungan kerja yang kurang menunjang meningkatkan produktivitas ,
misalnya : suhu yang terlalu panas ( heat rash atau bintik-bintik pada kulit
akubat panas yang tinggi , heat exhaustion , kelelahan akibat panas, heat
cram atau kejang panas ), suhu yang terlalu dingin ( frosbite ); kelembaban
atau ventilasi ;penerangan (gangguan penglihatan atau kerusakan mata );
lingkungan yang bising (>85db) menyebakan gangguan pendengaran atau
ketulian ; terpapar radiasi yang lama beresiko terjadi kanker ; posisi saat
kerja yang tidak argonomis
e. Keselamatan : cedera jatuh , fraktur, luka bakar
f. Psikologis : stress , kecemasan , kesejahteraan tenaga kerja yang kurang
memadai, sosialisasi antar pekerja yang kurang baik, konflik management

Masalah kesehatan kerja yang mempengaruh produktivitas kerja

1. Penyakit umum pada pekerja antara lain kusta, TB paru, penyakitjantung,


kanker, kecacatan, dan ;ain-lain.
2. Penyakit yang timbul akibat kerja, misalnya pneumoconiosis dan
dermatosis. pneumoconiosis adalah penyakit yang diakibatkan oleh asbes,
dengan gejala seperti batuk, sesak nafas, nyeri ada dan sianosis.
Pengobatan cukup sulit dan hanya bersifat mengurangi keluhan, seperti
infeksi diberi antibiotic, gizi ditingkatkan, juga jika kanker diberi obat
sitostatika. Upaya preventif meliputi skrining, promosi kesehatan,

6
penggunaan alat pelindung masker, kaca mata, substitusi untuk menyaring
debu seperti cerobong asap, water spray, dan exhauster.
3. Gizi buruk. Gizi buruk saat ini telah bermunculan hampir disemua
kabupaten, hal ini disebabkan :
a. Kurangnya pengetahuan masyarakat akan kebutuhan gizi bagi anggota
keluarga.
b. Ketidakmampuan keluarga dalam memenuhi kebutuhan gizi bagi anggota
keluarga
c. Pola hidup yang salah
d. Stok bahan makanan tidak ada

Penyakit akibat kerja

Penyebab penyakit akibat kerja, antara lain sebagi berikut.

1. Faktor fisik, meliputi:


a. Kebisingan
b. Suhu
c. Kelembaban udara
d. Kecepatan angin
e. Getaran
f. Radiasi
g. Tekanan udara
2. Faktor kimia, meliputi :
a. Gas
b. Uap debu
c. Kabut
d. Asap
3. Faktor biologis :
a. Bakteri
b. Virus
c. Jamur
d. Cacing

7
4. Fakto fisiologis, meliputi :
a. Sikap dan cara kerja
b. Jam kerja
c. Istirahat
d. Shift kerja
e. Lembur
5. Faktor mental psikologis, meliputi :
a. Suasana kerja
b. Hubungan antara pekerja
c. Pengusaha

Upaya pencegahan

upaya yang dilakukan agar hygiene lingkungan kerja menjadi baik adalah
sebagai berikut :

1. Subtitusi, yaitu mengganti bahan yang berbahaya dengan yang kurang atau
tidak berbahaya
2. isolasi, mengisolasi proses-prose berbahaya dari perusahaan.
3. Ventilasi umum, mengalihkan udara sebanyak perhitungan ruangan kerja
4. Ventilasi keluar setempat, mengisap udara dari suatu ruang kerja agar
bahan-bahan yang berbahaya diisap dan dialihkan keluar
5. Alat pelindung perorangan, misalnya masker,kacamata,sarung tangan,
sepatu, topi, penutup telinga, dan pakaian pelindung.
6. Pemeriksaan kesehatan sebelum bekerja dan berkala
7. Informasi sebelum bekerja
8. Pendidikan tentang kesehatan kerja dan keselamatan

8
C. prinsip promosi kesehatan di tempat kerja

prinsip promosi kesehatan di tempat kerja hendaknya dilakukan secara


komprehensif, partisipasi dan kewenangan yang ada. Promosi kesehatan di tempat
kerja hendaknya dikembangkan dengan melibatkan kerja sama dengan berbagai
sector yang terkait, dan melibatkan beberapa kelompok organisasi masyarakat
yang ada sehingga lebih mantap serta berkesinambung.

A. promisi kesehatan dalam pencapaian prilaku hidup bersih dan sehat


(PHBS) tempat kerja

PHBS ditempat kerja adalah upaya untuk memberdayakan para pekerja


agar tahu, mau, dan mampu mempraktikkan prilaku hidup sehat serta berperan
aktif dalam mengujudkan tempat kerja sehat. Perilaku hidup bersih dan sehat(
PHBS) ditempat kerja antara lain :

a. Tidak meroko di tempat kerja


b. Membeli dan mengkonsumsi makanan dari tempat kerja
c. Melakukan olhraga secara teratur atau aktifitas fisik
d. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun sebelum makan dan sesudah
buang air besar dan buang air kecil
e. Memberantas jentik nyamuk di tempat kerja
f. Menggunakan airbersih
g. Menggunakan jamban saat buang air kecil dan besar
h. Membuang sampah pada tempatnya
i. Mempergunakan apd sesuai pekerjaan

9
B. Jenis aktivitas promosi kesehatan
Aktivitas yang lazim dilakukan dalam upaya mempromosi kesehatan atau
mencegah cedera dan penyakit di lahan kerja adalah olahraga,
menghentikan rokok, perawatan punggung, dan program managemen
stress.
Ada 3 jenis promosi kesehatan di lahan kerja
 Program kesadaran, meningkatkan tingkat pengetahuan dan minat
pekerja. Contoh dengan selebaran, seminar dan surat kabar
 Aktivitas perubahan prilaku, membuat para partisipan
mengembangkan prilaku yang lebih sehat. contoh menghentikan
kebiasaan merokok, olahraga teratur dan nutrisi sehat
 Lingkungan penunjang, menciptakan peluang kerja yang
meningkatkan gaya hidup sehat. Contoh menyediakan makanan rendah
lemak di kafetaria, kelas erobik ditempat kerja, menyediakan waktu
senggang untuk skrinning kesehatan, kudapan sehat etalase makanan.

Sebelum memutuskan untuk memilih jenis program promosi kesehatan yang


ditawarkan , prntung untuk menentukan konsistensi program dengan misi dan
tujuan perusahaan.

C. Tujuan promosi di tempat kerja adalah :


1. Mengembangkan prilaku hidup bersih dan sehat di tempat kerja
2. Menurunkan angka absensi tenaga kerja
3. Menurunkan angka penyakit akibat kerja dan lingkungan kerja
4. Menciptakan lingkungan kerja yang sehat,mendukung dan aman.
5. Membantu perkembangan gaya kerja dan gaya hidup sehat
6. Memberikan dampak yang positif terhadap lingkungan kerja dan
masyarakat.

10
D. Sasaran dari promosi kesehatan di tempat kerja adalah

a.Primer : kariawan ditempat kerja

b.Sekunder : pengelolah k3, serikat atau organisasi pekerja

c.Tertiar: pengusaha dan manager atau derektor.

E. Keuntungan promosi kesehatan ditempat kerja


 bagi perusahaan :
1. Meningkatkan lingkungan tempat kerja yang sehat dan aman serta nyaman
2. Citra perusaan positif
3. Meningkatkan moral staf
4. Menurun angka absensi
5. Meningkatnya produktivitas
6. Menurunnya biaya kesehatan atau biaya asuransi
7. Pencegahan terhadap penyakit

 Bagi pekerja :
1. Lingkungan tempat kerja menjadi lebih sehat
2. Meningkatnya percaya diri
3. Menurunnya stress
4. Meningkatkan semangat kerja
5. Meningkatnya kemampuan
6. Meningkatnya kesehatan
7. Lebih sehatnya keluarga dan masyarakat

11
D. Proses keperawatan komunitas pada kelompok khusus pekerja

Berikut 5 tahap proses keperawatan yang dapat dilaksanakan oleh perawat


komunitas

a. Pengkajian
1. Core : jumlah pekerja, umur , riwayat/perkembangan pekerjaan,
kebiasaan, perilaku yang ditampilkan , nilai, keyakinanan , dan agama
,lama bekerja
2. Lingkungan fisik : bagaimana kondisi lingkungan kerja tingkat
kebisingan?, suhu ruangan kerja? , radiasi?, penerangan?, sudah sesuai
dengan ketentuan kesehatan?.
3. Pelayanan kesehatan dan sosial : bagaimana yankes dan sosial khusus
pekerja,seperti ada klinik konsultasi untuk pekerja atau adanya
kelompok sosial pekerja, jarak atau sistem rujukan yang digunakan
oleh perusahaan.adakah jaminan kesehatan yang dimilik pekerja?.
4. Ekonomi : bagaimana kesejahteraan pekerja sudah sesuai dengan
aturan/diatas upah minimum daerah?bagaimana perusahaa menjamin
kesejahteraan pekerjanya?
5. Transportasi dan keamanan :
Apakah tempat kerja perkerjaan mudah dijangkau? Berapa rata rata
jarak tempuh? Transportasi yang digunakan oleh pekerja? Apakah
sudah menggunakan alat pelindung diri dengan baik untuk
menghindari kecelakan saat berkerja ataupun kecelakan saat berlalu
lintas.bagaimana sistem keaman perusahaan,bila terjadi bencana
misalnya kebakaran,gempa bumi,banjir,dll
6. Politik dan pemerintahan : bagaimana kedudukan pemerintah setempat
terhadap kesejahteraan dan hak perkerja?jenis dukungannya? Apakah
anda intruksi atau SK yang mengatur/melindungi hak dan kewajiban
pekerja?bagaimana strategi pemerintahan setempat dalam melindungi
hak pekerja?

12
7. Komunikasi : bagaimana cara pekerja berkomunikasi dengan pekerja
lain, managemen atau dengan keluarga pekerja?media yang
digunakan?
8. Pendidikan : adalah kesempatan pekerja untuk mengembakan diri
melalui pendidikan formal atau informal
9. Rekreasi : adalah program reaksi diperusahaan?tempat rekreasi yang
sering digunakan pekerja?prekuensi?apakah tersedia taman atau
tempat istirahat yang cukup bagi pekerja?apakah masih tersedia kantin
yang sehat?

B. Diagnosa Keperawatan

berikut ini contoh diagnosa keperawatn pada kelompok khusus


pekerja,saudara dapat mengembangkannya dari masalah keperawatan yang ada
dan yang merujuk pada panduan penulisan diagnose keperawatan menurut nanda.

1. Risiko terjadi gangguan integritas kulit pada pekerja dibagian pencucian


diperusahaan kulit berhubungan dengan kurangnya kemampuan pekerja
dalam melakukan upaya pencegahan pemaparan terhadap bahan kimia
2. Resiko terjadinya penurunan kemampuan dalam mengatasi masalah
perkejaan diperusahaan konveksi indah perhubungan dengan tidak
efektifnya koping pekerja dalam mengatasi masalah atau stress yang
dialaminya
3. Resiko gangguan muskuloskletal pada pekerja dibagian pengepakan
perusahan buku jaya berhubungan dengan kurangnya pengetahuan pekerja
tentang bahaya penggulungan kerja, dan kurangnya fasilitas perusahaan
dalam menjamin keselamatan dan kesehatan kerja

13
C. Intrevensi Keperawatan

1.upaya pencegahan primer

a. pendidikan kesehatan pada pekerja


b. peningkatan dan perbaikan gizi perkerja
c. pemantauan kejiwaan pekerja yang sehat
d. mendorong perusahaan untuk membuat program rekreasi
e. pemantauan penyediaan tempat dan lingkungan kerja yang sehat
f. pemantauan penyediaan tempat dan lingkungan bahaya akibat kerja
g. mendorongn pekerja untuk menggunakan alat pelindung diri dengan baik
saat berkerja.
h. menyediakan layanan konsuling
i. melatih pekerja teknik menyelesaikan masalah, gizi yang baik,dan latihan
fisik buat pekerja
j. melayani pemberian imunisasi

2. upaya pencegahan sekunder : diteksi dini adanya masalah kesehatan akibat


kerja: memfasilitasi pekerjaan kesehatan pekerja secara berkala: tindakan
keperawatan sekarang yang dilanjutkan dengan pembinaan atau layanan
konsultasi pekerja

3. upaya pekerja tertier : melakukan rehabilitas ( latihan dan pendidikan untuk


melatih kemampuan yang ada ) memotivasi masyarakat dengan perusahaan
untuk memberdayakan pekerja yang cacat atau sakit akibat kerja: penempatan
pekerja yang cacat atau sakit secara selektif: terapi kerja dirumah sakit
menyediakan tempat kerja yang sesuai dengan kondisi pekerja saat ini: dan
melakukan membinaan lanjuta atau rujukan

14
D. implementasi

implementasi dilakukan berdasarkan intervensi yang telah disusun dengan


menggunakan empat pendekatan yaitu :

1.proses kelompok

kegiatan dilakukan dengan melibatkan kelompok pekerja contoh : membentuk


kelompok peduli pekerja dengan melibatkan serikat pekerja yang ada
diperusahaan tersebut.

2. pendidikan kesehatan

Peningkatan pendidikan kesehatan pada managemen, pekerja,keluarga.

3.kemitraan

Hubungan kerjasama antara dua pihak atau lebih, berdasarkan kesehatan,


keterbukaan,dan saling menguntungkan untuk mencapai tujuan bersama
berdasarkan atas kesepakatan,prinsip,peran masing masing ( departemen
kesehatan RI , 2003)

4. Pemberdayaan masyarakat, melibatkan seluruh pekerja untuk berperan aktif


dalam mengatasi masalah pekerja.

E. Evaluasi

perawat komunitas bersama komunitas dapat mengevaluasi semua implementasi


yang telah dilakukan dengan merujuk pada tujuan yang telah ditetapkan yaitu
mencapai kesehatan pekerja yang optimal.

15
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

perawat kesehatan kerja(occupational health nursing) adalah praktik


spesialis yang ditujukan dan diberikan kepada para pekerja dan masyarakat kerja
yang fokuskan pada upaya promosi, prevensi, dan restorasi kesehatan pekerja
dalam konteks keselamatan dan kesehatan lingkungan kerja ( AAOHN,1994).

Perawat dapat berperan sebagai provider, case manager, advokat, konsultan,


pendidik kesehatan, dan peneliti.

Masalah kesehatan pada pekerja terjadi karena tidak ada keseimbangan interksi
antara host, lingkungan dan agent.

16
DAFTAR PUSTAKA

1. Mubarak, wahit I. & chayatin, nurul. 2009. Ilmu keperawatan komunitas


pengantar dan teori. Jakarta Selatan : Salemba Medika

2. Anderson. T. Elizabeth. Buku pengantar ajar keperawatan komunitas teori


& praktek edisi 3. Indonesia : EGC

3. Kholid, ahmad. Promosi kesehatan dengan pendekatan teori perilaku,


media dan aplikasinya. Jakarta : raja galindo persada

4. Chairani, reni. 2015. Modul keperawatan komunitas 1 asuhan keperawatan


komunitas pada kelompok khusus semester 6. Jakarta : Austrian AID

17

Anda mungkin juga menyukai