Anda di halaman 1dari 5

Pusat Studi Lingkungan (PSL) Unkhair

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Propinsi Maluku Utara sebagai sebuah propinsi yang baru dibentuk
membutuhkan ibukota sebagai pusat kendali pemerintahannya. Kota Sofifi
yang kini berada dalam wilayah Kota Tidore Kepulauan telah ditetapkan
dalam RTRW Propinsi Maluku Utara sebagai Ibukota Propinsi. Dengan
demikian, Kota Sofifi berperan sebagai pusat administrasi pemerintahan di
tingkat Propinsi, pusat perhubungan dan komunikasi, pusat pelayanan
sosial dan pusat pendidikan tinggi, dengan lingkup pelayanan regional
wilayah Propinsi Maluku Utara.
Wilayah Kota Sofifi berada pada posisi centrum di Kawasan Provinsi
Maluku Utara. Posisi tersebut memberikan peluang sinergis terhadap tarik-
menarik antar wilayah pengembangan empat simpul kota, yaitu Ternate,
Tidore, Sofifi dan Sidangoli, yang sekaligus memudahkan pengendalian
wilayah. Selain letak wilayah pada posisi yang memudahkan dalam
pengembangannya, Kota Sofifi juga memiliki potensi lahan yang relatif
luas. Luas lahan yang sesuai bagi pengembangan kawasan budidaya
berjumlah sekitar 20.000 Ha yang berada pada kemiringan 0 – 15 %.
Pengembangan kawasan budidaya meliputi kawasan pertanian, kawasan
komersial, kawasan pemerintahan, kawasan permukiman, kawasan
industri, kawasan pariwisata, kawasan transportasi laut dan terminal.
Sedangkan lahan dengan kemiringan antara 15 – 40% seluas 7.520 Ha
lebih diarahkan sebagai kawasan lindung dan kawasan penyangga.
Apabila ditinjau dari segi potensi kependudukan, Kota Sofifi
merupakan wilayah yang memiliki potensi migrasi bagi penduduk dari
wilayah lainnya. Tingginya potensi migrasi tentunya berkorelasi positif
dengan peluang pekerjaan yang tersedia di Kota Sofifi, yang dapat
diklasifikasikan sebagai berikut : 1) pekerja di lingkungan Pemerintah
Daerah Tingkat I; 2) Pekerja di sektor swasta, yang terlibat dalam

Laporan Base Line Survey “ Rona Lingkungan Hidup Kota Sofifi” I-1
Pusat Studi Lingkungan (PSL) Unkhair

pembangunan infrastruktur kota; dan 3) pekerja sektor-sektor ikutan jika


sektor jasa (dalam hal ini sektor pemerintahan) telah mulai berjalan. Di
samping itu, tingginya potensi ini juga didukung oleh potensi dari sisi
ekonomi yaitu: 1) Kesiapan anggaran Pemerintah Daerah untuk
pembangunan sarana/prasarana kota ataupun sebagai pro-mover
pembangunan ekonomi kota; 2) kesejahteraan penduduk yang sebagian
besar meningkat baik pada sub sektor pertanian, perkebunan, dan
perikanan maupun keikutsertaan masyarakat untuk berinvestasi pada
pembangunan wilayah dengan cara menabung.
Perencanaan pengembangan Kawasan Kota Sofifi sebagai Ibukota
Provinsi Maluku Utara tentunya mengacu baik kepada RTRW Provinsi
Maluku Utara maupun strategi kebijaksanaan pengembangan wilayah
yang ditetapkan oleh Menko Perekonomian/Bappenas Tahun 2000. Untuk
pengembangan kawasan Ibukota Provinsi Maluku Utara, maka penataan
ruangnya ditetapkan berdasarkan karakteristik wilayah yang mengarah
pada empat sasaran yaitu :
1. memantapkan kawasan yang berfungsi sebagai kawasan
lindung;
2. memberikan arahan pengembangan kawasan budidaya,
sistem pusat-pusat permukiman, prasarana wilayah;
3. memberikan arahan pengelolaan kawasan pedesaan, kawasan
perkotaan, dan kawasan tertentu;
4. menerapkan kebijaksanaan yang menyangkut tata guna
tanah, tata guna air, tata guna udara, dan tata guna sumberdaya
alam.
Rencana pengembangan wilayah ibukota ini mencakup pembagian
beberapa wilayah pengembangan, yaitu Bagian Wilayah Kota (BWK) I, II,
III dan IV. Bagian-bagian wilayah kota ini dicirikan dengan karakteristik
kegiatan utama yang bervariasi. Arah Pengembangan Kawasan dan
Lahan yang Telah Dibebaskan pada tiap BWK disajikan pada Tabel 1.1.

Laporan Base Line Survey “ Rona Lingkungan Hidup Kota Sofifi” I-2
Pusat Studi Lingkungan (PSL) Unkhair

Dalam rencana pengembangan kawasan ini memerlukan sejumlah


besar luas lahan yang harus dibebaskan. Sampai dengan tahun 2004,
total luas lahan pada seluruh BWK yang telah dibebaskan dan bersertifikat
mencapai 128,116 Ha.
Masing-masing rencana kegiatan pembangunan tersebut akan
mencakup beragam aktivitas (komponen kegiatan) yang dimulai sejak
masa pra-konstruksi, masa konstruksi hingga operasional. Rencana
kegiatan-kegiatan tersebut serta komponen-komponen kegiatan yang
akan berjalan diprakirakan berpotensi menimbulkan dampak besar dan
penting terhadap komponen lingkungan hidup.

Tabel 1.1. Arah Pengembangan Kawasan pada Tiap Bagian Wilayah Kota
BAGIAN Luas Lahan
WILAYAH KOTA yang Telah
(BWK) Dibebaskan ARAH PENGEMBANGAN
(Ha)
BWK-1  Pariwisata terpusat di Teluk Gosale
5,826  Kantor Pusat Pemerintahan Provinsi
2,008  Perumahan Gubernur
6,629  Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)
BWK-2 (Pusat  Kawasan Pemerintahan Provinsi
Kota) 10,737  Sarana umum (Perdagangan dan
Jasa)
4,609  Pelabuhan/dermaga ferry
31,208  Jaringan Jalan
2  Permukiman
BWK-3  Pelabuhan/Dermaga Penumpang
 Permukiman
5,625  Gelanggang olahraga (GOR)
BWK-4  Pelabuhan/dermaga penumpang
dan barang

Laporan Base Line Survey “ Rona Lingkungan Hidup Kota Sofifi” I-3
Pusat Studi Lingkungan (PSL) Unkhair

 Industri pengolahan
 Perdagangan dan jasa
 Permukiman
3,125  Kebun Percontohan
1,554  Pertahanan pangan
Sumber: RDTR Kota Sofifi, 2002 dan Bappeda, 2004.

Menyadari akan adanya dampak besar dan penting yang secara


potensial dapat timbul terhadap komponen-komponen lingkungan hidup
sebagai akibat rencana kegiatan pembangunan di empat BWK tersebut,
maka suatu langkah bijaksana yang penting untuk dilakukan adalah
melaksanakan kajian ilmiah dalam bentuk base line survey terhadap
komponen-komponen lingkungan hidup. Kajian ini menerapkan berbagai
metodologi ilmiah sesuai dengan obyek yang diteliti. Melalui langkah
tersebut dapat diidentifikasi potensi, masalah dan rona lingkungan hidup,
yang sekaligus menggambarkan kondisi lingkungan eksisting di wilayah
penelitian.

1.2 Tujuan Penelitian


Kegiatan base line survey bertujuan untuk:
1. Mengidentifikasi potensi yang dimilki wilayah Sofifi, baik sektoral,
sumberdaya manusia, maupun potensi wilayah secara geografis,
serta merumuskan permasalahan pembangunan dan pemanfaatan
ruang yang ada di wilayah ini.
2. Mengetahui rona lingkungan awal, yakni kondisi lingkungan pada
saat studi dilakukan.

Laporan Base Line Survey “ Rona Lingkungan Hidup Kota Sofifi” I-4
Pusat Studi Lingkungan (PSL) Unkhair

1.3 Kontribusi Penelitian


Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi
pemerintah melalui produk hasil kajian ilmiah. Produk yang dikemas
dalam bentuk data dan informasi tersebut merupakan salah satu bahan
masukan yang reliable dan accountable. Diharapkan bahan tersebut
dapat menjadi bahan pertimbangan dalam menyusun perencanaan
kegiatan pembangunan yang berwawasan lingkungan. Di samping itu,
produk hasil kajian ini juga diharapkan menjadi referensi dalam
perencanaan program manajemen lingkungan hidup, khususnya pada
kegiatan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL).

Laporan Base Line Survey “ Rona Lingkungan Hidup Kota Sofifi” I-5

Anda mungkin juga menyukai