Anda di halaman 1dari 7

PENGAMATAN GERAK BAKTERI

LAPORAN PRAKTIKUM
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Mikrobiologi
dibina oleh Agung Witjoro, S.Pd., M.Kes. dan Mardiana Lelitawati, S.Si., M.Si.

Oleh :
Offering C/ Kelompok 2
Cynthia Putri Yuwana (180341617578)
Gracia Filia Mulyono (180341617552)
Murniati Agustin (180341617524)
Mutik Makhdania (180341617542)
Shofa Tasya Khaqima (180341617576)
Tiara Chairunnisa Zen (180341617587)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN BIOLOGI
Februari 2020
A. Topik: Pengamatan gerak bakteri
B. Tanggal: 6 Februari 2020
C. Tempat: Laboratorium Mikrobiologi O5-305
D. Tujuan
1. Untuk menentukan ada atau tidak adanya kemampuan gerak bakteri
2. Untuk mengamati gerak bakteri
E. Alat dan Bahan
-Alat:
1. Mikroskop 5. Kaca penutup
2. Kaca benda cekung 6. Lampu spiritus
3. Jarum inokulasi ujung lurus 7. Ent-kas
4. Jarum inokulasi ujung berkolong

-Bahan:
1. Biakan bakteri yang diperoleh dari kegiatan II
2. Aquades steril 7. Lap
3. Kertas penghisap 8. Korek api
4. Alkohol 70% 9. Sabun cuci
5. Medium lempeng 2 buah 10. Lisol
6. Medium miring 2 buah 11. Tissue

F. Dasar Teori
Bakteri merupakan organisme mikroskopis yang mempunyai ciri-ciri:
tubuh uniseluler, tidak berklorofil, bereproduksi dengan membelah diri,
habitatnya dimana-mana (tanah, air, udara, dan makhluk hidup), diameternya 0,1 -
0,2 µm, bakteri aktif bergerak pada kondisi lembab. Bentuk-bentuk bakteri terdiri
dari bentuk basil dengan lebar 0,3 – 1 µm, panjang 1,5 – 4 µm; bentuk coccus
dengan ukuran tengahnya rata-rata 1 µm; bentuk spiral dengan lebar 0,5- 1 µm,
panjang 2-5 µm sampai mencapai 10 µm; bentuk vibrio dengan lebar 0,5 µm dan
panjang sampai 3 µm; bentuk spirochete dengan lebar 0,2 – 0,7 µm dan panjang
5-10 µm (Adam, 1995). Bakteri bersifat Ubiquitos, yaitu mampu hidup hampir
disemua tempat, sehingga bakteri bisa berada di berbagai lingkungan, bahkan
berada di dalam tubuh manusia (Tortora, 2007).

Bakteri yang hidup hampir tidak berwarna dan kontras terhadap air,
dimana sel-sel bakteri tersebut di suspensikan. Salah satu cara untuk mengamati
bentuk sel bakteri sehingga mudah untuk diidentifikasi ialah dengan metode
pengecatan atau pewarnaan. Hal tersebut juga berfungsi untuk mengetahui sifat
fisiologisnya yaitu mengetahui reaksi dinding sel bakteri melalui serangkaian
pengecatan (Jimmo, 2008).

Sel bakteri ada yang mempunyai organ tambahan seperti benang yang
disebut flagella yang berfungsi untuk motilitas (pergerakan) (Campbell dkk,
2008). Pergerakan bakteri berdasarkan mekanisme gerak bakteri dapat didasari
oleh ada atau tidaknya alat gerak. Dengan begitu pergerakan bakteri dapat
digolongkan kedalam bakteri yang bersifat motil dan bersifat non motil. Bakteri
motil mempunyai alat gerak berupa flagel, karena ukurannya yang kecil maka
terkadang flagel tidak dapat dilihat dengan mikroskop. Gerak flagel dengan cara
memutar. Bakteri yang tidak mempunyai alat gerak pada umumnya bergerak
secara meluncur (menggelinding) dan akan bergerak bila ada kontak terhadap
benda padat (Darkuni, 2001).

Gerak bakteri pada bakteri yang bersifat motil diakibatkan adanya struktur
atau organ sel bakteri yang berbentuk benang yang disebut flagel. Karena flagel
pada bakteri berfungsi sebagai alat gerak. Flagel berbentuk panjang dan ramping,
pada umumnya memiliki panjang sekitar 12 nm sampai 30 nm. Flagel dapat
dilihat pada mikroskop cahaya jika ditambahkan substansi khusus berupa modran
yang merupakan substansi yang mempertajam pengamatan yang berfungsi untuk
memperbesar garis lengan flagel, kemudian pada sediaan digunakan suatu zat
warna sehingga flagel dapat terlihat (Volk, 1988).
G. Prosedur Kerja
Diambil kaca benda cekung yang bersih, kemudian dilewatkan diatas api spiritus

Diambil seuah kaca penutup yang bersih, kemudian dilewatkan diatas api spiritus

Diteteskan satu ose aquades steril diatas kaca penutup

Diambil sedikit inokulum yang berasal dari koloni bakteri yang akan diperiksa
(diambil menggunakan jarum inokulasi yang lurus )

Disentuhkan inokulum pada tetesan aquades steril pada kaca penutup, kemudian
diratakan perlahan-lahan

Diterlungkupkan bagian cekung pada kaca penutup, diusahakan tetesan aquades


menggantung dan terkurung paada kaca benda

Diamati preparat ini di bawah mikroskop

H. Data dan Analisis Data

No. Nama Koloni Gerak Semu Gerak Nyata


1. Koloni 1 
2. Koloni 2 

Pada praktikum kali ini kelompok kami mengamati gerak bakteri.


Terdapat dua koloni bakteri yang diamati pada kelompok kami. Gerak pada koloni
pertama yang diamati kelompok kami menunjukkan adanya gerak semu, karena
yang terlihat bergerak adalah seolah-olah air pada preparat cekung tersebut.
Begitupun dengan koloni kedua menujukkan hal yang sama yaitu adanya gerak
semu yang seolah-olah air pada preparat cekung tersebut yang bergerak.
I. Pembahasan

Pada praktikum pergerakan bakteri kali ini kelompok kami menggunakan


mikroskop dengan perbesaran 10x10, dikarenakan pada mikroskop perbesaran
40x10 tidak dapat fokus dengan baik. Dalam praktikum kali ini menggunakan
metode “tetesan bergantung” agar aquades dalam keadaan bergantung pada kaca
penutup (Gandasoebrata, 2004). Hal ini memiliki tujuan untuk mengamati gerak
bebas pada bakteri, juga pada bakteri yang diamati tidak mudah mati dan dapat
bergerak bebas (Hastuti, 2018).

Bakteri dapat diamati dengan baik pada biakan yang berumur 18-24 jam
karena masih bersifat motil, biakan yang berumur lama akan menyebabkan
banyaknya bakteri yang sudah mati sehingga sukar untuk mendapatkan sel motil.
Pada metode tetesan bergantung hanya dapat mengamati gerak bakteri selama
aquades dalam posisi bergantung. Terdapat dua jenis koloni bakteri yang diamati,
dari kedua koloni tersebut pada saat diamati keduanya memiliki kemampuan
bergerak semu (Gerak Brown). Gerak brown merupakan gerakan secara acak yang
disebabkan karena adanya benturan dari molekul yang berada dalam medium
(Handayanti, 2009).

Pada kedua koloni bakteri tersebut memiliki kemampuan untuk Gerak


Brown dikarenakan pada kedua koloni tersebut tidak memiliki flagel dan hanya
memiliki pergerakan molekul pada airnya yang saling bertumbukan. Umumnya
kebanyakan sel bakteri bergerak menggunakan flagel, tetapi ada juga yang tidak
memiliki flagel (Ferawati, 2012). Flagel merupakan bulu cambuk yang dimiliki
oleh beberapa jenis sel bakteri dan memiliki letak yang berbeda-beda tergantung
pada spesiesnya.

J. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengamatan kelompok kami, dapat kami simpulkan


bahwa dari dua koloni bakteri yang kami amati:
1. Kedua koloni tersebut memiliki kemampuan gerak bakteri yaitu gerak
Brown atau yang biasa disebut dengan gerak semu.
2. Kemampuan bergerak secara semu dimana gerak bakteri tersebut ditandai
dengan adanya gerakan air atau getaran air dalam metode yang digunakan
dalam pengamatan gerak bakteri ini yaitu metode “tetesan bergantung”.

K. Daftar Pustaka

Adam, S., 1995. Dasar- Dasar Mikrobiologi Parasitologi Untuk Perawat.


Kedokteran EGC: Jakarta.
Campbell, Neil A. dan Reece, Jane B. 2008. Biologi Edisi ke 8 Jilid 1. Erlangga :
Jakarta.
Darkuni, N. 2001. Mikrobiologi. JICA: Malang.
Gandasoebrata, R. 2004. Penuntun Laboratorium Klinik. Jakarta : Dian Rakyat.
Handayanti, E., Hairiah, K. 2009. Biologi Tanah: Landasan Pengelolaan Tanah
Sehat. Yogyakarta: Pustaka Adipura.
Hastuti, Utami Sri. 2018. Petunjuk Praktikum Mikrobiologi. Malang: UMM Press.
Jimmo. 2008. Dasar-Dasar Mikrobiologi. UI-Press: Jakarta.
Tortora, G.J., Funke, B.R., Case, C.L., 2007. Microbiology. An Introduction.
Person Education. San Francisco (US)
Volk, Swisley A & Margargareth F Wheeler. 1988. Mikrobiologi Dasar.
Erlangga: Jakarta.
Yaswir, R., Ira Ferawati. 2012. Fisiologi dan Gangguan Keseimbangan Natrium,
Kalium dan Klorida serta Pemeriksaan Laboratorium. Jurnal Kesehatan
Andalas 2012;1(2) FK-Unand.

L. Lampiran

Koloni 1 Koloni 2
(Gerak semu) (Gerak semu)

Anda mungkin juga menyukai