Anda di halaman 1dari 1

Jika dilihat dari asal katanya, psikologi berasal dari kata Yunani yaitu psyche dan logos.

Dalam bahasa Inggris yaitu soul, mind, spirit. Dalam bahasa Indonesia ketiga kata-kata
tersebut dapat diwakili oleh satu kata yaitu “jiwa”. Karena itulah kebanyakan orang
cenderung mengartikan psikologi sebagai ilmu jiwa.
Namun hakikat jiwa, tak seorangpun yang tahu. Karena kekaburan arti itu, sering timbul
berbagai pendapat mengenai definisi psikologi yang saling berbeda, sesuai dengan sudut
pandang dan penafsiran masing-masing tokoh.
Dengan asumsi bahwa perilaku merupakan ungkapan dan cerminan dari kondisi, proses, dan
fungsi-fungsi kejiwaan, maka psikologi membatasi diri hanya mempelajari gejala-gejala
kejiwaan, khususnya kondisi, proses, dan fungsi-fungsi kejiwaan, dan untuk lebih
mendapatkan kejelasan sasaran telaah metodologi dan efektifitas teknik-teknik
pendekatannya.
Sarlito Wirawan Sarwono dalam bukunya Pengantar Umum Psikologi memberikan definisi
tentang psikologi yang sekiranya bisa diterima oleh semua pihak. Dia mengemukakan bahwa
psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku manusia dalam hubungan
dengan lingkungannya.
Dalam definisi tersebut, terdapat beberapa unsur, terkait dengan jiwa. Tingkah laku atau
perbuatan mempunyai arti yang lebih konkret dari pada jiwa. Karena lebih konkret itu, maka
tingkah laku lebih mudah dipelajari dari pada jiwa dan melalui tingkah laku kita dapat
mengenal seseorang. Sedangkan tingkah laku yang tertutup adalah tingkah laku yang hanya
dapat diketahui secara tidak langsung dengan melalui alat-alat atau metode-metode khusus,
tingkah laku tertutup ini misalnya keadaan berfikir, sedih, berkhayal, bermimpi, takut dan
sebagainya.
Jadi, pengertian jiwa dalam perspektif psikologi merupakan cerminan dari perilaku yang
dimunculkan oleh seseorang dalam bentuk tindakan dan perbuatan nyata yang meliputi
tindakan yang dapat teramati (perilaku terbuka) maupun tindakan yang tidak dapat diamati
secara langsung (perilaku tertutup) dalam hubungannya dengan realitas ekternal di luar
dirinya.
Referensi Makalah®
Kepustakaan:
Sukanto, Nafsiologi; Suatu Pendekatan Alternatif Atas Psikologi, (Jakarta: Integrita Press,
1985). Sarlito Wirawan Sarwono, Pengantar Umum Psikologi, (Jakarta: Bulan Bintang,
1976). Sarlito Wirawan Sarwono, Berkenalan Dengan Aliran-Aliran Dan Tokoh-Tokoh
Psikologi, (Jakarta: Bulan Bintang, 1986). Hanna Djumhana Bastaman, Integrasi Psikologi
Dengan Islam; Menuju Psikologi Islami, (Jogjakarta: Pustaka Pelajar, 1997).

Anda mungkin juga menyukai