Anda di halaman 1dari 12

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) PENYAKIT HIPERTENSI

DI PUSKESMAS BOTANIA

DISUSUN OLEH :

NURBAITI 616080716036
I PUTU RIAN ADIPUTRA 616080716017

STIKES MITRA BUNDA PERSADA BATAM

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN DAN PENDIDIKAN


PROFESI NERS

TAHUN AJARAN 2019/2020


A. Latar Belakang
Hipertensi merupakan akibat dari peningkatan tekanan aliran darah yang
terjadi di dalam tubuh manusia sehingga mengakibatkan kenaikan tekanan
darah yang melebihi batas normal. Berdasarkan kriteria Joint National
Committee/JNC VIII tahun 2014, usia ≥ 18 tahun yaitu sistolik ≥ 140 mmHg
sedangkan tekanan diastolik ialah ≥ 90 mmHg. Penyakit hipertensi dapat
dijumpai baik usia lanjut karena faktor degeneratif maupun usia muda
(Kementrian Kesehatan RI/ Kemenkes, 2014).
Hipertensi juga diartikan sebagai pembunuh perlahan dengan diam
“silent killer” dikarenakan tanda dan gejala tidak muncul pada sebagian kasus
(Kowalski, 2010). Tanda gejala yang dapat muncul pada penderita hipertensi
bervariasi antara lain pusing, rasa berat di tengkuk, vertigo, mudah lelah,
penglihatan kabur, jantung berdebar, dan telinga berdenging (Kementrian
Kesehatan RI/ Kemenkes, 2014).
Faktor mengakibatkan hipertensi karena perubahan gaya hidup di era
modernisasi seperti komsumsi makanan cepat saji, kurangnya aktivitas,
minimnya olahraga kemudian dapat terjadi di negara maju maupun
berkembang Martha (2012).
Data dari World Health Organization (2013) kurang lebih 1 miliar, orang
yang menderita hipertensi dilaporkan akan meningkat dan pada tahun 2025
prevelensi hipertensi diperkirakan mencapai 29%. Penduduk usia diatas 20
tahun yang menderita hipertensi sebesar 74,5 juta jiwa, dan 90-95% belum
terdeteksi faktor pencetusnya American Health Association (2013).
Akibat tidak diketahui sejak dini faktor penyebabnya, penderita
hipertensi meninggal setiap tahunya sebesar 8 juta jiwa, sedangkan sebesar 1,5
juta jiwa terjadi di Asia Tenggara (Kementrian Kesehatan RI, 2017).
Indonesia termasuk kedalam wilayah Asia Tenggara yang angka kejadian
hipertensinya tergolong tinggi. Hasil Riset Kesehatan Dasar (2018) penyakit
hipertensi mengalami peningkatan 34.1% lebih tinggi dibandingkan dengan
hasil Survey Indikator Kesehatan Nasional (2016) yaitu 32,4%.
B. Tujuan

1. Tujuan Instruksi Umum (TIU)


Setelah di lakukan edukasi pada perawat di harapkan peserta dapat
mengerti dan memahami mengenai penyakit Hipertensi
2. Tujuan Instruksi Khusus (TIK)
Setelah di lakukan edukasi perawat di harapkan mampu menjelaskan
tentang:
a. Pengertian tekanan darah tinggi (hipertensi)
b. Jenis – jenis tekanan darah tinggi (hipertensi)
c. Penyebab tekanan darah tinggi (hipertensi)
d. Tanda dan gejala tekanan darah tinggi (hipertensi)
e. Diet tekanan darah tinggi (hipertensi)
f. Pencegahan tekanan darah tinggi (hipertensi)
g. Komplikasi tekanan darah tinggi (hipertensi)

C. Pelaksanaan Kegiatan

1. Topik
Waspada Hipertensi
2. Sasaran
Seluruh pasien Puskesmas Botania
3. Target
Semua klien yang ada di ruangan penyuluhan Penyakit Hipertensi
4. Media dan Alat
a. leaflet
Yang berisi penjelasan dalam gambar dan tulisan tentang Penyakit
Hipertensi
5. Waktu dan Tempat
a. Hari /Tanggal : Senin,20 Januari 2020
b. Pukul : 09.15 WIB
c. Tempat : Puskesmas Botania
D. Pembahasan Materi

1. Pengertian tekanan darah tinggi (hipertensi)


2. Jenis – jenis tekanan darah tinggi (hipertensi)
3. Penyebab tekanan darah tinggi (hipertensi)
4. Tanda dan gejala tekanan darah tinggi (hipertensi)
5. Diet tekanan darah tinggi (hipertensi)
6. Pencegahan tekanan darah tinggi (hipertensi)
7. Komplikasi tekanan darah tinggi (hipertensi)

E. Metode Belajar

1. Metode ceramah atau seminar


Metode ini digunakan untuk menyampaikan informasi.
2. Metode Demonstrasi
Metode ini digunakan untuk mencapai tujuan kemampuan mencuci tangan
dengan baik.
3. Tanya jawab
F. Kegiatan Penyuluhan

No T a h a p a n / K e g i a t a n M a h a s i s Kwe ag i a t a n M u r i d
w a k t u

1 Pembukaan  M e m b e r i S a l a m M e n j a w a b S a l a m
2 menit  M e m p e r k e n a l k a n d i r i M e n d e n g a r k a n
 M e n j e l a s k a n t u j u a n p e n y u l u h an M e n d e n g a r k a n

2 I s i Penyampaian materi menjelaskan tentang:  M e n j a w a b


7 menit  P e n g e r t i a n h i p e r t e n s i Mendengarkan
 J e n i s – j e n i s h i p e r t e n s i Mendengarkan
 P e n y e b a b h i p e r t e n s i Mempraktekkan
 T a n d a d a n g e j a l a h i p e r t e n s i M e n g a j u k a n
 D i e t h i p e r t e n s i pertanyaaan.
 P e n c e g a h a n h i p e r t e n s i
 K o m p l i k a s i h i p e r t e n s i
 T a n y a j a w a b

3 Penutup  Memberikan reward dan


 M e n j a w a b .
2 menit r e i n f o r c e m e n t
p o s i t i f .
 Mendengarkan dan
 Merangkum dan memperjelas jawaban.
menjawab salam
 Menyampaikan salam penutu p
G. Setting Tempat

Penyaji Notulen
Dokumentasi
Moderator

Fasilitator

Pasien Puskesmas Botania

Observer

Dokumentasi

H. Struktur Peran Organisasi

1. Moderator : Kharis Adha


2. Penyaji : Nurbaiti
3. Notulen : I Putu Rian Adiputra
4. Fasilitator : Prichellia S.N Londo, Panjen Setyaningsih
5. Observer : Nurul Fakhruldini
6. Dokumentasi : Nur Hanani Afifah

I. Kriteria Evaluasi

1. Evaluasi Struktur
a. Materi sudah siap dan dipelajari 1 hari sebelum penkes
b. Media sudah siap 1 hari sebelum penkes
c. Tempat sudah siap 2 jam sebelum penkes
d. SAP sudah siap 1 hari sebelum penkes
2. Evaluasi Proses
a. Peserta datang tepat waktu
b. Peserta memperhatikan penjelasan perawat
c. Peserta aktif bertanya atau memberikan pendapat
d. Media dapat digunakan secara efektif
3. Evaluasi Hasil
a. Peserta dapat menjelaskan tentang Definisi mencuci tangan pakai
sabun dengan benar.
b. Peserta dapat menyebutkan Kapan waktu mencuci tangan dengan
benar.
c. Peserta dapat menjelaskan manfaat mencuci tangan dengan benar.
d. Peserta dapat menjelaskan tentang bagaimana langkah – langkah
mencuci tangan pakai sabun dengan benar.

J. Materi

1. Definisi
Pengertian hipertensi banyak dikemukakan oleh para ahli. WHO
mengemukakan bahwa hipertensi terjadi bila tekanan darah diatas 160/95
mmhg, sementara itu Smelttzer & Bare (2002: 896) mengemukakan
bahwa hipertensi adalah tekanan darah persisten atau terus menerus
sehingga melebihi batas normal dimana tekanan sitolik diatas 140 mmhg
dan tekanan diastole diatas 90 mmhg. Dan menurut Prof. dr Budhi
Setiano (Depkes, 2007) menyatakan bahwa hipertensi adalah kenaikan
tekanan darah sistolik lebih dari 150 mmhg dan tekanan darah diastole
lebih dari 90 mmhg. (Sharif La Ode, 2012). Jadi hipertensi adalah
tekanan darah yang lebih dari normal yaitu lebih dari 120/80 mmHg
2. Jenis-jenis tekanan darah tinggi (hipertensi)
a. Tekana darah normal : < 120/ < 80 mmHg
b. Pre Hipertensi : 120-130 / 80-89 mmHg
c. Hipertensi (ringan) : 140-159/ 90-99 mmHg
d. Hipertensi (berat) : ≥ 160/100 mmHg
3. Penyebab
a. Usia
b. Kegemukan (obesitas)
c. Asupan garam yang tinggi
d. Keturunan (genetic)
e. Stress psikologis
f. Kebiasaan hidup tidak baik seperti merokok, kopi dan alcohol
g. Penyempitan pembuluh darah oleh lemak/ kolestrol tinggi
h. Pengaruh obat-obatan misalnya KB
i. Keadaan iskemik pada ginjal
4. Tanda dan Gejala tekanan darah tinggi (hipertensi)
a. Sakit kepala, pusing
b. Mual, muntah
c. Pandangan kabur
d. Sesak nafas
e. Kelelahan, lemas
f. Gelisah
g. Rasa berat di tekuk
h. Jantung berdebar-debar, keringat dingin
i. Pada hipertensi berat kadang penurunan kesadaran atau bahkan
koma karena pembekakan otak, keadaan ini perlu penanganan
segera.
5. Diet untuk tekanan darah tinggi (hipertensi)
a. Makanan yang dianjurkan:
1. Sumber karbohidrat : nasi, singkong, tapioca, mie, kentang,
talas, dan tepung-tepungan
2. Protein hewani : daging, ayam, ikan (terbatas ±50 gram perhari),
telur ayam dan telur bebek (dibatasi)
3. Protein nabati : tempe,tahu, oncom
4. Sayur-sayuran yang tidak menimbulkan gas, seperti : kangkung,
bayam, buncis, kacang panjang, toge, oyong, wortel, labu siyam.
5. Semua jenis buah- buahan kecuali durian dan nangka
b. Makanan yang dibatasi :
1. Garam dapur
2. Makanan lemak tinggi dan kolestrol
3. Makanan yang mengandung alcohol, missal durian dan tape
4. Daging yang berwarna merah segar : daging kambing, hati
ayam, daging sapi, sosis.
5. Makanan dalam kaleng : sarden, abon, asinan, telor asin, ikan
asin.
6. Makanan yang diawetkan dengan garam : asinan, ikan asin, dll
6. Pencegahan tekanan darah tinggi (hipertensi)
a. Pemeriksaan darah teratur
b. Konsumsi obat anti hipertensi secara teratur
c. Diet hipertensi
d. Menjaga keseimbangan berat badan
e. Hindari minuman keras (alcohol), dan merokok
f. Hindari stress
g. Olah raga teratur
h. Istirahat yang cukup
7. Komplikasi
a. Stroke
b. Perdarahan otak
c. Gagal ginjal
d. Gagal jantung
e. Penyakit mata seperti pendarahan retina, penebalan retina, dan
oedema pupil.
8. Terapi Komplementer Untuk Menurunkan Hipertensi
a. Tekhnik Relaksasi
b. Terapi Bekam
c. Terapi Akupuntur
d. Terapi Jahe
e. Terapi Jus Tomat
f. Terapi Daun
DAFTAR PUSTAKA

La ode, Sharif. 2012. Asuhan Keperawatan Gerontik. Yogyakarta : Nuha


Salemba
Maryam, R. Siti dkk. 2010. Buku Saku Asuhan Keperawatan Pada lansia.
Jakarta : Cv. Trans Info Media
Muttakin, Arif. 2009. Asuhan Keperawatan dengan Pasien Gangguan
Kardiovaskuler.Jakarta: Salemba Medika
Sofyan, Andy. 2012. Hipertensi. Kudus

Anda mungkin juga menyukai