OLEH :
ABEL TIGOR
Manajemen resiko finansial yaitu upaya pengawasan resiko dan perlindungan hak
milik, keuntungan, harta dan aset sebuah badan usaha. Pada prakteknya, proses
pengelolaan resiko ini meliputi identifikasi, evaluasi dan melakukan pengendalian
resiko bila ditemukan hal yang mengancam keberlangsungan organisasi.
Manajemen ini sangat penting karena ini merupakan salah satu sumber daya
perusahaan. Karena itu seorang akuntan harus benar-benar mempertimbangkan
berbagai resiko lainnya yang berhubungan dengan keuangan, seperti:
a. Resiko likuiditas
b. Diskpntinuitas pasar
c. Resiko kredit
d. Resiko regulasi
e. Resiko pajak
f. resiko akuntansi
Manajemen ini juga tidak lepas dari perubahan kurs mata uang yang erat
kaitannya dengan perubahan inflasi, neraca perdagangan, kapasitas utang, suku bunga
dsb.
2. Resiko Operasional
Manajemen ini berkaitan dengan resiko yang timbul akibat gagal fungsi proses
internal, misalnya karena human error, kegagagalan sistem, faktor luar seperti
bencana dsb. Dalam manajemen resiko operasional, ada empat faktor penyebab resiko
antara lain :
a. Manusia
b. Proses
c. sistem dan
d. kejadian eksternal.
Dengan memahami manajemen resiko ini, perusahaan bisa mengambil langkah
preventif atau bahkan sanksi supaya kapasitas produksi dan layanan terjaga semisal
ada hal yang tidak diinginkan terjadi
Resiko ini akan menimbulkan kerugian yang bisa berdampak akan hilangnya
potensi keuntungan.
3. Resiko bisnis
Dalam hal resiko bisnis, proyeksi laba per saham (EPS) untuk tahun berikutnya
dapat menjadi proksi yang baik untuk kinerja yang diharapkan. Resiko yang terlibat
dalam mencapai tujuan itu mungkin termasuk :
a. pangsa pasar
b. pelanggan baru,
d. manajemen biaya
1. Polis Asuransi
Polis asuransi jiwa disebut juga dengan istilah kontrak, kontrak polis, sertifikat
asuransi. Polis asuransi sangat penting untuk nasabah dan perusahaan asuransi,
sebagai:
Perusahaan asuransi menganggap polis adalah tanda terima dari nasabah dan nasabah
tunduk pada aturan yang berlaku.
2. JS Saving Plan
3. Jiwasyara
a. Resiko likuiditas
Dirut Jiwasraya minta maaf kepada nasabah
Dalam rapat dengan Komisi VI DPR RI pada Senin (16/12) kemarin, Hexana
mengungkapkan alasan mengapa Jiwasraya tak dapat membayar klaim polis asuransi
nasabah. Pada kesempatan itu, dia juga meminta maaf kepada nasabah.
“Jiwasraya tak bisa membayar (polis) karena sumbernya dari corporate action. Saya
minta maaf ke nasabah (pemegang polis)," ujar Hexana dalam rapat komisi VI DPR RI,
Senin (16/12/).
Jiwasraya tak bisa memastikan bisa membayar kewajiban para pemegang polis yang jatu
h tempo ke nasabah asuransi yang sahamnya dimiliki negara ini. Harapan Jiwasraya, kat
a Hexana menunggu closing investor yang akan masuk Jiwasraya para awal tahun 2020.
" Diharapkan closing pertama investor (masuk Jiwasraya) di awal tahun ini. Ini bisa me
ngurai masalah Jiwaraya tapi pembayarannya dicicil, tidak bisa full," kata Hexana memb
eri harapan.
b. Diskpntinuitas pasar -
c. Resiko kredit -
d. Resiko regulasi
1) Kemenkeu menolak sediakan bailout
Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyatakan tidak menyediakan dana
talangan (bailout) untuk pembayaran klaim jatuh tempo nasabah PT Asuransi
Jiwasraya pada tahun depan.
“Pada 2020 tidak ada anggaran untuk ini [bailout] Jiwasraya,” kata Direktur
Jenderal Kekayaan Negara Kemenkeu Isa Rachmatawarta di gedung DPR,
Jakarta, Senin (16/12).
Namun ia tidak mau berkomentar terkait potensi pemberian bailout
Jiwasraya pada tahun 2021. “Saya, no commect,” ujarnya.
2) Pada November 2018 OJK merevisi pengesahan cadangan premi
Jiwasraya tahun 2017
e. Resiko pajak -
f. resiko akuntansi
1) “Ekuitas Jiwasraya Negatif Mencapai Rp23,92 triliun
Sementara itu, untuk memenuhi rasio solvabilitas atau Risk Based Capital
(RBC) 120%, maka Jiwasraya membutuhkan dana sebesar Rp32,89 triliun.
Jiwasraya juga tercatat mengantongi rugi sebesar Rp15,89 triliun per
September 2019.
Menurut Hexana, Jiwasraya sejatinya masih memiliki aset. Hanya saja, asset
Jiwasraya menyusut menjadi Rp 2 triliun, dari sebelumnya Rp 25 triliun.
Alhasil, aset Jiwasraya itu tak mungkin dipaksakan untuk melunasi
pembayaran. "Saat ini, aset jiwasraya yang tersedia tidak bisa diandalkan
untuk itu. Ada beberapa inisiatif dan saya enggak bisa detailkan sekarang,"
jelasnya
a. Manusia
"Pencekalan nanti. Ini kan baru awal, baru berapa hari. (Nanti kalau sudah
tersangka) pasti itu (dicekal)," ujarnya.“
3) “Hasil audit PwC keluar setelah tiga anggota direksi sebelumnya, yakni
Direktur Utama Hendrisman Rahim, Direktur Keuangan Hary Prasetyo, serta
Direktur Investasi dan Teknologi De Yong Adrian, lengser per akhir Januari
2018. Trio ini menjabat dua periode sejak 2008.”
b. Proses
c. sistem -
d. kejadian eksternal.-
a. pangsa pasar
"Pertumbuhan asuransi jiwa akan melambat, tidak bisa dua digit. Mungkin
bisa turun ke 10 persen karena pengaruh sistemik dari Jiwasraya," tutur
Hotbonar.
b. pelanggan baru,
https://www.maxmanroe.com/vid/manajemen/pengertian-manajemen-risiko.html
https://economy.okezone.com/read/2019/12/22/320/2144884/17-fakta-soal-kasus-
jiwasraya-dinilai-sembrono-hingga-gagal-bayar-polis
https://irmapa.org/pt-asuransi-jiwasraya-kegagalan-pengelolaan-risiko-investasi/
https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20200109071455-78-463694/ancaman-
risiko-sistemik-di-balik-skandal-jiwasraya