Anda di halaman 1dari 10

ANALISIS SST SIKLON TROPIS MARCUS DAN SAVANNAH

PRAKTIK METEOROLOGI MARITIM

Dosen Pengajar: Ahmad Fadlan

Disusun Oleh :
1. Frankie R. Stevent NPT. 11.16.0073
2. R. M. D. Mulya NPT. 11.16.0088
3. Titis Wicaksono NPT. 11.16.0094

METEOROLOGI 7C

SEKOLAH TINGGI METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA


TANGGERANG SELATAN
2019
SIKLON TROPIS MARCUS
1. Trayektori Siklon Tropis Marcus

Siklon tropis Marcus pertama kali terdeteksi sebagai bibit siklon tropis sejak tanggal 14
Maret 2018 pukul 10.00 LT disekitar wilayah sekitar Nusa Tenggara Timur. Siklon tropis ini mulai
berkembang dan mulai memasuki fase tumbuh pada tanggal 16 Maret 2018 pada pukul 10.00 LT
dengan pergerakan menuju ke utara Australia. Selanjutnya pada tanggal 20 Maret 2018 pukul
10.00 LT sampai tanggal 21 Maret 2018 siklon tropis mulai memasuki fase matang. Selanjutnya
mulai tanggal 23 Maret 2018 siklon tropis tersebut sudah memasuki tahap punah. Siklon Tropis
Marcus adalah siklon tropis terkuat yang mempengaruhi Darwin sejak siklon tropis Tracy
(kategori 4) pada bulan Desember 1974. Marcus juga menjadi topan tropis terkuat di mana saja di
Wilayah Australia sejak siklon tropis Monica pada April 2006.
2. Analisis SST Siklon Tropis Marcus
a) Fase Tumbuh

Analisis :

Suhu muka air laut berhubungan dengan banyaknya uap air yang naik ke atmosfer yang menunjang
tumbuhnya awan konvektif di lautan. Berdasarkan parameter sea surface temperature (SST)
menunjukan pada tanggal 14 dan 15 atau pada fase awal. suhu muka air laut berkisar 29 – 32 oC.
suhu tersebut menunjang pembentukan siklon tropis tahap awal (Tropical Depresion) kontur
sirkulasi melingkar pembentukan siklon tropis terbentuk akibat pemanasan dari lautan. Pola yang
terbentuk pada siklus ini adalah lebih dingin dibandingkan pada hari sebelumnya dikarenakan uap
air yang melalui permukaan air naik dan membentuk banyak awan di atas Perairan Laut. Terlihat
tidak terlalu signifikan karna suhu tidak bisa berubah secara drastis, perubahan suhu laut akan
berubah dalam jangka waktu yang lama. Salah satu syarat terjadinya siklon yaitu Suhu muka laut
(SST atau Sea Surface Temperatur) di atas ± 26,5o. Untuk suhu muka laut, di Indonesia dapat
memenuhi. Akan tetapi faktor Coriolli lebih dominan, sehingga walaupun dengan suhu muka laut
sekian, masih belum cukup untuk membentuk siklon tropis di perairan Indonesia.
b) Fase Matang

Fase Luruh
Analisis

Pada suhu laut permukaan fase matang terlihat bahwa suhu tidak terlihat perbedaannya secara
signifikan, tetapi suhu dapat dikatakan meningkat seiring pergerakan siklon di wilayah Laut
Timur. Peningkatan suhu permukaan laut ini Semakin tinggi nilai SST, semakin banyak energi
yang tersedia untuk membentuk siklon tropis. Sehingga dapat dikatakan bahwa siklon semakin
kuat seiring dengan peningkatan suhu permukaan laut. Pada tanggal 16 Maret 2018 terlihat
siklon tropis mengalami peningkatan kekuatan disertai dengan suhu muka laut yang cenderung
hangat di wilayah sekitar siklon hingga puncaknya terjadi pada tanggal 20 Maret 2018. Kisaran
suhu disekitar lokasi terjadinya siklon tropis yaitu 29-33 oC. Dan kemudian pada tanggal 21
Maret 2018 suhu muka laut di lokasi kejadian siklon pada kisaran suhu 26 oC.

c. Fase Luruh
Analisis

Pada fase punah terlihat bahwa suhu permukaan laut berkisar antara 23 sampai 26 oC, jika dilihat
dari tanggal ini dapat dikatakan bahwa suhu permukaan laut cenderung lebih dingin
dibandingkan fase matang, suhu yang menjadi dingin ini menandakan bahwa siklon tropis
semakin melemah dan mengalami masa punah. Hal ini mengakibatkan aktivitas untuk
mendukung pendukung pembentukan siklon semakin melemah. Fase punah dari siklon tropis ini
dimulai sejak tanggal 22-25 Maret 2018.

SIKLON TROPIS SAVANNAH


1.Trayektori Siklon Tropis Savannah

Pada 8 Maret, tekanan rendah tropis diidentifikasi sekitar 970 kilometer di sebelah timur Pulau
Christmas. Rendah bergerak umum ke arah barat dan tidak berkembang. Siklon tropis Savannah
mengalami fase tumbuh pada tanggal 14-15 maret 2019, untuk fase matangnya adalah pada tanggal
16-17 maret 2019 sedangkan fase punahnya yaitu pada tanggal 18-19 Maret 2019.
2.Analisis SST Siklon Tropis Savannah

a. Fase Tumbuh
Suhu muka air laut berhubungan dengan banyaknya uap air yang naik ke atmosfer yang
menunjang tumbuhnya awan konvektif di lautan. Berdasarkan parameter sea surface temperature
(SST) menunjukan pada tanggal 14 dan 15 atau pada fase awal. Suhu muka air laut berkisar 29 –
33 oC . Suhu tersebut menunjang pembentukan siklon tropis tahap awal (Tropical Depresion)
kontur sirkulasi melingkar pembentukan siklon tropis terbentuk akibat pemanasan dari lautan. .
Salah satu syarat terjadinya siklon yaitu Suhu muka laut(SST atau Sea Surface Temperatur) di
atas ± 26,5 oC.
b. Fase Matang
Pada suhu laut permukaan fase matang terlihat meningkat seiring pergerakan siklon di
wilayah Samudera Hindia. Semakin tinggi nilai SST, semakin banyak energi yang tersedia untuk
membentuk siklon tropis. Jadi dapat dikatakan bahwa siklon semakin kuat seiring dengan
peningkatan suhu permukaan laut. Pada tanggal 16 Maret 2019 terlihat bahwa pada wilayah
sekitar siklon suhu permukaan laut sebesar 33oC, Namun SST sempat menurun pada tanggal 17
Maret 2019. Dari analisis model menandakan bahwa suhu permukaan laut semakin meningkat
dan siklon semakin kuat.
c. Fase Luruh
Pada tanggal 18 Maret 2019 Suhu muka laut sempat naik kembali, namun turun dan mengalami
fase punah pada tanggal 19 Maret 2019 terlihat bahwa suhu permukaan laut berkisar antara 29
sampai 31oC, jika dilihat dari tanggal ini dapat dikatakan bahwa suhu permukaan laut cenderung
lebih dingin dibandingkan fase matang, suhu yang menjadi dingin ini menandakan bahwa siklon
tropis semakin melemah dan mengalami masa punah. Menurut BMKG, jika suhu permukaan laut
menurun serta siklon bergerak mendekati wilayah daratan serta lintang tinggi maka pergerakan
siklon akan melemah dan menghilang. Maka dapat disimpulkan siklon tropis Savannah punah
pada tanggal 19 Maret 2019.

Anda mungkin juga menyukai