Anda di halaman 1dari 20

EUDAMONIA

David Tobing, S.Tp, M.Hum.


Agenda
• Eudamonia
• Nilai Intrinsik dan Ekstrinsik
• Keutamaan Intelektual dan Moral
• Phronesis
EUDAMONIA
Eudamonia
Eudamonia
Aristoteles
(384 – 322 SM)

• “Bagaimana manusia dapat


mencapai hidup sebaik mungkin?”
• Tiga komponen penting
pertanyaan itu:
1) Tujuan. Apa itu hidup yang-
baik? Apa sih yang bernilai
dalam kehidupan manusia?
2) Jalan. Bagaimana kita dapat
mencapai tujuan itu?
3) Syarat. Apa yang mesti kita
miliki agar dapat melewati
jalan itu?
• Hidup yang-baik = hidup
bernilai
• Dua Nilai dalam kehidupan:
1. Nilai Ekstrinsik: Bernilai
karena hal lain. Contoh:
Uang
2. Nilai Intrinsik: Bernilai
pada hal itu sendiri.
Contoh: Kebahagiaan
• Kebahagiaan (Eudamonia)
• Tujuan hidup manusia:
BAHAGIA.
Eudamonia

• Etika Eudamonia: pandangan etika yang meyakini bahwa


tindakan yang benar secara moral adalah tindakan yang
menghasilkan kebahagiaan.
• Jalan menuju Bahagia:
Mengembangkan Diri,
merealisasikan kemampuan
atau potensialitas khas diri.
• Pengembangan Diri terjadi
melalui:
1. Praxis: kehidupan etis
melalui partisipasi
dalam masyarakat.
2. Theoria: perenungan
akan hal-hal abadi,
bijaksana.
• Apa yang mesti kita miliki agar
dapat mencapai kebahagiaan
melalui jalan praxis?
• Keutamaan (Virtue): sikap
batin manusia dalam bertindak
etis.
• Dua bentuk keutamaan:
1. Intelektual: sikap batin
yang menyempurnakan
pengetahuan. Contoh:
kerendahan hati,
keterbukaan, tanggung
jawab, dst.
2. Moral: sikap batin yang
menyempurnakan praxis.
Contoh: keberanian,
toleransi, dst.
Keutamaan Intelektual
(Intellectual virtues)
1) Kebijaksanaan Teoritis
2) Kebijaksanaan Praksis
• Diperoleh melalui pengajaran

Keutamaan Moral (Moral Virtues)


• Keberanian, Adil, Dermawan, dst.
• Diperoleh melalui latihan
• Bagaimana mengetahui bahwa
sikap saya tergolong keutamaan
moral?
• Keutamaan moral: keseimbangan
antara “kurang” dan “terlalu
banyak”.
• Phronesis: kemampuan
menentukan jalan tengah (the
doctrine of mean), yang
seimbang, dalam situasi konkret.
Pelit

Boros

Hemat
Takut

Nekat
Berani
✓Kebesaran jiwa itu ada di
antara jiwa yang kerdil dan
yang angkuh
✓Pengendalian diri itu ada di
antara susah dan senang
✓Dermawan itu ada di antara
suka meminta dan suka
memberi
✓dst
• Bagaimana phronesis bekerja?
✓Menyadari apa yang terjadi
✓Mengarahkan diri ke arah
berlawanan
✓Senantiasa melatih diri
TUJUAN

JALAN
SYARAT
Referensi
• Magnis-Suseno, Franz, Etika Dasar, Kanisius, Yogyakarta, 1987, hlm. 118-
122
• Magnis-Suseno, 13 Tokoh Etika, Kanisius, Yogyakarta, 1997, bab 2
• Bertens, K., Etika, Gramedia: Jakarta, 1997, hlm. 242-246
• Frame, John M., Perspective on the Word of God: An introduction to
Christian Ethics, West Broadway: Wipf and Stock Publisher, 1999
• Deigh, John, An Introduction to Ethics, Cambridge University Press, New
York, 2010, bab 3
• J.P. Moreland and William Lane Craig, Philosophical Foundations For A
Christian Worldview (Downers Grove, Illinois : InterVarsity Press, 2003).
• John M. Frame, Theology of Lordship:The Doctrine of the Christian Life
(Phillipsburg, New Jersey:P&R Publishing, 2008)

Anda mungkin juga menyukai