Muhammad Yunus1
1
Jurusan Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Majalengka
Jln. KH. Abdul Halim. No. 103 Majalengka 45418
Abstrak
Produksi sampah yang semakin meningkat seiring bertambahnya penduduk dan konsumsi
masyarakat. Pengelolaan sampah yang kurang baik berdampak pada permasalahan lingkungan.
Untuk dapat mengatasi permasalahan lingkungan akibat sampah diantaranya dengan mengelola
sampah dengan baik dan benar. Sampah organik dan anorganik, keduanya dapat dimanfaatkan
atau di daur ulang dengan memisahkan sesuai tempatnya terlebih dahulu. Selain itu, meskipun
sudah tersedianya tempat sampah sesuai dengan jenisnya, tetapi masih ada masyarakat yang
membuang sampah tidak sesuai dengan jenisnya. Berdasarkan permasalahan tersebut maka perlu
adanya tempat sampah otomatis pemilah sampah organik dan anorganik.
Prototipe tempat sampah pintar pemilah sampah organik dan anorganik menggunakan
mikrokontroler yang terdiri dari sensor inductive dan capacitive proximity yang digunakan untuk
mendeteksi jenis bahan sampah, servo untuk mengendalikan pintu tempat sampah, sensor
ultrasonik untuk mendeteksi isi tempat sampah, buzzer dan LED untuk alarm pemberitahuan
tempat sampah jika sudah penuh, dan semuanya terhubung ke mikrokontroler Arduino Uno R3.
Prototipe tempat sampah pintar memiliki dua ruang untuk sampah organik dan anorganik serta
memiliki satu pintu masuk untuk mendeteksi sampah. Jika sampah terdeteksi mengandung bahan
logam, kaca, dan plastik, maka servo akan bergerak memutarkan pintu masuk ke tempat sampah
anorganik. Sebaliknya jika tidak terdeteksi oleh sensor proximity, maka servo akan bergerak
memutar ke tempat sampah organik.
Kata kunci : Mikrokontroler, Sampah Organik dan Anorganik, Sensor Proximity
340
Permasalahan lingkungan ini dapat timbul dari Converter (ADC) yang telah terintegrasii dan
sumber sampah dimana penghasil sampah tidak dapat ditanamkan program ke dalamnya.
menanganinya dengan baik, misalnya Tujuan menanamkan program pada
menyatukan semua jenis sampah pada tempat mikrokontroler adalah agar rangkaian
yang sama. Kurangnya sarana untuk mengelola elektronik dapat membaca input, memproses
sampahnya juga menjadi permasalahan input tersebut dan kemudian menghasilkan
khususnya bagi penghasil sampah. Teknologi output sesuai yang diinginkan. Jadi
merupakan salah satu jawaban terhadap mikrokontroler bertugas sebagai otak yang
permasalahan yang ada, diantaranya yaitu mengendalikan input, proses dan output sebuah
teknologi pengelolaan waste to energy, recycle, rangkaian elektronik.
composting, dan waste sorting. Arduino adalah flatform pembuat
Dengan adanya tempat pemilah sampah prototipe elektronik yang bersifat open-source
yang dapat secara otomatis memilah sampah yang berdasarkan perangkat keras dan
berdasarkan jenisnya diharapkan akan perangkat lunak yang saling ketergantungan,
mengurangi pencemaran lingkungan oleh fleksibel dan mudah digunakan. Arduino board
sampah. Dengan memilah sampah berdasarkan adalah perangkat keras yang memiliki chip
jenisnya tentunya akan mempermudah dasar mikrokontroler ATmega8 atau
pengelolaan sampah untuk dapat di daur ulang turunannya. Sedangkan papan yang
atau dimanfaatkan kembali. memperkuat kemampuan dari Arduino board
disebut shield. Jenis Arduino yang paling
2. METODE PENELITIAN populer adalah jenis Arduino Uno R3.
Prototipe adalah contoh baku atau model yang Perangkat lunak arduino disebut dengan IDE
mula-mula (model asli) yang menjadi contoh. (Integrated Development Environment), area
Model itu sendiri berarti pola acuan dari untuk menulis baris program dan
sesuatu yang akan dibuat atau dihasilkan (Ebta mengunggahnya ke Arduino board. Perangkat
Setiawan, 2017). Prototipe juga dapat diartikan lunak arduino dapat dijalankan pada beberapa
sebagai proses pembuatan model sederhana sistem operasi yakni Windows, Mac, dan Linux
yang memberikan fasilitas bagi pengembang sehingga bisa mudah digunakan. Bahasa
dan pengguna untuk dapat melihat pemrograman Arduino adalah bahasa
perancangannya dari sisi perangkat keras dan pemrograman yang umum untuk ditanamkan
perangkat lunak agar dapat dikembangkan atau pada Arduino board dan bahasa
diproduksi. Dengan adanya prototipe para pemrogramannya sangat mirip dengan Bahasa
pengembang dapat mengklarifikasi kebutuhan pemrograman C++.
dan interpretasinya terlebih dahulu sebelum
dilakukan tahapan produksi akhir. Oleh karena 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
itu, prototipe harus mudah dipahami dan Pada perancangan sistem prototipe tempat
dianalisis untuk pengembangan yang lebih sampah pintar pemilah sampah organik dan
lanjut dan hasil yang optimal. anorganik menggunakan mikrokontroler ini
Mikrokontroler merupakan salah satu terdiri dari tiga bagian utama yaitu masukan
produk teknologi semikonduktor yang (input), proses (process), dan keluaran (output).
bermanfaat dalam setiap aspek kegiatan Tiga bagian tersebut merupakan dasar dalam
manusia. Aduino merupakan salah satu dari kinerja pada sistem prototipe yang akan
sekian produk edukasi mikrokontroler sebagai dibangun.
proyek rintisan berlisensi terbuka dan mampu
difungsikan sebagai produk akhir.
Mikrokontroler terdiri dari Central Processing
Unit (CPU), memory, Input/Output system dan
unit pendukung seperti Analog to Digital
341
Input Proses Output
Sampah anorganik?
12cm 26cm
Yes
5cm
Menggerakkan penampang
No untuk memasukkan sampah
30cm
pada tempat sampah anorganik
22,5cm
Tempat sampah Menyalakan alarm
Yes
organik penuh? pemberitahuan
Menggerakkan penampang
No untuk memasukkan sampah
pada tempat sampah organik
25cm 25cm
Selesai
26cm
12cm
Gambar 2 Flowchart Sistem
7cm
Perancangan Perangkat Keras
Perancangan perangkat keras terdiri dari
dua bagian yaitu rancangan elektronik dan 35cm
rancangan casing tempat pemilah sampah.
Rancangan elektronik merupakan rancangan
rangkaian sistem mikrokontroler dengan
perangkat elektronik lainnya seperti sensor,
LED, buzzer, kabel jumper dan lain sebagainya.
21,5cm 21,5cm
Rancangan casing merupakan rancangan
tempat pemilah sampah yang membungkus Gambar 4 Rancangan Perangkat Keras
tempat sampah organik dan anorganik serta (Casing)
rangkaian elektronik secara keseluruhan.
342
perangkat lunak yang digunakan pada penggunaan sensor capacitive proximity
pembangunan tempat sampah pintar ini. Karena sebagai alat input utama yang mendeteksi
pada tempat sampah pintar ini tidak nilai kapasitansi benda dalam penentuan
menggunakan aplikasi lain, jadi perangkat jenis sampah dan servo sebagai pemilah
lunak yang dirancang hanya mengenai kode sampah serta alat pendukung lainnya.
program yang akan ditanamkan pada 2. Indikator yang ditambahkan yaitu alarm
mikrokontroler (program pengendali). pemberitahuan yang terdiri dari LED dan
Rancangan sistem perangkat lunak dapat buzzer jika tempat sampah organik atau
digambarkan pada flowchart di bawah ini. anorganik sudah penuh guna menghindari
Mulai
penumpukan sampah pada prototipe tampat
Mengaktifkan sensor ultrasonik 3 (jarak3) sampah pintar ini.
dan sensor capacitive proximity (c)
343