2.1.2 EDITOR/IDE
Untuk keperluan editing program, WinAVR Konfigruasi mode operasi (Datasgeet
dilengkapi dengan Programmers Notepad (PN). ATMega8535 Hal. 83)
Program yang juga open source ini memilki fitur-
fitur sebuah IDE secara umum. PN memiliki
fasilitas command-line tool yang dapat digunakan
untuk mengeksekusi perintah-perintah sistem dan
meng-capture hasil eksekusi dan menampilkannya
di layar IDE, sangat ideal untuk memanggil
perintah make untuk proses kompilasi program
dan memanggil program downloader untuk Pengaturan Perilaku pin OCO (Datasgeet
memrogram IC AVR setelah kompilasi selesai. ATMega8535 Hal. 84)
WinAVR menggunakan AVRDUDE sebagai
programmer IC AVR [2].
Programmers Notepad tidak memiliki fitur
selengkap produk komersial, oleh karenanya
pembuatan proyek aplikasi masih mengandalkan
makefile. WinAVR juga Pengaturan sumber clock (Datasgeet
mengikutsertakan WinAVR Makefile ATMega8535 Hal. 85)
Editor dengan sebuah template yang siap untuk
dimodifikasi melalui perantaraan menu yang
lengkap [2].
Seperti telah dikatakan di atas, Paket WinAVR
menggunakan program AVRDUDE sebagai
downloader. Program ini mendukung berbagai
tipe ISP Downloader seperti STK200, DAPA, dll
[2].
Register-register penting lain (Datasgeet
2.1.3 DEBUGGER/SIMULATOR/EMUL
ATMega8535 Hal. 85)
ATOR
3.3 TUGAS 2
3. METODOLOGI
Buatlah program dengan source
code sesuai modul praktikuam
3.1 ALAT DAN KOMPONEN YANG tugas II.B.1.
DIGUNAKAN
1. Komputer (1 buah)
2. Kit ATMega 8535 (1 buah)
Compile dan download program
3. Software WinAVR tersebut ke ATMega8535, amati
keluarannya.
Flowchart main
Hasil init_tim()
Hasil
𝑇𝑑𝑒𝑙𝑎𝑦 × 𝑓𝐶𝐿𝐾
𝑂𝐶𝑅 =
𝑁
Dimana N merupakan nilai prescaler, karena pada
program ini kita menggunakan prescaler 256 dan
frekuensi clock 7372800 Hz, kita dapatkan agar
delay 2 detik, OCR bernilai 57600 atau 0xE100.
Flowchar Delay()
Flowchart main
Hasil
Gambar Keterangan
Loop terus
menurus
selama delay
masih belum
mencapai
keliapatan 1
detik.
Setiap delay
mencapai
kelipatan 1
detik, LED
menyala
semua.
Flowchart ISR
Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – STEI ITB 8
Dari hasil diatas terlihat bahwa LED akan menyala
bergantian dari 01010101 menjadi 10101010 setiap
100 ms, dan setiap 1 detik maka interrupt akan
terjadi sehingga LED menyala semua 0xFF.
Jika kita perhatikan flowchart diatas, kita gunakan
ISR() untuk melakukan interrupt dimana didalam
ISR() merupakan perintah yang akan dilaksanakan
ketika interrupt terjadi.
Untuk mengatur agar interrupt terjadi setiap 1
detik kita gunakan metode overflow dan mode
operasi timer normal, dalam mode ini timer akan
terus bertambah sampai overflow, ketika sudah
overflow maka timer akan diset kembali menjadi 0,
agar timer overflow setiap 1 detik, kita atur nilai
awal TCNT agar TCNT overflow setiap 1 detik, kita
gunakan rumus berikut. Flowchart main
𝑇𝑑𝑒𝑙𝑎𝑦 × 𝑓𝐶𝐿𝐾
𝑇𝐶𝑁𝑇 = (1 + 𝐹𝐹𝐹𝐹ℎ) −
𝑁
Dimana FFFFh merupakan batas maksimal
overflow dari timer, dan N merupakan prescaler
yang digunakan. Dengan menggunakan timer 1
yang berupa timer 16-bit maka FFFFh+1 = 65535,
dan dengan prescaler 1024 kita dapatkan nilai awal
dari TCNT1 adalah 58335 atau 0xE3DF.
Hasil
Gambar Keterangan
Loop terus
menurus
Flowchar tISR selama
delay
masih
belum
mencapai
keliapatan
2 detik.
Setiap
delay
mencapai
kelipatan 2
Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – STEI ITB 9
detik, LED
menyala
semua.
Hasil
Gambar Keterangan
Flowchart ISR1
Loop terus
menurus
setiap 500
ms selama
interrupt
external
belum
Saat tombol
interrupt
external
ditekan
(IS1) maka
LED
menyala
akan
bergeser 1
bit ker kiri
dari
00000001
Flowchart ISR1
setiap 250
ms sampai
menjadi
10000000
Flowchart main