D
esa Sridadi adalah Desa dengan luas wilayah kurang lebih 795 HA dengan
kondisi Geografis pegunungan dan hamper 80 % wilayah desa sridadi
mengalami kelabilan tanah akibat lapisan tanah.
Dengan kondisi yang demikian maka desa sridadi mengalami potensi
bencana yang cukup tinggi sehingga desa Sridadi memiliki Program Penanggulangan
Bencana berbasis masyarakat dengan membentuk
Kelompok Kampung Siaga Bencana “Pringgondani “
KSB saat ini jumlahnya sudah lebih dari 800 dan kegiatan pelatihannya
didanai oleh Kemensos pusat. KSB yang telah terbentuk menjadi tim tersebut
selanjutnya diharapkan dapat mensosialisasikan kepada masyarakat di kampung-
kampung.
Pada kegiatan simulasi penanggulangan itu dibuat sedemikian rupa dan diupayakan
mendekati kondisi yang sebenarnya. Pada simulasi itu digambarkan terjadi bencana alam
tanah longsor. Tim penyelamat yang terdiri dari relawan berbagai unsur masyarakat terjun
membantu melakukan upaya penyelamatan.
Belum usai penanganan penyelamatan bencana tanah longsor, disusul dengan
terjadinya bencana kebakaran. Evakuasi korban terus dilakukan dengan melibatkan tiga
kendaraan rescue dan satu mobil Siaga.
Simulasi melibatkan 250 personil yang terdiri dari relawan Tagana, Kokam, Banser,
Linmas dan masyarakat lainnya. Korban bencana pada simulasi tersebut digambarkan
sebanyak enam meninggal dunia, 18 luka-luka, 12 selamat dan 100 orang mengungsi.
Kegiatan simulasi diawali dengan apel yang dihadiri Kabid Linjamsos Dinsos Provinsi
Jawa Tengah, Sarjimo, Kepala Dinsos Kabupaten Brebes Hambali, Camat Sirampog
Wigiyanto, Staf Ahli Bupati Brebes bidang Kemasyarakat dan SDM, Masfuri yang juga
bertindak sebagai inspektur upacara saat apel kegiatan.
Camat Sirampog, Wigiyanto menuturkan, simulasi penanggulan bencana merupakan
rangkai dari kegiatan pembentukan dan penetapan KSB di Kecamatan Sirampog. Yakni Deaa
Mendala, Dea Sridadi, Desa Batursari dan Desa Dawuhan.
Empat desa tersebut telah dibentuk dan ditetapkan sebagai KSB di Kecamatan
Sirampog" katanya.