Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN SANITASI TEMPAT UMUM

Tentang Salon

MATA KULIAH :
SANITASI TEMPAT-TEMPAT UMUM

DOSEN PEMBIMBING :
SUPARMI,S.Pd,MPH
NIP:197509292001122003

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 4
Achmad Irbansyah
Dalmizon Purnama
Intan Ayu Putriana
Miftha Hul Jannah
Putri Ulandari
Saefulloh
Shandra Apriliani
Ulfa Yuliana

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAMBI


JURUSAN DIII KESEHATAN LINGKUNGAN
TAHUN 2018/2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena telah
memberikan rahmat dan karunianya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan
pelaksanaaan praktek “sanitasi pada salon”.
Penulisan laporan ini untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan kegiatan
mahasiswa selama mengikuti kegiatan praktek yang sudah dilaksanakan.Untuk itu,
pada kesempatan ini kami mengucapkan banyak terima kasih kepada ibu
Suparmi,S.Pd,MPH selaku pembimbing praktek mata kuliah sanitasi tempat tempat
umum.
Dan terima kasih kepada teman-teman yang turut serta membantu dalam praktek
sanitasi pada salon.

Jambi, 7 Maret 2019

Penyusun

2
LEMBAR PENGESAHAN

Mata kuliah : Sanitasi Tempat-Tempat Umum


Jenis praktek : Sanitasi Salon
Tanggal : Senin, 4 Maret 2019
Lokasi : Salon vivi di jalan sunan giri

Laporan praktek ini telah disetujui dan ditanda tangani oleh :

Mengetahui
Penanggung Jawab PBL Dosen Pembimbing

Sondang Siahaan,S.Pd,M.Si Suparmi,S.Pd,MPH


NIP : 196606171988032022 NIP:197509292001122003

3
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………..… 2

LEMBAR PENGESAHAN………………………………………………………………. 3
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………….… 4
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………… 5
1.1 Latar Belakang……………………………………………………………………….. 5
1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………………. ……... 5
1.3 Tujuan…………………………………………………………………………………. 5

BAB II TINJAUAN TEORI………………………………………………………………. 6


2.1 Pengertian Sanitasi………………………………………………………………..… 6
2.2 Pengertian Salon…………………………………………………………………..… 7
2.3 Jenis Salon………………………………………………………………………...…. 7
2.4 Klasifikasi Salon……………………………………………………………………… 7
2.5 Persyaratan Sanitasi Salon……………………………………………………..….. 10
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN……………………………………………….… 14
3.1 Hasil…………………………………………………………………………………... 14
3.2 Pengelolaan Data……………………………………………………………………. 14
3.3 Pembahasan……………………………………………………………………...….. 16
BAB IV PENUTUP…………………………………………………………………….… 18
4.1 Kesimpulan…………………………………………………………… …………...… 18
4.2 Saran………………………………………………………………………………… 18
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………..… 19
LAMPIRAN……………………………………………………………………………... 20

4
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sanitasi menurut WHO, ialah suatu usaha untuk mengawasi beberapa factor
lingkungan fisik yang berpengaruh kepada manusia terutama terhadap hal-hal
yangmempunyai efek merusak perkembangan fisik, kesehatan, dan kelangsungan
hidup.Secara umum, Sanitasi diartikan sebagai suatu upaya yang dilakukan untuk
menjagalingkungan agar tetap bersih dan terbebas dari ancaman penyakit.
Sedangkan tempat-tempatumum diartikan sebagai suatu tempat dimana banyak
orang berkumpul untuk melakukankegiatan baik secara insidentil maupun terus-
menerus, baik secara membayar, maupuntidak, atauSehingga dapat disimpulkan
bahwa sanitasi tempat-tempat umum merupakansuatu usaha atau upaya yang
dilakukan untuk menjaga kebersihan tempat-tempat yangsering digunakan untuk
menjalankan aktivitas hidup sehari-hari agar terhindar dari ancaman penyakit yang
merugikan kesehatan.
Salon merupakan salah satu contoh tempat umum, salon adalah
tempat yangsering didatangi para kaum hawa sebagai tempat mempercantik diri
sekaligusmeningkatkan suasana hati. Di sinilah para wanita biasa dimanjakan dan
diberi layananyang memuaskan mereka tanpa membuat mereka repot. Dewasa kini,
salon tak lagiidentik dengan sosok wanita saja, anak kecil bahkan pria dewasa pun
kini gemar pergike salon.Kebanyakan kaum hawa menggunakan salon sebagai
tempat untukmemperindah dan mempercantik tubuh, dengan perawatan yang baik
dan bersih, makadengan sendirinya terbentuk tubuh yang sehat.Banyak jenis
perawatan yang ditawarkandi salon. Salah satu perawatan yang sering dilakukan
perempuan di salon adalah facial.Perawatan ini diyakini akan membuat kulit menjadi
bersih, bebas dari lemak-lemak dankomedo.Jadi sanitasi tempat-tempat umum
sangatlah penting dijaga sanitasinya agar tidakmenimbulkan berbagai masalah
kesehatan, misalnya menimbulkan penyakit berbasislingkungan,
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimana hygiene dan sanitasi pada usaha salon vivi?
1.3 Tujuan
1. untuk mengetahui hygiene dan sanitasi pada salon vivi
2. untuk menganalisis hygiene perorangan karyawan pada salon vivi

5
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 Pengertian Sanitasi
sanitasi menurut WHO adalah usaha pencegahan/ pengendalian semua
faktor lingkungan fisik yang dapat memberikan pengaruh terhadap manusia
terutama yang sifatnya merugikan/ berbahaya terhadap perkembangan fisik ,
kesehatan dan kelangsungan hidup manusia. Definisi Tempat-Tempat Umum (TTU)
adalah suatu tempat dimana umum (semua orang) dapat masuk ke tempat tersebut
untuk berkumpul mengadakan kegiatan baik secara insidentil maupun terus
menerus, (Suparlan 1977).
Suatu tempat dikatakan tempat umum bila memenuhi kriteria :
1. Diperuntukkan masyarakat umum.
2. Mempunyai bangunan tetap/ permanen.
3. Tempat tersebut ada aktivitas pengelola,pengunjung/ pengusaha.
4. Pada tempat tersebut tersedia fasilitas :
a. Fasilitas kerja pengelola.
b. Fasilitas sanitasi, seperti penyediaan air bersih, bak sampah, WC/ Urinoir,
kamar mandi, pembuangan limbah.
Jadi sanitasi tempat-tempat umum adalah suatu usaha untuk mengawasi dan
mencegah kerugian akibat dari tempat-tempat umum terutama yang erat
hubungannya dengan timbulnya atau menularnya suatu penyakit.Untuk mencegah
akibat yang timbul dari tempat-tempat umum. Usaha-usaha yang dilakukan dalam
sanitasi tempat-tempat umum dapat berupa :
1. Pengawasan dan pemeriksaan terhadap factor lingkungan dan factor
manusia yang melakukan kegiatan pada tempat-tempat umum.
2. Penyuluhan terhadap masyarakat terutama yang menyangkut
pengertian dan kesadaran masyarakat terhadap bahaya-bahaya yang timbul dari
tempat-tempat umum.
Peran sanitasi tempat-tempat umum dalam kesehatan masyarakat adalah
usaha untuk menjamin :
1. Kondisi fisik lingkungan TTU yang memenuhi syarat :
a. Kualitas kesehatan.
b. Kualitas sanitasi.
2. Psikologis bagi masyarakat :

6
a. Rasa keamanan (security) : bangunan yang kuat dan kokoh sehingga
tidak menimbulkan rasa takut bagi pengunjung.
b. Kenyamanan (confortmity) : misalnya kesejukkan.
c. Ketenangan (safety) : tidak adanya gangguan kebisingan, keramaian
kendaraan.
2.2 Pengertian Salon
Salon adalah bentuk usaha yang berhubungan dengan
perawatan kosmetika, wajah, dan rambut, baik untuk laki-laki maupun
perempuan.Salon kecantikan merupakan sarana pelayanan umum untuk
pemeliharaan kecantikan khususnya memelihara dan merawat kesehatan kulit dan
rambut dengan menggunakan kosmetik secara manual, preparatif, aparatif, dan
dekoratif tanpa adanya tindakan operasi.
2.3 Jenis Salon
Jenis salon kecantikan yang ada dapat dibedakan :
a. Menurut jenis pelayanan yang diberikan pada salon kecantikan :
1. Salon kecantikan rambut
2. Salon kecantikan kulit
3. Salon kecantikan kombinasi rambut dan kulit

b. Menurut jenis dan bahan kosmetik yang digunakan :


1. Salon kecantikan modern
2. Salon kecantikan tradisional
3. Salon kecantikan kombinai modern dan tradisional

c. Menurut jenis bahan kosmetik yang dipergunakan :


1. Salon yang hanya menggunakan satu jenis (merk) kosmetik produk pabrik
tertentu, salon ini sebagai promosi, penerapan dan pengembangan serta
evaluasi efektivitas produk kosmetiknya.
2. Salon yang menggunakan lebih dari satu jenis merk kosmetik yang terdaftar
di Kemenkes RI sesuai dengan keinginan pelanggan.
3. Salon yang menggunakan kosmetika buatan sendiri, tidak menggunakan
bahan terlarang dan tidak dijual belikan.

2.4 Klasifikasi Salon

7
Salon kecantikan diklasifikasikan menjadi Type D, C, B, dan A, uraiannya adalah
sebagai berikut :
a. Salon kecantikan Type D
1) Fisik :
a) Tempat usaha rumah sendiri/tempat lain dengan ukuran minimal 9 m2.
b) Jumlah kursi perawatan untuk rambut maksimum 4 kursi, untuk kulit maksimum 2
dipan.
2) Salon kecantikan kulit atau rambut Type D memberikan pelayanan sederhana
(dasar) manual, preparatif, aparatif, dan dekoratif. Kegiatan yang dilayani adalah :
a) Tata kecantikan rambut, meliputi : pencucian kulit kepala/rambut,
pemangkasan/pemotongan dan pengeritingan rambut, penataan rambut,
pengeringan, pengecatan (tanpa pemucatan), perawatan kulit kepala/rambut
(creambath).
b) Tata kecantikan kulit meliputi: perawat kulit, wajah, tangan (menikur) dan kaki
(pedikur) tanpa kelainan, merias wajah sehari-hari (pagi, siang, sore)
b. Salon kecantikan Type C
1) Fisik :
a) Tempat usaha rumah sendiri / tempat lain dengan ukuran minimal 30 m2.
b) Jumlah kursi perawatan untuk rambaut maksimum 6 kursi, untuk kulit maksimum
3 dipan.
c) Salon kecantikan rambut atau kulit Type C memberikan pelayanan perawatan
secara manual, preparatif, aparatif, dan dekoratif untuk rambut/kulit dengan kelainan
ringan. Kegiatan yang dapat dilayani adalah :
a) Tata kecantikan rambut , meliputi : pencucian kulit kepala/rambut,
pemangkasan/pemotongan dan pengeritingan rambut, penataan rambut,
pengeringan, pengecatan (dengan pemucatan), perawatan kulit kepala/rambut
(creambath), pelurusan, perawatan rambut dengan kelainan ringan (kebotakan,
ketombe, kerontokan)
b) Tata kecantikan kulit meliput: merawat kulit, wajah, tangan (menikur) dan kaki
(pedikur) dengan kelainan, merias wajah sehari-hari (pagi, siang, sore), panggung
disco, karakter, cacat, dan usia lanjut., penambahan bulu mata, menghilangkan
bulu-bulu yang tidak dikehendaki, perawatan kulit dengan menggunakan alat
elektronik sederhana ( 2 jenis seperti frimator dan sauna)
c. Salon kecantikan Type B :

8
1) Fisik :
a) Tempat usaha rumah sendiri / tempat lain dengan ukuran minimal 50 m2.
b) Jumlah kursi perawatan untuk rambut maksimum 8 kursi, untuk kulit maksimum 4
dipan
2) Salon kecantikan rambut atau kulit Type B memberikan pelayanan perawatan
kecantikan dan rambut secara manual, preparatif, aparatif, dan dekoratif. Disini alat
kecantikan (alat elektronik) yang digunakan masih terbatas. Kegiatan yang dapat
dilayani adalah :
a) Tata kecantikan rambut meliputi: pencucian kulit kepala/rambut,
pemangkasan/pemotongan dan pengeritingan rambut, penataan rambut,
pengeringan, pengecatan (dengan pemucatan), perawatan kulit kepala/rambut
(creambath), pelurusan, perawatan rambut dengan kelainan ringan (kebotakan,
ketombe, kerontokan), penambahan rambut kepala
b) Tata kecantikan kulit, meliputi : merawat kulit, wajah, tangan (menikur) dan kaki
(pedikur) dengan kelainan, merias wajah sehari-hari (pagi, siang, sore), panggung
disco, karakter, cacat, dan usia lanjut. penambahan bulu mata, menghilangkan bulu-
bulu yang tidak dikehendaki, perawatan kulit dengan menggunakan alat elektronik,
perawatan badan (body massage)
Salon kecantikan Type B diselenggarakan dengan menejemen yang baik yang
mempunyai pimpinan, staf administrasi, dan staf teknis.
d. Salon kecantikan Type A :
1) Fisik :
a) Tempat usaha rumah sendiri / tempat lain dengan ukuran minimal 75 m2.
b) Jumlah kursi perawatan untuk rambut maksimum 8 kursi, untuk kulit maksimum 4
dipan dengan penyekat atau merupakan cabin.
2) Salon kecantikan rambut atau kulit Type A memberikan pelayanan perawatan
kecantikan kulit dan rambut (beauty centre) yang memberikan pelaayanan lengkap
baik manual, preparatif, aparatif, dan dekoratif, ditambah perawatan khusus seperti
obesitas, diet, senam. . Disini alat kecantikan (alat elektronik) yang digunakan
lengkap. Kegiatan yang dapat dilayani adalah :
a) Tata kecantikan rambut meliputi pencucian kulit kepala/rambut,
pemangkasan/pemotongan dan pengeritingan rambut, penataan rambut,
pengeringan, pengecatan (dengan pemucatan), perawatan kulit kepala/rambut

9
(creambath), pelurusan, perawatan rambut dengan kelainan ringan (kebotakan,
ketombe, kerontokan), penambahan rambut kepala,
b) Tata kecantikan kulit seperti pada pelayanan salon Type B ditambah perawatan
yang lebih luas baik secara tradisional Indonesia (empirik timur) maupun modern
(empirik barat), seperti akuprsur, aroma terapi, reflekzone. Tersedia juga perawatan
dengan alat elektronik helioteraphy, hyydroteraphy, mekanoterapy, elektroterapi,
perawatan tradisional yang spesifik seperti perawatan pengantin, ibu hamil, ibu
setelah melahirkan.
Salon kecantikan Type A dikelola secara institusional dengan menejemen yang baik
seperti Type B, tetapi disini lebih lengkap terutama staf ahli teknis.
2.5 Persyaratan Sanitasi salon
Persyaratan kesehatan lingkungan dan bangunan.
1) Lokasi :
 Terhindar dari pencemaran lingkungan
 Tidak terletak di daerah banjir

2) Lingkungan halaman :
 Bersih
 Tidak terdapat genangan air
 Air mengalir dengan lancar

3) Bagian dalam :
 Bangunan kuat, utuh, bersih, serta dapat mencegah kemungkinan terjadinya
penularan penyakit dan kecelakaan.
 Pembagian ruang jelas sesuai dengan fungsinya, sep[erti ruang konsultasi,
ruang perawatankecantikan kulit dan rambut harus terpisah (diberi penyekat).
 Bangunan gedung tidak menimbulkan gangguan terhadap rumah penduduk
dan tidak mengganggu keadaan di sekitarnya.
 Lantai : kedap air, rata, tidak licin, serta mudah dibersihkan.
 Dinding : Dinding disebelah dalam rata, berwarna terang, serta mudah
dibersihkan.
 Langit-langit : berwarna terang, mudah dibersihkan, tinggi minimal 2,5 m dari
lantai.

10
 Atap kuat, tidak bocor, tidak menjadi tempat berkembangbiaknya serangga
dan tikus.
 Ventilasi / penghawaan :
 Dapat menjamin pergantian udara ruangan dengan baik. Lubang ventilasi
minimal 5% luas lantai.
 Bila lubang ventilasi tidak dapat menjamin pergantian udara dengan baik,
maka dapat digunakan peralatan ventilasi mekanis. Khusus untuk ruang ber
AC, tidak diperlukan lubang ventilasi.
 Tersedia pencehayaan dengan intensitas yang cukup setiap ruangan, khusus
ruang pelayanan / ruang kerja intensitas cahaya minimal 150 luks dan tidak
menimbulkan kesilauan.
 Pencegahan masuknya serangga dan tikus dilengkapi lubang penghawaan
dilengkapi dengan kawat kasa penahan nyamuk dan tikus,dan lubang
pembuangan pada saluran air limbah di kamar mandi, jamban dll., dilengkapi
dengan jeruji.
 Bila menggunakan fasilitas rak atau almari, maka sebaiknya antara bagian
antara bagian bawah rak/almari dengan lantai berjarak minimal 15 cm.

4. Penyediaan air bersih :


 Kualitas air bersih memenuhi persyaratan sebagaimana yang ditetapkan
Menteri Kesehatan
 Air sebaiknya diperoleh dari PDAM. Bila menggunakan sumber air yang lain,
berkonsultasi ke Dinas Kesehatan setempat.
 Kuantitas air harus tersedia secara cukup dan berkesinambungan sesuai
dengan kebutuhan.
 Dinding bak penampungan air harus selalu dibersihkan secara berkala
seminggu sekali. Bak penampung berupa drum atau tempayan dilengkapi
dengan penutup.

5. Pengelolaan limbah
 Sarana pembuangan limbah tertutup, kedap air.
 Air limbah dapat mengalir dengan lancar, kemiringan 2% - 3%

6. Tempat sampah

11
 Terbuat dari bahan yang kuat, ringan, kedap air, tahan karat, permukaan
bagian dalam halus, mudah dibersihkan, dan berpenutup.
 Jumlah dan volume disesuaikan dengan produk sampah yang dihasilkan
setiap hari.

7. Kamar mandi dan jamban.


 Bersih dan tidak berbau
 Lantai miring ke arah saluran pembuang
 Terpisah yang diperuntukkan pria dan wanita

8. Persyaratan karyawan
 Karyawan harus berbadan sehat yang dibuktikan dengan surat keterangan
sehat dari dokter.
 Memiliki sertifikan/ijazah nasional dari Kementerian Pendidikan Nasional
sesuai kriteria salon
 Memahami dan menerapkan etika profesi sebagai karyawan salon
 Memakai pakaian kerja yang bersih, rapi, dan utuh

9. Peralatan kerja dan bahan


a) Alat yang berhubungan dengan kulit :
 Sisir selalu dalam keadaan bersih dan baik.
 Gunting selalu dalam keadaan bersih dan baik
 Mesin cukur selalu dalam keadaan bersih dan baik
 Tempat bedak dan sabun selalu dalam keadaan bersih dan baik

b) Handuk :
 Bersih
 Tersedia dengan jumlah yang cukup 1 orang pelanggan 1 handuk

c) Kain penutup badan:


 Bersih
 Berwarna putih/terang
 Tersedia dalam jumlah yang cukup (berjumlah rata-rata tamu/pengunjung)

d) Bahan-Bahan
 Pisau, gunting, dll., didisinfeksi dengan bahan kimia atau air panas

12
 Kosmetika / wangi-wangian diperoleh dari sumber yang dipercaya dan bebas
dari potongan rambut.

9. Lain-lain
 Tersedia minimal 1 buak kotak P3K yang berisi obat-obatan sederhana.
 Tersedia alat pemadam kebakaran.

13
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil
Nama Salon : Vivi Salon
Alamat / No. telp : Jalan Sunan Giri / 082378026222
Nama pimpinan/penanggung jawab : Vivi
No.ijin usaha :
Jumlah karyawan : 6 Orang
Waktu jam kerja : 09.00-17.00 WIB
Shift kerja karyawan :-

3.2.Pengelolaan data

A.PETUNJUK PENGISIAN

1.Nilai 0 :Tidak ada


2.Nilai 1 :Sangat jelek
3.Nilai 2 :jelek
4.Nilai 3 :Sedang
5.Nilai 4 :Baik
6.Nilai 5 :Sangat baik

B.pengelolaan data
1. Perizinan
Bobot x nilai = skor
5x5=25
2. Letak
Bobot x nilai =skor
5x4=20
3. Bagian luar halaman
Bobot x nilai = skor
a. 4x4=16
b. 4x4=16

14
4. Bagian gedung bangunan
Bobot x nilai = skor
Atap : 3x5=15
Langit-langit : 2x5=10
Dinding : 2x4=8
Lantai : 3x4=12
Pintu : 2x5=10
Ventilasi : 3x3=9
Pencahayaan : 3x3=9
Pembagian ruang : 2x4=8
Ruang tunggu : 2x4=8
Ruang kerja : 3x7=21
5. Sanitasi dan hygiene lingkungan
Bobot x nilai = skor
Sumber air bersih :
 5x4=20
 2x4=8

Toilet dan jamban


 3x5=15
 2x4=8
 1x4=4
 2x5=10

Pengelolaan limbah
 4x4=16
 3x4=12

Fasilitas tempat cuci tangan


 2x4=6
 1x4=4
6. Alat kerja dan bahan
 3x3=9
 1x5=5
 2x4=8

15
 2x4=8
 1x4=4
 2x4=8
7. Karyawan
Bobot x nilai = skor
 3x5=15
 2x4=8
 3x5=15
 2x5=10
 2x5=10
8. Lain-lain
Bobot x nilai = skor
1x4=4

HASIL AKHIR (SKOR) : BOBOT X NILAI


Kriteria skor 60-100% dari total skor ( memenuhi syarat )
<60% dari total skor (tidak memenuhi syarat )
TOTAL SKOR : 389
KRITERIA :
Memenuhi syarat :300-500
Tidak memenuhi syarat < 300
JADI dari hasil yang telah kami dapat kan dari praktek sanitasi tempat umum
yaitu salon memenuhi syarat .

3.3 Pembahasan

Pada kunjungan yang telah kami lakukan pada hari senin tanggal 4 maret
2018 di “vivi salon” yang beralamat di jl.sunan gunan giri { Arizona }. Kondisi salon
tersebut saat kami berkunjung letaknya di dalam lorong,halamannya bersih pada
bagian dalam tersedia tempat duduk yang bersih dan dapat di pindah-
pindah,pencahayaan sangat cukup dan ventilasi di ruangan tersebut tidak terlalu
benyak serta lantai terbuat dari bahan yang kedap air dan mudah dibersihkan.

16
Alat-alat kerja yang digunakan seperti handuk tersedia dalam jumlah yang
cukup digunakan untuk satu orang satu handuk. Bahan-bahan kosmetik yang
digunakan adalah bahan yang legal dari dinas kesehatan. Untuk karyawan diengkapi
pakaian kerja pada saat berkerja.
Disana kami melakukan observasi salon kecantikan. Yang dari hasil
observasi yang kami lakukan didapat total skor 389. Berdasarkan hasil observasi
sanitasi sebagian besar point sudah memenuhi kriteria seperti yang tertera pada
form inspeksi salon yang kami gunakan,sehingga dengan total skor 389 bahwa
dapat dikatakan memenuhi syarat.
Walaupun haasilnya memenuhi syarat,namun ada point point tertentu menjadi
masalah atau belum memenuhi syarat seperti tidak memiliki APAR ( alat pemadam
kebakaran,ventilasi yang kurang banyak ) dari pemaparan tersebut sebaiknya salon
tersebut memiliki alat pemadam kebakaran karena itu sangatlah penting
dikarenakan salon rentan terjadinya kebakaran.

17
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan

1. dari hasil observasi sanitasi salon vivi sebagian besar telah memenuhi
persyaratan.
2. ada hal yang perlu diperbaiki seperti harus memiliki alat pemadam kebakaran
dan pemeriksaan kesehatan karyawan salon dengan rutin.

4.2 Saran
1. untuk membersihkan alat yang telah digunakan sebaiknya dengan dissenfeksi.
2. karyawan lebih diperhatikan dengan pemeriksaan kesehatan secara rutin.

18
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/20351178/laporan_sanitasi_pada_salon
https://caridokumen.com/download/laporan-sanitasi-pada-salon-
_5a457cc1b7d7bc7b7ac4a6f2_pdf
https://www.scribd.com/document/371515218/Sanitasi-Salon

19
LAMPIRAN

20

Anda mungkin juga menyukai