Anda di halaman 1dari 13

PENGKAJIAN KELUARGA

Nama Mahasiswa : Iis Rosita Patmawati


NIM : 117015
Tanggal pengkajian : 6 Februari 2020

A. Data Umum

1. Nama Kepala Keluarga (Kk) : Bpk. R


2. Alamat Dan Telepon : Kp. Suhunan panjang RT 04 RW 02, Talegong,
Kab. Garut
3. Pekerjaan Kepala Keluarga : wiraswasta
4. Pendidikan Kepala Keluarga : SD
5. Komposisi Keluarga & Genogram
No Nama L/P Umur Hub.Keluarga pekerjaan Pendidikan
1. Ny.R L 50 Istri wiraswasta SD
An. T L 35 Anak Pegawai S1
2.
Kandung swasta
An. D P 21 Anak Mahasiswa D3
3.
Kandung
An. A P 17 Anak Pelajar SMP
4.
Kandung

Genogram ; tidak mempunyai penyakit keturunan


6. Tipe Keluarga : Keluarga Bp.R adalah Nuclear Family terdiri dari
dari suami, istri dan anak kandung.
7. Suku Bangsa : Sunda, dimana mereka beranggapan bahwa jika sedang
sakit tidak boleh mandi.
8. Agama : Klien beragama islam dan klien mempercayai
penyakitnya dari Allah dan yang akan menyembuhakn
adalah Allah lewat petugas kesehatan.
9. Status Sosial Ekonomi :
 Anggota keluarga yang mencari nafkah : Tn.R
 Pengahasilan : >5.000.000,00/bulan
 Upaya lain : Tidak ada usaha sampingan
 Harta benda yang dimiliki (perabot, transportasi, dll)
klien mempunyai 2 motor, TV, Kulkas, sofa, dll.
 Kebutuhan yang dikeluarkan tiap bulan : >3500.000,00
10. Aktivitas Rekreasi Keluarga
Keluarga jarang melakukan kegiatan rekreasi bersama, hanya kadang nonton telivisi secara
bersama-sama. Bapak R jarang berkumpul bersama-sama karena pekerjaannya, Tn.R
hanya mempunyai waktu ketika weekend (sabtu dan minggu). Tidak ada jadwal khusus
untuk pergi ke tempat rekreasi khusus.

B. Riwayat Dan Tahap Perkembangan Keluarga

1. Tahap Perkembangan Keluarga Saat Ini


Anak tertua berusia 30 tahun, saat ini bekerja . Jadi keluarga berada pada tahap keluaraga
dengan anak dewasa, yaitu keluarga dengan anak pertama telah bekerja dan memenuhi
kebutuhan secara mandiri.
2. Tahap Perkembangan Keluarga Yang Belum Terpenuhi
Tidak ada tahap kelurga yang belum terpenuhi dalam keluarga
3. Riwayat Keluarga Inti
Menurut anaknya ”R” riwayat masing-masing anggota keluarganya yaitu ayahnya bapak
”” dalam keadaan kurang sehat, sedang batuk-batuk mungkin karena musim hujan .
Sedangkan ibu ”S” dalam keadaan sehat, tidak pernah sakit serius. Anak pertama ”T”
sekarang sedang mengalami sakit kepala karena sedang menyusun skripsi. Anak kedua ”D”
sendiri sekarang dalam keadaan sehat dan tidak pernah mengalami sakit serius. Dan anak
yang ketiga,yaitu anak ”A” keadaanya juga sehat dan tidak pernah mengalami sakit serius.
4. Riwayat Keluarga Sebelumnya
 Riwayat keluarga dari pihak bapak ”R” : Keluarga dari bapak ”R” tidak mempunyai
penyakit keturunan ataupun penyakit yang tidak menular (PTM).
 Riwayat keluarga dari pihak ibu ”S” : Begitupun juga dengan keluarga dari ibu ”S”
tidak mempunyai penyakit keturunan ataupun penyakit yang tidak menular (PTM).

C. Pengkajian Lingkungan

1. Karakteristik Rumah
 Luas rumah : 15 x 7
 Tipe rumah : Permanen
 Kepemilikan : Pribadi
 Jumlah dan ratio kamar/ruangan :4
 Ventilasi/jendela : Ventilasi 8 , jendela 8, pintu 3
 Pemanfaatan ruangan : Ruangan di manfaatkan pada tempatnya seperti ruang tamu
dan ruang keluarga untuk keluarga dan tampak ruangan
rumah bersempitan kursi satu sama lain
 Septic tank : Ada/tidak :klien mengtakan rumah klien mempunyai 1
sepitenk dan jaraknya 10 meter dari sumber air bersih
 Sumber air minum : Air ledeng
 Kamar mandi/wc : Klien mempunyai wc
 Sampah : Sampahnya di bakar
 Kebersihan lingkungan : Lingkungan bersih dan nyaman
2. Karakteristik Tetangga Dan Komunitas RW
Penduduk RT/RW 05/01 cukup padat, jarak antara rumah sangat dekat dan banyak yang
berdempetan. Di daerah tempat tinggal Bapak R jika musim hujan suka tergenang banjir
ketinggian bisa mencapai satu sampai satu setengah meter. Tetangga dari banyak berasal
dari daerah Jawa dan Sunda. Pekerjaan beragam dari pedagang, buruh pabrik, dan
karyawan swasta, juga wiraswasta. Dalam RT dan RW ada kegiatan pengajian, karang
taruna dan diikuti warganya.
3. Mobilitas Geografis Keluarga
Rumah keluarga Bapak.R tersebut tidak jauh dari perkotaan jika barang sehari hari habis
dapat di jangkau menggunakan roda dua maupun roda empat. Tetapi jika banjir datang
keluarga Bapak R mengungsi ke daerah yang lebih tinggi tetapi masih di daerah talegong
. tetapi keluarga bapak R ada riwayat pindah-pindah rumah .
4. Perkumpulan Keluarga Dan Interaksi Dengan Masyarakat
Ny S biasanya mengikuti pengajian dan Bapak R tidak mengikuti kegiatan sosialisasi di
daerahnya seperti Karang taruna karena pekerjaannya yang tidak dapat mempunyai waktu.
Untuk anak-anaknya juga demikian tidak mengikuti kegiatan sosial dilingkungannya
karena sibuk dengan kerja, kuliah dan sekolah.
5. Sistem Pendukung Keluarga
Keluarga tidak ada masalah dengan tetangga yang lain, keluarga selalu mendapat
dukungan dari keluarga yang lain dan bila ada masalah selalu dibicarakan bersama-sama.
Jika salah satu keluarga sakit maka akan pergi ke klinik.

D. Struktur Keluarga

1. Pola Komunikasi Keluarga


Keluarga selalu berkomunikasi secara terbuka antar anggota keluarga, setiap anggota
keluarga bebas menyampaikan keluhan. Pengambil keputusan adalah Bapak R sebagai KK
dan atas pertimbangan Ibu S sebagai istri. Anggota keluarga bertemu setiap hari, waktu
yang tersering adalah malam hari dan biasanya digunakan untuk berkomunikasi dengan
semua anggota keluarga. Dan waktu berkumpul bersama keluarga adalah dihari weekend
(sabtu dan minggu).
2. Struktur Kekuatan Keluarga
Dalam membuat keputusan selalu dibicarakan terlebih dulu terutama dengan Ibu S sebagai
istri, tetapi dalam pengambilan keputusan yang tersering diambil oleh Bapak R.
3. Struktur Peran
Bapak R sebagai kepala keluarga bertanggung jawab untuk mencari nafkah, dan dalam
pengelolaan dana diserahkan kepada istrinya. Ibu S sebagai istri merawat suami dan anak-
anaknya, menyiapkan makan dan mengerjakan pekerjaan rumah tangga sebagimana
mestinya dan juga sering memberikan nasehat kepada anak-anaknya. bapak R mempunyai
anak 3 dan anak yang pertama sudah bekerja sambil kuliah dan sudah bisa menafkahi
kebutuhannya sendiri, dan anak yang kedua dan ketiga masih berstatus mahasiswa dan
pelajar dimana hari-hari biasa menjalankan serangkaian sebagai mahasiswa dan pelajar
untuk mengerjakan tugas dan lain sebagainya. Dan anak bapak R yang kedua dan ketiga
juga ikut membantu kegiatan rumah tangga jika hari libur membereskan pekerjaan rumah.
4. Nilai Atau Norma Keluarga
Keluarga menganut agama Islam dan dalam keluarga diajarkan norma agama Islam yang
dianut keluarga kepada seluruh anggota keluarga, dan saling menghargai dalam keluarga.
Norma keluarga yang berkaitan dengan kesehatan adalah bila ada keluarga yang sakit
hanya dibelikan obat diwarung/toko terdekat. Jika tidak berhasil maka akan pergi ke Klinik
tidak menggunakan pelayanan kesehatan puskesmas.

E. Fungsi Keluarga

1. Fungsi Afektif
Dalam keluarga satu sama lain saling menghormati dan mengasihi. Bila ada masalah selalu
dibicarakan bersama-sama.
2. Fungsi Sosialisasi
Keluarga berinteraksi dengan anggota keluarga yang lain begitu juga dengan tetangga. Ibu
S sering mengikuti kegiatan pengajian dilingkungan rumahnya. Anggota keluarga diberi
kebebasan untuk bergaul dengan tetangga di lingkungan rumahnya. tetapi jika anak-anak
bapak “D“ melakukan kesalahan maka akan diberi hukuman, contohnya tidak
diperbolehkan pergi atau tidak diberikan uang jajan.
3. Fungsi Perawatan
 Mengenal masalah kesehatan
Keluarga mengenal masalah kesehatan yang dialami bapak “R“ sering batuk-batuk
karena masalah cuaca yang tidak menentu yang menyebabkan sistem imun menurun.
 Mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan
Untuk masalah kesehatan bapak “R“ yang mengalami batuk, Ny.S membelikan obat
batuk di warung untuk bapak “R“ dan menyuruh bapak untuk istirahat secukupnya.
 Kemampuan merawat anggota keluarga yang sakit
Keluarga dapat merawat anggota keluarga yang sakit dengan pergi ke klinik jika obat
dari warung tidak memberikan efek yang begitu efektif.
 Kemampuan keluarga memelihara/memodifikasi lingkungan yang sehat
Keluarga beranggapan bahwa dengan hanya menyapu saja rumah sudah dianggap
bersih dan sehat. Kamar mandi dibersihkan setiap sehabis mandi.
 Kemampuan menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan
keluarga tidak menggunakan pelayanan kesehatan puskesmas karena jauh jadi jika
salah satu keluarga merasa tidak enak badan maka dibelikan obat warung dan pergi ke
klinik atau meminta rujukan ke rumah sakit.
4. Fungsi Reproduksi
Keluarga mengatakan tidak ingin mempunyai anak lagi. Jumlah anak ada tiga, satu laki-
laki dan dua perempuan. Jarak anak pertama dan kedua empat tahun, jarak anak kedua dan
ketiga 4 juga. Ny S istri dari bapak R menggunakan KB Pil tetapi sekarang klien sudah
tidak mendapatkan haid lagi.
5. Fungsi Ekonomi
Bapa D”. penghasilan > 5.000.00,00/bulan, dan jumlah pengeluaran > 3.500.000,00/bulan.
pengaturan keuangan diatur oleh Ny.S sebagai istri dan Ibu.

F. Stress Dan Koping Keluarga

1. Stressor Jangka Pendek Dan Panjang


Bapak “R” sering mengalami ngilu, kaku pada sendi dan tulang seperti lutut, bahu, dan
pinggang dan sering kambuh jika bekerja terlalu larut, sehingga membutuhkan istirahat
yang cukup.
Bapak “R” mengalami sakit lututnya sudah lama dan diberi balsem, istirahat, jika
mengalami demam atau flu diberikan obat seperti mixagrif atau oskadon 2x1 hari.
2. Kemampuan Keluarga Berespon Terhadap Situasi/Stressor
Jika sakit Bapak “R” kambuh keluarga biasannya membelikan obat diwarung dan
memintanya untuk banyak beristirahat.
3. Strategi Koping Yang Digunakan
Bila ada masalah dalam keluarga biasanya dibicarakan secara bersama-sama untuk
memecahkan masalahnya. Bapak “R” selalu menyuruh anak dan istrinya jangan bekerja
dan belajar terlalu keras. Bapak “R” biasanya selalu meluangkan waktu untuk mengobrol
dengan keluarganya pada malam hari untuk membicarakan masalah hari itu.
4. Strategi Adaptasi Disfungsional
Bapak “”R mengatakan bila sedang banyak masalah jarang bicara dirumah, kadang-
kadang diam saja tidak mau mengungkapkan bila dianggap tidak penting.

G. Pemeriksaan Fisik
Anggota keluarga
Pemeriksaan
fisik Kepala Anggota Anggota Anggota Anggota
Keluarga Keluarga I Keluarga II Keluarga III Keluarga III

a. Tanda vital

Suhu 37,00 C 36,8 0 C 36,50 C 36,5 0 C 36,4 0 C

Nadi 85 x/mnt 78 x/mnt 88 x/mnt 75 x/mnt 68 x/mnt

RR 22 x/mnt 20 x/mnt 18 x/mnt 21 x/mnt 20 x/mnt

TD 130/80 mm Hg 110/80 mm Hg 120/80 mm Hg 110/70 mm Hg 110/80mm Hg

b. Fisik

1. Kepala Rambut Rambut Rambut hitam, Rambut hitam, Rambut


sebagian sudah sebagian sudah tidak ada ada ketombe, hitam, ada
beruban, bersih beruban, bersih ketombe,tidak tidak adalesi, ketombe,
ada lesi, bersih bersih tidak ada lesi,
bersih

2. Mata Konjungtiva Konjungtiva tak Konjungtiva Konjungtiva Konjungtiva


tak anemis, anemis, sklera tak anemis, tak anemis, tak anemis,
sklera tidak tidak ikterik, sklera tidak sklera tidak sklera tidak
ikterik, tidak ada penurunan ikterik, tidak ikterik, tidak ikterik, tidak
ada keluhan penglihatan. ada keluhan ada keluhan ada keluhan
penurunan penurunan penurunan penurunan
penglihatan. penglihatan. penglihatan. penglihatan.

3. Telinga Simetris, tidak Simetris, tidak Simetris, tidak Simetris, tidak Simetris, tidak
ada serumen, ada serumen, ada serumen, ada serumen, ada serumen,
tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada
peradangan, peradangan, peradangan, peradangan, peradangan,
tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada
keluhan keluhan keluhan keluhan keluhan
penurunan penurunan penurunan penurunan penurunan
pendengaran pendengaran pendengaran pendengaran pendengaran

4. Hidung Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
sekret sekret sekret sekret sekret
5. Mulut dan Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
gigi keluhan, gigi keluhan keluhan keluhan keluhan
geraham sudah
tanggal

6. Leher Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
pembesaran pembesaran pembesaran pembesaran pembesaran
kelenjar tiroid kelenjar tiroid kelenjar tiroid kelenjar tiroid kelenjar tiroid

7. Dada/ Bentuk dada Bentuk dada Bentuk dada Bentuk dada Bentuk dada
thorax simetris, bunyi simetris, bunyi simetris, bunyi simetris, bunyi simetris,
nafas nafas vesikuler, nafas nafas bunyi nafas
vesikuler, tidak tidak ada vesikuler, tidak vesikuler, tidak vesikuler,
ada keluhan keluhan sesak ada keluhan ada keluhan tidak ada
sesak dan dan nyeri. sesak dan sesak dan keluhan sesak
nyeri. Ronkhi Ronkhi atau nyeri. Ronkhi nyeri. Ronkhi dan nyeri.
atau wheezing wheezing tidak atau wheezing atau wheezing Ronkhi atau
tidak ditemukan. tidak tidak wheezing
ditemukan. ditemukan. ditemukan. tidak
Mengatakan ditemukan.
kadang batuk-
batuk tapi tidak
berdahak.

8. Abdomen Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
pembesaran, pembesaran, pembesaran, pembesaran, pembesaran,
bising usus (+), bising usus (+), bising usus (+), bising usus (+), bising usus
tidak ada nyeri tidak ada nyeri tidak ada nyeri tidak ada nyeri (+), tidak ada
tekan, tidak tekan, tidak ada tekan, tidak tekan, tidak nyeri tekan,
ada pembesaran ada ada tidak ada
pembesaran hepar pembesaran pembesaran pembesaran
hepar hepar hepar hepar

9. Ektremitas Nyeri lutut, Kadang nlinu Rentang gerak Rentang gerak Rentang gerak
linu pada pada sendi, (+) reflek (+) reflek (+) reflek
sendi, rentang rentang gerak patela +/+ , patela +/+ , patela +/+ ,
gerak (+) (+) reflek patela kekuatan otot kekuatan otot kekuatan otot
reflek patela +/+ , kekuatan
+/+ , kekuatan otot 5555 5555 5555 5555 5555 5555
otot 5555 5555 5555 5555 5555 5555
5555 5555
5555 5555 5555 5555

5555 5555

H. Harapan Keluarga

1. Terhadap masalah kesehatannya : keluaga berharap bapak “R” sehat selalu, dengan batuk
dan nyeri sendi /tulangnya hilang.
2. Terhadap petugas kesehatan yang ada : keluarga berharap semoga ditempatnya diadakan
posbindu untuk lansia ataupun untuk penyakit tidak menular.
Kasus 1

Bp. M (46 th) mempunyai seorang istri, Ibu S (40 th) dan 2 orang anak berumur 19 th laki-
laki bernama H dan D (12 th) perempuan. Bp. M bekerja sebagai buruh pabrik dengan
penghasilan 1,2 juta per bulan. Bp. M menderita TB Paru dan drop out pengobatan. Sekarang
Bp. M mengeluh sesak napas, batuk berdahak dan kepala pusing. Ibu S tidak tahu bagaimana
perawatan TB Paru. D saat ini baru menstruasi, karena malu D cenderung pendiam dan
menarik diri. Komunikasi di keluarga Bp. M kurang terbuka karena tidak tahu bagaimana cara
dan manfaat komunikasi terbuka. Rumah Bp. M berukuran 5 x 8 m2, di lingkungan padat
penduduk, ventilasi hanya dari jendela dan pintu depan, di samping dan belakang tidak ada
ventilasi. Sumber air minum dari PDAM, tidak memiliki jamban, keluarga memanfaatkan WC
umum yang tidak jauh dari rumahnya. Keluarga pasrah dengan kondisi sakit Bp. M.

Kasus 2

Ibu S (53 th) seorang janda, PNS dengan 2 anak, anak pertama Nn. D (23 th) belum menikah
dan anak kedua Nn. K (20 th) mahasiswa semester 6. Ibu S menderita hipertensi sejak
suaminya meninggal 5 tahun yang lalu. Keluhan Ibu S saat ini adalah pusing. Ibu S jarang
memeriksakan dirinya ke RS karena alasan ekonomi. Komunikasi antaranggota keluarga
bersifat terbuka, pengambil keputusan adalah Ibu S.

Berdasarkan kasus di atas jawablah pertanyaan di bawah ini.

Jelaskan data pengenalan keluarga dari kasus di atas!

Jelaskan tipe keluarga dari kasus di atas!

Jelaskan data struktur keluarga dari data di atas!

Jelaskan tahap perkembangan keluarga dari kasus di atas!


Petunjuk Jawaban Latihan

Data pengenalan keluarga: Identitas

Tipe keluarga: Single parent

Struktur keluarga: Pola komunikasi dan peran

Tahap perkembangan keluarga: Sesuai dengan umur anak pertama


JAWABAN

1. Data pengenalan keluarga


Data pengenalan keluarga Kasus 1 Kasus 2
Nama kepala keluarga Tn. M Ny. S
Komposisi keluarga Ayah, ibu, anak Ibu , anak
Tipe keluarga Keluarga inti Single family
Status sosial Buruh pabrik dengan Pns
penghasilan 1,2 juta perbulan

2. Tipe keluarga
 Kasus 1 : keluarga inti (nuclear family) karena dalam satu keluarga terdiri dari ayah,
ibu , dan 2 orang anak.
 Kasus 2 : single family /single parent karena dalam satu keluarga hanya terdapat
satu orang tua yaitu ibu dan 2 orang anak karena ayahnya meninggal.
3. Struktur keluarga
 Kasus 1
1) Pola komunikasi : Komunikasi di keluarga Tn. M kurang terbuka karena
tidak tahu bagaimana cara dan manfaat komunikasi terbuka.
2) Struktur kesehatan kelurga : Tn. Menderita tb paru
3) Struktur peran : Tn. M sebagai KK dan Ny. S sebagai istri dan 2 orang
anak. Tn. M sebagai pencari nafkah dengan bekerja sebagai buruh pabrik.
Ny. S sebagai seorang istri.

 Kasus 2
1) Pola komunikasi : Komunikasi antaranggota keluarga bersifat terbuka, pengambil
keputusan adalah Ibu S.
2) Struktur kesehatan keluarga : Ny. S mengalami hipertensi sejak suaminya
meninggal.
3) Struktur peran : Ny. S sebagai KK dan seorang single parent Dan 2 orang anak.
Anak pertama Nn. D dan anak ke 2 Nn. K sebagai mahasiswa semester 6. Ny. S
sebagai pencari nafkah Dengan berkerja sebagai pns.
4. Tahap perkembangan keluarga.
 Kasus 1 : keluarga dengan anak usia remaja, karena anak pertama berusia 19 tahun.
 Kasus 2 : keluarga dengan anak usia dewasa , karena anak pertama berusia 23 tahun
tahun dan belum menikah.

Anda mungkin juga menyukai