Anda di halaman 1dari 2

Nama : Aulia Yuliarti

NIM : P07131218053

Prodi : DIV Gizi

Mata Kuliah : Epidemiologi Gizi

Perbedaan antara rancangan cross sectional, kasus control, dan kohort.

1. Cross sectional study


Cross sectional mencakup semua jenis penelitian yang pengukuran
variabelnya dilakukan hanya satu kali, pada suatu saat seperti dapat bersifat
deskriptif dan analitik.
 Desain penelitian cross sectional adalah mempelajari / mengukur hubungan
penyakit (akibat) dengan pajanan (penyebab) dalam waktu yang bersamaan
pada satu saat, dan tidak ada tindak lanjut atau follow up
 Metode penelitian cross sectional adalah diperoleh prevalensi suatu penyakit
dalam populasi pada satu saat karena itu studi cross disebut study prevalens
(prevalence study)
 Pada studi cross sectional jumlah sampel yang digunakan banyak
 Waktu/biaya pada studi cross relatif mudah, murah, dan hasilnya relatif cepat
dapat diperoleh
 Hasil penelitian pada studi cross ini sulit untuk menentukan sebab dan akibat
karena pengambilan data risiko dan efek dilakukan pada saat yang bersamaan
(temporal relationship tidak jelas)
 Pada cross sectional penyakit yang diteliti dapat dipakai untuk meneliti
banyak variabel sekaligus
 Rumus : RP = a/(a+b) : c/(c+d)

2. Case control study


Penelitian kasus (case control study) sering disebut sebagai case comparison
study, case compeer study, case referent study atau retrospective study merupakan
studi observasional analitik.
 Desain penelitian kasus kontrol mempelajari hubungan antara penyebab dan
penyakit dengan membedakan kelompok kasus dan control
 Metode penelitian case control adalah study retrospektive (melakukan
penelusuran kebelakang terhadap riwayat suatu penyakt)
 Pada studi ini tidak memerlukan sampel besar (relative sedikit)
 Dari segi waktu/biaya relatif lebih murah dan hasil dapat diperoleh dengan
cepat
 Hasil penelitian case control dapat melihat hubungan beberapa penyebab
(risiko) terhadap satu akibat (penyakit)
 Pada kasus kontrol penyakit yang diteliti dapat digunakan untuk meneliti
penyakit yang jarang
 Rumus : OR = ad / bc

3. Study Kohort
Studi kohort merupakan studi epidemiologis analitik non. Perkataan kohort
berasal dari kata Romawi cohort yang berarti kelompok tentara yang berbaris
maju ke medan perang.
Jenis-jenis studi kohort :
a. Studi kohort prospektif dengan kelompok perbandingan internal
b. Studi kohort prospektif dengan kelompok perbandingan eksternal (studi
kohort ganda)
c. Studi kohort retrospektif
d. Nested case-control study
 Desain penelitian kohort mempelajari hubungan antara faktor risiko dengan
penyakit atau efek, dengan membandingkan kelompok terpapar berdasarkan
status penyakit
 Metode penelitian studi kohort adalah longitudinal prospective (dimulai dari
status keterpaparan kemudian dilakukan penelusuran kedepan terhadap suatu
penyakit)
 Pada studi kohort menggunakan sampel yang banyak
 Studi kohort kurang efisien dari segi waktu dan biaya
 Hasil penelitian menerangkan hubungan antara faktor risiko dan efek
 Penyakit yang diteliti tidak efisien untuk penyakit yang jarang
 Rumus : RR = a/(a+b) : c/(c+d)

Anda mungkin juga menyukai