Latar belakang : pendokumentasian berguna bagi asuhan keperawatan agar meningkatkan
akreditasi pada rumah sakit. Tujuan : dibuat kajian ini untuk perawat agar mengetahui faktor apa saja yang berhubungan dengan pendokumentasian asuhan keperawatan. Metode : metode yang digunakan berdasarkan buku referensi, Literature review analisis, e-book, e-journal, dan juga referensi jurnal minimal 5 tahun terakhir. Hasil : perawat mampu mendokumentasikan apa saja tindakan yang dilakukan pada pasien dengan baik. Kesimpulan : dari beberapa referensi yang dibaca bahwa perawat masih ada yang belum mengetahui faktor yang berhubungan dengan pendokumentasian asuhan keperawatan. Abstrack Background: documentation is useful for nursing care to improve accreditation in hospitals. Objective: this study was made for nurses to find out what factors are associated with documenting nursing care. Method: the method used is based on reference books, literature review analysis, e-books, e-journals, and also journal references at least the last 5 years. Results: nurses were able to document what actions were taken in patients well. Conclusion: from several references read that there are still nurses who do not know the factors associated with documenting nursing care. Kata kunci : pendokumentasian, asuhan keperawatan, pasien PENDAHULUAN dan komperhensif menjadi bermanfaat bagi perawat dalam pekerjaan sehari-hari. Pendokumentasian berguna bagi rumah sakit dalam meningkatkan standar Hasil observasi awal dan wawancara akreditas, sebagai alat komunikasi antar terhadap dokumentasi keperawatan profesi, indikator pelayanan mutu, bukti diketahui dan ditemukan beberapa dokumen tanggung jawab, dan tanggung gugat yang tidak diisi dengan benar dan lengkap perawat, sumber data dan sebagai sarana terutama pada evaluasi keperawatan. penelitian (Nicholls & Lad, 2012). Penilaian terhadap kelengkapan dokumentasi keperawatan untuk ruangan Pendokumentasian merupakan bukti yang memiliki cara pendokumentasian yang legal pelaksanaan pelayanan di rumah sakit. sama belum pernah dilakukan. Kualitas pelayanan disusun rumah sakit salah satunya dapat dilihat dari pelaksanaan Dokumentasi asuhan keperawatan pendokumentasian asuhan keperawatan adalah bagian yang penting dari (Wang, Hailey, & Yu, 2011). dokumentasi klinis. Namun pada kenyataannya, asuhan keperawatan yang Pelaksanaan pendokumentasian yang dilakukan masih bersifat manual dan tidak lengkap dapat dipengaruhi konvensional, belum disertai dengan sistem/ karakteristik individu (Potter & Perry, perangkat teknologi yang memadai (Abd. 2010). Pendokumentasian yang tidak Wahid & Imam Suprapto, 2012). lengkap akan memberikan kerugian bagi pasien karena informasi penting terkait Banyak hal yang dapat perawatan dan kondisi kesehatannya mempengaruhi kemampuan perawat dalam terabaikan. melaksanakan dokumentasi keperawatan, hal ini sangat terkait dengan tingkat Keberhasilan pendokumentasian pendidikan, pengetahuan, motivasi, dan asuhan keperawatan sangat dipengaruhi oleh waktu untuk mendukung pelaksanaan seorang perawat sebagai ujung tombak dokumentasi asuhan keperawatan yang lebih dalam memberikan asuhan keperawatan akurat (Alimul Aziz, 2010). (Potter & Perry, 2005). Dokumentasi dibutuhkan untuk keamanan pasien dan Perawat dalam melaksanakan menjaga catatannya untuk tetap jelas, akurat, tugasnya menerapkan proses keperawatan sebagai pendekatan sistematis dalam Pengkajian ini dilakukan dengan cara memberikan pelayanan keperawatan, yang mencari informasi dari beberapa jurnal dan meliputi 5 langkah dalam lingkup praktek juga buku referensi dan tidak lupa analisis keperawatan berdasarkan perkembangan literature review, yang dapat memudahkan praktik keperawatan di Indonesia, yaitu membuat kajian mengenai faktor yang pengkajian, diagnose, perencanaan, mempengaruhi pendokumentasian asuhan implementasi, dan evaluasi. keperawatan.
Hal ini sangat terkait dengan HASIL
komponen sebagai persyaratan akreditasi Dari dibuatnya kajian ini diperoleh dalam suatu peraturan pemerintah, hasil bahwa sebagai perawat yang perubahan sistem pendidikan keperawatan, professional kita harus meningkatkan demikian juga dengan meningkatnya pengetahuan dalam pendokumentasian masalah pasien yang semakin kompleks asuhan keperawatan terhadap pasien dan serta perkembangan praktik keperawatan membuat pendokumentasian secara baik dan secara mandiri dan kolaborasi sehingga benar. persyaratan pencatatan keperawatan harus sesuai, akibatnya data yang diperoleh oleh PEMBAHASAN perawat harus semakin lengkap dan akurat Secara statistic tidak ada hubungan sebagai manifestasi suatu tanggung jawab atara umur dengan kelengkapan yang merupakan bukti dasar dalam lingkup pendokumentasian. Hal ini bisa dapat wewenang dan tanggung jawabnya. disebabkan karena penilaian studi TUJUAN dokumentasi asuhan keperawatan yang dilakukan peneliti bukan merupakan Dibuatnya kajian untuk perawat penilaian pendokumentasian individu mengetahui apa faktor yang mempengaruhi melainkan penilaian dokumentasi asuhan dalam pendokumentasian terhadap pasien keperawatan hasil kelompok. Penilaian dan memberikan asuhan keperawatan sesuai dokumentasi asuhan keperawatan secara yang harus diberikan. kelompok dilakukan dengan alasan bahwa METODE pelaksanaan pendokumentasian di ruangan dilakukan secara bersama-sama dan mendapatkan pelatihan untuk lebih merupakan hasil kerja kelompok. meningkatkan pendokumentasian.
Karakteristik selanjutnya Pendokumentasian menjadi kurang
menunjukkan ada hubungan yang bermakna efektif disebabkan oleh beban kerja perawat antara masa kerja dengan kelengkapan yang bertambah yang disebabkan oleh pendokumentasian asuhan keperawatan. banyaknya pekerjaan dan berulang karena Hasil penilitian ini mendukung hasil disebabkan oleh perawat itu sendiri (Braaf, penelitian Lusianah (2008) didapatkan Manias, & Riley, 2011). bahwa ada hubungan antara masa kerja Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan kualitas dokumentasi keperawatan. perawat yang baik dalam pelaksanaan Pelatihan merupakan faktor penting dokumentasi keperawatan, ada sebanyak dalam meningkatkan kualitas kerja 59,8% perawat yang dokumentasi seseorang sesuai dengan tanggung jawabnya keperawatannya lengkap. Hal ini bermanfaat ditempat kerja . Hasil penelitian bagi pasien, perawat dan rumah sakit. menunjukkan terdapat hubungan yang Manfaat bagi pasien antara lain mendapat bermakna antara pelatihan dengan pelayanan keperawatan yang bermutu, kelengkapan pendokumentasian asuhan efektif dan efisien. Manfaat bagi perawat keperawatan. untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis maupun keterampilan teknis, Pentingnya pelatihan meningkatkan kemandirian perawat dan pendokumentasian bagi perawat meningkatkan citra perawat dimata memberikan dampak positif terhadap kinerja masyarakat. Manfaat bagi rumah sakit perawat khususnya dalam melakukan adalah meningkatkan citra rumah sakit pendokumentasian asuhan keperawatan. sehingga meningkatkan keuntungan bagi Dampak positif pelatihan yang sudah rumah sakit. tergambar pada hasil penelitian ini harus menjadi bahan pertimbangan manajemen KESIMPULAN rumah sakit dalam melakukan pelatihan Diharapkan bagi rs dapat secara periodic untuk memberikan menetapkan kebijakan terkait pelayanan kesempatan bagi perawat yang belum keperawatan yang bermutu dengan meningkatkan kelengkapan dokumentasi Pelayanan Asuhan Keperawatan. Jurnal keperawatan melalui bidang keperawatan IKESMA.
dengan melengkapi format dokumentasi Sitorus, R. (2006). Model praktik
keperawatan dan aturan yang sama untuk keperawatan profesional di rumah sakit. Jakarta: EGC. setiap ruangan dan memberikan kesempatan pada perawat untuk mengikutsertakan atau Sudarma, Momon. (2008). Sosiologi kesehatan. Jakarta: Salemba Medika. mengadakan pelatihan terkait dokumentasi keperawatan dengan sistem komputerisasi. Suarli, S., & Bahtiar, Y. (2010). Manajemen keperawatan. Jakarta: Erlangga. DAFTAR PUSTAKA Sugiharto, A. S., Keliat, B. A., & Sri, T. Ali, Zaidin. (2009). Dasar-dasar (2012). Manajemen keperawatan: aplikasi Dokumentasi Keperawatan. Jakarta: EGC MPKP di rumah sakit. Jakarta: EGC.
Muhisin, A. (2011). Dokumentasi Sumijatun. (2010). Konsep dasar menuju
Keperawatan. Yogyakarta: Gosyen keperawatan profesional. Jakarta: TIM. Publishing. Wahid, Abdul. (2012). Dokumentasi Proses Nursalam. (2008). Proses dan Dokumentasi Keperawatan. Yogyakarta: PT. Nuha Keperawatan: Konsep dan Praktik. Jakarta: Medika Salemba Medika Wahid, Nurul. (2012). Pengantar Potter dan Perry. (2010). Fundamental Dokumentasi Proses Keperawatan. Jakarta: Keperawatan (Ed.7). Jakarta: Salemba Trans Media Jakarta. Medika. Wartonah, Tartowo. 2006. Kebutuhan Dasar Priharjo,R. (2000). Praktik Keperawatan Keperawatan dan Proses Keperawatan. Profesional. Jakarta: EGC. Jakarta : Salemba Medika
Simamora, Roymond H. (2010). Komunikasi Yanti, R. I., & Warsito, B. E. (2013).
dalam Keperawatan. Jember University Hubungan karakteristik perawat, motivasi, Press. dan supervisi dengan kualitas dokumentasi proses asuhan keperawatan. Jurnal Simamora, Roymond H. (2009). managemen keperawatan. Volume 1, No. 2; Dokumentasi Proses Keperawatan. Jember 107-114. University Press.
Simamora, Roymond H. (2008). Peran
Manajer dalam Pembinaan Etika Perawat Pelaksana dalam Meningkatkan Kualitas