Anda di halaman 1dari 5

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELENGKAPAN

DOKUMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN


Khairunnisa Ayu Ramadhan / 181101132

Email : kramadhan00@yahoo.com

ABSTRAK

Latar belakang : pendokumentasian berguna bagi asuhan keperawatan agar meningkatkan


akreditasi pada rumah sakit. Tujuan : dibuat kajian ini untuk perawat agar mengetahui faktor
apa saja yang berhubungan dengan pendokumentasian asuhan keperawatan. Metode : metode
yang digunakan berdasarkan buku referensi, Literature review analisis, e-book, e-journal, dan
juga referensi jurnal minimal 5 tahun terakhir. Hasil : perawat mampu mendokumentasikan apa
saja tindakan yang dilakukan pada pasien dengan baik. Kesimpulan : dari beberapa referensi
yang dibaca bahwa perawat masih ada yang belum mengetahui faktor yang berhubungan dengan
pendokumentasian asuhan keperawatan.
Abstrack
Background: documentation is useful for nursing care to improve accreditation in hospitals.
Objective: this study was made for nurses to find out what factors are associated with
documenting nursing care. Method: the method used is based on reference books, literature
review analysis, e-books, e-journals, and also journal references at least the last 5 years. Results:
nurses were able to document what actions were taken in patients well. Conclusion: from several
references read that there are still nurses who do not know the factors associated with
documenting nursing care.
Kata kunci : pendokumentasian, asuhan keperawatan, pasien
PENDAHULUAN dan komperhensif menjadi bermanfaat bagi
perawat dalam pekerjaan sehari-hari.
Pendokumentasian berguna bagi
rumah sakit dalam meningkatkan standar Hasil observasi awal dan wawancara
akreditas, sebagai alat komunikasi antar terhadap dokumentasi keperawatan
profesi, indikator pelayanan mutu, bukti diketahui dan ditemukan beberapa dokumen
tanggung jawab, dan tanggung gugat yang tidak diisi dengan benar dan lengkap
perawat, sumber data dan sebagai sarana terutama pada evaluasi keperawatan.
penelitian (Nicholls & Lad, 2012). Penilaian terhadap kelengkapan
dokumentasi keperawatan untuk ruangan
Pendokumentasian merupakan bukti
yang memiliki cara pendokumentasian yang
legal pelaksanaan pelayanan di rumah sakit.
sama belum pernah dilakukan.
Kualitas pelayanan disusun rumah sakit
salah satunya dapat dilihat dari pelaksanaan Dokumentasi asuhan keperawatan
pendokumentasian asuhan keperawatan adalah bagian yang penting dari
(Wang, Hailey, & Yu, 2011). dokumentasi klinis. Namun pada
kenyataannya, asuhan keperawatan yang
Pelaksanaan pendokumentasian yang
dilakukan masih bersifat manual dan
tidak lengkap dapat dipengaruhi
konvensional, belum disertai dengan sistem/
karakteristik individu (Potter & Perry,
perangkat teknologi yang memadai (Abd.
2010). Pendokumentasian yang tidak
Wahid & Imam Suprapto, 2012).
lengkap akan memberikan kerugian bagi
pasien karena informasi penting terkait Banyak hal yang dapat
perawatan dan kondisi kesehatannya mempengaruhi kemampuan perawat dalam
terabaikan. melaksanakan dokumentasi keperawatan,
hal ini sangat terkait dengan tingkat
Keberhasilan pendokumentasian
pendidikan, pengetahuan, motivasi, dan
asuhan keperawatan sangat dipengaruhi oleh
waktu untuk mendukung pelaksanaan
seorang perawat sebagai ujung tombak
dokumentasi asuhan keperawatan yang lebih
dalam memberikan asuhan keperawatan
akurat (Alimul Aziz, 2010).
(Potter & Perry, 2005). Dokumentasi
dibutuhkan untuk keamanan pasien dan Perawat dalam melaksanakan
menjaga catatannya untuk tetap jelas, akurat, tugasnya menerapkan proses keperawatan
sebagai pendekatan sistematis dalam Pengkajian ini dilakukan dengan cara
memberikan pelayanan keperawatan, yang mencari informasi dari beberapa jurnal dan
meliputi 5 langkah dalam lingkup praktek juga buku referensi dan tidak lupa analisis
keperawatan berdasarkan perkembangan literature review, yang dapat memudahkan
praktik keperawatan di Indonesia, yaitu membuat kajian mengenai faktor yang
pengkajian, diagnose, perencanaan, mempengaruhi pendokumentasian asuhan
implementasi, dan evaluasi. keperawatan.

Hal ini sangat terkait dengan HASIL


komponen sebagai persyaratan akreditasi
Dari dibuatnya kajian ini diperoleh
dalam suatu peraturan pemerintah,
hasil bahwa sebagai perawat yang
perubahan sistem pendidikan keperawatan,
professional kita harus meningkatkan
demikian juga dengan meningkatnya
pengetahuan dalam pendokumentasian
masalah pasien yang semakin kompleks
asuhan keperawatan terhadap pasien dan
serta perkembangan praktik keperawatan
membuat pendokumentasian secara baik dan
secara mandiri dan kolaborasi sehingga
benar.
persyaratan pencatatan keperawatan harus
sesuai, akibatnya data yang diperoleh oleh PEMBAHASAN
perawat harus semakin lengkap dan akurat
Secara statistic tidak ada hubungan
sebagai manifestasi suatu tanggung jawab
atara umur dengan kelengkapan
yang merupakan bukti dasar dalam lingkup
pendokumentasian. Hal ini bisa dapat
wewenang dan tanggung jawabnya.
disebabkan karena penilaian studi
TUJUAN dokumentasi asuhan keperawatan yang
dilakukan peneliti bukan merupakan
Dibuatnya kajian untuk perawat
penilaian pendokumentasian individu
mengetahui apa faktor yang mempengaruhi
melainkan penilaian dokumentasi asuhan
dalam pendokumentasian terhadap pasien
keperawatan hasil kelompok. Penilaian
dan memberikan asuhan keperawatan sesuai
dokumentasi asuhan keperawatan secara
yang harus diberikan.
kelompok dilakukan dengan alasan bahwa
METODE pelaksanaan pendokumentasian di ruangan
dilakukan secara bersama-sama dan mendapatkan pelatihan untuk lebih
merupakan hasil kerja kelompok. meningkatkan pendokumentasian.

Karakteristik selanjutnya Pendokumentasian menjadi kurang


menunjukkan ada hubungan yang bermakna efektif disebabkan oleh beban kerja perawat
antara masa kerja dengan kelengkapan yang bertambah yang disebabkan oleh
pendokumentasian asuhan keperawatan. banyaknya pekerjaan dan berulang karena
Hasil penilitian ini mendukung hasil disebabkan oleh perawat itu sendiri (Braaf,
penelitian Lusianah (2008) didapatkan Manias, & Riley, 2011).
bahwa ada hubungan antara masa kerja
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
dengan kualitas dokumentasi keperawatan.
perawat yang baik dalam pelaksanaan
Pelatihan merupakan faktor penting dokumentasi keperawatan, ada sebanyak
dalam meningkatkan kualitas kerja 59,8% perawat yang dokumentasi
seseorang sesuai dengan tanggung jawabnya keperawatannya lengkap. Hal ini bermanfaat
ditempat kerja . Hasil penelitian bagi pasien, perawat dan rumah sakit.
menunjukkan terdapat hubungan yang Manfaat bagi pasien antara lain mendapat
bermakna antara pelatihan dengan pelayanan keperawatan yang bermutu,
kelengkapan pendokumentasian asuhan efektif dan efisien. Manfaat bagi perawat
keperawatan. untuk mengembangkan kemampuan berpikir
kritis maupun keterampilan teknis,
Pentingnya pelatihan
meningkatkan kemandirian perawat dan
pendokumentasian bagi perawat
meningkatkan citra perawat dimata
memberikan dampak positif terhadap kinerja
masyarakat. Manfaat bagi rumah sakit
perawat khususnya dalam melakukan
adalah meningkatkan citra rumah sakit
pendokumentasian asuhan keperawatan.
sehingga meningkatkan keuntungan bagi
Dampak positif pelatihan yang sudah
rumah sakit.
tergambar pada hasil penelitian ini harus
menjadi bahan pertimbangan manajemen KESIMPULAN
rumah sakit dalam melakukan pelatihan
Diharapkan bagi rs dapat
secara periodic untuk memberikan
menetapkan kebijakan terkait pelayanan
kesempatan bagi perawat yang belum
keperawatan yang bermutu dengan
meningkatkan kelengkapan dokumentasi Pelayanan Asuhan Keperawatan. Jurnal
keperawatan melalui bidang keperawatan IKESMA.

dengan melengkapi format dokumentasi Sitorus, R. (2006). Model praktik


keperawatan dan aturan yang sama untuk keperawatan profesional di rumah sakit.
Jakarta: EGC.
setiap ruangan dan memberikan kesempatan
pada perawat untuk mengikutsertakan atau Sudarma, Momon. (2008). Sosiologi
kesehatan. Jakarta: Salemba Medika.
mengadakan pelatihan terkait dokumentasi
keperawatan dengan sistem komputerisasi. Suarli, S., & Bahtiar, Y. (2010). Manajemen
keperawatan. Jakarta: Erlangga.
DAFTAR PUSTAKA
Sugiharto, A. S., Keliat, B. A., & Sri, T.
Ali, Zaidin. (2009). Dasar-dasar (2012). Manajemen keperawatan: aplikasi
Dokumentasi Keperawatan. Jakarta: EGC MPKP di rumah sakit. Jakarta: EGC.

Muhisin, A. (2011). Dokumentasi Sumijatun. (2010). Konsep dasar menuju


Keperawatan. Yogyakarta: Gosyen keperawatan profesional. Jakarta: TIM.
Publishing.
Wahid, Abdul. (2012). Dokumentasi Proses
Nursalam. (2008). Proses dan Dokumentasi Keperawatan. Yogyakarta: PT. Nuha
Keperawatan: Konsep dan Praktik. Jakarta: Medika
Salemba Medika
Wahid, Nurul. (2012). Pengantar
Potter dan Perry. (2010). Fundamental Dokumentasi Proses Keperawatan. Jakarta:
Keperawatan (Ed.7). Jakarta: Salemba Trans Media Jakarta.
Medika.
Wartonah, Tartowo. 2006. Kebutuhan Dasar
Priharjo,R. (2000). Praktik Keperawatan Keperawatan dan Proses Keperawatan.
Profesional. Jakarta: EGC. Jakarta : Salemba Medika

Simamora, Roymond H. (2010). Komunikasi Yanti, R. I., & Warsito, B. E. (2013).


dalam Keperawatan. Jember University Hubungan karakteristik perawat, motivasi,
Press. dan supervisi dengan kualitas dokumentasi
proses asuhan keperawatan. Jurnal
Simamora, Roymond H. (2009). managemen keperawatan. Volume 1, No. 2;
Dokumentasi Proses Keperawatan. Jember 107-114.
University Press.

Simamora, Roymond H. (2008). Peran


Manajer dalam Pembinaan Etika Perawat
Pelaksana dalam Meningkatkan Kualitas

Anda mungkin juga menyukai