Anda di halaman 1dari 6

1

KEBIJAKAN PELAYANAN GIZI

1. PENDAHULUAN
RSU Kharisma Paramedika mempunyai misi salah satu diantaranya adalah
memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan terjangkau oleh semua lapisan
masyarakat. Dalam menjalankan misi tersebut harus didukung oleh semua elemen yang
ada di rumah sakit. Pelayanan Gizi rumah sakit adalah bagian yang tak terpisahkan dari
system pelayanan kesehatan rumah sakit yang utuh dan berorientasi kepada pelayanan
pasien, penyediaan obat yang rasional, bermutu dan terjangkau oleh semua lapisan
masyarakat.
Kegiatan pelayanan farmasi rumah sakit yang utama adalah pengelolaan dan
penggunaan perbekalan farmasi yang diselenggarakan secara berdaya guna dan berhasil
guna. Dengan demikian perlu adanya perumusan kebijakan pelayanan farmasi yang
sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor: 1197/Menkes/SK/X/2004
tentang Standar Pelayanan Farmasi di Rumah Sakit.

2. FALSAFAH, VISI, DAN MISI INSTALASI FARMASI


Falsafah :

"Pelayanan Gizi Yang Bermutu Dan Terjangkau Berorientasi Pada Kesembuhan,


Keselamatan Jiwa & Kepuasan Pasien Merupakan Kebahagiaan Dan Kebanggaan
Kami "

Visi :

"Pelayanan Gizi Yaitu Bersifat Paripurna Sesuai Standar Pelayanan Dan Memuaskan Konsumen
Serta Sebagai Tempat Pelayanan Kesehatan Yang Professional."
2

Misi :
a. Penyelenggaraan makanan dan asuhan gizi yang berkualitas dan memuaskan
konsumen (pasien)
b. Penyelenggaraan kegiatan pelayanan gizi dengan peningkatan profesionalisme dan
peningkatan pengetahuan dan teknologi, sehingga dapat memberikan pelayanan
yang optimal.
c. Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan gizi terapan yang dapat
dilaksanakan dan bermanfaat bagi pengembangan pelayanan

3. TUJUAN PELAYANAN GIZI


Menyelenggarakan makanan, asuhan gizi, penelitian dan gizi terapan dengan cara
memberdayakan sumber daya secara efektif dan efisien.

4. FUNGSI PELAYANAN GIZI


Fungsi Instalasi Gizi adalah menyelenggarakan makanan, asuhan gizi, penelitian dan
pengembangan serta penyuluhan terhadap pasien.

5. CAKUPAN PELAYANAN FARMASI


a. Pemilihan perbekalan farmasi.
b. Perencanaan perbekalan farmasi.
c. Pengadaan perbekalan farmasi.
d. Penerimaan perbekalan farmasi.
e. Penyimpanan perbekalan farmasi.
f. Pengemasan kembali.
g. Distribusi perbekalan farmasi.
h. Penyediaan informasi dan edukasi.

6. SISTEM PELAYANAN FARMASI


a. Pemilihan perbekalan farmasi
Jumlah dan perbekalan farmasi terutama obat yang beredar di Indonesia semakin
hari semakin berkembang, sehingga perlu rasionalisasi di dalam pemilihan dan
penggunaan di rumah sakit.
Pemilihan perbekalan farmasi di RSU Kharisma Paramedika disesuaikan dengan
pasien yang dilayani yaitu pasien umum JAMKESOS, dan JAMKESMAS.
Bagi pasien JAMKESMAS berpedoman pada Keputusan Menteri Kesehatan
Nomor 417/Menkes/SK/IV/2007 tentang Pedoman Pelaksanaan Jaminan
Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat Miskin Tahun 2007 dan Keputusan Menteri
3

Kesehatan RI tentang Obat-obat Tambahan di Luar Formularium pada Jaminan


Kesehatan Masyarakat Miskin tahun 2007. Sedangkan untuk pasien JAMKESOS,
berpedoman pada pemakaian obat generik.
4

b. Perencanaan Perbekalan Farmasi


Pengadaan perbekalan farmasi di RSU Kharisma Paramedika perlu adanya
perencanaan yang tepat agar tidak terjadi penumpukan atau kekosongan perbekalan
farmasi. Perencanaan dibuat setiap hari dengan metode konsumsi dan
memperhitungkan sisa persediaan yang ada.
c. Pengadaan Perbekalan Farmasi
Pengadaan perbekalan farmasi dilakukan oleh tim pengadaan obat berdasarkan
usulan dari instalasi farmasi. Pembelian obat dilakukan secara langsung dari
distributor atau Apotek Kharisma 24 jam.
d. Penerimaan Perbekalan Farmasi
Perbekalan farmasi yang diadakan melalui pembelian setelah dikirim oleh
distributor diterima oleh tim penerima barang di gudang farmasi sesuai ketentuan
yang berlaku.
e. Penyimpanan Perbekalan Farmasi
Merupakan kegiatan pengaturan perbekalan farmasi menurut persyaratan yang
ditetapkan:
1). dibedakan menurut bentuk sediaan dan jenisnya,
2). menurut suhu dan kestabilannya,
3). mudah tidaknya terbakar,
4). tahan/tidaknya terhadap cahaya.
5). penyusunan obat secara alfabetis dan FIFO (First In First Out)
f. Distribusi Perbekalan Farmasi
Merupakan kegiatan mendistribusikan perbekalan farmasi di rumah sakit untuk
pelayanan individu dalam proses terapi bagi pasien rawat inap dan rawat jalan serta
untuk menunjang pelayanan medis.
Sistem distribusi perbekalan farmasi yang diselenggarakan :
1). Distribusi perbekalan Farmasi untuk pasien rawat inap
Diselenggarakan secara sentralisasi dengan sistem floor stock dan resep
perorangan
2). Distribusi perbekalan Farmasi untuk pasien rawat jalan
Diselenggarakan secara sentralisasi dengan sistem resep perorangan
3). Distribusi perbekalan farmasi untuk unit penunjang/instalasi lain
Diselenggarakan secara sentralisasi dengan system floor stock
g. Penyediaan informasi dan edukasi
Penyediaaan informasi dan edukasi dilaksanakan dengan sasaran dokter, perawat,
dan tenaga medis lain, pasien dan keluarga pasien. Informasi dan edukasi masih
5

diberikan secara lisan dan kasuistik sedangkan untuk pasien rawat jalan diberikan
pada saat pasien menerima obat.
h. Pelayanan farmasi klinik
Ruang lingkup kegiatan pelayanan farmasi klinis adalah meliputi:
1. Melakukan konseling
2. Monitoring efek samping
3. Menganalisa efektifitas dan biaya
4. Pemantauan penggunaan obat
5. Pengkajian penggunaan obat

6. ORGANISASI PELAYANAN FARMASI


Instalasi farmasi dikepalai oleh seorang Kepala Instalasi dan dibagi menjadi 3 bagian
yang masing-masing ada penanggung jawabnya. Di dalam masing-masing bagian
tersebut ada Koordinator Instalasi Farmasi yang bertugas mengkoordinir pelayanan
farmasi. Untuk masing –masing bagian belum semua penanggung jawab adalah
Apotekert. Untuk penanggung jawab administrasi dan pelaporan adalah tenaga non
medis. Masing-masing bagian terdiri dari staf farmasi yang berpendidikan asisten
apoteker dan non medis.
6

Berikut adalah struktur organisasi instalasi farmasi RSU Kharisma Paramedika.

Direktur RSU
Kharisma Paramedika
Dr. Beby Dewi Sartika

Ka. Instalasi Farmasi


Sugeng Mahendra

Pelaksana Pelayanan Pelaksana Administrasi


IFRS IFRS
- Dwi Riyana
- Ika Sri H Sri Handayani

Kulon Progo, 7 Juni 2010


Direktur

dr. Beby Dewi Sartika

Anda mungkin juga menyukai