Anda di halaman 1dari 15

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Program Diploma IV Keperawatan diselenggarakan oleh Poltekkes Kemenkes


Tanjungkarang untuk menjawab kebutuhan pasar akan lulusan pendidikan
keperawatan yang berorientasi pada kesiapan kerja. Kurikulum pendidikan Diploma
IV disusun dengan konsentrasi pada sistem pembelajaran keahlian pada specific
trades. Mahasiswa di bimbing dan di didik untuk mencapai kualifikasi KKNI level VI
sebagai berikut :

1. Mampu memanfaatkan IPTEK dalam bidang keahliannya dan mampu


beradaptasi terhadap situasi yang dihadapi dalam penyelesaian masalah.
2. Menguasai konsep teoritis bidang pengetahuan tertentu secara umum dan
konsep teoritis bagian khusus dalam bidang pengetahuan tersebut secara
mendalam, serta mampu memformulasikan penyelesaian masalah prosedural
3. Mampu mengambil keputusan strategis berdasarkan analisis informasi dan
serta memberikan petunjuk dalam memilih berbagai alternatif solusi.
4. Bertanggungjawab pada pekerjaan sendiri dan dapat diberi tanggungjawab
atas pencapaian hasil kerja organisasi.

Salah satu bentuk kegiatan pembelajaran pada Program Diploma IV Keperawatan


untuk mencapai profil lulusan sesuai level 6 pada KKNI adalah dengan
melaksanakan proses pembelajaran Klinik. Proses pembelajaran ini dimaksudkan
agar peserta didik mempunyai pengalaman nyata berhadapan dengan pasien dan
belajar bekerja untuk menyelesaiakn permasalahan tersebut melalui asuhan
keperawatan. Proses pembelajaran klinik dilakukan di lahan praktek yang salah
satunya adalah Rumah Sakit. Di lahan praktek inilah mahasiswa diharapkan dapat
mencapai kompetensinya sehingga akan terbentuk profil lulusan seperti yang
diharapkan dalam kurikulum.

Mata Ajar Praktek Klinik Keperawatan Perioperatif III adalah salah satu mata ajar
klinik pada program Diploma IV Keperawatan Poltekkes Kemenkes Tanjungkarang
yang membahas penerapan asuhan keperawatan area keperawatan perioperatif
1
yang merupakan kompetensi unggulan lulusan Prodi DIV Keperawatan
Tanjungkarang.

B. Tujuan
Panduan ini disusun dengan tujuan memberikan pedoman dalam pelaksanaan
kegiatan Praktik Klinik Keperawatan Perioeparatif III bagi pembimbing dan
mahasiswa Prodi DIV Keperawatan Tanjungkarang agar tercapai persamaan
persepsi dalam menjalankan proses belajar mengajar.

C. Dasar Hukum Pelaksanaan


1. Undang-undang nomor 23 tahun 1992 tentang Kesehatan.
2. Undang-Undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
3. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003, Tentang Keuangan Negara
1. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004, Tentang Perbendaharaan Negara
2. Undang-undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang pendidikan Tinggi
3. Peraturan Pemerintah nomor 32 tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan.
4. Permenkes Nomor 1192/Menkes /Per/X/2004 tentang Pendirian Pendidikan
Diploma Bidang kesehatan
5. Peraturan pemerintah Nomor 74 Tahun 2012, Tentang Perubahan atas
peraturan Pemerintah Nomor 23 tahun 2005 Tentang Pengelolaan Keuangan
Badan Layanan Umum
6. Permendikbud RI Nomor 73 Tahun 2013 tentang Penerapan Kerangka
Kualifikasi Nasional Pendidikan Tinggi
7. Permendikbud RI Nomor 49 Tahun 2014 tentang Standar nasional Pendidikan
Tinggi.
8. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor
232/U/2000 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan
Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa.
9. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor
045/U/2002 tentang Kurikulum Inti Pendidikan Tinggi.
10. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.00.06.2.4.3199
tahun 2004 tentang Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Pendidikan JPT
Pendidikan Tenaga Kesehatan.
11. Kepmenkes RI Nomor HK.03.05/IV/14344.1/2012 tanggal 31 Desember
2012 tentang Standar Penilaian Pendidikan Tenaga Kesehatan.
2
12. Kepmendikbud RI Nomor 355/E/O/2012 tanggal 10 oktober 2012 tentang Alih
Bina Penyelenggaraan Program studi pada Poltekkes Kemenkes dari kemenkes
kepada kemendikbud.
13. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor KP.04.04.3.1.A.256
tanggal 21 April 2014 tentang Pengangkatan, Pemindahan dan Pemberhentian
dalam dan Jabatan Direktur Poltekkes di lingkungan kemenkes RI.
14. Keputusan Kepala Badan PPSDM Kesehatan Kemenkes RI nomor
HK.02.03/I/IV/2/2707.1/2013 tentang kurikulum inti pendidikan Diploma IV
Keperawatan

3
BAB 2
GAMBARAN MATA KULIAH

A. Deskripsi Mata Kuliah

Mata kuliah ini diarahkan untuk memberikan kesempatan kepada


mahasiswa mempraktekkan teori dan konsep yang telah dipelajari di kelas dan di
uji coba di laboratorium dibawah pengawasan instruktur laboratorium.
Pembelajaran di klinik difokuskan pada pengalaman belajar mempraktikkan
pencegahan dan pengendalian infeksi kamar bedah, prosedur penanganan limbah
di kamar bedah, prosedur septic dan anti septic kamar bedah, Penerapan prinsisp-
prinsip steril di kamar bedah, prosedur menyiapkan specimen laboratorium dan
pemeriksaan patologik, perlengkapan keselamatan kamar bedah, tehnik
keselamatan kerja, asuhan keperawatan post operatif, perawatan luka post
operatif, pencegahan komplikasi post operatif, macam-macam prosedur perawatan
instrument, macam-macam proses perawatan instrument, macam-macam larutan
desinfektan untuk perawatan instrument.
Pembelajaran di klinik juga difokuskan pada pengalaman belajar
mempraktikkan cara menentukan jumlah kebutuhan kamar operasi, Prosedur
pelayanan linen, pengelolaan linen habis pakai, pengelolaan linen bersih siap pakai,
tugas perawat kepala ruang kamar bedah, tugas perawat asisten kamar bedah,
tugas perawat sirkuler kamar bedah, tugas perawat instrumentator kamar bedah,
tugas perawat anaestesi, macam-macam trouble shooting, perlengkapan peralatan
elektrosurgery, tehnik pengoperasian peralatan eletrosurgery, perlengkapan
peralatan Non elektrosurgery, tehnik pengoperasian peralatan Non eletrosurgery,
prosedur perawatan peralatan elektrosurgery, mengenal alur ruang sterilisasi,
klasifikasi peralatan medis, pengemasan alat instrument, tehnik perawatan
instrument, macam proses sterilisasi, penyimpanan peralatan medis, jenis dan
bahan benang, bentuk dan penggunaan jarum bedah, tipe dan penggunaan jarum
serta simpul bedah serta aAsuhan keperawatan pre operatif secara komperhensif.
Pembelajaran di klinik juga difokuskan pada pengalaman belajar
mempraktikkan menyiapkan hasil pemeriksaan penunjang, prosedur tehnik
pencukuran area operasi, prosedur tehnik aseptic dan antiseptic area operasi,
4
pengenalan macam-macam insisi operasi,Pengenalan area insisi operasi , tehnik
memakai dan melepas masker, tehnik memakai dan melepas topi kamar bedah,
perlengkapan cuci tangan bedah, tehnik mencuci tangan bedah, prosedur
mengeringkan tangan, prosedur memakai jas operasi dengan bantuan perawat,
prosedur memakai jas operasi dengan tanpa bantuan perawat, tehnik melepas jas
operasi, prosedur tehnik menggunakan sarung tangan,tehnik pelepasan sarung
tangan, program keselamatan pasien di kamar bedah, tehnik memakai pakaian
dasar kamar bedah, persiapan dalam mengatur posisi pasien di meja operasi,
macam-macam posisi pasien di meja operasi, tehnik drapping area operasi,
mengenal isyarat tangan operator, cara memegang instrument, cara memberikan
instrument, cara menyusun instrument di meja mayo, menyusun set instrument
bedah, menyiapkan jenis benang dan tipe jarum sesuai dengan pembedahan,
persiapan dan menjaga semua peralatan yang dibutuhkan selama pembedahan,
tehnik penutupan area luka operasi ( tahapan drapping), resiko komplikasi intra
operasi, menjaga pasien safety selama pembedahan dan asuhan keperawatan intra
operatif.
Mahasiswa akan melaksanakan pembelajaran praktikum klinik dengan
melaksanakan asuhan keperawatan langsung pada klien di lahan praktik klinik
(rumah sakit) dengan bimbingan instruktur klinik yang telah berpengalaman. Mata
kuliah ini berfokus pada pengelolaan intraoperatif dan asuhan keperawatan yang
meliputi: pengkajian keperawatan, penegakkan diagnosis keperawatan,
perencanaan keperawatan, pelaksanaan keperawatan dan evaluasi yang
terdokumentasi sesuai kaidah dokumentasi keperawatan.

B. Tujuan Mata Kuliah

Setelah mengikuti proses pembelajaran mahasiswa diharapkan mampu :


1. Memahami Pencegahan dan pengendalian infeksi kamar bedah
2. Memahami Prosedur penanganan limbah di kamar bedah
3. Memahami Prosedur septic dan anti septic kamar bedah
4. Memahami Penerapan prinsisp-prinsip steril di kamar bedah
5. Memahami Prosedur menyiapkan specimen laboratorium dan pemeriksaan
patologik
6. Memahami Perlengkapan keselamatan kamar bedah
7. Memahami Tehnik keselamatan kerja

5
8. Memahami Asuhan Keperawatan post operatif
9. Memahami Perawatan luka post operatif
10. Memahami Pencegahan komplikasi post operatif
11. Memahami Macam-macam prosedur perawatan instrument
12. Memahami Macam-macam proses perawatan instrument
13. Memahami Macam-macam larutan desinfektan untuk perawatan instrument
14. Memahami Cara menentukan jumlah kebutuhan kamar operasi
15. Memahami Prosedur pelayanan linen
16. Memahami Pengelolaan linen habis pakai
17. Memahami Pengelolaan linen bersih siap pakai
18. Memahami Tugas perawat kepala ruang kamar bedah
19. Memahami Tugas perawat asisten kamar bedah
20. Memahami Tugas perawat sirkuler kamar bedah
21. Memahami Tugas perawat instrumentator kamar bedah
22. Memahami Tugas perawat anaestesi
23. Memahami Macam-macam traubel shoting
24. Memahami Perlengkapan peralatan elektrosurgery
25. Memahami Tehnik pengoperasian peralatan eletrosurgery
26. Memahami Perlengkapan peralatan Non elektrosurgery
27. Memahami Tehnik pengoperasian peralatan Non eletrosurgery
28. Memahami Prosedur Perawatan peralatan elektrosurgery
29. Memahami Mengenal Alur ruang sterilisasi
30. Memahami Klasifikasi peralatan medis
31. Memahami Pengemasan alat instrument
32. Memahami Tehnik perawatan instrument
33. Memahami Macam proses sterilisasi
34. Memahami Penyimpanan peralatan medis
35. Memahami Jenis dan bahan benang
36. Memahami Bentuk dan penggunaan jarum bedah
37. Memahami Tipe dan penggunaan jarum serta simpul bedah
38. Melakukan asuhan keperawatan perioperatif pada berbagai gangguan
sistem tubuh di semua tingkat usia perkembangan.
39. Memahami Menyiapkan hasil pemeriksaan penunjang
40. Memahami Prosedur tehnik pencukuran area operasi

6
41. Memahami Prosedur tehnik aseptic dan antiseptic area operasi
42. Memahami Pengenalan macam-macam insisi operasi
43. Memahami Pengenalan area insisi operasi
44. Memahami Tehnik memakai dan melepas masker
45. Memahami Tehnik memakai dan melepas topi kamar bedah
46. Memahami Perlengkapan cuci tangan bedah
47. Memahami Tehnik mencuci tangan bedah
48. Memahami Prosedur mengeringkan tangan
49. Memahami Prosedur memakai jas operasi dengan bantuan perawat
50. Memahami Prosedur memakai jas operasi dengan tanpa bantuan
perawat
51. Memahami Tehnik melepas jas operasi
52. Memahami Prosedur tehnik menggunakan sarung tangan
53. Memahami Tehnik pelepasan sarung tangan
54. Memahami Program keselamatan pasien di kamar bedah
55. Memahami Tehnik memakai pakaian dasar kamar bedah
56. Memahami Persiapan dalam mengatur posisi pasien di meja operasi
57. Memahami Macam-macam posisi pasien di meja operasi
58. Memahami Tehnik drapping area operasi
59. Memahami Mengenal isyarat tangan operator
60. Memahami Cara memegang instrument
61. Memahami Cara memberikan instrument
62. Memahami Cara menyusun instrument di meja mayo
63. Memahami Menyusun set instrument bedah
64. Memahami Menyiapkan jenis benang dan tipe jarum sesuai dengan
pembedahan
65. Memahami Persiapan dan menjaga semua peralatan yang dibutuhkan
selama pembedahan
66. Memahami Tehnik penutupan area luka operasi ( tahapan drapping)
67. Memahami Resiko komplikasi intra operasi
68. Memahami Menjaga pasien safety selama pembedahan
69. Memahami Asuhan Keperawatan intra operatif

7
C. Alokasi Waktu

Mata Kuliah ini diberi beban SKS Klinik sbesar 11 SKS dengan satuan waktu
yang harus ditempuh peserta dengan perhitungan : 11 SKS x 4 Jam x 14 Minggu
(termasuk evaluasi/supervisi) sesuai ketentuan yang kemudian disetarakan
dengan 7 jam kerja per hari atau setara dengan 12 minggu pembelajaran (6 hari
efektif @ 7 jam perhari) pengalaman belajar di lahan diluar tugas terstruktur dan
mandiri yang diberikan. Waktu tersebut akan dibagi menjadi 2 periode yaitu :
- Delapan minggu di RS yang berada di Provinsi Lampung ( 4 Minggu Ruang
Rawat Bedah dan 4 Minggu di Kamar Operasi)
- Empat Minggu di RS Tipe A Rujukan Nasional di Luar Provinsi Lampung

D. Materi/Topik :
1. Pencegahan dan pengendalian infeksi kamar bedah
2. Prosedur penanganan limbah di kamar bedah
3. Prosedur septic dan anti septic kamar bedah
4. Penerapan prinsisp-prinsip steril di kamar bedah
5. Prosedur menyiapkan specimen laboratorium dan pemeriksaan patologik
6. Perlengkapan keselamatan kamar bedah
7. Tehnik keselamatan kerja
8. Asuhan Keperawatan post operatif
9. Perawatan luka post operatif
10. Pencegahan komplikasi post operatif
11. Macam-macam prosedur perawatan instrument
12. Macam-macam proses perawatan instrument
13. Macam-macam larutan desinfektan untuk perawatan instrument

8
BAB 3
PROSES PEMBIMBINGAN

A. Metode Pembelajaran
Proses bimbingan pada mata kuliah ini ditekankan pada bimbingan yang interaktif
dan individual untuk mengembangkan kemandirian dan tanggung jawab
mahasiswa. Cara memberikan bimbingan tersebut juga mendorong penggunaan
berbagai macam strategi kreatif. Strategi kreatif tersebut meliputi : confrence (pre
dan post), simulasi, bed side teaching, ronde keperawatan, supervisi, bimbingan
laporan studi kasus, belajar mandiri, observasi, pengajaran afektif dan pemberian
tugas. Strategi pembelajaran ini dilakukan dengan praktikum klinik langsung pada
klien yang dirawat di rumah sakit melalui supervisi dan bimbingan oleh pembimbing
akademik dan pembimbing lahan praktik.

B. Strategi Pembelajaran

Strategi pembelajaran yang diterapkan dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran


mata kuliah ini adalah :
B.1. Strategi pembelajaran di Ruang Rawat :
1. Setiap hari mahasiswa melakukan kegiatan asuhan keperawatan langsung
terhadap klien di ruang rawat
2. Pada hari pertama memasuki ruangan atau pada hari pertama setiap minggu,
pembimbing dan mahasiswa melakukan kegiatan pre conference. Pembimbing
mengecek kesiapan mahasiswa untuk melakukan praktik dan melakukan
responsi laporan pendahuluan. Waktu untuk melakukan pre conference
maksimal 1 jam (60 menit)
3. Pada hari ke-2 pembimbing dan mahasiswa melakukan kegiatan bedside
teaching (30 menit). Kelompok mahasiswa melakukan
tindakan/pengkajian/pemeriksaan fisik dengan disupervisi oleh pembimbing dan
kemudian mendiskusikan hasil kegiatannya pada waktu post conference (1 jam)
4. Pada hari ke-3 pembimbing dan mahasiswa melakukan ronde keperawatan.
Seluruh mahasiswa melaporkan perkembangan asuhan keperawatan yang
dilakukan terhadap kliennya masing-masing dalam kegiatan pre conference.
Kemudian pembimbing bersama mahasiswa melakukan klarifikasi kegiatan
9
asuhan keperawatan yang dilakukannya kepada klien di ruang rawat.
5. Pada hari ke-4 dan ke-5 mahasiswa belajar mandiri dengan pengawasan
pembimbing untuk melakukan asuhan keperawatan pada klien yg dikelolanya.
6. Pada hari ke-6 pembimbing dan mahasiswa melakukan kegiatan diskusi kasus di
ruang rawat dengan mengangkat salah satu laporan asuhan keperawatan
mahasiswa dalam kelompok bimbingan.

B.2. Strategi Pembelajaran di Kamar Operasi

1. Pembimbing membagi mahasiswa untuk mengambil peran perawat kamar bedah


yang berbeda setiap harinya.
2. Pada hari pertama memasuki ruangan atau pada hari pertama setiap minggu,
pembimbing dan mahasiswa melakukan kegiatan pre conference. Pembimbing
mengecek kesiapan mahasiswa untuk melakukan praktik dan melakukan
responsi laporan pendahuluan. Waktu untuk melakukan pre conference
maksimal 1 jam (60 menit)
3. Pada hari ke-2 pembimbing dan mahasiswa melakukan kegiatan bedside
teaching (30 menit). Mahasiswa melakukan tindakan yang berkaitan dengan
kompetensi perawat kamar bedah dengan disupervisi oleh pembimbing dan
kemudian mendiskusikan hasil kegiatannya pada waktu post conference (1 jam)
4. Pada hari ke-3 seluruh mahasiswa melaporkan pengalaman peran yang
dilakukannya masing-masing dalam kegiatan pre conference. Kemudian
pembimbing memberikan umpan balik terhadap mahasiswa terhadap kegiatan
yang dilakukannya.
5. Pada hari ke-4 dan ke-5 mahasiswa belajar mandiri dengan pengawasan
pembimbing untuk melakukan perannya sebagai perawat kamar bedah sesuai
dengan pembagian tugas yg diberikan oleh pembimbing.
6. Pada hari ke-6 pembimbing dan mahasiswa melakukan kegiatan diskusi kasus
klien di kamar bedah dengan mengangkat salah satu laporan asuhan
keperawatan mahasiswa dalam kelompok bimbingan.

B.3. Target Dan Kompetensi

Secara umum target dan kompetensi mahasiswa tercantum dalam lampiran daftar
target kompetensi. Namun secara garis besar tugas yang harus diselesaikan oleh
mahasiswa pada kegiatan praktik klinik ini adalah :
10
I. Tugas di RS di dalam Provinsi Lampung

Tugas individu
1.1. Tugas di Kamar Operasi
1. Membuat laporan pendahuluan askep perioperatif (cth :
Apendiktomi, Craniotomi, Laparotomi, Sectio Cesarea, ORIF, TURP
dsb) sebanyak 2 buah.
2. Membuat laporan kasus askep intra operatif dan ruang PACU
sebanyak 2 buah.
3. Laporan pendahuluan sesuai dengan laporan kasus.
1.2. Tugas di Ruang Rawat Bedah
1. Setiap minggu membuat 1 LP dan 1 Laporan kasus askep dengan
rincian :
2. Membuat laporan pendahuluan askep pre operatif (cth : Apendiksitis
kronik, BPH, Obstruksi Usus, Fraktur, Ca. Mamae, dsb) sebanyak 2
buah.
3. Membuat laporan kasus askep pre operatif sebanyak 2 buah.
4. Membuat laporan pendahuluan askep post operatif (cth : post op
Apendiktomi, post op TURP, Post op Laparotomi, Post op
debridement Fraktur dan pemasangan ORIF, post op Mastektomi,
dsb) sebanyak 2 buah.
5. Laporan pendahuluan sesuai dengan laporan kasus.
6. Laporan pendahuluan dan klien yang dilaporkan dalam kasus askep
post operatif boleh kasus yang sama pada fase pre operatif.

Tugas Kelompok :
Melakukan seminar kasus yang diambil dari salah satu kasus anggota kelompok
sebagai berikut :
- Satu makalah askep pre operatif
- Satu makalah askep post operatif
- Satu makalah askep intra operatif & PACU

II. Tugas di RS di luar Provinsi Lampung


2.1. Tugas di Kamar Operasi

11
4. Membuat laporan pendahuluan askep perioperatif (cth :
Apendiktomi, Craniotomi, Laparotomi, Sectio Cesarea, ORIF, TURP
dsb) sebanyak 1 buah.
5. Membuat laporan kasus askep intra operatif dan ruang PACU
sebanyak 1 buah.
6. Laporan pendahuluan sesuai dengan laporan kasus.
2.2. Tugas di Ruang Rawat Bedah
1. Membuat laporan pendahuluan askep pre operatif (cth : Apendiksitis
kronik, BPH, Obstruksi Usus, Fraktur, Ca. Mamae, dsb) sebanyak 1
buah.
2. Membuat laporan kasus askep pre operatif sebanyak 1 buah.
3. Membuat laporan pendahuluan askep post operatif (cth : post op
Apendiktomi, post op TURP, Post op Laparotomi, Post op
debridement Fraktur dan pemasangan ORIF, post op Mastektomi,
dsb) sebanyak 1 buah.
4. Laporan pendahuluan sesuai dengan laporan kasus.
5. Laporan pendahuluan dan klien yang dilaporkan dalam kasus askep
post operatif boleh kasus yang sama pada fase pre operatif.

Tugas Kelompok :
Melakukan seminar kasus yang diambil dari salah satu kasus anggota kelompok
sebagai berikut :
- Satu makalah askep pre operatif
- Satu makalah askep post operatif
- Satu makalah askep intra operatif & PACU

C. Tata Tertib
Peserta didik yang mengikuti praktek belajar lapangan mematuhi tata tertib
dibawah ini :
1. Tiap peserta didik mentaati peraturan yang terdapat dalam buku panduan
praktik Prodi DIV Keperawatan Tanjungkarang
2. Pembimbing akademik dan pembimbing lahan berkewajiban dan berhak untuk
mengingatkan peserta didik yang melalaikan tata tertib
3. Kehadiran peserta didik dalam praktik klinik 100%

12
4. Memakai seragam sesuai peraturan yang ditetapkan Jurusan Keperawatan
Tanjungkarang Poltekkes Tanjungkarang Kemenkes RI untuk Mahasiswa Prodi
DIV Keperawatan Tanjungkarang
5. Mentaati peraturan dan tata tertib lahan praktik.
6. Ketentuan Waktu Praktik :
 Dinas pagi : pukul 07.30 –14.30 WIB
  Dinas sore : pukul 14.00 – 20.00 WIB
  Dinas malam : pukul 20.00 –08.00 WIB (bila ada dinas malam)
6. Jadwal praktik diatur oleh pembimbing lahan menyesuaikan dengan kondisi
ruangan
7. Peserta didik yang tidak mengikuti praktik klinik harus melaporkan
ketidakhadirannya kepada koordinator mata kuliah atau pembimbing.
8. Peserta didik harus mengganti waktu praktik yang ditinggalkan dihari lain atas
persetujuan pembimbing, dengan ketentuan :
 Dengan alasan sakit (surat dokter) sesuai dengan hari yang ditinggalkan 
 Izin, mengganti sebanyak 2 kali hari yang ditinggalkan

 Tanpa alasan, TIDAK LULUS MATA KULIAH PKK Perioperatif 1,2,3

D. Evaluasi
Evaluasi dilakukan melalui evaluasi terhadap kemampuan knowledge, afektif dan
psikomotor. Nilai akhir merupakan nilai kumulatif seluruh komponen yang dinilai
selama proses PBM dilakukan dan merupakan nilai mata ajar.

1. Nilai Knowledge
Kemampuan knowledge merupakan kemampuan mahasiswa dalam aspek
pengetahuan teoritis dan aplikasinya terhadap kasus. Aspek ini diberi bobot
30% dari nilai kumulatif dengan komponen yang dinilai yaitu Laporan
Pendahuluan 30%, Pre dan Post Conference 30% dan Seminar Kasus
Kelompok 40%.

2. Nilai Afektif
Kemampuan Afektif merupakan kemampuan mahasiswa dalam aspek sikap
profesional dan kemampuan membangun hubungan kerja yang etis, disiplin
dan bermoral. Aspek ini diberi bobot 30% dari nilai kumulatif dengan
komponen yang dinilai yaitu Disiplin 40%, Penerapan Etika Profesi 30% dan
Kerjasama Teamwork 30%.
13
3. Nilai Psikomotor
Kemampuan psikomotor merupakan kemampuan mahasiswa dalam aspek
ketrampilan klinik dan aplikasinya terhadap kasus. Aspek ini diberi bobot
40% dari nilai kumulatif dengan komponen yang dinilai yaitu target
kompetensi 30%, ujian/supervisi 30% dan laporan kasus 40%

E. KRITERIA KELULUSAN
Mahasiswa dinyatakan lulus jika :
1. Mendapat nilai minimal 70 pada hasil penilaian kumulatif.
2. Kehadiran praktek klinik /lapangan 100 %
3. Mematuhi semua tata tertib termasuk tata tertib lahan praktik.
4. Memenuhi target prosedur minimal.

14
15

Anda mungkin juga menyukai