PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mata Ajar Praktek Klinik Keperawatan Perioperatif III adalah salah satu mata ajar
klinik pada program Diploma IV Keperawatan Poltekkes Kemenkes Tanjungkarang
yang membahas penerapan asuhan keperawatan area keperawatan perioperatif
1
yang merupakan kompetensi unggulan lulusan Prodi DIV Keperawatan
Tanjungkarang.
B. Tujuan
Panduan ini disusun dengan tujuan memberikan pedoman dalam pelaksanaan
kegiatan Praktik Klinik Keperawatan Perioeparatif III bagi pembimbing dan
mahasiswa Prodi DIV Keperawatan Tanjungkarang agar tercapai persamaan
persepsi dalam menjalankan proses belajar mengajar.
3
BAB 2
GAMBARAN MATA KULIAH
5
8. Memahami Asuhan Keperawatan post operatif
9. Memahami Perawatan luka post operatif
10. Memahami Pencegahan komplikasi post operatif
11. Memahami Macam-macam prosedur perawatan instrument
12. Memahami Macam-macam proses perawatan instrument
13. Memahami Macam-macam larutan desinfektan untuk perawatan instrument
14. Memahami Cara menentukan jumlah kebutuhan kamar operasi
15. Memahami Prosedur pelayanan linen
16. Memahami Pengelolaan linen habis pakai
17. Memahami Pengelolaan linen bersih siap pakai
18. Memahami Tugas perawat kepala ruang kamar bedah
19. Memahami Tugas perawat asisten kamar bedah
20. Memahami Tugas perawat sirkuler kamar bedah
21. Memahami Tugas perawat instrumentator kamar bedah
22. Memahami Tugas perawat anaestesi
23. Memahami Macam-macam traubel shoting
24. Memahami Perlengkapan peralatan elektrosurgery
25. Memahami Tehnik pengoperasian peralatan eletrosurgery
26. Memahami Perlengkapan peralatan Non elektrosurgery
27. Memahami Tehnik pengoperasian peralatan Non eletrosurgery
28. Memahami Prosedur Perawatan peralatan elektrosurgery
29. Memahami Mengenal Alur ruang sterilisasi
30. Memahami Klasifikasi peralatan medis
31. Memahami Pengemasan alat instrument
32. Memahami Tehnik perawatan instrument
33. Memahami Macam proses sterilisasi
34. Memahami Penyimpanan peralatan medis
35. Memahami Jenis dan bahan benang
36. Memahami Bentuk dan penggunaan jarum bedah
37. Memahami Tipe dan penggunaan jarum serta simpul bedah
38. Melakukan asuhan keperawatan perioperatif pada berbagai gangguan
sistem tubuh di semua tingkat usia perkembangan.
39. Memahami Menyiapkan hasil pemeriksaan penunjang
40. Memahami Prosedur tehnik pencukuran area operasi
6
41. Memahami Prosedur tehnik aseptic dan antiseptic area operasi
42. Memahami Pengenalan macam-macam insisi operasi
43. Memahami Pengenalan area insisi operasi
44. Memahami Tehnik memakai dan melepas masker
45. Memahami Tehnik memakai dan melepas topi kamar bedah
46. Memahami Perlengkapan cuci tangan bedah
47. Memahami Tehnik mencuci tangan bedah
48. Memahami Prosedur mengeringkan tangan
49. Memahami Prosedur memakai jas operasi dengan bantuan perawat
50. Memahami Prosedur memakai jas operasi dengan tanpa bantuan
perawat
51. Memahami Tehnik melepas jas operasi
52. Memahami Prosedur tehnik menggunakan sarung tangan
53. Memahami Tehnik pelepasan sarung tangan
54. Memahami Program keselamatan pasien di kamar bedah
55. Memahami Tehnik memakai pakaian dasar kamar bedah
56. Memahami Persiapan dalam mengatur posisi pasien di meja operasi
57. Memahami Macam-macam posisi pasien di meja operasi
58. Memahami Tehnik drapping area operasi
59. Memahami Mengenal isyarat tangan operator
60. Memahami Cara memegang instrument
61. Memahami Cara memberikan instrument
62. Memahami Cara menyusun instrument di meja mayo
63. Memahami Menyusun set instrument bedah
64. Memahami Menyiapkan jenis benang dan tipe jarum sesuai dengan
pembedahan
65. Memahami Persiapan dan menjaga semua peralatan yang dibutuhkan
selama pembedahan
66. Memahami Tehnik penutupan area luka operasi ( tahapan drapping)
67. Memahami Resiko komplikasi intra operasi
68. Memahami Menjaga pasien safety selama pembedahan
69. Memahami Asuhan Keperawatan intra operatif
7
C. Alokasi Waktu
Mata Kuliah ini diberi beban SKS Klinik sbesar 11 SKS dengan satuan waktu
yang harus ditempuh peserta dengan perhitungan : 11 SKS x 4 Jam x 14 Minggu
(termasuk evaluasi/supervisi) sesuai ketentuan yang kemudian disetarakan
dengan 7 jam kerja per hari atau setara dengan 12 minggu pembelajaran (6 hari
efektif @ 7 jam perhari) pengalaman belajar di lahan diluar tugas terstruktur dan
mandiri yang diberikan. Waktu tersebut akan dibagi menjadi 2 periode yaitu :
- Delapan minggu di RS yang berada di Provinsi Lampung ( 4 Minggu Ruang
Rawat Bedah dan 4 Minggu di Kamar Operasi)
- Empat Minggu di RS Tipe A Rujukan Nasional di Luar Provinsi Lampung
D. Materi/Topik :
1. Pencegahan dan pengendalian infeksi kamar bedah
2. Prosedur penanganan limbah di kamar bedah
3. Prosedur septic dan anti septic kamar bedah
4. Penerapan prinsisp-prinsip steril di kamar bedah
5. Prosedur menyiapkan specimen laboratorium dan pemeriksaan patologik
6. Perlengkapan keselamatan kamar bedah
7. Tehnik keselamatan kerja
8. Asuhan Keperawatan post operatif
9. Perawatan luka post operatif
10. Pencegahan komplikasi post operatif
11. Macam-macam prosedur perawatan instrument
12. Macam-macam proses perawatan instrument
13. Macam-macam larutan desinfektan untuk perawatan instrument
8
BAB 3
PROSES PEMBIMBINGAN
A. Metode Pembelajaran
Proses bimbingan pada mata kuliah ini ditekankan pada bimbingan yang interaktif
dan individual untuk mengembangkan kemandirian dan tanggung jawab
mahasiswa. Cara memberikan bimbingan tersebut juga mendorong penggunaan
berbagai macam strategi kreatif. Strategi kreatif tersebut meliputi : confrence (pre
dan post), simulasi, bed side teaching, ronde keperawatan, supervisi, bimbingan
laporan studi kasus, belajar mandiri, observasi, pengajaran afektif dan pemberian
tugas. Strategi pembelajaran ini dilakukan dengan praktikum klinik langsung pada
klien yang dirawat di rumah sakit melalui supervisi dan bimbingan oleh pembimbing
akademik dan pembimbing lahan praktik.
B. Strategi Pembelajaran
Secara umum target dan kompetensi mahasiswa tercantum dalam lampiran daftar
target kompetensi. Namun secara garis besar tugas yang harus diselesaikan oleh
mahasiswa pada kegiatan praktik klinik ini adalah :
10
I. Tugas di RS di dalam Provinsi Lampung
Tugas individu
1.1. Tugas di Kamar Operasi
1. Membuat laporan pendahuluan askep perioperatif (cth :
Apendiktomi, Craniotomi, Laparotomi, Sectio Cesarea, ORIF, TURP
dsb) sebanyak 2 buah.
2. Membuat laporan kasus askep intra operatif dan ruang PACU
sebanyak 2 buah.
3. Laporan pendahuluan sesuai dengan laporan kasus.
1.2. Tugas di Ruang Rawat Bedah
1. Setiap minggu membuat 1 LP dan 1 Laporan kasus askep dengan
rincian :
2. Membuat laporan pendahuluan askep pre operatif (cth : Apendiksitis
kronik, BPH, Obstruksi Usus, Fraktur, Ca. Mamae, dsb) sebanyak 2
buah.
3. Membuat laporan kasus askep pre operatif sebanyak 2 buah.
4. Membuat laporan pendahuluan askep post operatif (cth : post op
Apendiktomi, post op TURP, Post op Laparotomi, Post op
debridement Fraktur dan pemasangan ORIF, post op Mastektomi,
dsb) sebanyak 2 buah.
5. Laporan pendahuluan sesuai dengan laporan kasus.
6. Laporan pendahuluan dan klien yang dilaporkan dalam kasus askep
post operatif boleh kasus yang sama pada fase pre operatif.
Tugas Kelompok :
Melakukan seminar kasus yang diambil dari salah satu kasus anggota kelompok
sebagai berikut :
- Satu makalah askep pre operatif
- Satu makalah askep post operatif
- Satu makalah askep intra operatif & PACU
11
4. Membuat laporan pendahuluan askep perioperatif (cth :
Apendiktomi, Craniotomi, Laparotomi, Sectio Cesarea, ORIF, TURP
dsb) sebanyak 1 buah.
5. Membuat laporan kasus askep intra operatif dan ruang PACU
sebanyak 1 buah.
6. Laporan pendahuluan sesuai dengan laporan kasus.
2.2. Tugas di Ruang Rawat Bedah
1. Membuat laporan pendahuluan askep pre operatif (cth : Apendiksitis
kronik, BPH, Obstruksi Usus, Fraktur, Ca. Mamae, dsb) sebanyak 1
buah.
2. Membuat laporan kasus askep pre operatif sebanyak 1 buah.
3. Membuat laporan pendahuluan askep post operatif (cth : post op
Apendiktomi, post op TURP, Post op Laparotomi, Post op
debridement Fraktur dan pemasangan ORIF, post op Mastektomi,
dsb) sebanyak 1 buah.
4. Laporan pendahuluan sesuai dengan laporan kasus.
5. Laporan pendahuluan dan klien yang dilaporkan dalam kasus askep
post operatif boleh kasus yang sama pada fase pre operatif.
Tugas Kelompok :
Melakukan seminar kasus yang diambil dari salah satu kasus anggota kelompok
sebagai berikut :
- Satu makalah askep pre operatif
- Satu makalah askep post operatif
- Satu makalah askep intra operatif & PACU
C. Tata Tertib
Peserta didik yang mengikuti praktek belajar lapangan mematuhi tata tertib
dibawah ini :
1. Tiap peserta didik mentaati peraturan yang terdapat dalam buku panduan
praktik Prodi DIV Keperawatan Tanjungkarang
2. Pembimbing akademik dan pembimbing lahan berkewajiban dan berhak untuk
mengingatkan peserta didik yang melalaikan tata tertib
3. Kehadiran peserta didik dalam praktik klinik 100%
12
4. Memakai seragam sesuai peraturan yang ditetapkan Jurusan Keperawatan
Tanjungkarang Poltekkes Tanjungkarang Kemenkes RI untuk Mahasiswa Prodi
DIV Keperawatan Tanjungkarang
5. Mentaati peraturan dan tata tertib lahan praktik.
6. Ketentuan Waktu Praktik :
Dinas pagi : pukul 07.30 –14.30 WIB
Dinas sore : pukul 14.00 – 20.00 WIB
Dinas malam : pukul 20.00 –08.00 WIB (bila ada dinas malam)
6. Jadwal praktik diatur oleh pembimbing lahan menyesuaikan dengan kondisi
ruangan
7. Peserta didik yang tidak mengikuti praktik klinik harus melaporkan
ketidakhadirannya kepada koordinator mata kuliah atau pembimbing.
8. Peserta didik harus mengganti waktu praktik yang ditinggalkan dihari lain atas
persetujuan pembimbing, dengan ketentuan :
Dengan alasan sakit (surat dokter) sesuai dengan hari yang ditinggalkan
Izin, mengganti sebanyak 2 kali hari yang ditinggalkan
Tanpa alasan, TIDAK LULUS MATA KULIAH PKK Perioperatif 1,2,3
D. Evaluasi
Evaluasi dilakukan melalui evaluasi terhadap kemampuan knowledge, afektif dan
psikomotor. Nilai akhir merupakan nilai kumulatif seluruh komponen yang dinilai
selama proses PBM dilakukan dan merupakan nilai mata ajar.
1. Nilai Knowledge
Kemampuan knowledge merupakan kemampuan mahasiswa dalam aspek
pengetahuan teoritis dan aplikasinya terhadap kasus. Aspek ini diberi bobot
30% dari nilai kumulatif dengan komponen yang dinilai yaitu Laporan
Pendahuluan 30%, Pre dan Post Conference 30% dan Seminar Kasus
Kelompok 40%.
2. Nilai Afektif
Kemampuan Afektif merupakan kemampuan mahasiswa dalam aspek sikap
profesional dan kemampuan membangun hubungan kerja yang etis, disiplin
dan bermoral. Aspek ini diberi bobot 30% dari nilai kumulatif dengan
komponen yang dinilai yaitu Disiplin 40%, Penerapan Etika Profesi 30% dan
Kerjasama Teamwork 30%.
13
3. Nilai Psikomotor
Kemampuan psikomotor merupakan kemampuan mahasiswa dalam aspek
ketrampilan klinik dan aplikasinya terhadap kasus. Aspek ini diberi bobot
40% dari nilai kumulatif dengan komponen yang dinilai yaitu target
kompetensi 30%, ujian/supervisi 30% dan laporan kasus 40%
E. KRITERIA KELULUSAN
Mahasiswa dinyatakan lulus jika :
1. Mendapat nilai minimal 70 pada hasil penilaian kumulatif.
2. Kehadiran praktek klinik /lapangan 100 %
3. Mematuhi semua tata tertib termasuk tata tertib lahan praktik.
4. Memenuhi target prosedur minimal.
14
15