Anda di halaman 1dari 22

44

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian kuantitatif ini dilaksanakan di SDN

Sumberdodol I dan SDN Sumberdodol II Kecamatan Panekan

Kabupaten Magetan. Penetapan tempat penelitian ini didasarkan

pada hasil observasi lapangan. Berdasarkan hasil observasi

tersebut diperoleh informasi bahwa di SDN Sumberdodol I dan

SDN Sumberdodol II tersedia sejumlah data yang mendukung

tujuan penelitian dengan alasan sebagai berikut :

a. Dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di SDN Sumberdodol

I dan II aspek menyimak kurang diperhatikan.

b. Pembelajaran di SDN Sumberdodol I dan II tidak

menggunakan bantuan media audio untuk membuat hasil

belajar yang maksimal sehingga penulis memilih sekolah

tersebut untuk penelitian.


45

c. Belum ada penelitian yang serupa diadakan di tempat

penelitian ini sehingga hasil penelitian akan mengungkap

sesuatu yang baru.

d. SDN Sumberdodol I dan SDN Sumberdodol II mempunyai

karakteristik yang hampir sama.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan selama 2 bulan, dikarenakan

pengamatan lapangan dilakukan pada bulan Mei untuk mendapat

informasi pembelajaran yang dilaksanakan. Dengan demikian

penelitian dimulai bulan Mei 2012 sampai bulan Juni 2012.

B. Rancangan Penelitian

1. Desain penelitian

Merupakan semua proses yang diperlukan dalam

perencanaan dan pelaksanaan penelitian. Juliansyah Noor (2011:

107) menyatakan desain penelitian adalah kerangka atau cetak

biru dalam melaksanakan suatu proyek riset. Suatu prosedur

penting untuk informasi yang dibutuhkan untuk menyusun

masalah penelitian.
46

Juliansyah Noor (2011: 254) menyatakan metode

penelitian adalah anggapan dasar tentang suatu hal yang

dijadikan pijakan berpikir dan bertindak dalam melaksanakan

penelitian. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan

tingkat kemampuan menyimak pelajaran Bahasa Indonesia

dengan menggunakan dengan menggunakan bantuan media audio

dan tanpa bantuan media. Penelitian ini termasuk dalam

kelompok penelitian kuantitatif sehingga metode yang digunakan

adalah metode penelitian eksperimen semu. Alasan pemakaian

metode ini adalah tidak adanya randomisasi (randomization) pada

penentuan kelas kontrol dan eksperimen yang berarti

pengelompokan anggota sampel pada kelompok eksperimen dan

kelompok control tidak dilakukan dengan random atau acak

melainkan telah ditentukan oleh penulis.

Metode penelitian eksperimen semu digunakan untuk

memperoleh informasi yang merupakan perkiraan bagi informasi

yang dapat diperoleh dengan eksperimen yang sebenarnya dalam

keadaan yang tidak memungkinkan untuk mengontrol atau


47

memanipulasi semua variabel yang relevan (Juliansyah Noor,

2011: 118).

Variabel dapat diartikan sebagai suatu konsep yang

memiliki nilai ganda, atau suatu faktor yang jika diukur akan

menghasilkan skor yang b ervariasi (Yatim Riyanto, 2001: 11).

Sedangkan Sekaran dalam Juliansyah Noor (2011: 48)

mendefinisikan variabel sebagai apapun yang dapat membedakan

atau membawa variasi pada nilai. Dari dua pendapat di atas dapat

disimpulkan bahwa variabel adalah faktor pembeda yang

membawa variasi pada nilai. Variabel dilihat dari peranannya

dapat digolongkan menjadi dua, yaitu variabel bebas dan variabel

terikat. Adapun variabel pada penelitian ini adalah sebagai

berikut:

a. Variabel Bebas

Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau

yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel

dependen (terikat) (Sugiyono, 2010: 4). Dalam penelitian ini

yang akan menjadi variabel bebas (x) adalah:

1) Variabel bebas satu (x1) yaitu pengunaan media audio.


48

2) Variabel bebas dua (x2) yaitu tanpa penggunaan media

audio.

b. Variabel Terikat

Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau

yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya

variabel bebas (Sugiyono, 2010: 4). Dalam penelitian ini yang

menjadi variabel terikat adalah tingkat kemampuan menyimak

berupa skor hasil tes yang dilakukan peneliti setelah

melakukan pembelajaran Bahasa Indonesia.

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh

penggunaan media audio terhadap kemampuan menyimak

pelajaran Bahasa Indonesia siswa. Oleh karena penelitian ini

adalah penelitian kuantitatif, maka dalam penelitian ini peneliti

mengelompokkan data menjadi dua kelompok. Kelompok pertama

disebut kelompok atau kelas perlakuan yang menggunakan media

audio dan kelompok kedua disebut kelompok atau kelas kontrol

yang tidak menggunakan media audio.

Tabel 3.1. Desain Penelitian

Kelompok Treatment Post test


49

x1 A C

x2 B C

Keterangan: (Sugiyono, 2006:

112)

x1 = kelas eksperimen dengan media audio

x2 = kelas kontrol tanpa penggunaan media audio

A = pembelajaran menggunakan media audio

B = pembelajaran tanpa menggunakan media audio

C = tes akhir

Sesuai dengan desain penelitian di atas, siswa kelas V

SDN Sumberdodol I yang dijadikan kelas eksperimen, sedangkan

SDN Sumberdodol II dijadikan kelas kontrol. Kelas ekperimen

adalah kelas yang diberi perlakuan yaitu dengan penggunaan

media audio, sedangkan kelas kontrol tidak menggunakan media

audio. Setelah eksperimen berlangsung, kedua kelas kemudian

diberikan post test dengan soal yang sama yang pada proses

selanjutnya peneliti menganalisis data berdasarkan hasil pos

test dari kedua kelas atau kelompok tersebut.

C. Populasi, Sampel, Teknik Pengambilan Sampel


50

1. Populasi Penelitian

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas

objek / subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik

tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2009 : 117).

Sedangkan Yatim Riyanto (2001: 63) mendefinisikan populasi

sebagai suatu himpunan yang terdiri dari orang, hewan,

tumbuhan dan benda, yang mempunyai kesamaan sifat. Kedua

pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa populasi adalah suatu

himpunan yang terdiri dari obyek tertentu yang mempunyai

kesamaan karakteristik yang ditentukan peneliti untuk diteliti.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V

SDN Sumberdodol I Tahun Pelajaran 2011/2012 sebanyak 21

siswa dan seluruh siswa kelas V SDN Sumberdodol II Tahun

Pelajaran 2011/2012 sebanyak 20 siswa.

2. Sampel

Yatim Riyanto (2011: 64) mendefinisikan sampel sebagai

sembarang himpunan yang merupakan bagian suatu populasi.

Sedangkan Sugiyono (2010: 62) mengatakan sampel adalah


51

bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi

tersebut. Jadi kesimpulannya, sampel adalah sembarang

himpunan yang memiliki karakteristik dari populasi itu sendiri.

Dalam penelitian ini, yang menjadi sampel adalah seluruh

siswa kelas V SDN Sumberdodol I dan II.

3. Teknik Pengambilan Sampel

Sugiyono (2010: 62) menyebutkan bahwa teknik sampling

terdiri dari dua macam yaitu probability sampling dan non

probability sampling. Menurut Sugiono (2010: 63) probability

sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan

peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk

dipilih menjadi anggota sampel. Teknik probability sampling

sering disebut random sampling, atau cara pengambilan sampel

secara acak. Berdasarkan penjelasan di atas maka penelitian ini

teknik pengambilan sampelnya menggunakan teknik random

sampling. Pemilihan teknik ini karena dalam teknik ini

pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak

tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. Jadi,

semua anggota populasi berkesempatan sama untuk dipilih.


52

Dalam penelitian ini semua populasi dijadikan sampel

sebagai obyek peneliti atau biasa disebut sampel jenuh atau

sensus. Kriteria penggunaan teknik ini adalah jumlah populasi

yang relatif kecil kurang dari 30 siswa atau penelitian yang ingin

membuar generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil

(Sugiono, 2010: 68). Dalam penelitian ini populasi kelas relatif

kecil yang terdiri dari 20 siswa, sehingga dalam pengambilan

sampelnya semua anggota populasi dijadikan sampel.

D. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian

Suatu penelitian untuk bisa memecahkan masalahnya tentu

diperlukan sumber data dan informasi. Peneliti sebagai pelaku

dalam penelitian tentu saja berusaha untuk mengumpulkan

informasi dan sumber data yang diperlukan. Untuk mendapatkan

data-data yang diperlukan, dalam penelitian ini digunakan teknik

pengumpulan data yang dilakukan melalui tes.

Data ini diperoleh dari sumber data yaitu siswa yang

melaksanakan pembelajaran menyimak. Hal ini dilakukan untuk

memperoleh data tentang nilai keterampilan menyimak yang akurat.

Menurut Iskandarwassid dan Dadang Sunendar (2008: 180)


53

menyatakan “ tes adalah suatu alat yang digunakan oleh pengajar

untuk memperoleh informasi tentang keberhasilan peserta didik

dalam memahami suatu materi yang telah diberikan oleh pengajar”.

Post test digunakan sebagai instrumen untuk memperoleh data

kemampuan menyimak siswa, dengan menggunakan tes formatif di

akhir pembelajaran. Yakni setelah siswa menyimak cerita yang

didengarkan kemudian diadakan tes kemampuan menyimak berupa

tes obyektif. Test dilakukan dengan menggunakan soal tes berupa

soal objektif berjumlah 15 butir dengan masing-masing jawaban

skor 1 untuk benar dan skor 0 untuk yang salah.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan

oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih

mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan

sistematis (Arikunto, 2006: 160). Instrumen yang akan digunakan

dalam penelitian ini adalah tes. Tes digunakan untuk mengukur

sejauh mana siswa menguasai bahan simakan yang telah didengar.

Tes kemampuan menyimak ini dalam bentuk tes objektif atau pilihan

ganda sebanyak 15 soal dengan 4 options dengan masing-masing


54

jawaban skor 1 untuk benar dan skor 0 untuk yang salah. Tes hasil

kemampuan menyimak mata pelajaran bahasa Indonesia, diberikan

setelah siswa menyimak cerita yang diperdengarkan. Soal tes yang

digunakan sebelumnya telah melalui uji instrumen berupa uji

validitas, reliabilitas.

Bloom (dalam Annurrahman, 2009: 49) membagi tingkat hasil

belajar kognitif menjadi enam tingkat:

1. Pengetahuan (C1) mencakup kemampuan ingatan tentang hal-hal

yang telah dipelajari dan tersimpan di dalam ingatan.

Pengetahuan tersebut dapat berkenaan dengan fakta, peristiwa,

pengertian, kaidah, teori, prinsip, atau metode.

2. Pemahaman (C2) mencakup kemampuan menangkap sari dan makna

hal-hal yang dipelajari.

3. Penerapan (C3) mencakup kemampuan menerapkan metode,

kaidah untuk menghadapi masalah yang nyata dan baru. Perilaku

ini misalnya tampak dalam kemampuan menggunakan prinsip.

4. Analisis (C4) mencakup kemampuan merinci suatu kesatuan ke

dalam bagian-bagian sehingga struktur keseluruhan dapat

dipahami dengan baik.


55

5. Sintesis (C5) mencakup kemampuan membentuk suatu pola baru,

misalnya tampak di dalam kemampuan menyusun suatu program

kerja.

6. Evaluasi (C6) mencakup kemampuan membentuk pendapat tentang

beberapa hal berdasarkan kriteria tertentu.

Tabel 3.2. Kisi-kisi Tes Kemampuan Menyimak


Standar Kompetensi Item Jumlah Bentuk
No Indikator C1 C2 C4 Item soal
Kompetensi dasar
1 1. 1.2 Menyebutkan nama 3,4,5, 1,2, Pilihan
Memahami Mengidentifikasi tokoh dalam cerita 8,9,10, 15 ganda
penjelasan unsur cerita yang didengar. 6,7,
11,12,
narasumber tentang cerita 13,14,
dan cerita rakyat yang 15
rakyat didengar-nya
secara
Menentukan 16,17, 19,20 5 Pilihan
lisan.
perwatakan 18 ganda
/karakter tokoh
yang didengar
Menemukan latar 21,22, 29,30 10 Pilihan
(waktu,tempat dan ganda
suasana) dalam 23,24,
cerita.
25,26,

27,28

Menyimpulkan 31 1 Pilihan
amanat dalam ganda
cerita

Menentukan tema 32 1 Pilihan


dalam cerita yang ganda
didengar
56

Mengkategorikan 33 1 Pilihan
alur dalam cerita ganda
yang didengar.

Suharsimi Arikunto (2007: 57) menyebutkan bahwa sebuah tes

dapat dikatakan baik sebagai alat pengukur harus memenuhi

persyaratan tes, yaitu validitas dan reliabilitas. Untuk memenuhi

syarat tersebut, maka peneliti melakukan uji validitas dan uji

reliabilitas.

a. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengetahui kelayakan

butir-butir dalam suatu daftar pertanyaan dalam

mendefinisikan suatu variabel. Uji validitas menggunakan

teknik korelasi Product Moment dengan rumus sebagai

berikut:

n xy  ( x)( y)
r 
[n x 2 ][ n y 2  ( y ) 2
xy

(Sumber: Sugiyono, 2010: 228)

Keterangan:
57

𝑟𝑥𝑦 : koefisien korelasi antara variabel x dan y

x : pertanyaan per item

y : skor total per item

n : jumlah populasi

Setelah proses perhitungan dengan korelasi dan didapat

nilai r hitung maka kemudian dibandingkan dengan nilai r

tabel. Suatu soal dikatakan valid jika nilai r hitung > r tabel.

Tabel 3.3 Tabel Tingkat Validitas

Kategori
Nilai Rxy
Validitas

<0,00 Tidak valid

0,00-0,20 Sangat rendah

0,20-0,40 Rendah

0,40-0,60 Sedang

0,60-0,80 Tinggi
58

0,80-1,00 Sangat tinggi

(Arikunto, 2009:

75)

b. Uji Reliabilitas

Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa

sesuatu instrument cukup dapat dipercaya untuk digunakan

sebagai alat pengumpul data karena instrument tersebut

sudah baik. Dalam penelitian ini uji reliabel tes menggunakan

KR-20 (kuder Richardson) sebagai berikut:

 n  S   pq 
2

r11   
 n  1  S2 

(Sumber: Sugiyono, 2010: 228)

Keterangan:

r11 : reliabilitas tes secara keseluruhan

P : proporsi subyek yang menjawab item dengan benar

Q : proporsi subyek yang menjawab item dengan salah

(q=1-p)
59

 pq : jumlah hasil perkalian antara p dan q

N : banyaknya item

S : standar deviasi atau simpangan baku

Tabel 3.4 Kriteria Reliabilitas

Nilai r11 Kategori Reliabilitas

Sangat Rendah (tidak


-1,00<r11<1,20
reliabel)
1,20<r11<0,40
Rendah
0,40<r11<0,60
Sedang
0,60<r11<0,80
Tinggi
0,80<r11<1,00
Sangat tinggi

Sumber: Guilford (dalam BAPM.2008. Instrumen Penelitian(online),

https://docs.google.com/viewer?a=v&q=cache:YNr3PY28OnwJ:file.

upi.edu/

F. Teknik Analisis Data

a. Uji Prasyarat

Uji prasayarat analisis diperlukan untuk mengetahui

analisis data untuk pengujian hipotesis dapat dilanjutkan atau

tidak. Analisis varian mempersyaratkan bahwa data berasal dari


60

populasi yang berdistribusi normal dan kelompok yang

dibandingkan homogen. Sehingga analisis varian

mempersyaratkan uji normalitas dan homogenitas data.

1) Uji Normalitas

Uji normalitas adalah uji yang dilakukan untuk mengecek

apakah data penelitian kita berasal dari populasi yang

berdistribusi normal atau tidak normal. Pada penelitian ini uji

normalitas dihitung menggunakan metode Liliefors dngan taraf

signifikansi = 0,05 dan daerah kritik DK = {𝐿𝐼𝐿 > 𝐿0,05;𝑛 }.

Langkah-langkah uji normalitas adalah sebagai berikut:

1) Hipotesis

H0 : sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal

H1 :sampel tidak berasal dari populasi yang berdistribusi

normal

2) Tingkat signifikan α = 0,05

3) Statistik uji yang digunakan

L = maks | F (Zi) – S (Zi)|

Dengan L = koefisien Liliefors pengamatan

𝑥𝑖− 𝑥̅
𝑍=
𝑠
61

𝑛(∑ 𝑥 2 ) − (∑ 𝑥)2
𝑠=√
𝑛(𝑛 − 1)

(Budiyono, 2004: 171)

s = standar deviasi

x = mean sampel

z = variabel unit standar

4) Komputasi

Dari uji statistik yang diperoleh

5) Daerah kritik

DK ={L | L ˃ L0,05;n}

6) Keputusan uji

H0 diterima jika Leks € DK

H0 ditolak jika Leks € DK

7) Kesimpulan

H0 diterima berarti sampel berasal dari populasi yang

berdistribusi normal

H0 ditolak berarti sampel tidak berasal dari populasi yang

berdistribusi normal.

2. Uji Homogenitas
62

Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah

variansi sampel sama atau tidak. Penelitian ini menggunakan uji

F untuk mengetahui apakah variansi sampel bersifat homogen

atau tidak. Langkah-langkah uji homogenitas adalah sebagai

berikut:

1) Hipotesis

𝐻0 : 𝜎12 = 𝜎22 (sampel berasal dari populasi yang homogen)

𝐻1 : 𝜎12 = 𝜎22 (sampel berasal dari populasi yang tidak

homogen)

2) Statistik uji yang digunakan

𝑉𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑠𝑖 𝑡𝑒𝑟𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟
F=
𝑉𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑠𝑖 𝑡𝑒𝑟𝑘𝑒𝑐𝑖𝑙

(Sugiyono, 2010: 140)

3) Komputasi

Dari uji normalitas yang diperoleh

4) Keputusan uji

H0 diterima jika Feks < Ftabel

H0 ditolak jika Feks < Ftabel

5) Kesimpulan
63

H0 diterima berarti sampel berasal dari populasi yang

homogen

H0 ditolak berarti sampel berasal dari populasi yang tidak

homogen

b. Uji Hipotesis

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini untuk

mengetahui pengaruh penggunaan media audio terhadap

kemampuan menyimak siswa mata pelajaran Bahasa Indonesia

kelas V SDN Sumberdodol I dan SDN Sumberdodol II,

kecamatan Panekan, kabupaten Magetan tahun pelajaran

2011/2012. Maka analisis data menggunakan statistik dengan

rumus “t” test. Rumusnya sebagai berikut:

1) Hipotesis

Ho: µ1 ≠ µ2

Terdapat pengaruh penggunaan media audio terhadap

kemampuan menyimak siswa mata pelajaran Bahasa

Indonesia.

H1: µ1 = µ2
64

Tidak ada pengaruh penggunaan media audio terhadap

kemampuan menyimak siswa mata pelajaran Bahasa

Indonesia. Tingkat signifikansi α = 0,05

2) Statistik uji yang digunakan

X1  X
t 
2
2 2
S 1
 S 2

n 1 n 2

(Sugiyono, 2009: 273)

Keterangan:

X 1
= nilai rata-rata siswa yang menggunakan media

audio

X2 = nilai rata-rata yang tidak menggunakan media

audio

n1 = jumlah siswa yang menggunakan menggunakan media

audio

n2 = jumlah siswa yang tidak menggunakan media audio

𝑆2 = varians

3) Daerah Kritik

ttabel : DK = {t | t > ttabel }

4) Keputusan Uji
65

Ho : diterima jika tobs ≤ t tabel

Ho : ditolak jika tobs ≥ t tabel

5) Kesimpulan

1) Ho ditolak ini berarti tidak ada pengaruh penggunaan

media audio terhadap kemampuan menyimak siswa

mata pelajaran Bahasa Indonesia..

2) Ho diterima ini berarti ada pengaruh penggunaan

media audio terhadap kemampuan menyimak siswa

mata pelajaran Bahasa Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai