KONSEP TEORI
A. Definisi Penyakit
Dengue Hemoragic Fever (DHF) adalah penyakit yang disebabkan
oleh virus dengue yang ditularkan oleh gigitan nyamuk aedes aegypti dan
aedes albopictus. Virus ini akan mengganggu kinerja darah kapiler dan sistem
pembekuan darah, sehingga mengakibatkan perdarahan - perdarahan.
(Prasetyono 2016).
Dengue Haemorhagic Fever adalah penyakit yang menyerang anak
dan orang dewasa yang disebabkan oleh virus dengan manifestasi berupa
demam akut, perdarahan, nyeri otot dan sendi. Dengue adalah suatu infeksi
Arbovirus (Artropod Born Virus) yang akut ditularkan oleh nyamuk Aedes
Aegepty atau oleh Aedes Albopictus (Titik Lestari, 2016).
Dengue Hemoragic Fever (DHF) merupakan infeksi akut yang
disebabkan oleh virus dengue yang termasuk golongan arbovirus
(Arthropadborn Virus) dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aides (Aides
albopictus dan Aedes Aegepty). Penyakit ini terdapat pada anak dan dewasa
dengan gejala utama demam, nyeri otot dan sendi yang disertai leukopenia,
dengan atau tanpa ruam (rash) dan limfadenopati, serta Trombocytopenia
ringan dan bintik-bintik perdarahan. Jadi demam berdarah dengue adalah
suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dengue dengan manifestasi
klinis demam disertai gejala perdarahan dan bila timbul renjatan dapat
menyebabkan kematian (Nurlaila, 2018)
B. Etiologi
Pada umumnya masyarakat kita mengetahui penyebab dari Dengue
Haemoragic Fever adalah melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti. Virus
Dengue mempunyai 4 tipe, yaitu : DEN 1, DEN 2, DEN 3, dan DEN 4, yang
ditularkan melalui nyamuk Aedes Aegypti. Nyamuk ini biasanya hidup
dikawasan tropis dan berkembang biak pada sumber air yang tergenang.
Keempatnya ditemukan di Indonesia dengan DEN-3 serotipe terbanyak.
Infeksi salah satu serotip akan menimbulkan antibodi yang terbentuk terhadap
serotipe yang lain sangat kurang, sehingga tidak dapat memberikan
perlindungan yang memadai terhadap serotipe yang lain tersebut. Seseorang
yang tinggal di daerah endemis dengue dapat terinfeksi oleh 3 atau 4 serotipe
selama hidupnya. Keempat serotipe virus dengue dapat ditemukan diberbagai
daerah di Indonesia.
Virus Dengue berbentuk batang, bersifat termoragil, sensitif terhadap
inaktivitas oleh distiter dan natrium diaksikolat, stabil pada suhu 700C.
Keempat tipe tersebut telah ditemukan pula di Indonesia dengan tipe DEN 3
yang paling banyak ditemukan.
Karakteristik nyamuk Aedes aegypti yang menyebarkan penyakit
DHF antara lain :
1. Badannya kecil, warnanya hitam dengan bintik-bintik putih.
2. Hidup didalam dan disekitar rumah di tempat yang bersih dan sejuk seperti:
hinggap di pakaian yang tergantung, vas bunga yang ada airnya atau
ditempat kaleng bekas yang menampung air hujan.
3. Biasanya nyamuk Aedes aegypti yang menggigit tubuh manusia adalah
betina, sedangkan nyamuk jantan manyukai aroma manis pada tumbu-
tumbuhan.
4. Nyamuk Aedes aegypti menggigit pada siang atau sore hari dengan
peningkatan aktivitas menggigit sekitar 2 jam sesudah matahari terbit dan
beberapa jam setelah mataharit terbenam, sedangkan malamnya digunakan
untuk bertelur.
F. Penatalaksanaan Medis
1. Tirah baring
2. Diet makan lunak
3. Minum banyak (2 - 2,5 liter/24 jam) dapat berupa susu, teh manis, sirup
dan beri penderita oralit, pemberian cairan merupakan hal yang paling
penting bagi penderita DHF.
4. Pemberian cairan intravena (biasanya Ringer Laktat, NaCl faali).
Ringer Laktat merupakan cairan intravena yang paling sering
digunakan, mengandung Na+ 130 mEg/l, K+ 4 mEg/l, korektor basa 28
mEg/l, Cl- 109 mEg/l, dan Ca++ 3 mEg/l.
5. Monitor tanda-tanda vital tiap 3 jam (suhu, nadi, tensi, pernapasan).
Jika kondisi pasien memburuk, observasi ketat tiap jam.
6. Periksa Hb, Ht dan Trombosit setiap hari.
7. Pemberian obat antipiretik sebaiknya dari golongan asetaminofen,
eukinin, dan dipiron (kolaborasi dengan dokter).
8. Monitor tanda-tanda perdarahan lebih lanjut.
9. Pemberian antibiotika bila terdapat kekhawatiran infeksi sekunder
(kolaborasi dengan dokter).
10. monitor tanda-tanda dini renjatan meliputi keadaan umum,
perubahan tanda-tanda vital, hasil-hasil pemeriksaan laboratorium yang
memburuk.
11. Bila timbul kejang dapat diberikan diazepam (kolaborasi dengan
dokter).
G. Komplikasi
Komplikasi dari penyakit demam berdarah diantaranya :
1. Ensepalopati : demam tinggi,gangguan kesadaran disertai atau tanpa
kejang
2. Disorientasi dan penurunan kesadaran
3. Perdarahan luas
4. Shock atau renjatan dan dapat terjadi anoksia jaringan
BAB II
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian Keperawatan
A. Data Subjektif
a. Biodata/Identitas
Biodata anak mencakup nama, umur, jenis kelamin.Biodata orang tua
perlu dipertanyakan untuk mengetahui status sosial anak meliputi
nama, umur, agama, suku/bangsa, pendidikan, pekerjaan, penghasilan,
alamat
b. Riwayat kesehatan
- Demam akut / suhu meningkat tiba-tiba (selama 2 – 7 hari).
- Sering disertai menggigil
- Perdarahan pada kulit ( petekie, ekimosis, hematoma ) serta
perdarahan lain seperti epitaksis, hematemesis, hematuria dan
malena
- Keluhan pada saluran pernapasan : batuk, pilek, sakit waktu
menelan nafas
- Keluhan pada saluran cerna : mual, muntah, tak nafsu makan, diare,
konstipasi
- Keluhan sistem tubuh yang lain : nyeri atau sakit kepala, nyeri pada
otot, tulang dan sendi, nyeri otot abdomen, nyeri ulu hati, pegal-
pegal pada seluruh tubuh, kemerahan pada kulit, kemerahan pada
muka, pembengkakan sekitar mata, lakrimasi dan fotopobia, otot-
otot sekitar mata sakit bila disentuh.
c. Riwayat kesehatan keluarga.
Apakah pada anggota keluarga yg mengalami penyakit yg sama
seperti di derita oleh klien.
d. Riwayat kesehatan dahulu
Apakah sebelumnya klien pernah mengalami riwayat penyakit yg
sama.
B. Data objektif
1) Keadaan umum
Kesadaran : bisa saja Composmentis, samnolen, atau koma (tergantung
dari derajat penyakit DHF)
TTV : Biasanya terjadinya penurunan dalam pemeriksaan tanda-tanda
vital
2) Pemeriksaan Fisik
a. Kepala
Wajah : mengalami kemerahan (flushig), pada hidung terjadi
epistaksis
Mulut : adanya perdarahan pada gusi, mukosa bibirtampak kering &
kadang-kadang lidah tampak kotor dan adanya hiperemia pada
tenggorokan
b. Leher : Tidak ada masalah pada leher
c. Paru : Pernafasan dangkal, ketika dilakukan perkusi biasanya dapat
ditemukan bunyi redup lantaran adanya efusi fleura
d. Jantung : Dapat terjadi anemia karena kekurangan cairan
e. Abdomen : adanya nyeri ulu hati, ketika dilakukan palpasi dapat
ditemukan adanya pembesaran hepar & limpa
f. Ekstremitas : Biasanya di temukan nyeri sendi
g. Kulit : Ditemukan adanya ptekie, purpura, ekimosis, dan hyperemia
serta hematoma.
2. Diagnosa Keperawatan
1. Pola napas tidak efektif berhubungan dengan hambatan upaya napas
2. Perfusi perifer tidak efektif berhubungan dengan penurunan konsentrasi
hemoglobin
3. Defisit nutrisi berhubungan dengan faktor psikologis
4. Hipovolemia berhubungan dengan evaporasi
5. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis
6. Defisit perawatan diri berhubungan dengan kelemahan
7. Hipertermi berhubungan dengan proses penyakit
8. Resiko perdarahan berhubungan dengan gangguan koagulasi
3. Intervensi
No Diagnosa Tujuan dan Intervensi
kriteria hasil
1. Hipertermi Setelah dilakukan 1. Monitor suhu tubuh
b.d proses perawatan selama 2. Monitor penurunan
inveksi 4x 24 jam suhu kesadaran
virus tubuh pasien dalam 3. Monitoring TTV
dengue rentang normal 4. Monitor intake dan
yang ditandai output
dengan: 5. Kolaborasi pemberian
1. Suhu tubuh cairan intravena
normal 6. Kompres hangat
26,2-27,5°C 7. Kolaborasi pemberian
2. Nadi dalam obat
rentang
normal
(dewasa 60-
100x/menit,
anak-anak
70-
120x/menit)
3. RR dalam
rentang
normal
(dewasa 12-
20x/menit,
anak-anak
18-
30x/menit)
2. Nyeri akut Setelah dilakukan 1. Lakukan pengkajian
b.d cidera selama 3x24 jam nyeri menggunakan
biologis nyeri terkontrol PQRST
yang ditandai 2. Observasi reaksi verbal
dengan: dan non verrbal pasien
1. Mampu 3. Lakukan penanganan
mngontrol nyeri non farmakologis
nyeri (stimulasi kutaneus,
2. Mampu distraksi, Anticipatory
mengenali Guidance, relaksasi)
nyeri 4. Kolaborasi pemberian
3. Melaporkan analgesik
nyeri
berkurang
dengan
menejemen
nyeri
1. Daftar Referensi
Nurlaila.Asuhan Keperawatan pada Anak dengan Gangguan Dengue
Hemoragic Fever[Serial
Online]http://digilib.stikesmuhgombong.ac.id/files/disk1/5/jtstikes
muhgo-gdl-nurlalia-209-1-deguehe-r.pdf [Akses pada 08 Mei
2016]
UNIMUS.Bab II Konsep Dasar[Serial
Online]http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/110/jtptunimus-gdl-
ronisubiya-5467-2-babiik-r.pdf [Akses pada 08 Mei 2016]
UNIMUS.Bab II Tinjauan Pustaka[Serial
Online]http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/140/jtptunimus-gdl-
khoiriyahn-6972-3-babii.pdf [Akses pada 08 Mei 2016]
WHO.Demam Berdarah Dengue.Jakarta:EGC
B. PROBLEM LIST