USER
i
Kata Pengantar
ii
Daftar isi
iii
Tata Nama Senyawa Kimia
Tata nama senyawa anorganik
Nama ilmiah suatu unsur mempunyai asal-usul yang bermacam-macam. Hal ini
mendasari para ahli kimia untuk menentukan suatu sistem tata nama suatu senyawa
dibawah naungan IUPAC (Internatonal Union of Pure and Applied Chemistry).
Sistem ini bertujuan untuk menyeragamkan penamaan senyawa kimia secara
internasional sehingga mudah dipelajari oleh siapapun. Sistem penamaan ini
dibedakan menjadi dua, yaitu sistem penamaan untuk senyawa organik dan
senyawa anorganik. Penamaan ini didasarkan pada rumus kimia dan aturan tertentu.
Beberapa aturan penamaan senyawa organik akan dijelaskan sebagai berikut.
4
Contoh: Na+ adalah ion Natrium, Ca2+ adalah ion Kalsium, dan Al3+
adalah ion Aluminium.
2. Jika unsur tersebut dapat membentuk lebih dari satu kation.
Banyak logam yang dapat membentuk lebih dari satu kation. Hal ini
dapat ditemui pada sebagian besar logam transisi dan juga banyak
aktinida. Secara khusus, logam transisi cenderung kehilangan elektron
dalam orbital ns sebelum mereka kehilangan elektron dalam orbital (n-
1) d. Dalam kasus seperti ini, muatan positif pada logam ditunjukkkan
oleh angka romawi dalam tanda kurung yang diletakkan setelah nama
logam.
Contoh: Cu+ adalah Tembaga (I), Fe2+ adalah Besi (II), Fe3+ adalah Besi
(III), dan Sn4+ adalah Timah (IV).
3. Kation Poliatomik
Ion poliatomik adalah suatu ion yang terdiri daru satu molekul dengan
atom-atom yang berikatan kovalen atau dari sekelompok unit logam
yang dapat dianggap sebagai suatu unit tunggal dalam konsep kimia
asam basa atau dalam pembentukan garam.
5
3. Memberi Nama Anion
1. Anion Monoatomik
Anion Monoatomik diberi nama dengan menambahkan (-ida) di
belakang nama unsur. Dengan demikian maka, Cl- adalah klorida, O2-
adalah Oksida, dan N3- adalah Nitrida. Karena muatan ion-ion ini dapat
diprediksi dari letaknya pada tabel periodik, maka tidak perlu
menentukan muatannya dalam nama.
2. Anion Poliatomik
Anion poliatomik yang mengandung logam tunggal atau non logam
ditambah satu atau lebih atom oksigen disebut atom oxoanion
(Oxyanion). jika memiliki oxoanion 3 diberi akhiran (-at), sedangkan
apabila hanya memiliki 2 oxoanion maka diberi akhiran (-it). Contoh:
NO3- adalah Nitrat sedangkan NO2- adalah Nitrit. Contoh anion
poliatomik dapat dilihat pada tabel 3
6
O22- Peroksida ClO2- Klorit
CN- Sianida ClO3- Klorat
SCN- tiosianat ClO4- Perklorat
NO2- Nitrit SO32- Sulfit
NO3- nitrat SO42- Sulfat
PO43- Fosfat HSO4- Hidrogen Sulfat
HPO42- Hidrogen Fosfat CrO42- Kromat
H2PO42- Dihidrogen Fosfat Cr2O72- Dikromat
C2O42- Oksalat CH2CO2- Asetat
HCO2- Format C6H5CO2- Benzoat
Sumber: (Halpern, Sinex, & Johnson, 2000)
7
4. Tuliskan nama senyawa dengan cara menulis nama menulis nama
kation diikuti dengan nama anion (Kation + Anion)
Tidak perlu menunjukkan jumlah kation atau anion yang ada dalam
senyawa, karena hal ini sudah tersirat pada muatan ion. Untuk itu perlu
mempertimbangkan muatan ion ketika menulis rumus kimi dari
senyawa ionik.
Contoh: pada senyawa CaCl2 atom Cl memiliki muatan -1 sedangkan
atom Ca memiliki muatan +2, muatan atom Ca memiliki muatan dua
kali lebih banyak dari Cl, sehingga untuk menjaga netralitas muatan
pada senyawa dibutuhkan dua atom Cl sehingga rumus kimianya adalah
CaCl2.
Tabel 4 : Contoh senyawa ionik
8
pada senyaawa ionik, karena itu, aturan penamaan senyawa ini sama
dengan aturan penamaan senyawa ionik (Lind, 1992:613-614).
B. H – Non Logam
enyawa H – non logam merupakan senyawa yang terdiri dari
9
Dilarutkan dalam air
Rumus penamaannya adalah:
H – Oksianion
Senyawa H – Oksianion atau senyawa asam oksi,merupakan
senyawa yang terdiri atas kation Hidrogen (H+) dan anion oksi
(Oksianion). Anion oksi adalah anion poliatomik yang merupakan
gabungan dari atom oksigen dengan non logam lainnya (Petrucci et
al., 2011: 88).
Sama halnya seperti pada senyawa H – non logam atau
senyawa asam , terdapat dua aturan penamaan asam oksi, yaitu
apabila dalam keadaan murni dan apabila dilarutkan dalam air.
Aturan penamaan asam oksi tergantung pada banyaknya jumlah
oksigen yang terkandung dalam anion oksinya. Namanya terkait
dengan bilangan oksidasi atom non logam yang berikatan dengan
atom O, seperti pada tabel 6.
10
Tabel 6 peningkatan biloks non logam dan jumlah atom oksigen
Meningkatnya bilangan oksidasi non logam →
Hipo..........it ..........it ..........at Hiper..........at
Meningkatnya jumlah atom oksigen →
Contoh
HClO = Asam Hipokliorit
HClO2 = Asam Klorit
HClO3 = Asam Klorat
11
HClO4 = Asam Perklorat
Senyawa Kovalen
Secara umum, senyawa kovalen adalah senyawa yang terdiri atas unsur non
logam dan unsur non logam, atau sering disebut juga senyawa biner non logam
(Petrucci et al., 2011: 84). Senyawa ini merupakan senyawa molekul, karena
komponen penyusu senyawa ini tidak melibatkan ion-ion ataupun muatan.
Unsur non logam yang berperan yang berperan dalam penamaan senyawa ini
termasuk juga dalam unsur metaloid adalah:
12
Menuliskan jumlah atom pada masing-masing unsur dengan prefiks
yunani (Greek Prefixes).
1 = Mono
2 = Di
3 = Tri
4 = Tetra
5 = Penta
6 = Heksa
7 = Hepta
8 = Okta
9 = Nona
10 = Deka
Prefiks mono tidak digunakan pada unsur pertama
Penulisan oksida pada unsur kedua digabung dengan prefiks
Senyawa Organik
Senyawa organik adalah golongan besar senyawa kimia yang molekulnya
mengandung karbon, kecuali karbida, karbonat, dan oksida karbon. Studi mengenai
senyawaan organik disebut kimia organik. Di antara beberapa golongan senyawaan
organik adalah senyawa alifatik, rantai karbon yang dapat diubah gugus fungsinya;
hidrokarbon aromatik, senyawaan yang mengandung paling tidak satu cinci
benzena; senyawa heterosiklik yang mencakup atom-atom nonkarbon dalam
13
struktur cincinnya; dan polimer, molekul rantai panjang gugus berulang. Pembeda
antara kimia organik dan anorganik adalah ada/tidaknya ikatan karbon-hidrogen.
Sehingga, asam karbonat termasuk anorganik, sedangkan asam format, asam lemak
pertama, organik (Siregar, 2012).
1. Hidrokarbon
Hidrokarbon adalah senyawa organik yang tersusun dari atom karbon dan
hidrogen. Hidrokarbon merupakan golongan senyawa karbon yang paling
sederhana. Hidrokarbon hanya terdiri dari unsur karbon (C) dan hidrokarbon (H).
Walaupun hanya terdiri daridua jenis unsur tetapi hidokarbon merupakan suatu
kelompok senyawa yang besar. (Yulia & Nurman, 2018)
Berdasarkan penyusunannya dalam struktur hidrokarbon dibedakan
menjadi hidrokarbon alifatik, alisiklik, dan aromatik. Hidrokarbon alifatik adalah
senyawa organik yang tersusun oleh karbon dan hidrogen dalam rantai terbuka.
Hidrokarbon alifatik dapat berupa alifatik jenuh dan tidak jenuh. Alifatik jenuh
apabila di dalam struktur molekulnya hanya mempunyai ikatan tunggal. Sedangkan
alifatik tidak jenuh apabila di dalam srtukturnya terdapat ikatan rangkap.
Hidrokarbon alisiklik adalah senyawa organik yang tersusun dalam suatu cincin
atau rantai tertutup. senyawa aromatik merupakan hidrokarbon yang tersusun dalam
cincin yang memiliki ketidakjenuhan yang tinggi dan memiliki aroma atau bau yang
khas. (Yulia & Nurman, 2018)
Berdasarkan jenis ikatan antar atom karbonnya, hidrokarbon dibedakan atas jenuh
dan tak jenuh. Jika semua ikatan karbon-karbon merupakan ikatan tunggal (-C-C-)
maka digolongkan sebagai hidrokarbon jenuh. Jika terdapat satu saja ikatan rangkap
(-C=C-) atau ikatan rangkap tiga (-C≡C-) maka disebut hidrokarbon tak jenuh.
Hidrokarbon alifatik dibagi menjadi alkana, alkena, dan alkuna. (Chang, 2004)
A. Alkana
Alkana mempunyai rumus umum CnH2n+2 dengan n = 1, 2,..… Ciri
terpenting dari molekul hidrokarbon alkana adalah hanya terdapat satu
ikatan kovalen tunggal. Alkana dikenal sebagai hidrokabon jenuh karena
mengandung jumlah maksimum atom hidrogen yang dapat berikatan dengan
sejumlah atom karbon yang ada.
14
Alkana yang paling sederhana (yaitu dengan n =1) adalah metana
CH4, yang merupakan hasilalami penguraian bakteri anaerob dari tanaman-
tanaman dalam air. Atom karbon yang terdapat disemua alkana dianggap
terhibridisasi sp3.
1. Nama IUPAC alkana bercabang terdiri dari dua bagian, pertama: nama
cabang, kedua nama rantai induk (rantai terpanjang)
15
2. Cabang diberi nama alkil,
nomor terkecil).
4. Nama cabang disebut sekali saja dengan diberi awalan yang menyatakan
5. jika ada dua cabang yang berbeda, misalnya metil dengan etil. Maka
1
CH3 - 2CH - 3CH2 - 4CH3 2-metil butana
CH3
6
CH – 5CH – 4CH – 3CH – 2CH - 1CH
C2H5 CH3
B. Alkena
Alkena merupakan hidrokarbon alifatik tak jenuh dengan satu ikatan
rangkap –C=C–. Senyawa yang mempunyai dua ikatan rangkap disebut
alkadiena, yang mempunyai tiga ikatan rangkap disebut alkatriena, dan
seterusnya.
Alkena juga disebut olefin, mengandung sedikitnya satu ikatan
rangkap dua karbon-karbon. Alkena mempunyai rumus umum CnH2n
dengan n = 2, 3,…dan seterusnya. Alkena yang paling sederhana adalah
C2H4 (etena), dimana kedua atom karbonnya terhibridisasi sp2 dan ikatan
rangkap duanya terdiri dari satu ikatan sigma dan satu ikatan pi.
16
Tata nama alkena
Pemberian nama IUPAC alkena hampir sama dengan penamaan alkana akan
tetapi akhiran ana menjadi ena dengan rantai induk terpanjang yang
mengandung ikatan rangkap dua dan ikatan rangkap mendapat nomor
terkecil.
Contoh:
4
CH – 3CH – 2C = 1CH3 2-metil 1-butena
CH3
6
CH3 – 5CH – 4CH2 – 3C = 2CH – 1CH3
CH3 CH3
3,5-dimetil 2-heksena
17
C. Alkuna
Alkuna mengandung sedikitnya satu ikatan rangkap tiga karbon-
karbon. Alkuna merupakan hidrokarbon alifatik tak jenuh dengan satu
ikatan rangkap tiga –C≡C– Senyawa yang mempunyai dua ikatan rangkap
tiga disebut alkadiuna, sedangkan senyawa yang mempunyai satu ikatan
rangkap tiga disebut alkenuna, dan seterusnya. Rumus umum alkuna adalah
CnH2n-2 dengan n = 2, 3,…dan seterusnya.
Tabel 9
18
Penutup
Demikian buku ini penulis tulis dengan sebaik-baiknya, penulis sadar jika
masik terdapat banyak kekurangan pada buku ini baik berupa
19
Daftar Pustaka
Chang, R. (2004). Kimia Dasar Konsep Konsep Inti (Vol. 1). Jakarta: Erlangga.
Flowers, P., Theopold, K., & Langley, R. (2019). Molecular and ionik compound. General
Chemistry, 2.
Halpern, J., Sinex, S., & Johnson, S. (2000). Chemical Formulas. General Chemistry for
Engineering, 4.
Yulia, R., & Nurman, S. (2018). Kimia Organik. Aceh: Fakultas Teknologi Pertanian
Universitas Serambi Mekkah.
20