3 Adanya proses MOU dengan pihak Tidak ada Ditanyakan kepada dr.
kerjasama untuk luar IWA
mengembangkan Rapat koordinasi ada
kebijakan dan (daftar hadir dan
prosedur notulensi)
4 Staf yang terkait Pedoman Medical Tidak ada Ada, tapi belum di ttd 1 tahun
terlatih secara benar Staff Bylaw
untuk praktek-praktek SPO penulisan R/ SPO penulisan R/ tugas
penulisan resep, Dilakukan pelatihan dari KFT
pemesanan dan terkait praktek-
pencatatan praktek penulisan Ada
resep, pemesanan dan workshop/pelatihan
penulisan resep
pencatatan (dokter,
perawat, bidan, dan
petugas farmasi)
Dokumentasi :
Daftar hadir dan
notulensi
Foto pelaksanaan
pelatihan
Pengecekan penulisan
R/
5 Rekam Medik pasien Adanya daftar obat Penyempurnaan format 6 bulan
memuat daftar obat yang sedang dipakai rekam medik
yang sedang dipakai sebelum di rawat inap (tercantum riwayat
sebelum di rawat inap Adanya informasi pengobatan)
dan informasi ini tersebut tersedia di Tidak ada
tersedia di farmasi farmasi dan para
dan para praktisi praktisi kesehatan
pelayanan kesehatan Lihat status pasien
6 Order pertama obat Rekam medis Tidak ada Dibuat SPO
dibandingkan dengan SPO tentang
daftar obat sebelum assessment riwayat Dibuat kebijakan
masuk rawat inap, pengobatan pasien
sesuai prosedur yang Kebijakan tentang Revisi rekam medis
ditetapkan RS pasien yang
membawa obat dari
luar RS pada saat
pasien rawat inap.
Lihat status pasien
4.1 Rumah sakit 1 Pesanan obat atau Kebijakan yang Tidak ada
menjabarkan elemen- penulisan resep yang mengandung :
elemen dari suatu aseptabel dijabarkan a. Data yang penting
pemesanan atau dan sekurang- untuk identifikasi
penulisan resep yang kurangnya elemen a) pasien secara akurat
lengkap serta jenis – i) diatur dalam b. Elemen-elemen dr
pemesanan yang kebijakan pemesanan atau
akseptabel untuk penulisan resep
digunakan c. Bila nama generik
atau nama dagang
adalah akseptabel
atau diperlukan
d. Bila indikasi untuk
penggunaan prn atau
pesanan obat yang
lain
e. Sikap hati-hati atau
prosedur untuk
pemesanan obat
NORUM
f. Tindakan yang harus
diambil bila
pemesanan obat
tidak lengkap, tidak
terbaca atau tidak
jelas
g. Jenis pemesanan
tambahan yang
diijinkan, spt
pesanan emergensi,
dalam daftar tunggu,
automatic stop, dst.
h. Pesanan obat secara
verbal atau melalui
telepon dan proses
verifikasi pesanan
i. Jenis pesanan
berdasar BB dan
luas permukaan
tubuh
2 Pesanan obat atau Kebijakan tentang Tidak ada
penulisan resep pesanan obat atau
lengkap sesuai penulisan resep yang
kebijakan RS lengkap
4.2 Rumah sakit 1 Hanya orang yang Surat ijindari RS Tidak ada Membuat format surat
mengidentifikasi diijinkan oleh RS dan bagi petugas yang ijin
petugas yang badan pemberi lisensi dapat menuliskan
kompeten yang terkait, UU dan resep atau memesan Kebijakan
diijinkan untuk peraturan dapat obat
menuliskan resep menuliskan resep atau Surat Ijin dari badan Ada, tapi belum
atau memesan obat- memesan obat pemberi lisensi terdokumentasi di MPO
obatan. terkait, UU dan
pertauran bagi
petugas yang dapat
menuliskan resep
atau memesan obat
Tidak ada
Definisi PETUGAS
yang dapat
menuliskan resep
atau memsan obat
2 Ada proses untuk Rapat koordinasi Tidak ada Kebijakan batasan
menetapkan batas untuk menentukan penulisan R/
bagi petugas, bila batas bagi petugas
perlu, untuk praktek yang melakukan
penulisan resep atau praktek penulisan
pemesanan obat resep atau pemesanan
obat (daftar hadir dan
notulensi)
3 Petugas-petugas yang Daftar petugas yang Tidak ada
diijinkan untuk diijinkan untuk
menuliskan resep dan menuliskan resep
memesan obat dan memesan obat
dikenal oleh UPF atau Sosialisasi kepada
orang lain yang UPF atau orang lain Tidak ada
mengeluarkan obat- yang mengeluarkan
obat obat-obat
4.3 Obat-obatan yang 1 Obat yang diresepkan Adanya catatan untuk Ada KCO yang ada di
diresepkan dan atau dipesan dicatat obat yang diresepkan farmasi
diberikan dicatat untuk setiap pasien atau dipesan di rekam
dalam rekam medis medic
pasien
2 Pemberian obat Adanya format Ada KCO yang ada di
dicatat untuk setiap pemberian obat baik farmasi
dosis injeksi maupun oral di Ada buku oral dan
rekam medik injeksi di keperawatan
(belum semua ruangan)
3 Informasi obat Format Tidak ada
disimpan dalam informasi/catatan obat di
rekam medis pasien rekam medik
atau diselipkan ke
dalam status pasien
saat pemulangan atau
dipindahkan
5 Obat dipersiapkan 1 Obat dipersiapkan Pedoman Tidak ada pedoman Membuat pedoman 1 tahun
dan dikeluarkan dan disalurkan dalam pelayanan pelayanan mengenai pelayanan
dalam lingkungan area yang bersih dan obat dipersiapkan dan
yang aman dan aman dengan Kebijakan PPI disalurkan dalam area
bersih peralatan dan supplai RS yang bersih dan aman
yang memadai (lihat dengan peralatan dan
juga PPI.7, EP 1 dan supplai yang memadai
2)
Kebijakan PPI RS Koordinasi dengan 6 bulan
mengenai identifikasi tim PPI dalam
proses terkait dan membuat
strategi penurunan risiko kebijakan PPI RS
infeksi jika belum ada
2 Terlepas dari adanya Panduan penulisan Ada buku panduan Merevisi buku 6 bulan
perkecualian yang resep oleh dokter penulisan resep oleh panduan penulisan
ditetapkan pada dokter tahun 2012 resep oleh dokter
Maksud dan Tujuan,
setiap resep atau Pedoman pelayanan Tidak ada pedoman Membuat pedoman 6 bulan
pesanan obat ditelaah pembacaan dan pelayanan pembacaan pelayanan
ketepatannya sebelum kelengkapan resep dan kelengkapan resep pembacaan dan
dilakukan penyaluran kelengkapan resep
dan pemberian serta
meliputi elemen a) Tidak ada SPO Membuat SPO 6 bulan
sampai dengan g) penelaahan penelaahan
tersebut dalam
Maksud dan Tujuan. Stempel resep untuk Merevisi / 1 tahun
Jadi, setiap resep atau screening dan validasi mendesain ulang
pesanan obat ketepatan yang ada di stempel resep di
dievaluasi untuk apotek saat ini belum apotek
ditelaah ketepatannya memuat elemen a-g
6 Rumah sakit 1 RS mengidenifikasi Uraian tugas untuk - Uraian tugas ada tapi
mengidentifikasi petugas melalui uraian masing-masing petugas belum komplit. Tidak
petugas yang jabatan atau proses kesehatan yang berhak dijelaskan tentang
kompeten yang pemberian memberikan obat pada batasan wewenang
diijinkan untuk kewenangan, pasien pemberian obat
memberikan obat mendapatkan otorisasi Batasan wewenang - Belum ada kebijakan
untuk memberikan dalam memberikan obat tentang petugas yang
obat oleh petugas boleh memberikan obat
Kebijakan tentang
petugas yang boleh
memberikan obat
(dokter, perawat,
apoteker, asisten
apoteker, bidan,
karyawan magang,
PPDS/mahasiswa
perawat dan apoteker ?)
2 Hanya mereka yang Surat ijin dari RS bagi - Belum ada petugas Kebijakan dan surat
mempunyai ijin dari petugas yang berhak yang memiliki surat ijin, yang didahului
rumah sakit dan memberikan obat ijin dari RS dengan proses
pemberi lisensi yang Surat ijin dari pemberi - Tidak semua petugas pelatihan
terkait, undang- lisensi terkait, UU memiliki surat ijin dari
undang dan peraturan pemberi lisensi, UU
bisa memberikan obat (RS belum memiliki
dokumentasi/arsip)
3 Ada proses untuk Rapat Kordinasi untuk Tidak ada Buat agenda rapat
menetapkan batasan menetapkan batasan berkala
bila perlu, terhadap wewenang pemberian
pemberian obat oleh obat oleh petugas
petugas (daftar hadir, notulen)
6.1 Pemberian obat 1 Obat diverifikasi SPO tentang verifikasi - Belum ada SPO
termasuk proses berdasarkan resep obat baik berdasarkan - Dokumentasi bersifat
untuk memverifikasi atau pesanan resep, dosis, waktu pribadi (setiap profesi
apakah obat sudah pemberian, identifikasi punya sendiri)
betul berdasarkan pasien sebelum obat
pesanan obat diberikan ke pasien dan
2 Jumlah dosis obat dokumentasi di status
diverifikasi dengan pasien
resep obat atau
pesanan obat NB. : Apakah setiap
3 Obat diberikan secara profesi memiliki SPO
tepat waktu
4 Obat diberikan ini, atau satu SPO
sebagaimana berlaku untuk semua
diresepkan dan petugas yang berhak
dicatat dalam status memberi obat?
pasien
6.2 Kebijakan dan 1 Kebijakan dan Kebijakan dan SPO Tidak ada Koordinasi dengan
prosedur mengatur prosedur komite medic terkait
obat yang dibawa ke diimplementasikan dengan obat
dalam rumah sakit untuk mengatur komplementer
oleh pasien yang penggunaan obat
menggunakan obat sendiri oleh pasien
sendiri (self-
administration)
maupun obat contoh
(sample)
2 Kebijakan dan Di atur oleh KFT
prosedur
diimplementasikan
untuk mengatur
pendokumentasian
dan pengelolaan
setiap obat yang
dibawa ke dalam
rumah sakit untuk
atau oleh pasien
3 Kebijakan dan KFT
prosedur
diimplementasikan
untuk mengatur
ketersediaan dan
penggunaan sampel
obat
7 Efek obat terhadap 1 Efek pengobatan Panduan Keselamatan Efek pengobatan terhadap
pasien dimonitor terhadap pasien Pasien yang menetapkan pasien sudah di monitor,
dimonitor, termasuk efek pengobatan sebagai tetapi sebagian besar
efek yang tidak IKP(Panduan Nasional belum tercatat d rekam
diharapkan (adverse Keselamatan Pasien RS) medis pasien
effect) (lihat juga
AP.2, EP.1)
2 Proses monitoring Form monitoring khusus Monitoring sebagian Dibuat form khusus
dilakukan secara untuk pengobatan pasien sudah dilakukan secara monitoring efek obat
kolaboratif (rawat inap)yang ada di kolaboratif, sebagian thd pasien, koordinasi
rekam medis pasien, ada yang belum, dan dengan rekam medis
yang bisa diisi oleh belum tercatat di rekam
dokter dan tenaga medis pasien SPO monitoring efek
kesehatan lain dalam Belum ada Form khusus obat
satu lembar form yg untuk monitoring dalam
sama status pasien, tiap Tugas KFT
tenaga kesehatan punya
form sendiri untuk
monitoring
3 Rumah Sakit Panduan Keselamatan Efek yang tidak Koordinasi dengan
mempunyai kebijakan Pasien yang memuat diharapkan sebagian besar patient safety
yang mengidentifikasi ketentuan IKP/KTD belum tercatat di status
efek yang tidak dicatat dalam rekam pasien dan belum di
diharapkan yang medis pasien dan di laporkan k RS
harus dicatat dalam laporkan
status pasien dan
yang harus dilaporkan
ke rumah sakit. (lihat
juga PMKP.6, EP.3)
4 Efek yang tidak SPO Pencatatan KTD Efek yang tidak di
diharapkan harapkan belum di
didokumentasikan dokumentasikan dalam
dalam status pasien status pasien, Khusus
sebagaimana Form MESO dari BPOM
diharuskan oleh yang sudah di isi langsung
kebijakan di kirim ke
penanggungjawab MESO
5 Efek yang tidak SPO Pelaporan KTD Efek yang tidak
diharapkan Pedoman Pelaporan diharapkan sudah di
dilaporkan dalam Keselamatan Pasien laporkan ke dokter
kerangka waktu yang RS penanggungjawab
ditetapkan oleh pelayanan tapi secara
kebijakan lisan. Pelaporan belum di
lanjutkan ke RS dgn
Format standart dalam
2x24jam. Sebagian besar
belum tahu format
pelaporanya
7.1 Kesalahan obat 1 Kesalahan obat dan Laporan KNC Tidak ada Buat kebijakan dan
(medication errors) KNC ditetapkan Kebijakan tentang SPO --- kerjasama
dilaporkan melalui melalui proses prosedur identifikasi dengan px safety
proses dan dalam kerjasama (lihat juga KNC/medication
kerangka waktu yang PMKP.6, EP.4 dan error
ditetapkan oleh PMKP.7, EP.1)
rumah sakit
2 Kesalahan obat dan SOP Laporan Kesalahan obat & KNC
KNC dilaporkan tepat medication error & hanya di laporkan secara
waktu menggunakan KNC lisan pada Apoteker,
prosedur baku (lihat Kebijakan tentang Perawat & Dokter
juga PMKP.7, EP.2) jangka waktu penangung jawab
pelaporan KNC pelayanan di masing-
masing ruangan, belum
memakai prosedur baku
3 Mereka yang SK Panitia Ada 6 bulan
bertanggungjawab Keselamatan Pasien
mengambil tindakan Pedoman Pelayanan
untuk pelaporan masing-masing unit
diidentifikasi kerja
4 Rumah Sakit Analisis RCA atas IKP Tidak ada Contoh pelaporan dan
menggunakan yang terjadi contoh analisis akar
informasi pelaporan masalah (RCA)
kesalahan obat dan
KNC untuk SPO, alur (jika terjadi
memperbaiki proses KNC)
penggunaan obat
(lihat juga PMKP.7,
EP.3)