Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

ARSITEKTUR DAN IKLIM

Oleh :

Moh. Arfah S. Usman

TEKNIK ARSITEKTUR
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2014
JUDUL

MAKALAH
ARSITEKTUR DAN IKLIM

Oleh :

Moh. Arfah S. Usman

TEKNIK ARSITEKTUR
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2014
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan
Hinayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya
yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk
maupun pedoman bagi pembaca.

Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para
pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat
lebih baik.

Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki sangat kurang.
Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat
membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Palu, 6 Oktober 2014


Moh. Arfah
DAFTAR ISI

Halaman Judul………………………………………………………………………….………………….i
Kata Pengantar………………………….…………………………………………………………………ii
Daftar isi…………………………………………………………………….…………………………….iii
Bab l Pendahuluan...………………………………………………………….……………..…………….iv
Bab ll Isi……………………………………………………………………………….…….……….……v
Bab lll Penutup…………………………………………………………………….……………………...vi
Daftar Pustaka…………………………………………………………………………………………….vii
Bab l

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam era yang serba teknologi saat ini, kemajuan dibidang pembangunan sangatlah bertambah dari
waktu ke waktu. Kemajuan yang dicapai oleh umat manusia salah satunya adalah membuat suatu
bangunan dapat beradaptasi dengan lingkungan sekitar.

1.2 Tujuan dan manfaat

Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :


1. Membantu pembaca dalam menentukan jenis bangunan
2. Memahami iklim disekitar lingkungan tempat tinggal

Manfaat :
1. Memberikan pembaca pengetahuan yang baru
2. Memperbaiki bangunan yang sudah ada
Bab ll

ISI
Pengertian Arsitektur
Arsitektur adalah seni dan ilmu dalam merancang bangunan. Dalam artian yang lebih luas, arsitektur
mencakup merancang dan membangun keseluruhan lingkungan binaan, mulai dari level makro
yaituperencanaan kota, perencanaan perkotaan, arsitektur lansekap, hingga ke level mikro yaitu desain
bangunan, desain parabot dan desain produk. Arsitektur juga merujuk kepada hasil-hasil proses
perancangan tersebut.

Pengertian Lingkungan
Lingkungan adalah kombinasi antara kondisi fisik yang mencakup keadaan sumber daya alam seperti
tanah, air, energi surya, mineral, serta flora dan fauna yang tumbuh di atas tanah maupun di dalam lautan,
dengan kelembagaan yang meliputi ciptaan manusia seperti keputusan bagaimana menggunakan
lingkungan fisik tersebut.

Strategi Perancangan Bangunan Pada Iklim Tropis

IKLIM TROPIS

Iklim tropis adalah iklim dimana panas merupakan masalah yang dominan yang pada hampir
keseluruhan waktu dalam satu tahun bangunan “bertugas” mendinginkan pemakai, dari pada
menghangatkan dan suhu rata-rata pertahun tidak kurang dari 200C (Koenigsberger. 1975:3).
Menurut Lippsmiere, iklim tropis Indonesia mempunyai kelembaban relatif (RH) yang sangat tinggi
(kadang-kadang mencapai 90%), curah hujan yang cukup banyak, dan rata-rata suhu tahunan umumnya
berkisar 230C dan dapat naik sampai 380C pada musim “panas”. Pada iklim ini terjadi sedikit sekali
perubahan “musim” dalam satu tahun, satu-satunya tanda terjadi pergantian musim adalah banyak atau
sedikitnya hujan, dan terjadinya angin besar. Karakteristik warm humid climate (iklim panas lembab)
adalah sebagai berikut (Lippsmiere. 1980:28) :
Landscape, rain forest (hutan hujan) terdapat sepanjang pesisir pantai dan dataran rendah daerah
ekuator.Kondisi tanah, merupakan tanah merah atau coklat yang tertutup rumput.
Tumbuhan, zona ini tumbuhan sangat bervariasi dan lebat sepanjang tahun.Tumbuhan tumbuh dengan
cepat karena pengaruh curah hujan yang tinggi dan suhu udara yang panas.
Musim. Terjadi sedikit perbedaan musim. Pada bulan “panas” kondisi panas dan lembab sampai basah.
Pada belahan utara, bulan “dingin” terjadi pada Desember-Januari, bulan”panas” terjadi pada Mei
sampai Agustus. Pada belahan selatan bulan “dingin” terjadi pada April sampai Juli, bulan “panas”
terjadi pada Oktober sampai Februari.

Kondisi langit, hampir sepanjang tahun keadaan langit berawan. Lingkungan awan berkisar 60%-
90%. Luminance (lumansi) maksimal bisa mencapai 7000 cd/m2 sedangkan luminasi minimal 850cd/m2.
Radiasi dan panas matahari, pada daerah tropis radiasi matahari dikategorikan tinggi. Sebagian
dipantulkan dan sebagian disebarkan oleh selimut awan,meskipun demikian sebagian radiasi yang
mencapai permukaan bumi mempunyai dampak yang besar dalam mempengaruhi suhu udara.
Temperatur udara, terjad fluktuasi perbedaan temperatur harian dan tahunan.Rata-rata temperatur
maksimum tahunan adalah 30,50C. temperatur rata-rata tahunan untuk malam hari adalah 250C tetapi
umumnya berkisar antara 21-270C. sedangkan selama siang hari berkisar 27-320c. kadang-kadang lebih
dari 320C.

Curah hujan sangat tinggi selama satu tahun, umumnya menjadi sangat tinggi dalam beberapa tahun
tertentu. Tinggi curah hujan tahunan berkisar antara 2000-5000 mm, pada musim hujan dapat
bertambah. Sampai 500 mm dalam sebulan. Bahkan pada saat badai bisa mencapai 100 mm per jam.
Kelembaban, dikenal sebagai RH (Relative humidity), umumnya rata-rata tingkat kelembaban adalah
sekitar 75%, tetapi kisaran kelembabannya adalah 55% sampai hampir 100%. Absolute humidity antara
25-30 mb.

Pergerakan udara, umumnya kecepatan angin rendah, tetapi angin kencang dapat terjadi selama musim
hujan. Arah angin biasanya hanya satu atau dua.Karakteristik khusus, tingginya kelembaban
mempercepat pertumbuhan alga dan lumut, bahan bangunan organik membusuk dengan cepat dan
banyaknya serangga. Evaporasi tubuh terjadi dalam jumlah kecil karena tingginya kelembaban dan
kurangnya pergerakan udara (angin). Rata-rata badai adalah 120-140 kali dalam satu tahun.

Daerah dengan iklim tropis didunia terdiri 2 jenis, yaitu daerah dengan iklim tropis kering, sebagai
contoh adalah di negara-negara Timur Tengah, Meksiko, dan sekitarnya, serta daerah dengan iklim
tropis lembab, yang terdapat pada sebagian besar negara-negara di Asia, termasuk Indonesia, walaupun
untuk beberapa daerah di Indonesia, misalnya beberapa bagian pulau Nusa Tenggara mengarah pada
kondisi tropis kering. Berikut ciri-ciri dari iklim tropis kering dan iklim tropis lembab :

Ciri-ciri iklim tropis kering:

 Kelembaban rendah
 Curah hujan rendah
 Radiasi panas langsung tinggi
 Suhu udara pada siang hari tinggi dan pada malam hari rendah (45o dan -10oCelcius)
 Jumlah radiasi maksimal, karena tidak ada awan.
 Pada malam hari berbalik dingin karena radiasi balik bumi cepat berlangsung (cepat dingin bila
dibandingkan tanah basah/lembab).
 Menjelang pagi udara dan tanah benar-benar dingin karena radiasi balik sudah habis. Pada siang
hari radiasi panas tinggi dan akumulasi radiasi tertinggi pukul 15.00. Sering terjadi badai angin
pasir karena dataran yang luas.
 Pada waktu sore hari sering terdengar suara ledakan batu-batuan karena perubahan suhu yang
tiba-tiba drastis.
 Di daerah benua atau daratan yang cukup luas, banyak terdapat gurun pasir karena di tempat
itu jarang terjadi hujan, bahkan dapat dikatakan tidak terjadi sama sekali, karena angin yang
melaluinya sangat kering, tidak mengandung uap air. Uap air yang terkandung di udara sudah
habis dalam perjalanan menuju ke pedalaman benua itu, atau juga karena terhalang oleh
daratan tinggi atau gunung, sehingga daerah itu menjadi sangat panas dan tidak ada filter pada
tanah dari sengatan sinar matahari, yang mengakibatkan bebatuan hancur menjadi pasir. Suhu
di padang pasir dapat mencapai 50o C hingga 60o C di siang hari, dan di malam hari dapat
mencapai -1o C.

Ciri-ciri Iklim Tropis Lembab:

DR. Ir. RM. Sugiyanto, mengatakan bahwa ciri-ciri dari iklim tropis lembab sebagaimana yang
ada di Indonesia adalah “kelembaban udara yang tinggi dan temperatur udara yang relatif panas
sepanjang tahun”. Kelembaban udara rata-rata adalah sekitar 80% akan mencapai maksimum sekitar
pukul 06.00 dengan minimum sekitar pukul 14.00. Kelembaban ini hampir sama untuk dataran rendah
maupun dataran tinggi.

Daerah pantai dan dataran rendah temperatur maksimum rata-rata 320C.makin tinggi letak suatu
tempat dari muka laut, maka semakin berkurang temperatur udaranya. Yaitu berkurang rata-rata 0,60C
untuk setiap kenaikan 100 m. ciri lainnya adalah curah hujan yang tinggi dengan rata-rata sekitar 1500-
2500 mm setahun. Radiasi matahari global horisontak rata-rata harian adalah sekitar 400 watt/m2 dan
tidak banyak berbeda sepanjang tahun, keadaan langit pada umumnya selalu berawan.

Pada keadaan awan tipis menutupi langit, luminasi langit dapat mencapai 15.00 kandela/m2.Tinggi
penerangan rata-rata yang dihasilkan menurut pengukuran yang pernah dilakukan di Bandung untuk
tingkat penerangan global horizontal dapat mencapai 60.000 lux. Sedangkantingkat penerangan dari
cahaya langit saja, tanpa cahaya matahari langsung dapat mencapai 20.000 lux dan tingkat penerangan
minimum antara 08.00 – 16.00 adalah 10.000 lux. Iklim tropis lembab dilandasi dengan perbedaan suhu
udara yang kecil antara siang hari dan malam hari, kelembaban udara yang tinggi pada waktu tengah
malam serta cukup rendah pada waktu tengah hari. Kecepatan angin ratarata pada waktu siang hari
dapat digambarkan sebagai memadai untuk kenyamanan, yaitu sekitar 1.0 m/det.

Pada waktu musim hujan yaitu sekitar 2.0 m/det. Pada waktu musim panas akan memberikan gambaran
tersendiri mengenai upaya pencapaian pendinginan pasif bangunan. Sekalipun terdapat kondisi yang
luar batas kenyamanan thermal manusia, sebenarnya terdapat potensi iklim natural yang dapat
mewujudkan terciptanya kenyamanan dengan strategi lain. Kenyamanan tersebut tercapai dengan
interaksi antar fungsi iklim dengan lingkungan maupun dengan pemanfaatan teknologi.

Nah, inilah yang mesti diperhatikan dalam perancangan pembangunan pada iklim tropis. Kita perlu
memperhatikan bagaimana kondisi suhu maupun cuaca dalam melakukan perancangan bangunan.
Berikut ini strategi yang harus diperhatikan saat perancangan pembangunan.
Untuk strategi perancangan bangunan pada iklim tropis kering yaitu :

 Mempergunakan bahan-bahan dengan time lag tinggi agar panas yang diterima siang hari dapat
menghangatkan ruangan di malam hari. Konduktivitas rendah agar panas siang hari tidak
langsung masuk ke dalam bangunan. Berat jenis bahan tinggi, dimensi tebal agar kapasitas
menyimpan panas tinggi.
 Bukaan-bukaan dinding kecil untuk mencegah radiasi sinar langsung dan angin atau debu kering
masuk sehingga mempertahankan kelembaban.
 Memperkecil bidang tangkapan sinar matahari dengan atap-atap datar dan rumah-rumah kecil
berdekatan satu sama lain saling membayangi, jalan-jalan sempit selalu terbayang. Atap datar
juga untuk menghindari angin kencang, karena curah hujan rendah.
 Menambah kelembaban ruang dalam dengan air mancur yang dibawa angin sejuk.
 Pola pemukiman rapat dan jalan yang berbelok untuk memotong arus angin
 Bangunan efisien bila rendah, masif dan padat.

Untuk strategi perancangan bangunan pada iklim tropis lembab yaitu :

Kondisi iklim tropis lembab memerlukan syarat-syarat khusus dalam perancangan bangunan dan
lingkungan binaan, mengingat ada beberapa factor-faktor spesifik yang hanya dijumpai secara khusus
pada iklim tersebut, sehingga teori-teori arsitektur, komposisi, bentuk, fungsi bangunan, citra bangunan
dan nilai-nilai estetika bangunan yang terbentuk akan sangat berbeda dengan kondisi yang ada di
wilayah lain yang berbeda kondisi iklimnya,Menurut DR. Ir. RM. Sugiyatmo,kondisi yang berpengaruh
dalam perancangan bangunan pada iklim tropis lembab adalah, yaitu :

1. Kenyamanan Thermal
Kenyamanan thermal adalah suatu kondisi thermal yang dirasakan oleh manusia bukan oleh benda,
binatang, dan arsitektur, tetapi dikondisikan oleh lingkungan dan benda-benda di sekitar arsitekturnya.
 Kriteria dan Prinsip Kenyamanan Thermal

Standar internasional mengenai kenyamanan thermal ( suhu) “ISO 7730 : 1994”


”menyatakan bahwa sensasi thermal yang di alami manusia merupakan fungsi dari 4 faktor iklim yaitu:
suhu udara, radiasi, kelembaban udara, kecepatan angin, serta faktor-faktor individu yang berkaitan
dengan laju metabolisme tubuh, serta pakaian yang di gunakan.”
Untuk mencapai kenyamanan thermal haruslah di mulai dari Kualitas udara di sekitar kita yang harus
memiliki kriteria :

1. Udara di sekitar rumah tinggal tidak mengandung pencemaran yang berasal dari asap sisa
pembakaran sampah, BBM, sampah industru, debu dan sebagainya.
2. Udara tidak berbau, terutama bau badan dan bau dari asap rokok yang merupakan masalah
tersendiri karena mengandung berbagai cemaran kimiawi walaupun dalam variable proporsi
yang sedikit.
3. Prinsip dari pada kenyamanan thermal sendiri adalah, teciptanya keseimbangan antara suhu
tubuh manusia dengan suhu tubuh sekitarnya.
2. Sirkulasi udara
Prinsip upaya perancangan bangunan pada daerah beriklim tropis yang benar harus mempertimbangkan
pemanfaatan sebanyak mungkin kondisi alam, diantaranya adalah pengupayaan pemikiran penghawaan
alami untuk memenuhi kebutuhan udara dan kelancaran sirkulasi udara pada bangunan tersebut.

3. Penerangan Alami pada Siang Hari


Di Indonesia seharusnya dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya cahaya ini untuk penerangan siang hari di
dalam bangunan. Tetapi untuk maksud ini, cahaya matahari langsung tidak dikehendaki masuk ke dalam
bangunan karena akan menimbulkan pemanasan dan penyilauan, kecuali sinar matahari pada pagi hari.

4. Radiasi Panas Sinar Matahari.


Disamping memancarkan sinar/cahaya, matahari juga akan mengeluarkan panas. Panas inilah yang
harus ditanggulangi dalam upaya perancangan bangunan, setidak-tidaknya dikurangi sehingga suhu
ruangan bisa sesuai dengan yang diharapkan.
Beberapa pemikiran perancangan ruang sebagai upaya untuk mengurangi efek panas yang disebabkan
oleh radiasi panas sinar matahari adalah berdasarkan suatu prinsip memasang lubang cahaya didaerah
bayang-bayang/bias cahaya matahari.
Itulah beberapa strategi yang perlu diperhatikan dalam perancangan bangunan pada iklim tropis baik itu
iklim tropis kering maupun iklim tropis lembab.

Rumah Tropis

Rumah Tropis adalah bangunan tempat tinggal dimana bentuk maupun elemen-elemen pembentuknya
dirancang sedemikian rupa sehingga tepat berada pada daerah yang beriklim tropis. Konsep Desain
Rumah Tropis akan mengoptimalkan potensi iklim tropis dan mengurangi dampak buruk iklim tropis.
Dengan katalainkonsep desain rumah tropis adalah konsep desain yang mampu beradaptasi dengan iklim.
Sebelum membahas lebih lanjut mengenai konsep desain rumah tropis, kita perlu mengenal terlebih
dahulu apa dan bagaimana daerah iklim tropis itu.

Climate (iklim) berasal dari bahasa Yunani, klima yang berdasarkan kamus Oxford berarti region (daerah)
dengan kondisi tertentu dari suhu dryness (kekeringan), angin, cahaya dan sebagainya. Dalam pengertian
ilmiah, iklim adalah integrasi pada suatu waktu (integration in time) dari kondisi fisik lingkungan
atmosfir, yang menjadi karakteristik kondisi geografis kawasan tertentu”. Sedangkan cuaca adalah
“kondisi sementara lingkungan atmosfer pada suatu kawasan tertentu”.
Secara keseluruhan, iklim diartikan sebagai “integrasi dalam suatu waktu mengenai keadaan cuaca”
(Koenigsberger, 1975:3). Kata tropis berasal dari bahasa Yunani kuno, yaitu kata tropikos yang berarti
garis balik, kini pengertian ini berlaku untuk daerah antara kedua garis balik ini. Garis balik ini adalah
garis lintan 23027” utara dan garis lintan 23027 selatan.

Kondisi iklim di daerah tropis sangat dipengaruhi oleh penyinaran matahari yang terjadi terus menerus
setiap hari sepanjang tahun.

Faktor matahari inilah yang menjadi potensi sekaligus kendala iklim tropis. Cahaya matahari
merupakan salah satu potensi iklim tropis yang melimpah setiap hari sepanjang tahun.
Rata-rata daerah tropis menerima cahaya matahari hampir selama 12 jam sehari.

Namun daerah dengan iklim tropis juga mempunyai permasalahan yaitu kondisi udara yang panas akibat
suhu udara dan kelembaban udara yang tinggi.

Kondisi udara yang panas tersebut dirasakan melebihi batas ambang kenyamanan.

Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya bahwa permasalahan utama di daerah iklim tropis adalah
permasalahan suhu udara yang cukup panas. Untuk itu dalam konsep desain rumah tropis, perlu adanya
pengendalian suhu udara di dalam rumah. Pengendalian suhu udara dapat dilakukan dengan cara :

 Memperbesar luas bukaan ventilasi agar volume angin yang masuk ke dalam ruangan menjadi
lebih banyak
 Penataan ruang yang bersifat terbuka sehingga angin lebih mudah bergerak dalam ruangan
 Memasukkan unsur air berupa kolam juga akan mengurangi suhu udara
 Memperbanyak unsur tanaman / taman
 Menerapkan sistem innercourt / taman belakang
 Menerapkan sirkulasi yang nyaman untuk penataan furniture.

Lalu bagaimana untuk mendesain interior dengan konsep rumah tropis?

Rumah yang berada pada iklim tropis pada dasarnya memang harus memiliki konsep yang membuat
orang yang ada di dalamnya menjadi nyaman dengan udara yang sejuk. Yang perlu diperhatikan dalam
mendesain interior dengan konsep rumah tropis,yaitu

1. Dalam peletakkan furniture perlu memperhatikan sirkulasi yang nyaman agar orang yang
beraktivitas dapat dengan mudah melakukan kegiatannya.
2. Menerapkan unsur tanaman pada ruangan,misalnya diberi tanaman hias di sudut ruangan. Dapat
diaplikasikan pada ruang tamu, ruang makan, maupun kamar tidur.
3. Menerapkan penutup dinding berbahan kayu akan membuat suasana lebih nyaman. Dapat
diaplikasikan pada ruang dapur dan pantry.
4. Menerapkan ruangan terbuka dengan memperbanyak ventilasi udara.
5. Perhatikan kombinasi warna yang terkesan alami pada ruangan karena warna dapat membuat
seseorang yang melihatnya akan merasa lebih nyaman.

Dengan menerapkan aturan-aturan tersebut pada lingkungan tropis, pengguna akan mendapatkan
banyak manfaat. Salah satu manfaat yang akan didapat adalah didapatkannya kenyamanan thermal
dimana panas di dalam ruangan akan berkurang dan aliran udara yang terjadi di dalam ruangan cukup
baik. Selain itu desain rumah tropis juga identik arsitektur dan unsur budaya Indonesia.
Pengertian dan Fungsi Rumah

Rumah merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia selain makanan dan pakaian. Dalam sebuah
istilah dikatakan adanya “sandang, pangan, papan”.

Artinya kebutuhan akan rumah sejajar dengan kebutuhan manusia akan makanan dan pakaian.

Salah satu fungsi utama sebuah rumah adalah sebagai tempat berkumpul anggota keluarga. Di dalam
rumah pula, masing – masing anggota keluarga melakukan aktifitas kehidupannya. Dengan demikian,
sebuah rumah harus mampu untuk mewadahi semua aktifitas anggota keluarga yang menghuninya.
Fungsi rumah yang lain adalah sebagai tempat berlindung dari pengaruh alam. Rumah akan melindungi
penghuninya dari panasnya matahari dan dinginnya hujan.

Letak geografis Indonesia termasuk daerah tropis karena berada di sekitar garis khatulistiwa. Hal ini
menyebabkan Indonesia memiliki iklim tropis dengan ciri utama suhu udara dan kelembaban udara
yang tinggi. Oleh sebab itu, sebuah rumah yang dibangun di daerah tropis sudah semestinya mampu
mengantisipasi kondisi alam tropis Indonesia.
Bab lll

PENUTUP
Demikianlah yang dapat saya sampaikan mengenai materi yang menjadi bahasan dalam makalah ini
yaitu ARSITEKTUR DAN IKLIM, tentunya banyak kekurangan dan kelemahan karena terbatasnya
pengetahuan kurangnya rujukan atau refrensi yang kami peroleh hubungannya dengan makalah ini saya
berharap kepada pembaca yang budiman memberikan kritik dan saran yang membangun kepada saya
demi sempurnanya makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi saya para pembaca khusunya
pada penulis.
DAFTAR PUSTAKA

1. file:///D:/WP/Dunia%20Arsitektur.htm
2. http://desaininterior.me/2012/02/rumah-tinggal-hemat-energi-yang-praktis-dan-unik/
3. http://www.merdeka.com/gaya/pearl-river-tower-gedung-pencakar-langit-paling-hemat-
energi.html
4. http://enrydusia.blogspot.com/2012/05/bahrain-world-trade-centre.html

Anda mungkin juga menyukai