C. STRATEGI
1. Ceramah.
2. Tanya jawab.
3. Demonstrasi.
D. MEDIA
1. Leaflet.
2. Alat-alat kontrasepsi (mini pil, suntikan KB)
1. PENGERTIAN
Keluarga berencana adalah merupakan suatu perencanaan kehamilan yang diinginkan untuk menjadikan norma
keluarga kecil, bahagia dan sejahtera dan pada hakikatnya keluarga berencana adalah upaya untuk menjarangkan
kelahiran dan menghentikan kehamilan, bila ibu sudah melahirkan anak yang banyak. Secara tidak langsung
Keluarga Berencana dapat menyehatkan fisik dan kondisi, sehat ekonomi keluarga dan meningkatkan kesejahteraan
ibu dan anak. (DEPKES RI 1996)
c. Suntikan
keunggulan utama adalah kesederhanaan cara pemberian serta durasi kerja yang lama.
Macam – macam kontrasepsi suntikan :
DMPA (Depot Medroxyprogesteron Asetat) = depo provera
NET-EN (norethindoronroneenanthate)= noristerat
Kontrasepsi suntikan sekali sebulan = cycloferm
Mekanisme kerja :
Mencegah ovulasi
Lendir serviks menjadi kental dan sedikit, sehingga merupakan barier terhadap spermatozoa
Membuat endometrium kurang baik/ layak untuk implantasi dari ovum yang dibuahi
Keuntungan :
Sangat efektif, mencegah kehamilan hingga 99,7%.
Tidak berpengaruh pada hubungan suami istri
Tidak mempengaruhi ASI
Sedikit efek samping
Dapat digunakan oleh perempuan diatas 35 tahun sampai perimenopause
Menurunkan kejadian jinak payudara
Pencegahan kehamilan jangka panjang
Efek samping :
Tidak dapat dihentikan sewaktu – waktu sebelum suntikan berikutnya
Pertambahan berat badan
Perdarahan tidak teratur
Nyeri payudara, rambut rontok, jerawat
Cara pemakaian :
Setiap saat selama siklus haid selama tidak hamil
Disarankan untuk mulai menggunakan kontrasepsi suntikan selama 5 – 7 hari pertama dari siklus haid
Selama 7 hari setelah suntikan tidak boleh melakukan hubungan seksual
d. Implant (AKBK = Alat kontrasepsi Bawah Kulit)
Jenis implant :
Jadena
Cara kerja :
Lendir serviks menjadi kental
Menganggu proses pembentukan endometrium sehingga sulit terjadi implantasi.
Menekan ovulasi
Keuntungan :
Daya guna tinggi
Perlindungan jangka panjang
Pengembangan tingkat kesuburan cepat setelah pencabutan
Bebas dari pengaruh estrogen
Tidak mengganggu ASI
Dapat dicabut setiap saat sesuai kebutuhan
Tidak mengganggu hubungan seksual
Keterbatasan :
Nyeri kepala
Peningkatan berat badan
Nyeri payudara
Perasaan mual
Membutuhkan tidakan pembedahan minor
Perubahan perasaan (mood)
Tidak memberikan efek protektif terhadap IMS
Klien tidak dapat menghentikan sendiri pemakaian kontrasepsi
Obat – obatan menurun bila menggunakan obat – obatan tuberclosis
Perubahan pola haid, perdarahan berkepanjangan atau spotting
Jerawat
cara pemakaian :
Setiap saat selama siklus haid, hari ke 2 sampai hari ke 7, atau 6 minggu sampai 6 bulan pasca persalinan, pasca
keguguran
Daerah pemasangan pada lengan kiri atas (subkutan)
Daerah insersi harus tetap kering dan bersih selama 48 jam pertama (untuk mencegah infeksi pada luka insisi)
Balutan tetap ditinggalkan selama 48 jam, sedangkan plester dipertahankan hingga luka sembuh (biasanya 5 hari)
Setelah luka sembuh dapat dicuci dengan tekanan yang wajar
Bila ditemukan adanya tanda – tanda infeksi seperti demam peradangan, atau rasa sakit menetap selama beberapa
hari, segera kembali ke klinik
Setelah masa pemakaian habis maka implant harus segera dilepas
b. Tubektomi
Penutupan pada tuba fallopi sehingga spermatozoa dan ovum tidak dapat bertemu.
Yang dapat menjalani tubektomi :
Perempuan pada usia >26 tahun
Perempuan dengan paritas
Perempuan yang yakin mempunyai keluarga besar dan sesuai dengan kehendaknya
Perempuan pada kehamilannya akan menimbulkan resiko yang serius
Perempuan pasca persalinan
Perempuan pasca keguguran
Perempuan yang paham dengan sukarela setuju dengan prosedur ini
c. Vasectomi
Insisi kecil pada skrotum, lumen vas deferens dirusak untuk menghambat lewatnya sperma dari testis. Atau oklusi
vas deferens, sehingga menghambar perjalanan spermatozoa dan tidak didapatkan spermatozoa didalam semen.
Keuntungan :
Efektif
Aman, morbiditas rendah & hampir tidak ada mortalitas
Sederhana, cepat, biaya murah
Menyenangkan bagi akseptor
Tidak mengganggu hormon pria dan tidak berpengaruh terhadap kemampuan atau kepuasan seksual
Indikasi :
Pasangan suami istri yang tidak menghendaki kehamilan lagi dan pihak suami bersedia tindakan kontrasepsi
dilakukan pada dirinya.
Kontra indikasi :
Adanya kelainan lokal atau umum yang dapat menggangu sembuhnya luka operasi kelainan itu harus disembuhkan
dulu.
d. Kondom ( metode barier pada pria )
Kondom atau coitus condomatutus atau french letter Merupakan selubung/sarung karet yang dapat terbuat dari berbagai
bahan diantaranya lateks (karet), plastik (vinil), atau bahan alami (produksi hewani) yang dipasang pada penis saat
hubungan seksual.
Cara kerja :
Mengahalang terjadinya pertemuan sperma dan sel telur dengan cara mengemas sperma diujung selubung karet
yang dipasang pada penis sehingga sperma tersebut tidak tercurah kedalam saluran reproduksi perempuan.
Manfaat :
Secara kontrasepsi :
Efektif mencegah kehamilan bila digunakan secara benar
Tidak mengganggu kesehatan klien
Murah dan dapat dibeli secara umum
Sebagai metode kontrasepsi sementara
Tidak memerlukan resep dokter atau pemeriksaan kesehatan khusus
Tidak mengganggu produksi ASI
Secara nonkontrasepsi :
Pria ikut secara aktif dalam program KB
Dapat mencegah penularan IMS
Mencegah ejakulasi dini
Tidak memerlukan pengawasan
Efek samping :
Kondom rusak atau diperkirakan bocor sebelum atau selama berhubungan
Iritasi local pada penis/adanya reaksi alergi (jarang)
Mengurangi kenikmatan hubungan seksual
Iritasi vagina
Cara penggunaan :
Gunakan kondom setiap akan melakukan hubungan seksual
Taruh kondom diatas penis yang tegang, pencet ujung kondom, agar udara didalamnya keluar
Buka gulungan kondom kebawah menyarungi seluruh penis
Setelah keluar mani, tarik penis yang masih tegang dari vagina, sambil menahan dasar kondom, jangan ada cairan
yang tumpah
Buang kondom bekas pakai pada tempat yang aman
DiriQuw
hiKMah Haris
caMpalagian,
Sulawesi
Barat,
Indonesia
Lihat profil lengkapku
Tema Tanda Air. Diberdayakan oleh Blogger.