Riwayat hipertensi yang diderita Tuan Manaf lama kelamaan akan berdampak pada
remodelling ventrikel kiri. Proses ini kemudian akan berlanjut pada perubahan bentuk
jantung menjadi lebih sferis dan peningkatan beban mekanik jantung. Dilatasi pada
ventrikel kiri juga akan mengurangi volume afterload yang berpengaruh pada
penurunan stroke volume. Selanjutnya, ventrikel kiri lama kelamaan akan menjadi
berkurang daya pompa dan kekuatannya sehingga terjadilah left ventricle failure.
Ketika hal ini terjadi, atrium kiri akan berusaha mengompensasi dengan cara
meningkatkan tekanannya. Peningkatan tekanan atrium kiri kemudian akan
meningkatkan tekanan vena pulmonalis yang mengalirkan darah dari paru-paru.
Kemudian, akan terjadi peningkatan tekanan pada anyaman kapiler paru-paru. Jika
tekanan hidrostatik anyaman kapiler ini melebihi tekanan okotik penmbuluh darah,
maka akan terjadi transudasi cairan ke ruang interstisial paru. Jika kecepatan transudasi
ini melebihi kecepatan drainase limfatik, maka cairan akan merembes ke alveoli
sehingga menimbulkan edema paru. Hal ini akan menyebabkan obstruksi pada
parenkim paru. Akibatnya, Tuan Manaf akan mengalami kesulitan bernapas akibat
alveolus yang digenangi cairan tersebut.
Blood Pressure
Interpretasi : Hipertensi
Mekanisme:
Tekanan darah sistolik dapat normal atau tinggi pada HF ringan, namun biasanya berkurang
pada HF berat, karena adanya disfungsi LV berat. Tekanan nadi dapat berkurang atau
menghilang, menandakan adanya penurunan stroke volume. Stroke volume yang tidak
mencukupi menyebabkan terjadinya penurunan tekanan dinding arteri. Penurunan ini
dideteksi oleh baroreseptor yang selanjutnya memicu saraf simpatis. Terjadi vasokontriksi.
Vasokontriksi ini kemudian memicu sistem RAA.
Pulse Rate
Terdapat aritmia jantung yang disebabkan oleh atrial fibrilasi sehingga terdapat keadaan
pulsus deficit yang menyebabkan perbedaan antara HR dan PR .
Respiratory Rate
Makna dari meningkatnya RR , pasien mengalami sesak nafas (dyspnea) yang disebabkan
karena adanya cairan/eksudat yang memenuhi rongga perikardium dan paru-paru sehingga
terjadi gangguan pertukaran O2 dan menyebabkan jaringan kekurangan O2 yang harus
dikompensasi dengan peningkatan heart rate. Hal ini juga disebabkan oleh gagal jantung
yang dialam Mr Y, sehingga berkurangnya cardiak output dan berkurangnya aliran darah
ke jaringan dan jaringan kekurangan O2.
Obesitas Tingkat I
JVP
Akibat dari gagal jantung kiri tekanan vaskuler paru meningkat darah dari ventrikel
kanan sulit masuk ke paru peningkatan kontraktilitas ventrikel kanan (agar darah bisa
masuk ke dalam paru) peningkatan tekanan pada vena sistemik dan peningkatan tekanan
vena cava superior peningkatan JVP
Heart Rate
Kompensasi tubuh dalam memenuhi kebutuhan oksigen ke sistemik. Karena ia hipertensi
sehingga kerja jantung lebih besar dan menimbulkan HR meningkat
Suara Murmur
Si Gallop
Rasel basal
Kongesti paru, tekanan arteri dan vena pulmonal meningkat dimana tekanan vena yang
meningkat, keseimbangan tekanan hidrostatik dan osmotik terganggu sehingga terjadi
ekstravasasi cairan ke rongga alveolar hal inilah yang menyebabkan bunyi ronkhi dan
mengi terjadi.
Wheezing
Palpable Liver
Gagal jantung kanan, ventrikel kanan pada saat sistol tidak mampu memompa darah
tekanan akhir diastol ventrikel kanan akan meninggi tekanan di atrium kanan meninggi
bendungan v. cava superior, v.cava inferior, dan seluruh system vena bendungan di v.
jugularis dan v. hepatica (hepatomegali)
Ankle Edema
Penimbunan cairan dalam ruang interstisial. Berhubungan dengan edema paru yang dapat
menyebabkan ortophneu, rales dan wheezing.
Derajat edema
o 1+ : menekan sedalam 2mm akan kembali dengan cepat
o 2+ : menekan lebih dalam (4mm) dan akan kembali dalam waktu 10-15 detik
o 3+ : menekan lebih dalam (6mm) akan kemabli dalam waktu >1 menit, tampak
bengkak
o 4+ : menekan lebih dalam lagi (8mm) akan kembali dalam
o waktu 2-5 menit, tampak sangat bengkak yang nyata.