(RPP)
PERTEMUAN -2
No.
Kompetensi Inti
Kompetensi Dasar
1.
Mendeskripsikan dan menerapkan berbagai aturan permutasi menggunakan faktorial melalui beberapa
contoh nyata serta menyajikan alur perumusan aturan permutasi (faktorial) melalui diagram atau cara
lainnya.
Merasa bersyukur terhadap karunia Tuhan atas kesempatan mempelajari kegunaan matematika dalam
kehidupan sehari-hari melalui belajar aturan pencacahan pada topik peluang dan kombinatorik
2.
Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), santun responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam
serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
2.1. Menunjukkan sikap logis dan kritis dalam menyelesaikan tugas atau masalah yang diberikan guru.
2.2. Memiliki rasa ingin tahu melalui bertanya guru atau siswa lain tentang objek-objek disekitar yang
berkaiatan dengan aturan permutasi (faktorial) pada topik peluang dan kombinatorik
2.3. Menunjukkan rasa percaya diiri dalam mengomunikasikan hasil-hasil tugas yang diberikan.
3.
4.
Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan
dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai dengan
kaidah keilmuan.
Membuat rumus aturan permutasi (faktorial) dari apa yang telah diperaktikkan.
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
B. MATERI AJAR
Diberikan Masalah :
KASUS 1 :
“Siswa diberi kursi 5, jumlah siswa ada 5 orang. Siswa diminta untuk menghitung berapa banyak posisi
duduk siswa ?”
KASUS 2 :
“Siswa diberi kursi 3, jumlah siswa ada 5 orang. Siswa diminta untuk menghitung berapa banyak posisi
duduk siswa ?”
KASUS 3 :
“Siswa diberi kursi 3, jumlah siswa ada 5 orang. Siswa A sudah pasti duduk dikursi 1. Siswa diminta untuk
menghitung berapa banyak posisi duduk yang bisa terjadi ?”
SOLUSI:
KASUS 1
= 5! = 120
KASUS 2
= 5 x 4 x 3 = 60
KASUS 1
= 4 x 3 = 12
C. METODE/MODEL/PENDEKATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan-2
Fase / Sintaks
Deskripsi Kegiatan
AlokasiWaktu
Pendahuluan
Apersepsi :
3) Menjelaskan tujuan pembelajaran dan aktivitas-aktivitas yang akan dilakukan. Hal ini sangat
penting untuk memberikan motivasi agar siswa dapat mengetahui pembelajaran yang akan dilakukan.
Motivasi :
4) Guru memotivasi siswa dengan menyampaikan contoh-contoh praktis dalam kehidupan nyata
untuk pemahaman siswa terkait aturan permutasi (faktorial) .
10 menit
Fase-1
Fase 2
Fase 3
Fase 4
Fase 5
Kegiatan Inti
KASUS 1 :
“Siswa diberi kursi 5, jumlah siswa ada 5 orang. Siswa diminta untuk menghitung berapa banyak posisi
duduk siswa ?”
KASUS 2 :
“Siswa diberi kursi 3, jumlah siswa ada 5 orang. Siswa diminta untuk menghitung berapa banyak posisi
duduk siswa ?”
KASUS 3 :
“Siswa diberi kursi 3, jumlah siswa ada 5 orang. Siswa A sudah pasti duduk dikursi 1. Siswa diminta untuk
menghitung berapa banyak posisi duduk yang bisa terjadi ?”
Mengamati
Pada fase ini fokus utama/aktivitas utama guru adalah membantu siswa untuk belajar
(mengorganisasikan siswa untuk belajar yang berhubungan dengan masalah yang diberikan).Kegiatan
pembelajaran yang dimungkinkan adalah:
· Guru mengelompokkan siswa dalam kelompok kecil yang terdiri atas 5-6 orang.
· Guru memberi tugas kelompok untuk menyelesaikan masalah yang diberikan melalui diskusi
kelompok.
· Siswa diminta untuk menerapkaan aturan permutasi (faktorial) melalui beberapa contoh nyata.
Menanya:
Minta siswa mengajukan pertanyaan berkaitan dengan media yang akan digunakan.
Catatan: Guru melakukan pengamatan sikap rasa ingin tahu selama pembelajaran menggunakan
instrument dan rubrik terlampir
“Dengan memanfaatkan media yang ada siswa diminta membuat susunan tempat duduk, memasangkan
bendera pada tiang tusuk gigi, memasangkan baju dengan celana dengan ketentuan yang terlampir di
LAS”.
Mengasosiasikan:
Pada fase ini guru dapat membimbing siswa untuk mengembangkan hasil penyelidikannya dan meminta
siswa mempresentasikan hasil temuannya:
· Guru meminta siswa untuk mengembangkan hasil penyelidikannya menjadi alur perumusan aturan
permutasi (faktorial).
Mengomunikasikan:
· Guru meminta perwakilan kelompok untuk menyampaikan hasil temuannya (jawaban terhadap
masalah yang diberikan) dan memberi kesempatan kepada kelompok lain untuk menanggapi atau
memberi pendapat terhadap presentasi kelompok.
Pada fase ini, guru memandu/memfasilitasi siswa untuk menganalisa dan mengevaluasi proses
pemecahan masalah yang diperolehnya.
Kegiatan pembelajarannya :
1. Guru membimbing siswa untuk melakukan analisis terhadap pemecahan masalah terkait dengan
aturan permutasi (faktorial) dan alur perumusan aturan permutasi (faktorial) yang telah ditemukan
siswa.
2. Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan mereka dan
proses-proses yang mereka gunakan.
3. Guru melakukan evaluasi hasil belajar mengenai materi yang telah dipelajari siswa.
60 menit
Penutup
1. Siswa diminta menyimpulkan tentang aturan permutasi (faktorial) dan alur perumusan aturan
permutasi (faktorial)
2. Guru memberikan masukan positif dan negatif mengenai pengalaman belajar yang telah dialami
siswa, serta menyimpulkannya.
10 menit
F. INSTRUMEN PENILAIAN
N0.
INDIKATOR KETERCAPAIAN
SKOR
3
4
1.
Merasa bersyukur terhadap karunia tuhan atas kesempatan mempelajari kegunaan matematika dalam
kehidupan sehari – hari melalui belajar aturan permutasi (faktorial) pada topik peluang dan kombinatorik
1. Mempertebal keyakinan terhadap kebesaran Tuhan setelah melihat kegunaan dari aturan
permutasi (faktorial) yang ada di alam sekitar ,
2. Menyadari adanya kegunaan dari aturan permutasi (faktorial) yang ada di alam sekitar,
N0.
INDIKATOR KETERCAPAIAN
SKOR
1.
Menunjukkan sikap logis dan kritis dalam menyelesaikan tugas atau masalah yang diberikan guru
2.
Memiliki rasa ingin tahu melalui bertanya kepada guru atau siswa lain tentang objek-objek disekitar yang
berkaitan dengan aturan permutasi (faktorial) pada topik peluang dan kombinatorik
3.
Menunjukkan rasa percaya diri dalam mengomunikasikan hasil-hasil tugas yang diberikan.
NO.
ASPEK KOGNITIF
INSTRUMEN SOAL
BENTUK SOAL
NO. SOAL
KUNCI JAWABAN
TINGKAT KESUKARAN
1.
Peluang dan Kombinatorik / mendeskripsikan dan menerapkan berbagai aturan permutasi (faktorial)
melalui diagram atau cara lain
C1
Dari percobaan yang telah anda lakukan , coba anda sebutkan minimal 3 contoh penerapan aturan
permutasi (faktorial) yang pernah anda temui di lingkungan anda!
Proses pencampuran cat, pemilihan RT dan RW, pemilihan presiden , pemilihan topi dan dasi
Mudah
2.
C3
Dengan menggunakan media 1, yang telah disediakan , coba anda hitung susunan tempat duduk yang
bisa di susun!
Uraian tersetruktur
120 susunan
Sedang
C3
Dengan menggunakan media 2, yang telah disediakan , coba anda hitung susunan tempat duduk yang
bisa di susun dari media yang ada!
Uraian tersetruktur
120 susunan
sedang
C3
Dengan menggunakan media 2, yang telah disediakan , coba anda hitung susunan tempat duduk yang
bisa di susun jika salah satu kursi telah di duduki siswa !
Uraian tersetruktur
12 susunan
sedang
Mengaplikasikankan aturan permutasi (faktorial) melalui pembuatan rumus matematika untuk aturan
permutasi
C4
Dengan mengamati 3 kasus tersebut, coba anda buat rumus matematika untuk kasus tersebut !
Uraian tersetruktur
Sukar
NO.
ASPEK YANG DIUKUR
SKOR
1.
2.
Jawaban lengkap
3.
4.
5.
6.
Skor Total
10
NO.
INDIKATOR KETERCAPAIAN
SKOR
1.
2.
Rubrik Pensekoran :
permutasi (faktorial);
dengan tepat.
Kriteria penskoran :
A = total skor 5 – 6
B = total skor 3 – 4
C = total skor 2 – 3
D = total skor 2
( LAS )
Kelas : XII
percobaan
Waktu :1 JP / 10 ‘
MEDIA 1
MEDIA 2
Dengan menggunakan media di atas, amati masalah dibawah ini , kemudian jawablah permasalahan di
bawah ini, dan simpulkan !
KASUS 1 :
“Siswa diberi kursi 5, jumlah siswa ada 5 orang. Siswa diminta untuk menghitung berapa banyak posisi
duduk siswa ?”
KASUS 2 :
“Siswa diberi kursi 3, jumlah siswa ada 5 orang. Siswa diminta untuk menghitung berapa banyak posisi
duduk siswa ?”
KASUS 3 :
“Siswa diberi kursi 3, jumlah siswa ada 5 orang. Siswa A sudah pasti duduk dikursi 1. Siswa diminta untuk
menghitung berapa banyak posisi duduk yang bisa terjadi ?”