Modul Praktikum Mesin Listrik
Modul Praktikum Mesin Listrik
PRAKTIKUM
MESIN LISTRIK
1.1 Tujuan
1
Jika motor induksi tiga-fasa dihubungkan ke sumber tegangan, data pada
pelat nama motor harus disesuaikan dengan sumber tegangan dan frekuensinya.
Hubungan diimplementasikan melalui enam terminal (versi standar) pada kotak
terminal motor dan perbedaannya antara dua jenis rangkaian, hubungan bintang
dan hubungan segitiga. Contoh untuk sumber tegangan tiga fasa 400 Volt, 50
Hz.
2
Gambar 1.4 Kurva karakteristik starting motor induksi tiga-fasa
IA = arus start
IN = arus nominal
MA = Torsi start
MB = Torsi Aklerasi (MM> ML)
MK = Torsi Breakdown
ML = Torsi Beban
MM = Torsi Motor (titik operasi)
MN= Torsi Beban, titik persilangan keadaan mantap (steady-state) pada
karakteristiktorsi-kecepatan dengan karakteristik beban.
n = kecepatan (nilai aktual).
nN = kecepatan pada titik operasi. Ns = kecepatan sinkron (ns – nN = slip).
3
Gambar 1.5 Rangkaian pengendali
4
Gambar 1.6 Rangkaian Daya DOL
Kecepata
Tegangan Arus Daya
n
1.6 Kesimpulan
Buat kesimpulan berdasarkan hasil dan pembahasan yang anda peroleh.
5
PERCOBAAN II MEMBALIK ARAH
PUTARAN MOTOR INDUKSI SATU FASA
Konstruksi motor induksi satu fasa terdiri atas dua komponen yaitu stator
dan rotor. Stator adalah bagian dari motor yang tidak bergerak dan rotor adalah
bagian yang bergerak yang bertumpu pada bantalan poros terhadap stator.
Motor induksi terdiri atas kumparan-kumparan stator dan rotor yang berfungsi
membangkitkan gaya gerak listrik akibat dari adanya arus listrik bolak-balik
satu fasa yang melewati kumparan-kumparan tersebut sehingga terjadi suatu
interaksi induksi medan magnet antara stator dan rotor.
6
akan mengalir arus listrik yang besarnya tergantung pada besarnya
tegangan induksi dan impedansi rotor. Arus listrik yang mengalir pada rotor
akan mengakibatkan medan magnet rotor dengan kecapatan sama dengan
kecepatan medan putar stator (ns).
Interaksi medan stator dan rotor akan membangkitkan torsi yang
menggerakan rotor berputar searah dengan arah medan putar stator. Interaksi
medan stator dan rotor juga menyebabkan terjasinya gaya gerak listrik induksi
yang disebabkan oleh kumparan-kumparan stator dan rotor. Rumusan
matematis gaya gerak listrik yang terjadi pada motor induksi satu fasa
dengan rumusan sebagai berikut :
7
Gambar 2.2 Rangkaian Power motor 2 arah putaran
8
7. Buat analisis dan pembahasan
8. Catatlah hasil percobaan.
N TEGANGA
ARUS KECEPATAN DAYA
O N
2.6 Kesimpulan
Buat kesimpulan berdasarkan hasil dan pembahasan yang anda peroleh.
9
PERCOBAAN III PENGATURAN KECEPATAN MOTOR INDUKSI
SATU FASA
Rheostat bisa digunakan untuk mengubah besar volume radio, tv, kita
memerlukan hambatan yang besarnya berubah-ubah.
Rheostat dibuat dari kawat yang hambat jenisnya besar, biasanya kawat
nikelin. Kawat tersebut dililitkan pada batu tulis. Panjang kawat yang dilalui arus
diatur oleh logam geser (L). Arus listrik akan melalui lilitan kawat hingga sejauh
logam geser, selanjutnya melalui logam geser arus keluar melalui C. Besar arus
dapat diubah-ubah dengan mengubah kedudukan logam geser, jika logam geser
diujung kiri, maka panjang kawat kecil dan akibatnya hambatannya juga kecil
(kuat arus besar). Sebaliknya jika logam geser diujung kanan, maka panjang
kawat besar,dan akibatnya hambatan juga besar (kuat arus kecil).
Cara paling umum untuk mengubah-ubah resistansi dalam sebuah sirkuit
adalah dengan menggunakan resistor variabel atau rheostat. Sebuah rheostat
adalah resistor variabel dua terminal dan seringkali didesain untuk menangani
arus dan tegangan yang tinggi. Biasanya rheostat dibuat dari kawat resistif yang
dililitkan untuk membentuk koil toroid dengan penyapu yang bergerak pada
bagian atas toroid, menyentuh koil dari satu lilitan ke lilitan selanjutnya.
10
Motor induksi 1 Fasa
Motor induksi 1 fasa terdiri dari 2 komponen yaitu stator dan rotor. Stator
adalah bagian dari motor yang tidak bergerak dan rotor adalah bagian dari motor
yang bagian yang bergerak yang tumpu pada bantalan poros terhadap stator.
Motor induksi terdiri dari kumparan-kumparan stator dan rotor yang berfungsi
mengakibatkan gaya gerak listrik akibat dari adanya arus melewati kumparan-
kumparan tersebut. Sehingga terjadi suatu induksi medan magnetik antara rotor
dan stator.
Prinsip kerja motor induksi 1 fasa adalah apabila kumparan-kumparan
motorinduks satu fasa dialiri arus bolak-balik 1 fasa, maka pada celah udara
dibangkitkan medan yang berputar dengan kecepatan putaran sebesa dengan
pegunaan rumus :
120. F putaran
n1 = (Rpm)
P menit
medan magnet berputar beputar bergerak memotong lilitan rotor sehingga
meninduksikan tegangan listrik pada kumparan tersebut. Akibatnya lilitan rotor
akan mengalir arus listrik yang besar tergantung pada besarnya. Tegangan
induksi dan impedansi rotor. Arus listrik yang mengalir pada rotor akan
mengakibatkan medan magnet putar stator. Interasi medan stator dan rotor akan
membangkitkan torsi yang mengerakan rotor berputar searah dengan arah
medan putar stator. Medan stator dan rotor juga menyebabkan terjadi gaya gerak
listrik induksi yang disebabkan oleh kumparan-kumparan stator dan rotor.
11
7. Tang Ampere
8. Multitester
9. Tachometer
10. Rheo-stat
11. Motor induksi 1 fasa
1. Siapkan alat dan bahan dengan menggunakan alat low voltage electrical
control module.
2. Setelah semua alat dan bahan telah dikumpulkan rangkailah rangkaian
daya satu fasa yang ada pada gambar dibawah pada low voltage
electrical control module yang mana harus sesuai pada rangkaian
dipatas terdapat perbedaan dengan rangkaian dipercobaan pertama
karena ada penambahan hambatan tetap dan hambatan geser yang
dirangkai secara seri.
12
Gambar 3.4 Rangkaian Kontrol Motor
10. Setelah selesai jalankan rangkaian tersebut dan dicoba dengan motor.
11. Analisa rangkaian yang telah dibuat dengan mengukur, tegangan, arus
dan kecepatannya yang mana jika hambatannya diubah – ubah.
12. Buatlah tabel dan gerafik serta hitung nilai dayanya.
3.6 Kesimpulan
Buat kesimpulan berdasarkan hasil dan pembahasan yang anda peroleh.
13
PERCOBAAN IV PENGASUTAN MOTOR
INDUKSI TIGA FASA MENGGUNAKAN
SAKLAR BINTANG SEGITIGA
4. 1 Tujuan
4. 2 Teori Dasar
14
4. 4 Langkah-langkah Percobaan
15
4. Hubunglah rangkaian pada panel listrik yang telah disediakan sesuai
dengan modul.
5. Uji rangkaian dengan multimeter, apakah sudah benar.
6. Sambungkan rangkaian ke sumber 3 fasa, jalankan rangkaian dengan
menghidupkan MCB (power supply).
7. Tekan tombol NO (Normally Open), putar saklar pada posisi Y (wye),
kemudian ukur rpm motor.
8. Ubah saklar pada posisi ∆ (delta), ukur rpm motor
9. Catat hasil pengukuran rpm pada saat motor hubungan Y (wye) dan ∆
(delta)
14. Matikan rangkaian dengan menekan tombol NC (normally close)
4. 6 Kesimpulan
16
PERCOBANN V STARTING MOTOR
INDUKSI TIGA FASA HUBUNG BINTANG
DUA ARAH PUTARAN
5.1 Tujuan
Sedangkan motor 3 fasa sangkar tupai (squirrel cage rotor) adalah tipe
motor induksi yang kontrusi rotornya tersusun dari beberapa batangan logam
yang dimasuki melewati slot-slot yang ada pada rotor motor, kemudian pada
setiap bagiannya disatukan oleh cincin. Akibat dari penyatuan tersebut, terjadi
hubungan singkat antara bagian logam dengan batangan logam lainnya.
17
Prinsip kerja dari motor induksi 3 fasa adalah bila sumber tegangan 3 fase
dialirkan pada kumparan stator, maka akan timbul medan putar dengan
kecepatan tertentu. Besarnya kecepatan tersebut dapat diukur menggunakan
sebuah rumus Ns = 120 f/P. Dimana Ns adalah kecepatan putar, f adalah
frekuensi sumber, dan P adalah kutub motor. Perlu diketahui bahwa medan putar
stator akan memotong batang konduktor yang ada pada rotor, sehingga pada
batang konduktor dari rotor akan muncul GGL induksi. GGL akan menghasilkan
arus (I) serta gaya (F) pada rotor. Agar GGL induksi timbul, diperlukan perbedaan
antara kecepatan medan putar yang ada pada stator (ns) dengan kecepatan
berputar yang ada pada rotor (nr).
Perbedaan kecepatan antara stator dan rotor disebut slip (s) yang dapat
dinyatakan dengan rumus s= (ns – nr) / ns. Apabila nr = ns, maka GGL induksi
tidak akan timbul, dan arus tidak akan mengalir pada batang konduktor (rotor),
dengan demikian tidak dihasilkan kopel. Berdasarkan cara kerja tersebut, motor
3 fasa juga dapat disebut sebagai motor tak serempak atau motor asinkron.
18
Gambar 5.2 Rangkaian Kontrol
19
16. Rencanakan penempatan komponen sesuai dengan tata letak yang
praktis dan mudah dalam pemasangannya.
17. Lakukan pengukuran terhadap tegangan dan arus starting.
18. Setelah selesai bersihkan lingkungan tempat kerja dan kembalikan
semua peralatan ke tempat semula.
5. 6 Kesimpulan
20
PERCOBAAB VI PENGOPERASIAN
MOTOR DC DENGAN DUA ARAH
PUTARAN
6. 1 Tujuan
6. 2 Teori Dasar
21
6.1.1 Motor DC Seri
Dalam motor seri gulungan medan shunt dihubungkan secara seri dengan
gulungan dynamo, oleh karena itu arus medan sama dengan arus dynamo.
Untuk kecepatan motor seri dibatasi 5000 Rpm. Motor seri cocok untuk
penggunaan yang yang memerlukan torsi penyalaan awal yang tinggi.
Motor ini merupakan gabungan motor seri dan motor shunt. Pada motor
kompon gulungan medan shunt dihubungkan secara parallel dan seri dengan
gulungan dynamo. Sehingga motor kompon memiliki torsi penyalaan yang stabil,
makin tinggi persentase penggabungan ( yakni persentase gulungan medan
yang dihubungkan secara seri ) makin tinggi pula torsi penyalaan awal yang
dapat ditangani oleh motor ini.
6. 4 Langkah-langkah Percobaan
22
L+
L-
PE
1 1
F1 , 2
1 3
Q1
2 4
L
R1
Q2 P1 P2
II 0 I 1 2 3 4
A1 A2 D2 D1 PE
Y1 M
M1
23
Nilai
Skala Tahanan Arus Tegangan Daya
Tahanan (%) (ohm) Kecepatan(RPM) (Ampere) (Volt) (Watt)
0
50
100
Nilai
Skala Tahanan Arus Tegangan Daya
Tahanan (%) (ohm) Kecepatan(RPM) (Ampere) (Volt) (Watt)
0
50
100
6. 6 Kesimpulan
24
PERCOBAAN VII MOTOR RUNNING
KAPASITOR
7. 1 Tujuan
1. Mengetahui Prinsip Kerja dari Motor Kapasitor pada saat starting awal.
2. Mengetahui Pengaruh Pemasangan Kapasitor pada motor
3. Menentukan besar arus asut (starting) & arus nominal (running)
untuk berbagai kondisi tegangan yang berbeda.
Konstruksi sebuah motor kapasitor mirip dengan motor fasa belah, hanya
pada jenis kapasitor ini di tambah satu unit kapasitor. Motor kapasitor bekerja
untuk tegangan AC satu fasa dan umumnya banyak digunakan untuk pompa air,
refrigerator, compressor udara, mesin cuci dan lainnya. Tempat kedudukan
kapasitor pada motor terletak pada bagian atas motor ada juga yang di dalam
kerangka motor itu sendiri. Kapasitor ini berfungsi untuk mempertinggi kopel awal
dan mengurangi arus start pada motor kapasitor dan geseran fasa antara belitan
utama dan bantu lebih dipertajam.
Jenis kapasitor yang banyak digunakan pada jenis motor kapasitor ini
antara lain:
1. Kapasitor kertas (The Paper Capacitor)
2. Kapasitor minyak (The oil Capacitor)
3. Kapasitor elektrolit (The electrolytic Capacitor)
Umumnya kapasitas dari kapasitor ini antara 6 mikroF – 150 mikroF.
Menurut hubungan kapasitornya jenis motor kapasitor dapat dibagi menjadi tiga
macam yaitu:
1. Motor kapasitor start (starting capacitor motor)
25
2. Motor kapasitor tetap/ running (permanent capacitor motor)
3. Motor kapasitor start/ running (start-running capacitor motor)
Motor ini adalah merupakan jelmaan dari motor fasa belah, tetapi
mempunyai kapasitor yang dihubungkan seri dengan belitan bantu dan sakelar
sentrifugal, secara konstruktif sama persis, hanya ditambah satu unit kapasitor
untuk memperbesar kopel awal (start). Seperti dikatakan di awal prinsip kerja
motor kapasitor start ini sama seperti motor induksi, yaitu jika pada lilitan utama
diberikan sumber arus maka akan terjadi medan magnit putar (fluks magnit) yang
ada dan besarnya sama, tidak ada resultan gaya. Tetapi dengan adanya lilitan
bantu dan kapasitor maka ada beda fasa diantara keduanya, disinilah terjadi
fluksi magnit dan resultan gaya yang berbeda maju atau mundur tergantung
besarnya resultan gaya itu sendiri dan pada umumnya terjadi resultan gaya
searah jarum jam sehingga motor dapat berputar ke kanan. Setelah motor
berputar 75% dari putaran nominal maka sakelar sentrifugal bekerja memutuskan
rangkaian lilitan bantu dan motor bekerja hanya dengan lilitan utama.
Keuntungan motor jenis ini dibanding dengan type motor fasa belah adalah:
1. Mempunyai kopel yang lebih kuat.
2. Faktor kerjanya lebih besar (mendekati 1)
Adapun bagian-bagian yang terpenting dari motor ini adalah:
1. Stator (tempat belitan utama dan bantu) pada alur-alur stator
2. Rotor sangkar dengan porosnya
3. Bantalan peluruh (laher)
4. Tutup stator dan rangka body
5. Kapasitor
6. Ujung-ujung terminal motor
26
merata. Kebanyakan pompa air berbagai merek banyak menggunakan jenis
motor running kapasitor dengan kecepatan mendekati 3000 rpm.
Jenis motor ini adalah perpaduan antara motor start kapasitor dan running
kapasitor, dimana tujuan dibuatnya double kapasitor adalah untuk memperioleh
kopel awal yang lebih besar dan kopel jalan yang merata. Jenis motor ini banyak
digunakan pada room air conditioner.
P = V.I
Keterangan:
P = Daya (watt)
V = Tegangan (Volt)
I = Arus (Ampere)
7. 4 Langkah-langkah Percobaan
27
Gambar 7.2 Rangkaian utama
28
Tabel 7.1 (Perbandingan Kecepatan dan Nilai hambatan Geser pada Motor
Kapasitor)
NO. Skala Resistansi Kecepatan putaran Kecepatan
(%) (ohm) (RPM)/(kanan) putaran (RPM)/
(kiri)
1. 0
2. 50
3. 100
Table 7.2 ( Hasil pengukuran tegangan, arus dan daya pada motor kapasitor
Running)
Arah Kecepatan Arus Tegangan Arus Daya Torsi
Putaran putaran nominal (Volt) Starting motor (Nm)
motor penuh (Ampere) (Ampere)
(Rpm)
KANAN
KIRI
7. 6 Kesimpulan
29
PERCOBAAN VIII PENGOPERASIAN
MOTOR DAHLANDER
8. 1 Tujuan
8. 2 Teori Dasar
Mesin induksi 3 fase sangat kuat dan cirinya yang bebas kerusakan karena
kesederhanaan merupakan jenis motor yang paling banyak digunakan untuk
pemakaian industri. Di sini hanya terdapat 3 bagian penting yaitu : gulungan
stator dan rotor sangkar hubung singkat (squirrel cage). Namun demikian,
terdapat banyak ciri – ciri tambahan.
Motor dahlander adalah motor dengan 2 putaran atau lebih. Adanya 2
macam lilitan yang terpisah menyebabkan motor 3 fasa untuk 2 macam putaran
mempunyai ukuran yang jauh lebih besar.Hal ini akan terlihat apabila
dibandingkan dengan motor 3 fasa yang hanya mempunyai 1 putaran dengan
daya yang sama.Pada motor dahlander kecepatan tinggi hubungan yang
digunakan adalah hubungan bintang (Y).
30
1. Motor dahlander
2. Fuse panel
3. Kontaktor
4. Push button panel
5. Over current relay
6. Pole changing switch
7. Connecting leads
8. 4 Langkah-langkah Percobaan
31
24. Jika sudah selesai, operasikan rangkaian control terlebih dahulu jika
sudaah benar operasikan rangkaian power motornya.
25. Catat hasil pengukuran yang diperlukan
26. Matikan peralatan
32
Tabel 8.1 kecepatan dan arus pada low-high speed
LOW SPEED MOTOR HIGH SPEED MOTOR
KECEPATAN KECEPATAN
ARUS ARUS
8. 6 Kesimpulan
33