Alhamdulillah, Puja dan Puji Syukur tercurahkan kepada Allah SWT karena
atas limpahan nikmat dan karunia-Nya. Shalawat serta salam semoga tercurahkan
kepada Nabi Muhammad SAW. sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
makalah kelompok ini tepat pada waktunya dengan judul Ceragem Batu Giok
Untuk Asam Urat. Banyak kesulitan yang kami hadapi dalam membuat tugas
makalah ini tapi dengan semangat dan kegigihan serta arahan, semangat dari kerja
kelompok kami sehingga kami mampu menyelesaikan tugas makalah ini dengan
baik.
Kami menyimpulkan bahwa tugas makalah ini masih belum sempurna, oleh
karena itu kami menerima kritik dan saran, guna kesempurnaan tugas makalah ini
dan bermanfaat bagi kami dan pembaca pada umumnya.
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.......................................................................... 2
C. Tujuan Penulisan............................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi Terapi Komplementer...................................................... 3
B. keterkaitan model teori keperawatan menurut Medeleine Leininger
dengan terapi komplementer dalam keperawatan komunitas........ 3
C. klasifikasi terapi komplomenter..................................................... 4
D. kegunaan dari terapi komplomenter.............................................. 5
E. peran perawat dalam terapi komplementer.................................... 6
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan.................................................................................... 9
B. Saran.............................................................................................. 9
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 10
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
“ Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna “.
(QS: 95 :4). Tiap insan dilengkapi dengan alat dan organ tubuh yang canggih,
seimbang dan diatas segalanya diberi akal fikiran yang dapat digunakan untuk
menimbang yang baik dan yang buruk, dan juga untuk mempelajari segala sesuatu
yang diciptakan Tuhan di alam ini. Tidak ada makhluk ciptaan Tuhan selengkap
dan sesempurna manusia, dan justru karena itu juga, manusialah yang ditugasi
sebagai wakil Tuhan untuk mengurus alam ini sebagai khalifah-Nya. Hal inilah
yang dilakukan dalam Terapi Komplementer dengan beragam cara, termasuk
berdo’a sebagai terapi spiritual, karena kesembuhan hanya datang dari Yang Maha
Kuasa.
Perkembangan terapi komplementer akhir-akhir ini menjadi sorotan banyak
negara. Pengobatan komplementer atau alternatif menjadi bagian penting dalam
pelayanan kesehatan di Amerika Serikat dan negara lainnya (Snyder & Lindquis,
2002). Estimasi di Amerika Serikat 627 juta orang adalah pengguna terapi
alternatif dan 386 juta orang yang mengunjungi praktik konvensional (Smith et
al., 2004). Data lain menyebutkan terjadi peningkatan jumlah pengguna terapi
komplementer di Amerika dari 33% pada tahun 1991 menjadi 42% di tahun 1997
(Eisenberg, 1998 dalam Snyder & Lindquis, 2002).
Klien yang menggunakan terapi komplemeter memiliki beberapa alasan.
Salah satu alasannya adalah filosofi holistik pada terapi komplementer, yaitu
adanya harmoni dalam diri dan promosi kesehatan dalam terapi komplementer.
Alasan lainnya karena klien ingin terlibat untuk pengambilan keputusan dalam
pengobatan dan peningkatan kualitas hidup dibandingkan sebelumnya. Sejumlah
82% klien melaporkan adanya reaksi efek samping dari pengobatan konvensional
yang diterima menyebabkan memilih terapi komplementer (Snyder & Lindquis,
2002).
B. PERUMUSAN MASALAH
1. Apakah yang dimaksud dengan terapi komplementer ?
2. Bagaimana keterkaitan model teori keperawatan menurut Medeleine
Leininger dengan terapi komplementer dalam keperawatan komunitas ?
3. Apa klasifikasi terapi komplementer ?
4. Apa saja kegunaan dari terapi komplomenter ?
5. Bagaimana peran perawat dalam terapi komplementer ?
C. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk mengetahui apakah yang dimaksud dengan terapi komplementer.
2. Untuk mengetahui bagaimana hubungan antara model teori keperawatan
menurut Medeleine Leininger dengan terapi komplementer dalam
keperawatan komunitas.
3. Untuk mengetahui apa klasifikasi terapi komplementer
4. Untuk mengetahui bagaimana peran perawat dalam terapi komplementer.
BAB II
PEMBAHASAN
A. DEVINISI
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Terapi adalah usaha
untuk memulihkan kesehatan orang yang sedang sakit; pengobatan penyakit;
perawatan penyakit. Komplementer adalah bersifat melengkapi, bersifat
menyempurnakan. Pengobatan komplementer dilakukan dengan tujuan
melengkapi pengobatan medis konvensional dan bersifat rasional yang tidak
bertentangan dengan nilai dan hukum kesehatan di Indonesia. Standar praktek
pengobatan komplementer telah diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia.
Menurut WHO (World Health Organization), Pengobatan komplementer
adalah pengobatan non-konvensional yang bukan berasal dari negara yang
bersangkutan, sehingga untuk Indonesia jamu misalnya, bukan termasuk
pengobatan komplementer tetapi merupakan pengobatan tradisional.
Pengobatan tradisional yang dimaksud adalah pengobatan yang sudah dari
zaman dahulu digunakan dan diturunkan secara turun – temurun pada suatu
negara. Tetapi di Philipina misalnya, jamu Indonesia bisa dikategorikan
sebagai pengobatan komplementer.
Terapi komplementer juga ada yang menyebutnya dengan pengobatan
holistik. Pendapat ini didasari oleh bentuk terapi yang mempengaruhi
individu secara menyeluruh yaitu sebuah keharmonisan individu untuk
mengintegrasikan pikiran, badan, dan jiwa dalam kesatuan fungsi (Smith et
al., 2004).
Terapi komplementer adalah sebuah kelompok dari macam - macam
sistem pengobatan dan perawatan kesehatan, praktik dan produk yang secara
umum tidak menjadi bagian dari pengobatan konvensional (Widyatuti, 2012).