PENDAHULUAN
1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian Pancasila sebagai nilai fundamental
2. Untuk mengetahui maksud Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa
3. Untuk mengetahui nilai-nilai pancasila sebagai asas fundamental bangsa
1
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pokok pikiran pertama, negara Indonesia adalah negara persatuan, yaitu negara
yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia. Negara mengatasi segala paham golongan dan perseorangan. Ini
merupakan penjabaran dari sila ketiga.
2. Pokok pikiran kedua, menyatakan bahwa negara hendak mewujudkan keadilan
sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Dalam hal ini negara berkewajiban
mewujudkan kesejahteraan umum bagi seluruh rakyat Indonesia,
mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia
berdasarkan perdamaian abadi dan keadilan sosial. . pokok pikiran ini
penjabaran dari sila kelima.
3. Pokok pikiran ketiga, menyatakan negara berkedaulatan rakyat, berdasarkan
kerakyatan dan permusyawaratan/perwakilan. Pokok pikiran ini mejunjukkan
negara Indonesia demokrasi, yaitu kedaulatan ditangan di tangan, sesuai
dengan sila leempat.
4. Pokok pikiran keempat, menyatakan berdasarkan atas ketuhanan Yang Maha
Esa menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab. Poko pikiran ini
sebagai penjabaran dari sila pertama dan kedua.
Uraian diatas menunjukkan bahwa Pancasila dan pembukaan UUD 1945 dapat
dinyatakan sebagai pokok-pokok kaidah negara yang fundamental, karena di
dalamnya terkandung pula konsep-konsep sebagai berikut:
2
2. Ketentuan diadakannya undang-undang dasar, yaitu pancasila maka disusunlah
kemerdekaan kebangsaan Indonesia dalam suatu undang-undang dasar Negara
Indonesia....”. Hal ini menunjukkan adanya sumber hukum.
Nilai dasar yang fundamental suatu gara dalam hukum mempunyai hakikat dan
kedudukan yang tetap kuat dan tidak berubah, dalam arti dengan jalan hukum
apapun tidak mungkin lagi untuk diubah. Berhubungan Pembukaan UUD 1945 itu
memuat nilai-nilai dasar yang fundamental, maka Pembukaan UUD 1945 yang
didalamnya terdapat Pancasil tidak dapat diubah secara hukum. Apabila terjadi
perubahan berarti pembubaran negara Proklamasi 17 Agustus 1945.
Pancasila sebagai dasar filsafat negara serta sebagai filsafat hidup bangsa
indonesia pada hakikatnya merupakan suatu nilai nila yang bersifat sistematis
Fundamental dan menyeluruh. Sila-sila pancasila merupakan suatu kesatuan yang
bulat dan utuh hierarkhis dan sistematis. Dalam pengetian inlah maka sila-sila
pancasila merupakan suatu sistem filsafat. Konsekuensinya kelima silabukan
terpisah-pisah dan memiliki makna sendiri-sendiri, melainkan memiliki esensi serta
makna yang utuh.
Dasar pemikiran filosofis yang terkandung dalam setiap sila, dijelaskan sebagai
berikut. Pancasila sebagai filsafat bangsa dan negara repubilk indonesia
mengandung makna bahwa dalam setiap aspek kehidupan kebangsaan,
kemasyarakatan dan kenegaraan harus berdasarkan nilai keutuhan, kemanusiaan,
persatuan, kerakyatan dan keadilan. Pemikiran filsafat kenegaraan bertolak dari
suatu pandangan bahwa negara adalah merupakan suatu persekutuan hidup manusia
atau organisasi kemasyarakatan,yang merupakan masyarakat hukum. Adapun
negara yang didirikan oleh manusia itu berdasarkan pada kodrat bahwa manusia
sebagai warga negara sebagai persekutuan hidup adalah berkedudukan kodrat
manusia sebagai makluk Tuhan Yang Maha Esa (hakikat sila pertama). Negara
yang merupakan persekutuan hidup manusia sebagai makluk Tuhan Yang Maha
Esa, pada hakikatnya bertujuan untuk mewujudkan harkat dan martabat manusia
sebagai makluk yang berbudaya atau makluk yang beradab (hakikat sila kedua).
Untuk mewujudkan suatu negara sebagai suatu organisasi hidup manusia terus
membentuk suatu ikatan sebagai suatu bangsa (hakikat sila ketiga). Terwujudnya
persatuan dalam suatu negara akan melahirkan rakyat sebagai suatu bangsa yang
3
hidup dalam suatu wilayah tertentu. Konsekuensinya dalam hidup kenegaraan itu
haruslah mendasarkan pada nilai bahwa rakyat merupakan asal mula kekuasaan
negara. Negara harus bersifat demokratis, hak serta kekuasaan rakyat harus dijamin,
baik sebagai individu maupun secara bersama (hakikat sila keempat).
Untuk mewujudkan tujuan negara sebagai tujuan bersama, maka dalam hidup
kenegaraan harus mewujudkan jaminan perlindungan bagi seluruh warga, sehingga
unuk mewujudkan tujuan seluruh warganya harus dijamin berdasarkan suatu
perinsip keadilan yang timbul dalam kehidupan bersama ( kehidupan sosial)
(hakikat silakelima). Nilai-nilai inilah yang merupakan suatu nilai dasar bagi
kehidupan kenegaraan, kebangsaan dan kemasyarakatan.
Setiap bangsa di dunia yang ingin berdiri dengan kokoh dan mengetahui
dengan jelas arah, ke mana tujuan yang ingin dicapai sangat memerlukan yang
namanya "pandangan hidup". Tanpa mempunyai pandangan hidup, suatu bangsa
akan mudah terombang-ambing untuk menghadapi berbagai masalah yang timbul,
baik persoalan dari masyarakatnya sendiri maupun persoalan dunia.
Pandangan hidup adalah sebagai prinsip atau asas yang mendasari berbagai
jawaban mengenai pertanyaan dasar untuk apa seseorang itu hidup. Berdasar dari
pengertian tersebut, maka dalam pandangan hidup bangsa terkandung konsepsi
dasar mengenai kehidupan yang dicita-citakan, terkandung pula dasar pikiran
terdalam serta gagasan mengenai wujud kehidupan yang dianggap baik.
Pandangan hidup bagi suatu negara menjadi hal yang sangat penting dalam
menjaga kelangsungan dan lestarinya bangsa. Hal ini disadari oleh pendiri bangsa
4
seperti bisa kita buktikan pada pidato Mohammad Yamin pada sidang BPUPKI
yang pertama. Di dalam sidang BPUPKI tersebut, Mohammad Yamin menyatakan
bahwa :
"... Rakyat Indonesia mesti mendapat dasar negara jang berasal dari peradaban
kebangsaan Indonesia; orang timur pulang kebudajaan timur.
"... Kita tidak berniat lalu akan meniru sesuatu susunan tata negara negeri luaran.
Kita bangsa Indonesia masuk jang beradab dan kebudajaan kita beribu-ribu tahun
umurnya."
5
Indonesia hal ini sebagi mana telah di tetapkan dalam ketetapan
No.XX/MPRS/1966.
Hal ini dapat di simpulkan bahwa keempat pokok pemikiran tersebut tidak lain
merupakan perwujudan dari sila-sila pancasila. Pokok pikiran ini sebagai dasar
6
fundamental dalam berpendirian negara,yang realisasi berikutnya perlu di
wujudkan atau dijelmakan lebih lanjut dalam pasal-pasal UUD 1945. Dengan
perkataan lain bahwa dalam penjabaran sila-sila pancasila dalam peraturan
perundang-undangan bukanlah secara langsung dari sila-sila pancasila melainkan
melalui pembukaan UUD 1945. Empat pokok pikiran dan barulah
dikongkritasasikan dalam pasal-pasal UUD 1945. Selanjutnya di jabarkan lebih
lanjut dalam berbagai macam peraturan perundang-undangan serta hukum positif
di bahwanya. Dalam pengertian seperti inilah maka sebenarnya dapat di simpulkan
bahwa pancasila merupakan dasar yang fundamental bagi negara indonesia
terutama dalam pelaksanaan dan penyelenggaraan neraga.
Selain itu bahwa nilai-nilai pancasila juga merupakan suatu landasan moral
etika dalam kehidupan kenegaraan. Hal ini ditegaskan dalam pokok pikiran
keempat yang menyatakan bahwa negara berdasarkan atas kemanusiaan yang adil
dan beradap. Hal ini mengandung arti bahwa kehidupan kenegaraan harus
didasarkan pada moral dalam kahidupan kenegaraan. Konsekuensinya dalam
segala aspek kehidupan negara,antara lain pemerintah negara, pembangunan
negara, pertahanan dan keamanan negara, politik negara serta pelaksanaan
demokrasi harus senantiasa di dasarkan pada moral ketuhanan dan kemanusiaan.
Selain itu dasar fundamental moral dalam kehidupan kenegaraan tersebut juga
meliputi moralitas para penyelenggara negara dan seluruh warga negara. Bahkan
dasar fundamental moral yang di tuangkan dari nilai-nilai pancasila tersebut juga
harus mendasari moral yang dituangkan dari nilai-nilai pancasila tersebut juga
harus mendasari moral dalam kaitannya dengan politik luar negeri indonesia.
karna itu bagi bangsa indonesia dalam era reformasi dewasa ini seharusnya bersifat
rendah hati untuk mawas diri dalam upaya untuk memperbaiki kondisi dan nasib
bangsa ini hendaklah didasarkan pada moralitas yang tertuang dalam pokok pikiran
keempat tersebut yaitu moral ketuhanan dan kemanusiaan agar kehidupan rahyat
menjadi semakin bertambah sejaterah
7
mengatasi segala paham golongan dan perseorangan. Ini merupakan
penjabaran dari sila ketiga.
2. Pokok pikiran kedua, menyatakan bahwa negara hendak mewujudkan keadilan
sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Dalam hal ini negara berkewajiban
mewujudkan kesejahteraan umum bagi seluruh rakyat Indonesia,
mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia
berdasarkan perdamaian abadi dan keadilan sosial. . pokok pikiran ini
penjabaran dari sila kelima.
3. Pokok pikiran ketiga, menyatakan negara berkedaulatan rakyat, berdasarkan
kerakyatan dan permusyawaratan/perwakilan. Pokok pikiran ini mejunjukkan
negara Indonesia demokrasi, yaitu kedaulatan ditangan di tangan, sesuai
dengan sila leempat.
4. Pokok pikiran keempat, menyatakan berdasarkan atas ketuhanan Yang Maha
Esa menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab. Poko pikiran ini
sebagai penjabaran dari sila pertama dan kedua.
Uraian diatas menunjukkan bahwa Pancasila dan pembukaan UUD 1945 dapat
dinyatakan sebagai pokok-pokok kaidah negara yang fundamental, karena di
dalamnya terkandung pula konsep-konsep sebagai berikut:
Nilai dasar yang fundamental suatu gara dalam hukum mempunyai hakikat dan
kedudukan yang tetap kuat dan tidak berubah, dalam arti dengan jalan hukum
apapun tidak mungkin lagi untuk diubah. Berhubungan Pembukaan UUD 1945 itu
memuat nilai-nilai dasar yang fundamental, maka Pembukaan UUD 1945 yang
didalamnya terdapat Pancasil tidak dapat diubah secara hukum. Apabila terjadi
perubahan berarti pembubaran negara Proklamasi 17 Agustus 1945.
8
Pancasila sebagai dasar filsafat negara serta sebagai filsafat hidup bangsa
indonesia pada hakikatnya merupakan suatu nilai nila yang bersifat sistematis
Fundamental dan menyeluruh. Maka sila-sila pancasila merupakan suatu kesatuan
yang bulat dan utuh hierarkhis dan sistematis. Dalam pengrtian inlah maka sila-sila
pancasila merupakan suatu sistem filsafat. Konsekuensinya kelima silabukan
terpisah-pisah dan memiliki makna sendiri-sendiri, melainkan memiliki esensi serta
makna yang utuh.
Dasar pemikiran filosofis yang terkandung dalam setiap sila, dijelaskan sebagai
berikut. Pancasila sebagai filsafat bangsa dan negara repubilk indonesia
mengandung makna bahwa dalam setiap aspek kehidupan kebangsaan,
kemasyarakatan dan kenegaraan harus berdasarkan nilai keutuhan, kemanusiaan,
persatuan, kerakyatan dan keadilan. Pemikiran filsafat kenegaraan bertolak dari
suatu pandangan bahwa negara adalah merupakan suatu persekutuan hidup manusia
atau organisasi kemsyarakatan,yang merupakan masyarakat hukum.
Adapun negara yang didirikan oleh manusia itu berdasarkan pada kodrat bahwa
manusia sebagai warga negara sebagai persekutuan hidup adalah berkedudukan
kodrat manusia sebagai makluk Tuhan Yang Maha Esa (hakikat sila pertama).
Negara yang merupakan persekutuan hidup manusia sebagai makluk Tuhan Yang
Maha Esa, pada hakikatnya bertujuan untuk mewujudkan harkat dan martabat
manusia sebagai makluk yang berbudaya atau makluk yang beradab (hakikat sila
kedua). Untuk mewujudkan suatu negara sebagai suatu organisasi hidup manusia
terus membentuk suatu ikatan sebagai suatu bangsa (hakikat sila ketiga).
Terwujudnya persatuan dalam suatu negara akan melahirkan rakyat sebagai
suatu bangsa yang hidup dalam suatu wilayah tertentu. Konsekuensinya dalam
hidup kenegaraan itu haruslah mendasarkan pada nilai bahwa rakyat merupakan
asal mula kekuasaan negara. Maka negara harus bersifat demokratis, hak serta
kekuasaan rakyat harus dijamin, baik sebagai individu maupun secara bersama
(hakikat sila keempat).
Untuk mewujudkan tujuan negara sebagai tujuan bersama, maka dalam hidup
kenegaraan harus mewujudkan jaminan perlindungan bagi seluruh warga, sehingga
unuk mewujudkan tujuan seluruh warganya harus dijamin berdasarkan suatu
perinsip keadilan yang timbul dalam kehidupan bersama ( kehidupan sosial)
9
(hakikat silakelima). Nilai-nilai inilah yang merupakan suatu nilai dasar bagi
kehidupan kenegaraan, kebangsaan dan kemasyarakatan.
10
BAB III
PENUTUP
3.1.Kesimpulan
Pancasila sebagai dasar filsafat Negara serta sebagai filsafat hidup bangsa
Indonesia pada hakikatnya merupakan suatu nilai-nilai yang bersifat sestematis,
fundamental dan menyeluruh.Maka sila-sila Pancasila merupakan suatu kesatuan
yang bulat dan utuh, hierarkis dan sistimatis.Dalam pengertia inilah maka sila-sila
Pancasila merupakan suatun system filsafat.konsekuensinyake-lima sila bukan
terpisah-pisah dan memiliki makna sendiri sendiri, melainkan memiliki esensi serta
makna yang utuh.
11
DAFTAR PUSTAKA
12