Anda di halaman 1dari 2

UJIAN TENGAH SEMESTER

Nama : Tresia Ronestyka Sitinjak


Nim : 19.01.04.037
Prodi/Sem/Grup : Manajemen Pendidikan Kristen/ I/ B
Mata Kuliah : PPKN
Dosen M.Kuliah : Candrat. T.R. Siagian M.Fil

DEMOKRASI
(PENGANTAR KEWARGANEGARAAN)

Demokrasi berasal dari kata Yunani, demos dan kratos. Demos artinya rakyat, kratos berarti
pemerintahan. Jadi demokrasi artinya pemerintahan rakyat, yaitu pemerintahan yang rakyatnya
memegang peranan yang sangat menentukan. Istilah demokrasi pertama kali dipakai di Yunani
kuno, khususnya kota Athena, untuk menunjukkan sistem pemerintahan yang berlaku disana. Kota
Yunani yang kecil dan Penduduknya tidak begitu banyak sehingga mudah dikumpulkan oleh
pemerintah dalam suatu rapat untuk bermusyawarah. Dalam rapat tersebut diambil keputusan bersama
garis-garis besar kebijaksanaan pemerintah yang akan dilaksanakan dan segala permasalahan.
Rakyat itu berpartisipasi secara langsung sehingga pemerintahan itu disebutkan pemerintahan
demokrasi langsung. Pemerintahan demokrasi langsung di Indonesia dapat dilihat dalam
pemerintahan desa yang dilakukan secara sederhana sekali. Para calon menggunakan tanda gambar
hasil pertanian seperti, padi atau pisang. Rakyat memberikan suara kepada calon masing- masing yang
dipilih dengan memasukkan lidi ke dalam tabung bambu milik calon yang dipilihnya. Calon yang
memiliki lidi terbanyaklah yang terpilih menjadi kepala desa.
Bagi negara- negara besar yang penduduknya berjuta-juta, yang tempat tinggalnya bertebaran
dibeberapa daerah atau kepulauan penerapan demokrasi langsung juga mengalami kesukaran. Untuk
memudahkan pelaksanaannya setiap penduduk dalam jumlah tertentu memilih wakilnya untuk duduk
dalam suatu badan perwakilan. Wakil- wakil rakyat yang duduk dalam badan perwakilan inilah yang
menjalankan demokrasi. Rakyat tetap merupakan pemegang kekuasaan tertinggi hal ini disebut
demokrasi tidak langsung. atau demokrasi perwakilan.
Landasan pokok atau gagasan dasar suatu pemerintahan demokrasi ialah yang pengakuan
hakikat manusia, yaitu bahwa pada dasarnya manusia itu memiliki kemampuan yang sangat dalam
hubungan antara yang satu dan yang lain. Berdasarkan gagasan dasar itu, dapat ditarik dua buah asas
pokok yaitu yang pertama, pengakuan partisipasi di dalam pemerintahan, dan yang kedua yaitu
Pengakuan hakikat dan martabat manusia.
Sebagai suatu sistem sosial kenegaraan, ubited states information agency (1995:6)
mengiktisarkan demokrasi sebagai sistem yang memiliki 11 pilar atau soko guru, yaitu kedaulatan
rakyat, pemeerintahan berdasarkan persetujuan dari yang dipilih, kekuasaan mayoritas, hak- hak
minoritas, jaminan hak azasi manusia, pemilihan yang bebas dan jujur, persamaan hukum, proses
hukum yang wajar, pembatasan ekonomi secara konstitusional, ekonomi dan politik, nilai- nilai
toleransi, pragmatisme, serta kerjasama dan mufakat.
Perkembangan demokrasi di Indonesia dapat dibagi empat periode.Periode 1945-1959, masa
demokrasi parlementer yang menonjolkan peranan parlementer serta partai-partai.Pada masa ini
kelemahan demokrasi parlementer mendominasi memberi peluang untuk parati politik dan DPR.
Akibatnya persatuan yang digalang selama perjuangan melawan musuh menjadi kendor.Periode 1959-
1965, masa Demokrasi terpimpin yang dalam banyak aspek telah menyimpang dari demokrasi
konstitusional. Ini ditandai dengan dominasi presiden terbatasnya peran parati politik, perkembangan
partai komunis dan ABRI sebagai unsur sosial politik semakin meluas.Periode 1966-1998, masa
Demokrasi Pancasila Era Orde Baru, merupakan demokrasi konstitusional yang menonjolkan sistem
presidensial. Landasan formalnya ialah Pancasila, UUD 1945, dan Ketetapan MPRS dalam rangka
untuk meluruskan kembali penyelewengan terhadap UUD 1945 yang terjadi di masa Demokrasi
Terpimpin.Periode 1999-Sekarang, masa Demokrasi Pancasila era Reformasi dengan berakar pada
kekuatan multi partai yang berusaha mengembalikan perimbangan kekuatan antar lembaga negara.
Jika Esensinya demokrasi adalah kekuasaan ditangan rakyat, maka praktik demokrasi tatkala pemilu
memang demikian, namun dalam pelaksanaannya setelah pemilu bukan demikian, melainkan kearah
pembagian kekuasaan antara presiden dan parpol dalam DPR. Dengan kata lain model demokrsi era
reformasi dewasa ini, kurang mendasarkan pada keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia
(walfare state).
Jenis Demokrasi yakni pertama Demokrasi berdasarkan cara penyampaiannya terbagi
kedalam: Demokrasi Langsung dan Demokrasi tidak langsung. Kedua, Demokrasi berdasarkan titik
perhatian atau prioritasnya yaitu: Pertama Demokrasi Formal, Demokrasi ini secara umum
menempatkan semua orang dalam kedudukan yang sama dalam bidang politik. Individu diberi
kebebasan yang luas sehingga demokrasi ini disebut juga demokrasi Liberal. Yang kedua, Demokrasi
Material, memandang manusia memiliki kesamaan dalam bidang sosial-ekonomi sehingga persamaan
bidang politik tidak menjadi prioritas.Jenis Ketiga yaitu,Demokrasi berdasarkan prinsip ideologi,
Demokrasi Liberal,Demokrasi ini memberikan kebebasan yang luas pada individu. Campur tangan
Pemerintah diminimalkan bahkan ditolak . Tindakan sewenang-wenang pemerintahan terhadap
warganya dihindari. Pemerintah bertindak ataws konstitusi (hukum dasar). Kedua Demokrasi rakyat
atau demokrasi proletar, Demokrasi ini bertujuan menyejahterakan rakyat. Negara yang dibentuk
tidak mengenal perbedaan kelas. Semua warga negara memiliki persamaan dalam hukum dan
politik.Dan Jenis yang Keempat yaitu Demokrasi berdasarkan wewenang dan hubungan antara alat
kelengkapan negara, demokrasi dibagi menjadi, Demokrasi Sistem Parlementer dan Demokrasi
Sistem Pemisahan atau Pembagian Kekuasaan (Presidensill).

Anda mungkin juga menyukai