Anda di halaman 1dari 5

SEMINAR NASIONAL ke 8 Tahun 2013 : Rekayasa Teknologi Industri dan Informasi

ALAT PENGONTROL LAMPU MENGGUNAKAN REMOTE TV UNIVERSAL

Adi Wahyudianto, Iswanto, Anna


Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Jalan Lingkar Selatan, Kasihan Bantul DIY 55183
email: anas_ayut@yahoo.com, iswanto_dosen@yahoo.com

ABSTRAK
Perkembangan teknologi dan gaya hidup saat ini menunjukan semakin pentingnya kepraktisan dan efisiensi
menyebabkan kebutuhan untuk mengontrol berbagai beban listrik tidak hanya dilakukan dengan mengharuskan di dekat
piranti listrik tersebut dan menekan tombol saklar on/off tetapi bisa juga dilakukan dari jarak jauh (remote control). Ada
bebagai macam cara untuk mengontrol beban listrik. Pengontrolan beban listrik yang banyak di jumpai yaitu dengan
menekan tombol saklar on/off. Seiring perkembangan zaman hal itu berkembang sebagai alternative dalam pengontrolan
beban listrik yaitu antara lain dengan cara menyentuh sebuah sensor untuk mengontrol on/off beban listrik, kemudian ada lagi
pengontrolan beban listrik dengan cara mengeluarkan bunyi siulan atau bunyi tepuk tangan ke sebuah sensor untuk
mengontrol on/off beban listrik.
Dengan latar belakang di atas, maka saya ingin membuat sebuah rangkaian elektronik yang mampu dapat
mengontrol lampu menggunakan remote TV universal dengan media infra merah. Syarat yang harus ada untuk membangun
aplikasi ini adalah sebuah remote TV universal, penerima infra merah, mikrokontroler ATMega 328, dan beberapa perangkat
lainnya.

Kata Kunci : remote TV, inframerah, mikrokontroler.

PENDAHULUAN remote control TV tersebut, maka dalam tugas


akhir ini dibuat sistem pengontrol yang
Perkembangan teknologi dan gaya hidup menggunakan remote control TV universal sebagai
saat ini menunjukan semakin pentingnya pengendalinya..
kepraktisan dan efisiensi menyebabkan kebutuhan
untuk mengontrol berbagai beban listrik tidak METODOLOGI PENELITIAN
hanya dilakukan dengan mengharuskan di dekat
piranti listrik tersebut dan menekan tombol saklar Analisis Kebutuhan
on/off tetapi bisa juga dilakukan dari jarak jauh Sesuai penyelesaian masalah yang akan
(remote control). Ada bebagai macam cara untuk dilakukan, kebutuhan pokok yang harus ada pada
mengontrol beban listrik. Pengontrolan beban alat pengontrol lampu menggunakan remote TV
listrik yang banyak di jumpai yaitu dengan universal adalah :
menekan tombol saklar on/off. Seiring  Sistem yang ada pada alat pengontrol lampu
perkembangan zaman hal itu berkembang sebagai menggunakan remote TV universal
alternative dalam pengontrolan beban listrik yaitu terintegrasi dengan TSOP 1738 IR reciver
antara lain dengan cara menyentuh sebuah sensor dengan tujuan agar dapat mengubah energi
untuk mengontrol on/off beban listrik, kemudian cahaya infrared menjadi pulsa-pulsa sinyal
ada lagi pengontrolan beban listrik dengan cara listrik dan jika sinyal infrared yang
mengeluarkan bunyi siulan atau bunyi tepuk tangan diterimaintensitasnya lemah, maka receiver
ke sebuah sensor untuk mengontrol on/off beban infrared tersebut mempunyai pengumpul
listrik. cahaya (light collector) yang cukup baik.
Dengan aplikasi ini penulis diharapkan dapat  Arduino Uno yang digunakan pada skripsi ini
mengontrol lampu menggunakan remote TV mempunyai kelebihan
universal dengan media infra merah. Syarat yang • Tidak perlu perangkat chip programmer
harus ada untuk membangun aplikasi ini adalah karena di dalamnya sudah ada bootloader
sebuah remote TV universal, penerima infra merah, yang akan menangani upload program dari
mikrokontroler ATMega 328, dan beberapa komputer.
perangkat lainnya. Melalui aplikasi ini penulis • Sudah memiliki sarana komunikasi USB,
dapat mengaktifkan atau menon-aktifkan lampu- sehingga pengguna Laptop yang tidak
lampu pada rumah dalam satu ruangan saja. memiliki port serial/RS323 bisa
menggunakan nya.
TUJUAN • Bahasa pemrograman relatif mudah karena
software Arduino dilengkapi dengan
Tujuan penulis dalam tugas akhir ini yang ingin kumpulan library yang cukup lengkap.
dicapai adalah untuk lebih mengoptimalkan fungsi • Memiliki modul siap pakai (shield) yang
dan pentingnya kepraktisan serta efisiensi dari bisa ditancapkan pada board Arduino.

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL, 14 Desember 2013 E 112


SEMINAR NASIONAL ke 8 Tahun 2013 : Rekayasa Teknologi Industri dan Informasi

Misalnya shield GPS, Ethernet, SD Card, TV yang digunakan. Dari scan kode ini
dll. nantinya akan digunakan untuk mengaktifkan
• Rangkaian driver relay ataupun mematikan peralatan listrik yang ada
Driver relay ini digunakan untuk memutus dan di ruang utama rumah.
menghubungkan supply ke lampu apabila  Mikrokontroller ATMega328 sebagai pengolah
dideteksi adanya kelebihan tegangan pada data dari keseluruhan sistem. Mikrokontroller
lampu tersebut. Rangkaian driver ini dirancang ini mempunyai internal ROM 4 kbyte sehingga
sesuai program mikrokontroller, dimana tidak memerlukan memory program external,
terdapat sinyal kontrol dari mikrokontroller. mempunyai 14 port I/O 8bit dan bekerja
Bila sinyal ini berlogika tinggi (1) lampu atau dengan tegangan catu single suply 5 volt.
beban listrik yang dikontrol akan terhubung  Rangkaian driver relay sebagai penggerak dari
dengan Line AC, dan apabila sinyal dari peralatan listrik agar dapat dikontrol oleh
mikrokontroller berlogika (0) Peralatan Rumah mikrokontroller.
Tangga yang dikontrol terputus dengan saluran  Lampu 1, lampu 2, lampu 3 dan seterusnya
Line AC. digunakan sebagai beban yang akan dikontrol
oleh remote.
Spesifikasi  Remote TV universal yang digunakan adalah
Secara umum alat pengontrol lampu menggunakan remote yang ada di rumah atau yang remote
remote TV universal ini mempunyai spesifikasi TV universal yang dijual dipasaran sehingga
sebagai berikut : dapat lebih dioptimalkan dalam
Apabila tombol remote TV universal penggunaannya.
ditekan dan terbaca oleh TSOP 1738 IR receiver
maka reader akan mengeluarkan output reader Verifikasi
yang merupakan input pada mikrokontroler
ATMega328. Input data dari TSOP 1738 Reader Setelah semua jelas pada spesifikasi dan
akan dibaca, disimpan, dan dibandingkan. Output desain alat yang akan dirancang, kemudian
dari mikrokontroler dihubungkan pada transistor dilakukan pembuatan dan perakitan masing-masing
yang digunakan sebagai saklar dan terhubung komponen atau alat yang dibutuhkan. Untuk
dengan relay untuk mengganti peran saklar manual. mengetahui apakah masing-masing blok sudah
Dan secara otomatis lampu akan menyala ataupun dapat berfungsi dengan baik perlu dilakukan
mati. verifikasi. Dengan demikian bila ada kesalahan atau
Sebelum membuat alat, langkah awal yang kekurangan dapat diperbaiki terlebih dahulu
dilakukan adalah merencanakan sistem yang akan sebelum dirangkai dengan blok yang lain.
diterapkan. Hal ini dilakukan agar alat yang kita
buat nantinya benar-benar merupakan suatu sistem Prototyping
sesuai dengan sistem kontrol yang mempunyai hasil Pembangunan sistem meliputi perangkat
yang diinginkan. keras (hardware) dan perangkat lunak (software).
Bab ini membahas pembuatan alat Berbagai kesalahan dapat ditemui dalam tahap ini.
pengontrol lampu dengan Remote TV universal. Sehingga perlu dilakukan evaluasi terhadap
Pembuatan alat disini dibagi dalam beberapa blok perangkat yang sedang dibangun dan secepatnya
perangkat yang mempunyai fungsi sendiri-sendiri. melakukakan koreksi.
Pembuatan sistem meliputi pembuatan perangkat Dalam tahap prototyping ini yang pertama
keras dan perangkat lunak. Berikut gambar blok dilakukan adalah merancang tata letak komponen
diagram sistem pengontrol lampu menggunakan yang digunakan pada rangkaian alat secara
remote TV universal. keseluruhan. Software Proteus 7 Profesional dipilih
untuk digunakan mendesain dari skema yang akan
digunakan. Gambar 3.3 dan Gambar 3.4 skema
rangkaian digambarkan tidak dengan wiring
diagram secara satu persatu namun menggunakan
net alias yang akan memperlihatkan langsung
hubungan antar komponen hanya dengan simbol
atau tulisan tertentu.

Penjelasan dari masing-masing blok adalah sebagai


berikut:
 Infra Red Module Receiver, berfungsi untuk
menerima kode-kode scan tombol dari remote

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL, 14 Desember 2013 E 113


SEMINAR NASIONAL ke 8 Tahun 2013 : Rekayasa Teknologi Industri dan Informasi

Setelah semua bagian diuji, langkah berikutnya


adalah pengujian sistem secara keseluruhan.

Pengujian Miniatur Delapan Ruangan


 Tujuan
Untuk mengetahui skema instalasi lampu-
lampu pada pengaplikasiannya di delapan
ruangan.
 Alat dan bahan yang digunakan
1. Dimensi keseluruhan miniatur : lebar 60
cm, panjang 80 cm.
2. Miniatur delapan ruangan terbuat dari
karton dengan ketebalan 3 mm.
3. Terdapat sembilan lampu AC, delapan
saklar, dan kabel-kabel.
Gambar 3.3 Skema Miniatur Delapan
Ruangan

Gambar. Miniatur delapan ruangan

 Prosedur pengujian
1. Instalasi lampu pada miniatur delapan
ruangan dirangkai secara paralel dengan
port yang akan dihubungkan dengan relay.
2. Suber tegangan 220 volt AC.
Gambar 3.4. Skema rangkaian keseluruhan 3. Tekan saklar satu persatu
4. Mengamati tegangan keluaran pada lampu
Validasi yang terpasang.
Pada tahap ini dilakukan pengujian secara
menyeluruh terhadap alat. Validasi meliputi  Hasil pengujian
pengujian fungsional dan pengujian ketahanan alat. Hasil pengujian miniatur delapan ruangan
Apabila ditemukan kesalahan dalam validasi ini ditunjukkan dalam Tabel 4.1. berikut ini :
dapat dilakukan koreksi sepanjang tidak mengubah
kerangka dan fungsi dasar alat. Tabel 4.1. Hasil pengujian miniatur delapan
ruangan
HASIL UJI COBA SISTEM Masukan logika Vout pada beban
Saklar
pada saklar (lampu)
Pengujian dan Analisa Hasil Pengujian 1 LOW (0) 0 Volt AC
Pengujian dan analisa hasil pengujian
2 HIGH (1) 220 Volt AC
berfungsi untuk mengetahui kinerja dari suatu
3 LOW (0) 0 Volt AC
sistem yang telah dirancang, apakah sesuai dengan
4 HIGH (1) 220 Volt AC
spesifikasi atau tidak. Pengujian alat meliputi
pengujian perangkat keras dan perangkat lunak. 5 LOW (0) 0 Volt AC
Agar mempermudah dalam menganalisa hasil 6 HIGH (1) 220 Volt AC
perancangan dan pengujian, maka pengujian dan 7 LOW (0) 0 Volt AC
analisa hasil pengujian dilakukan perbagian. 8 HIGH (1) 220 Volt AC
Berikut ini bagian – bagiannya :
1. Pengujian miniatur delapan ruangan  Analisis hasil pengujian
2. Pengujian TSOP 1738 IR Receiver. Berdasarkan hasil pengujian di atas,
3. Rangkaian driver relay pemutus dan terlihat bahwa tegangan keluaran pada beban
penghubung lampu atau beban listrik. (lampu) berfungsi sesuai apa yang

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL, 14 Desember 2013 E 114


SEMINAR NASIONAL ke 8 Tahun 2013 : Rekayasa Teknologi Industri dan Informasi

direncanakan. Ketika saklar 1 diberi tegangan IR, Output TSOP 1738, dan sinyal yang
LOW (0), maka tegangan keluaran pada beban dibaca oleh mikrokontroler.
(lampu) akan bernilai 0, sedangkan saklar 2
ketika diberi tegangan HIGH (1), maka
tegangan keluaran pada beban (lampu) akan
bernilai 220 Volt AC.

Pengujian TSOP 1738 IR Receiver.


 Tujuan
Untuk mengetahui apakah detektor infra
merah tersebut dapat mendeteksi sinyal
remote kontrol televisi universal.
 Peralatan yang digunakan
1. Remote kontrol TV universal merek
Chunghop RM-109E..
2. TSOP 1738 IR Receiver.
3. Oscilloscope.
4. Catu daya 5 volt.
 Prosedur pengujian
1. Memberikan catu daya 5 volt pada
komponen TSOP 1738 IR Receiver. Gambar 4.7 Sinyal IR, Output TSOP, dan sinyal
2. Menekan salah satu tombol remote kontrol yang dibaca mikrokontroler
dan diarahkan ke penerima infrared
dengan jarak 1 cm dan sudut 0o. Pengujian Rangkaian Relay
3. Mengamati keluaran oscilloscope. Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui apakah
4. Mengubah jarak remote kontrol dari TSOP relay tersebut berfungsi dengan baik dan sesuai
1738 IR Receiver dengan sudut 0o. dengan yang telah di rencanakan dan dapat dilihat
5. Mengamati keluaran oscilloscope. pada gambar berikut :
6. Mengubah sudut remote kontrol dengan
TSOP 1738 IR Receiver.
7. Mengamati keluaran oscilloscope.
 Hasil pengujian
Hasil pengujian TSOP 1738 IR Receiver
ditunjukkan dalam Tabel 4.2. berikut ini :

Tabel 4.2. Hasil Pengujian TSOP 1738 IR


Receiver
Sudut Keluaran Logic
Jarak Gambar . Pengujian rangkaian relay
(o) Probe
1 cm 0 Pulsa  Hasil pengujian
1m 0 Pulsa Hasil pengujian rangkaian relay ditunjukkan
2m 0 Pulsa dalam Tabel 4.3. berikut ini :
4m 0 Pulsa
4m 10 Pulsa Tabel 4.3. Hasil Pengujian Rangkaian Relay
3,8 m 20 Pulsa Masukan
V out pada
Nomor Logika pada
2,7 m 40 Pulsa Beban
Driver Relay
1,6 m 45 Pulsa
1 LOW (0) 0 Volt AC
0,5 m 60 Pul[sa
220 Volt
2 HIGH (1)
AC
 Analisis hasil pengujian
Berdasarkan hasil pengujian di atas, terlihat
bahwa penerima infrared tersebut mampu KESIMPULAN
menerima sinyal remote kontrol maksimal 4 Setelah dilakukan pengujian hasil
meter untuk sudut 0o, dan jarak 0,5 meter perancangan alat pemanfaatan remote kontrol
untuk sudut 60o. Dibawah ini gambar sinyal televisi sebagai pengontrol peralatan rumah tangga,
dapat diambil beberapa kesimpulan:

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL, 14 Desember 2013 E 115


SEMINAR NASIONAL ke 8 Tahun 2013 : Rekayasa Teknologi Industri dan Informasi

 Detektor infra merah atau komponen


TSOP 1738 IR receiver dapat
mendeteksi sinyal remote kontrol
televisi pada jarak lebih kurang 4 meter
dengan sudut lebih kurang 60o dari
detektor infra merah.
 Perancangan sensor proximity ini
menggunakan infra red sebagai
pemancar dan photodioda sebagai
penerima, karena tidak terpengaruh
dengan kondisi cahaya yang ada pada
area tertentu, dan menggunakan
transisitor sebagai solenoid valve untuk
mengaktifkan relay.
 Ada sepuluh tombol remote TV
universal yang digunakan sebagai fungsi
mematikan dan menghidupkan
peralatan, yaitu tombol “power”, “1”,
“2”, “3”, “4”, “5”, “6”, “7”, “8”, dan
“9”, yang masing-masing fungsinya
untuk mematikan dan menghidupkan
lampu atau beban listrik.

DAFTAR PUSTAKA

Ambar Tri Utomo, Ramadani Syahputra S.T, M.T,


Iswanto S.T, M.Eng. 2011. Implementasi
Mikrokontroller Sebagai Pengukur Suhu
Delapan Ruangan. Jurnal Teknologi Akprind.
Vol. 4 no.2. Yogyakarta.
Anna Nur Nazilah Chamim, Iswanto, 2011,
Implementasi Mikrokontroler Untuk
Pengendalian Lampu Dengan Sms.
Prosending Retii 6. STTNAS. Yogyakarta
Dana Bagus Prasetya, Iswanto, Rif’an Tsaqif As
Sadad. 2010. Implementasi Mikrokontroler
Sebagai Pengendali Kapasitor Untuk
Perbaikan Faktor Daya Otomatis pada
Jaringan Listrik, Jurnal Ilmiah Semesta
Teknika. Vol. 13, No. 2, 181-192
Iswanto, 2008, Design dan Implementasi Sistem
Embedded Mikrokontroller ATMEGA8535
dengan Bahasa Basic, Penerbit Gava Media,
Yogyakarta.
Iswanto, 2009, Belajar Sendiri Mikrokontroller
At90s2313 Dengan Basic Compiler, Penerbit
Andi Ofset, Yogyakarta.
Syaiful Bahry Djuma. 2011. Detektor drop
tegangan pada instalasi sederhana. Skripsi
Teknik Elektro Universitas Muhammadiyah
Yogyakarta.

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL, 14 Desember 2013 E 116

Anda mungkin juga menyukai