Anda di halaman 1dari 1

ASUHAN KEPERAWATAN PENYAKIT MENULAR SEKSUAL SISTEM INTEGUMEN GONORHOE

Gonorhoe adalah infeksi menular seksual pada permukaan selaput lendir disebabkan oleh
mikroorganisme Nessiria gonorrhoeae.

Patofisiologi dan Patogenesis

Nessiria gonorrhoeae adalah bakteri gram-negatif yang ditularkan melalui hampir semua kontak
seksual. Bakteri ini secara langsung menginfeksi uretra, endoserviks, saluran anus, konjungtiva dan faring.
Infeksi dapat meluas da melibatkan prostat, vas deferens, vesikula seminalis, epididimis, serta testis pada
pria; dan kelenjar Skene, Batholini, endometrium, tuba fallopi, dan ovarium pada wanita. Komplikasi lebih
lanjut adalah dematitis, artritis, endokarditis, mioperikarditis, meningitis, dan hepatitis.

Pada pria akan timbul gejala-gejala dan tanda-tanda uretritis dalam waktu 2-5 hari sampai 1 bulan
setelah inokulasi. Tanda pertama adalah sekret uretra purulen berwarna kuning atau kuning kehijauan.
Pada pria yang tidak disirkumsisi dapat terjadi balanopotitis sehingga timbul sekret dari bawah prepusium.
Komplikasi balanopotitis adalah fimosis akibat peradangan dan edema pada glans. Kurang dari 5% pria
dengan uretritis gonokok yang tidak berkomplikasi menjadi asimtomatik. Jika tidak diobati, dalam waktu
10 sampai 14 hari, infeksi akan naik dari uretra anterior ke uretra posterior. Disuria menjadi bertambah
berat dan terjadi malaise, sakit kepala, serta limfadenopati regional. Infeksi yang terus berlanjut
menyebabkan prostatitis, epididimitis, dan sistitis.

Masa inkubasi pada wanita berlangsung sedikitnya 2 minggu. Tempat primer dari infeksi adalah
endoserviks, dengan infeksi uretra pada 70-90% kasus. Uretritis primer tanpa melibatkan seviks jarang
terjadi pada wanita, tetapi dapat terjadi pada mereka yang telah menjalani hiterektomi total. Lebih dari
separuh wanita yag terinfeksi dengan gonorhoe tidak mempunyai gejala, atau kalaupun ada hanya gejala
ringan yang seringkali diabaikan, seperti sekret vagina, disuria, sering berkemih, sakit punggung belakang,
serta nyeri abdomen dan panggul. Pada pemeriksaan, serviks tampak rapuh dan bengkak, sering disertai
sekret purulen atau mukopurulen. Kelenjar Bartholini mungkin terkena sehingga dapat terbentuk abses.
Mukosa rektum dapat terinfeksi pada pria dan wanita sebagai anti otoinokulasi atau hubungan seksual
melalui anus. Infeksi pada faring adalah akibat kontak seksual orogenital. Konjungtivitis gonkok terjadi
melalui kontaminasi langsung pada mata melalui jari atau handuk. Neonatus mendapat konjungtivitis
gonokok pada persalinan saat melalui jalan lahir yang terinfeksi.

Pengkajian

Pada pengkajian anamnesis, infeksi Gonoccoal 1,5 kali lebih sering terjadi pada pria dibandingkan
pada wanita. Infeksi gonokokal tingkat lebih tinggi terjadi pada pria yang melakukan kontak seksual
dengan pria. Dalam melakukan pengkajian pada semua pasien dengan PMS, hasilnya harus mencakup
riwayat penyakit menular seksual (termasuk HIV dan hepatitis virus) dan jenis kontrasepsi yang digunakan.
Pada wanita, sejarah juga harus mencakup tanggal periode menstruasi terakhir dan rincian paritas,
termasuk riwayat kehamilan ektopik.

Pada Pria

Uretritis. Keluhan subjektif berupa rasa gatal, panas dibagian distal uretra di sekitar orifisium
uretra

Anda mungkin juga menyukai