Anda di halaman 1dari 2

Farmasi Klinik

Nama : Isva yanuarti


NPM : 191FF02062
Dosen : Eva Kusumahati,M.Si.,Apt

RESEP
Pengertian
Resep adalah permintaan tertulis dari seorang dokter, dokter gigi, atau dokter hewan
kepada apoteker untuk membuat dan menyerahkan obat kepada pasien.

Yang berhak menulis resep adalah :


1. Dokter
2. Dokter gigi, terbatas pd pengobatan gigi & mulut.
3. Dokter hewan, terbatas pengobatan hewan.

Kelengkapan Suatu Resep


Dalam resep harus memuat :
1. Nama, alamat dan nomor izin praktek dokter, dokter gigi dan dokter hewan.
2. Tanggal penulisan resep (inscriptio)
3. Tanda R/ pada bagian kiri setiap penulisan resep. Nama setiap obat atau
komposisi obat (invocatio)
4. Aturan pemakaian obat yang tertulis (signatura)
5. Tanda tangan atau paraf dokter penulis resep sesuai dgn UU yg berlaku
(subscriptio)
6. Jenis hewan dan nama serta alamat pemiliknya untuk resep dokter hewan.
7. Tanda seru & paraf dokter utk resep yg mengandung obat yg jumlahnya melebihi
dosis maksimal.

Ketentuan Lainnya dalam peresepan :


 Resep dokter hewan hanya ditujukan untuk penggunaan pd hewan.
 Resep yg mengandung narkotika tidak boleh ada iterasi (ulangan) ; ditulis nama
pasien tdk boleh m.i. = mihi ipsi = untuk dipakai sendiri; alamat pasien dan aturan
pakai (signa) yg jelas, tidak boleh ditulis sudah tahu aturan pakainya (usus cognitus).
 Untuk penderita yg segera memerlukan obatnya, dokter menulis bagian kanan atas
resep: Cito, Statim, urgent, P.I.M.= periculum in mora = berbahaya bila ditunda,
RESEP INI HARUS DILAYANI DAHULU.
 Bila dokter tidak ingin resepnya yg mengandung obat keras tanpa sepengetahuan
diulang, dokter akan menulis tanda N.I. = Ne iteratur = tidak boleh diulang.
 Resep yg tidak boleh diulang adalah resep yg mengandung narkotika atau obat lain
yg ditentukan oleh Menkes melalui Kepala Badan POM.
Pelayanan Resep di Apotek
1. Apotek wajib melayani resep dokter, dokter gigi dan dokter hewan.
2. Pelayanan resep sepenuhnya atas tanggung jawab apoteker pengelola apotek.
3. Apoteker wajib melayani resep sesuai dgn tanggung jawab dan keahlian profesinya
yg dilandasi pd kepentingan masyarakat.
4. Apoteker tidak diizinkan mengganti obat generik yg ditulis di dalam resep dgn obat
paten.
5. Bila pasien tidak mampu menebus obat yg tertulis dlm resep, apoteker dpt
mengganti obat paten dgn obat generik atas persetujuan pasien.

COPY RESEP
• Kopi resep à salinan tertulis dari suatu resep.
• Copie resep = apograph, exemplum atau afschrift.
• Salinan resep selain memuat semua keterangan yg termuat dlm resep asli, harus
memuat pula informasi sbb :
• Nama & alamat apotek
• Nama & nomor S.I.K. apoteker pengelola apotek
• Tanda tangan / paraf apoteker pengelola apotek
• Tanda det. = detur utk obat yg sudah diserahkan, atau tanda ne det = ne detur utk obat
yg belum diserahkan.
• Nomor resep & tanggal pembuatan.

Pengelolaan Resep
• Resep yg telah dikerjakan, disimpan menurut urutan tanggal dan nomor penerimaan /
pembuatan resep.
• Resep yg mengandung narkotika harus dipisahkan dari resep lainnya, tandai garis merah
di bawah nama obatnya.
• Resep yg telah disimpan melebihi 3 tahun dapat dimusnahkan dan cara pemusnahannya
adalah dgn cara dibakar atau dgn cara lain yg memadai
• Pemusnahan resep dilakukan oleh apoteker pengelola bersama dgn sekurang-kurangnya
seorang petugas apotek.
• Pada saat pemusnahan harus dibuat berita acar pemusnahan yang mencantumkan :
1. Hari & tanggal pemusnahan
2. Tanggal yang terawal dan terakhir dari resep
3. Berat resep yg dimusnahkan dlm kilogram.

Anda mungkin juga menyukai