PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan adalah investasi masa depan yang tidak ternilai, untuk itu kementrian
Pendidikan dan Budaya telah berkomitmen bahwa pendidikan bagi generasi emas ini
harus dimulai dengan seriusdan disiapkan dengan sepenuh hati. Selain itu, bahwa
proses penyemaian generasi emas ini harus diiringi dengan penyiapan guru
professional melalui suatu system pendidikan guru yang bermutu dan akuntabel yaitu
dibekali dengan pengetahuan serta keterampilan dalam mendidik. Selain itu, program
social.
langsung di lapangan.
yang mendidik.
sekolah.
c. Mendapatkan pengalaman dan penghayatan melalui pengamatan
solver.
2. Bagi Sekolah
Perguruan Tinggi.
BAB II
1. Visi
2. Misi
Sekolah disingkat OSIS. OSIS bersifat intra sekolah, artinya tidak ada hubungan
organisatoris dengan OSIS di sekolah lain, dan tidak menjadi bagian dari
organisasi lain yang ada di luar sekolah. Karena OSIS merupakan wadah
organisasi peserta didik di sekolah. Oleh karena itu setiap peserta didik secara
luar sekolah sebanyak satu orang atau maksimum 2 (dua) orang. Ketetapan
a. Senam
b. Ekstrakurikuler olahraga
c. Ekstrakurikuler paskibraka
d. Ekstrakurikuler pramuka
e. Ekstrakurikuler tuntas baca tulis al-qur’an
f. Ekstrakurikuler komputer
g. Ekstrakurikuler seni tari
orang, sesuai data yang didapatkan dari sekolah. Guru juga merupakan salah satu
komponen pendidkan yang sangat penting, yang memiliki peranan penting dalam
meningkatkan prestasi belajar peserta didik, baik pada ranah kognitif, afektif,
maupun psikomotorik peserta didik sehingga mereka dapat menjadi insan yang
bernanfaat bagi agama, nusa, dan bangsa. Guru juga merupakan figur dalam dunia
pendidkan yang akan dicontoh dan diteladani oleh muridnya. Kedudukan guru
Berhasil atau tidaknya peserta didk dalam proses pembelajaran dan baik atau
tidaknya perilaku peserta didik dapat dilihat dari bagaimana sekolah berperan dan
bertindak kepada mereka. Para guru di SMA N 1 Salo sudah memiliki tanggung
jawab yang besar terhadap peserta didiknya. Ketika pesera didik ada masalah
diperhatikan dan dipegang teguh. Guru-guru SMA N 1 Salo memiliki komperensi dan
kemampuan yang sangat bagus. Baik dalam hal mengajar maupun memberikan
bimbingan kepada peserta didiknya agar mereka menjadi manusia yang seutuhnya
Dukungan dari para guru yang begitu besar dalam meningkatkan dan
< 13 tahun
13 tahun
14 tahun 5 7 5 7 12
15 tahun 35 37 2 37 37 74
16 tahun 14 18 33 39 10 20 57 77 136
17 tahun 10 5 20 31 25 51 55 87 170
18 tahun 1 3 15 5 19 5 43
19 tahun
20 tahun
21 tahun
> 21 tahun
1 IPA 3 30 45 2 16 33 2 21 30 7 175
2 IPS 3 45 28 3 33 32 3 34 38 9 211
3 BHS - - - - - - - - - -
Jumlah 6 75 73 5 49 65 5 55 68 16 386
D. Sarana dan Prasarana
didukung oleh sarana dan prasarana atau fasilitas yang memadai. Adapun sarana dan
2. Luas tanah / persil yang dikuasai sekolah menurut status pemilikan dan
penggunaan
2 Labor IPA
3 Labor Biologi -
4 Labor Kimia 1
5 Labor Fisika -
6 Labor Bahasa -
7 Labor IPS -
8 Ruang Komputer -
9 Ruang Perpustakaan -
11 Ruang Serbaguna -
12 Ruang UKS -
13 Praktek Kerja -
14 Bengkel -
15 Ruang Disel -
16 Ruang Pameran -
17 Ruang Gambar -
18 Ruang Koperasi -
19 Ruang BP / BK -
21 Ruang Guru 1
23 Ruang OSIS -
24 WC Guru 2 6 m2
25 WC Siswa 4 20 m2
26 Gudang -
27 Ruang Ibadah 1 64 m2
31 Sanggar MGMP -
32 Sanggar PKG -
33 Asrama Siswa -
34 Unit Produktif -
Tabel 4. Jumlah tenaga administrasi menurut jenis pekerjaan dan jenis kelamin.
Kepal Bend Petuga Petugas Juru Juru Pesuruh
Labor
a a s / Jumla
Perpustakaa Bengke Keti
Komp h
TU Hara Instalas n l k Penjaga
t
i
L P L P L P L P L P L P L P L P L P
1 1 1 2 1 2 5 4
BAB III
dengan penanaman nilai-nilai kesopanan dan pembiasaan yang baik pada peserta
didik, dimulai antara guru dengan kepala sekolah, guru dengan guru, peserta
didik dengan guru serta peserta didik dengan peserta didik. Sebagai contoh
peserta didik diajarkan untuk mencium tangan guru selesai upacara bendera,
didalam kelas, bertemu dijalan dalam atau diluar sekolah. Hal ini dimaksudkan
agar terbentuk sikap yang sopan dan santun terhadap orang yang lebi tua dengan
harapan peserta didik melakukan hal yang sama dengan lingkungan dimana ia
tinggal baik dengan orang tua, kakak, kerabat dan teman sebaya.
Dipagi hari sebelum bel berbuyi, sekolah membiasakan guru yang sudah hdir
dan mengambil absen untuk berdiri di depan gerbang sekolah bersama kepala
sekolah dengan tujuan menyambut para peserta didik untuk bersalaman, melihat
kerapian dan kebersihan peserta didik. Selain mencium tangan guru, peserta
didik juga dibiasakan untuk memberikan senyuman dan saling menyapa kepada
siapa saja baik dengan sesama peserta didik terlebih dengan guru, dengan
harapan dapat membentuk karakter peserta didik yang ramah dan berbudi pekerti
memberikan kepuasan dan rasa betah belajar peserta didik disekolah yaitu
dengan menyediakan sarana dan prasarana belajar yang dibutuhkan peserta didik.
ini terdapat evaluasi yang dilakukan oleh kepala sekolah kepada guru-guru
profesional guru. Hal ini dilakukan Kepala Sekolah guna meningkatkan kualitas
pembinaan guru yaitu memperbaiki cara mengajar guru dan belajar peserta didik,
memperbaiki materi (bahan) dan kegiatan belajar mengajar, memperbaiki
penilaian atas media, memperbaiki penilaian atas proses belajar mengajar dan
sehingga peserta didik dapat mencontoh hal yang positif oleh gurunya sebagai
mengembangkan potensi peserta didik secara optimal dan terpadu yang meliputi
sesuai bakat dan minat, dan menyiapkan peserta didik agar menjadi warga
manusia.
mengadakan misalnya kegiatan islami yang diadakan setiap dua minggu sekali
dihari minggu seperti pengajian untuk membahas fenomena yang terjadi saat ini
serta dihubungkan dengan hukum islam, dan setiap hari jum’at mengadakan
1. Kompetensi pedagogic
peserta didik.
umum.
2. Kompetensi Kepribadian
kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif dan berwibawa, menjadi teladan
bagi peserta didik, dan berakhlak mulia. Berikut merupakan kompetensi dalam
kepribadian meliputi :
disegani.
dengan norma religius (imtaq, jujur, ikhlas, suka menolong) dan memiliki
3. Kompetensi Sosial
secara efektif dengan peserta didik, tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta
proses penyesuaian diri. Oleh karena itu, sebagai pendidik harus mengenali
yang akan dihadapi guru adalah para peserta didiknya. Berdasarkan pada
harus dilakukan oleh guru tersebut. Para peserta didik dalam kelas tempat
observer melakukan observasi memiliki minat belajar yang tinggi dan saat
observer melakukan observasi magang tidak ada para peserta didik yang
absen atau bahkan cabut. Hal ini menggambarkan bahwa para peserta didik
tersebut sangat taat terhadap peraturan sekolah yang ada disekolah SMA N 1
Salo ini dan sangat jauh dari kata adanya kenakalan remaja atau sebagainya
untuk tetap memperhatikan materi selama PBM. Peserta didik akan bertanya
tanpa diminta oleh guru mengenai materi yang kurang dipahami. Saat diminta
menyelesaikan soal/latihan kepapan tulis, peserta didik sudah percaya diri dan
tidak menolak perintah dari gurunya. Ketika belajar kelompok peserta didik
3. Pengaturan Kelas
Pengaturan kelas pada SMA N 1 Salo yang diterapkan yaitu dengan tipe
efetif karena guru sebagai fasilisator dapat memperhatikan setiap wajah para
peserta didiknya. Guru dapat dengan mudah mengetahui mana peserta didik
yang benar-benar fokus dan mana yang tidak fokus. Tipe pengaturan kelas
yang seperti ini juga sangat menguntungkan karena akan kemungkinan kecil
1. Persiapan pembelajaran
proses belajar mengajar yang inovatif. Persiapan – persiapan yang diamati oleh
observer selama proses pengamatan yang disiapkan oleh guru dalam proses
persiapan pembelajaran adalah silabus, RPP, data peserta didik (absensi, daftar
2. Membuka pembelajaran
masuk kelas dan memberi salam dan berdoa menurut keyakinan masing-masing
hanya saat jem pelajaran pertama. Kemudian guru mengabsen peserta didik,
menanyakan apabila ada yang tidak ada di kelas, terakhir menyampaikan topik
3. Inti Pembelajaran
E. Refleksi
observer dapat menyampaikan hal – hal berikut. Bahwa guru dan peserta didik saat
memasuki kelas ada memberi salam. Dalam diskusi, peserta didik berkomunikasi
dengan santun. Secara berkala, di sekolah ini diselenggarakan acara pertemuan
keluarga besar staf sekolah, dengan suasana yang akrab dan penuh canda. Secara
berkala, di sekolah ini jarang diselenggarakan acara sarasehan atau temu wicara yang
dan kemajuan pendidikan di sekolah ini. Ada peserta didik menyapa dan
didalam kelas peserta didik menggunakan bahasa yang sopan dan dapat
menunjukkan keterpelajarannya.
Jika ada tamu yang datang ke sekolah, khususnya orang tua peserta didik,
petugas piket menyambut ramah dengan mengatakan “ada yang bisa saya bantu
?” atau ungkapan kalimat lain yang sejenis. Peserta didik mengenakan pakaian
seragam sekolah secara rapi dan tertib, lengkap dengan atributnya, seperti tanda
didik di sekolah ini memiliki disiplin yang tinggi, baik dalam kehadiran,
pergaulan, maupun dalam belajar. Pada umumnya, guru di sekolah ini memiliki
diberlakukan di sekolah ini, baik untuk guru maupun untuk peserta didik dipandang
efektif dalam mengendalikan perilaku guru maupun peserta didik. Tata tertib
peserta didik diberitahukan sejak awal peserta didik memasuki sekolah ini,
dengan disertai pernyataan kesanggupan peserta didik untuk mematuhinya. Di
setiap kelas, tidak ada terpampang tata tertib peserta didik dengan penataan yang
mudah dilihat.
isi dan konsekwensi dari tata tertib peserta didik kepada para peserta didik. Seluruh
warga sekolah, baik kepala sekolah, guru, maupun para peserta didik telah
kemampuan profesionalnya.
memperhatikan kesejahteraan guru, baik yang bersifat materi maupun non materi.
Agar mutu pendidikan di sekolah ini dapat tercapai dengan baik, maka secara terus
dan ahli untuk kepentingan peningkatan mutu pendidikan di sekolah ini. Untuk
menjamin mutu pendidikan di sekolah ini, sekolah memberikan sanksi yang tegas
kepada guru maupun peserta didik yang melanggar ketentuan atau peraturan sekolah.
Upaya untuk memberikan kepuasan kepada para peserta didik, orang tua maupun
masyarakat merupakan dasar dan keyakinan para guru dan personil sekolah dalam
yang dilontarkan oleh peserta didik, orang tua maupun masyarakat.Untuk dapat
memberikan kepuasan kepada peserta didik, di sekolah ini berupaya untuk
menyediakan sarana dan prasarana belajar yang dibutuhkan peserta didik. Setiap
ruangan di sekolah ini ditata dengan rapi dan bersih sehingga menimbulkan rasa
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
tersebut cukup baik. Kami dapat merasakan dan memahami betapa sulitnya
menjadi seorang guru yang profesional. Kami juga dapat mengenal kondisi fisik,
proses belajar mengajar, dan keadaan yang sebernarnya di SMA N 1 Salo. Kami
kelas.
pengetahuan yang lebih untuk situasi dan kondisi lingkungan Sekola, cara
menghadapi berbagai masalah yang terjadi dalam kelas, dan lain sebagainya.
Maka dari itu saya berharap semoga hasil dari kegiatan Magang 1 ini dapat
nantinya.
B. Saran
Dari hasil kegiatan magang yang telah dilaksanakan, beberapa saran yang dapat
observasi dengan serius dan bertanggung jawab agar memperoleh data atau