Anda di halaman 1dari 27

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan adalah investasi masa depan yang tidak ternilai, untuk itu kementrian

Pendidikan dan Budaya telah berkomitmen bahwa pendidikan bagi generasi emas ini

harus dimulai dengan seriusdan disiapkan dengan sepenuh hati. Selain itu, bahwa

proses penyemaian generasi emas ini harus diiringi dengan penyiapan guru

professional melalui suatu system pendidikan guru yang bermutu dan akuntabel yaitu

melalui kegiatan magang pendidikan.

Berkaitan dengan usaha untuk menyiapkan calon pendidik yang berkualitas,

maka Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai khususnya Program Studi Pendidikan

Matematika telah mencanangkan suatu program dimana mahapeserta didiknya aka

dibekali dengan pengetahuan serta keterampilan dalam mendidik. Selain itu, program

ini merupakan ajang pembelajaran bagi mahapeserta didik kependidikan untuk

mengetahui bagaimana kelayakan menjadi seorang pendidik yang mempunyai

kompetensi pedagogic, kepribadian, social, dan professional.


B. Tujuan dan Manfaat Magang 1

Adapun tujuan program magang 1 dapat dikategorikan sebagai berikut :

1. Mengimplementasikan kompetensi dasar pedagogik, kepribadian dan

social.

2. Memperkuat pemahaman peserta didik melalui observasi proses belajar

mengajar dan aktivitas peserta didik di sekolah.

3. Membangun landasan jati diri pendidik dengan langsung merasakan

kultur pendidikan di lapangan dengan mengamati interaksi guru murid.

4. Memantapkan kompetensi pedagogik melalui observasi dan refleksi

langsung di lapangan.

5. Implementasi kompetensi akademik kependidikan seperti pemahaman

peserta didik, pengelolaan kelas, kemampuan komunikasi pembelajaran

yang mendidik.

Adapun manfaat program magang 1 :

1. Bagi Mahapeserta didik

a. Mendapatkan pemahaman, penghayatan dan pengalaman dibidang

manajemen dan kultur sekolah.

b. Mendapatkan pengalaman melalui pengamatan terhadap proses

membangun kompetensi pedagogik, kepribadian dan sosial di

sekolah.
c. Mendapatkan pengalaman dan penghayatan melalui pengamatan

terhadap proses pembelajaran di kelas.

d. Memperoleh pengalaman tentang cara berpikir dan bekerja

secarainterdisipliner , sehingga dapat memahami adanya keterkaitan

ilmu dalam mengatasi permasalahan pendidikan yang ada disekolah.

e. Memperoleh daya penalaran dalam melakukan penelaahan,

perumusan dan pemecahan masalah pendidikan yang ada disekolah.

f. Memperoleh pengalaman dan keterampilan untuk melaksanakan

pembelajaran dan kegiatan manajerial di sekolah.

g. Memberikan kesempatan untuk dapat berperan sebagai motivator,

fasilitator, dinamisator, dan membantu pemikiran sebagaiproblem

solver.

2. Bagi Sekolah

a. Memperoleh kesempatan untuk ikut dalam menyiapkan calon guru

yang berdedikasi dan profesional.

b. Mendapatkan bantuan pemikiran, tenaga, ilmu dan teknologi dalam

merencanakan serta melaksanankan pengembangan sekolah.


3. Bagi Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

a. Memperoleh umpan balik dari pelaksanaan Program Magang di

sekolah, guna mengembangkan kurikulum perguruan tinggi yang

disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat.

b. Memperoleh berbagai sumber belajar dan menemukan berbagai

permasalahan untuk mengembangkan penelitian dan pendidikan.

c. Terjalin kerjasama yang baik dengan pemerintah daerah, intansi

daerah , intansi terkait dan sekolah untuk pengembangan Tri Dharma

Perguruan Tinggi.
BAB II

INFORMASI UMUM SEKOLAH

A. Visi dan Misi Sekolah

1. Visi

Terselenggaranya sekolah yang unggul dibidang akademik, disiplin,

agamis, kompetitif, bersih, indah, rindang dan alami.

2. Misi

1. Menumbuhkan pemahaman dan pengamalan ajaran agama dan budaya


bangsa serta menerapkannya dalam kehidupan sehari – hari
2. Melaksanakan proses pembelajaran secara efektif dan efisien
3. Menumbuhkan pribadi yang mandiri dan bertanggung jawab terhadap
tugas
4. Menumbuhkan semangat kepedulian lingkungan social, fisik dan
cultural
5. Mengembangkan potensi dan kreatifitas warga sekolah dan mampu
bersaing baik ditingkat regional, nasional maupun internasional
6. Menerapkan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam proses
pembelajaran dan manajemen sekolah
7. Menerapkan manajemen partisipatif dengan melibatkan seluruh warga
sekolah dan lembaga terkait
8. Menerapkan kerindangan, kebersihan, kenyamanan dan sekolah ramah
lingkungan
B. Organisasi Sekolah

OSIS dan Organisasi Ekstrakulikuler di SMA N 1 Salo :

1. OSIS (Organisasi Peserta didik Intra Sekolah)

Satu – satunya wadah organisasi peserta didik di sekolah untuk mencapai

tujuan pembinaan dan pengembangan kepeserta didikan adalah Organisasi Intra

Sekolah disingkat OSIS. OSIS bersifat intra sekolah, artinya tidak ada hubungan

organisatoris dengan OSIS di sekolah lain, dan tidak menjadi bagian dari

organisasi lain yang ada di luar sekolah. Karena OSIS merupakan wadah

organisasi peserta didik di sekolah. Oleh karena itu setiap peserta didik secara

otomatis menjadi anggota OSIS. Keanggotaan itu secara otomatis berakhir

dengan keluarnya peserta didik dari sekolah yang bersangkutan.

Organisasi ini bertujuan mempersiapkan peserta didik sebagai kader penerus

cita-cita perjuangan bangsa dan sumber insani pembangunan nasional, untuk :

a. Mengembangkan potensi peserta didik secara optimal dan terpadu yang


meliputi bakat, minat, dan kreativitas;
b. Memantapkan kepribadian peserta didik untuk mewujudkan ketahanan
sekolah sebagai lingkungan pendidikan sehingga terhindar dari usaha
dan pengaruh negatif dan bertentangan dengan tujuan pendidikan;
c. Mengaktualisasikan potensi peserta didik dalam pencapaian prestasi
unggulan sesuai minat dan bakat;
d. Menyiapkan peserta didik agar menjadi warga masyarakat yang
berakhlak mulia, demokratis, menghormati hak-hak asasi manusia dalam
rangka mewujudkan masyarakat madani (civil society) (Permendikbud
No. 39 Tahun 2008, Bab I pasal 1).
2. Organisasi Ekstrakulikuler

Organisasi ekstrakulikuler adalah organisasi yang melakukan kegiatan

pendidikan di luar jam pelajaran biasa yang dilakukan di sekolah/luar sekolah

untuk membantu pengembangan peserta didik sesuai dengan kebutuhan, potensi,

bakat, dan minat mereka melalui aktivitas yang secara khusus

diselenggarakan/dibina oleh pendidik yang berkemampuan dan berkewenangan

di sekolah secara berkala dan terprogram.

Apabila diperlukan dapat menambah instruktur/pembina yang kompeten dari

luar sekolah sebanyak satu orang atau maksimum 2 (dua) orang. Ketetapan

lainnya diatur tersendiri oleh masing-masing organisasi ekstrakulikuler.

Fungsi organisasi ekstrakulikuler melalui program kerjanya adalah :

a. Pengembangan, yaitu fungsi kegiatan ekstrakulikuler untuk


mengembangkan kemampuan dan kreativitas peserta didik sesuai dengan
potensi, bakat, dan minat mereka.
b. Sosial, yaitu fungsi kegiatan ekstrakulikuler untuk mengembangkan
kemampuan dan rasa tanggung jawab sosial peserta didik.
c. Rekreatif, yaitu fungsi kegiatan ekstrakulikuler untuk mengembangkan
suasana rileks, mengembirakan dan menyenangkan bagi peserta didik
yang menunjang proses perkembangan.
d. Persiapan karir, yaitu fungsi kegiatan ekstrakulikuler untuk
mengembangkan kesiapan karir peserta didik.
Organisasi ekstrakulikuler yang terdapat di SMA N 1 Salo meliputi :

a. Senam
b. Ekstrakurikuler olahraga
c. Ekstrakurikuler paskibraka
d. Ekstrakurikuler pramuka
e. Ekstrakurikuler tuntas baca tulis al-qur’an
f. Ekstrakurikuler komputer
g. Ekstrakurikuler seni tari

C. Sumber Daya Manusia

Disekolah SMA N 1 Salo terdapat jumlah keseluruhan tenaga pendidik 55

orang, sesuai data yang didapatkan dari sekolah. Guru juga merupakan salah satu

komponen pendidkan yang sangat penting, yang memiliki peranan penting dalam

meningkatkan prestasi belajar peserta didik, baik pada ranah kognitif, afektif,

maupun psikomotorik peserta didik sehingga mereka dapat menjadi insan yang

bernanfaat bagi agama, nusa, dan bangsa. Guru juga merupakan figur dalam dunia

pendidkan yang akan dicontoh dan diteladani oleh muridnya. Kedudukan guru

hendaknya dapat mengembangkan dan meningkatkan mutu pendidikan sesuai

bidang studi masing-masing.

Berhasil atau tidaknya peserta didk dalam proses pembelajaran dan baik atau

tidaknya perilaku peserta didik dapat dilihat dari bagaimana sekolah berperan dan

bertindak kepada mereka. Para guru di SMA N 1 Salo sudah memiliki tanggung

jawab yang besar terhadap peserta didiknya. Ketika pesera didik ada masalah

maka guru-guru cepat merespon dan melakukan tindakan untuk menyelesaikan

masalah tersebut, khususnya yang berkaitan dengan proses pembelajaran.


Kesadaran akan tanggung jawab sebagi guru yaitu pendidik dan pengajar sangat

diperhatikan dan dipegang teguh. Guru-guru SMA N 1 Salo memiliki komperensi dan

kemampuan yang sangat bagus. Baik dalam hal mengajar maupun memberikan

bimbingan kepada peserta didiknya agar mereka menjadi manusia yang seutuhnya

dalam menjalankan kehidupan.

Dukungan dari para guru yang begitu besar dalam meningkatkan dan

mengembangkan potensi yang dimiliki oleh peserta didik mereka. Memberikan

kesempatan kepada peserta didik unutk berpartisipasi diberbagai bidang sekaligus

ikut menyediakan wadah untuk mengekspresikan berbagai talenta yang dimiliki.

Tabel 1. Keadaan peserta didik SMA N 1 Salo

Tingkat I Tingkat II Tingkat III Jumlah


Usia
L P L P L P L P L+P

< 13 tahun

13 tahun

14 tahun 5 7 5 7 12

15 tahun 35 37 2 37 37 74

16 tahun 14 18 33 39 10 20 57 77 136

17 tahun 10 5 20 31 25 51 55 87 170

18 tahun 1 3 15 5 19 5 43

19 tahun

20 tahun
21 tahun

> 21 tahun

Jumlah 4) 61 63 56 72 50 76 173 213 386

Tabel 2. Kelas ( Rombongan belajar dan siswa menurut program

Pengajaran,Tingkat dan jenis 2017 /2018

Prog Tingkat I Tingkat II Tingkat III Jumlah

No Penga Rom Jml Rom Jml Rom Jml Jml Total


Siswa Siswa Siswa
jaran bel bel Bel Kls L+P
L P L P L P

1 IPA 3 30 45 2 16 33 2 21 30 7 175

2 IPS 3 45 28 3 33 32 3 34 38 9 211

3 BHS - - - - - - - - - -

Jumlah 6 75 73 5 49 65 5 55 68 16 386
D. Sarana dan Prasarana

Proses pembelajaran tidak dapat berjalan sebagaimana yang diharapkan tanpa

didukung oleh sarana dan prasarana atau fasilitas yang memadai. Adapun sarana dan

prasarana yang ada di sekolah ini dapat dilihat pada tabel.

1. Keliling Tanah Seluruhnya : 10.000 m


Yang sudah dipagar permanen : 400 m

2. Luas tanah / persil yang dikuasai sekolah menurut status pemilikan dan
penggunaan

Luas Tanah Penggunaan


Status Pemilikan
Seluruhnya Bangunan Halaman Lap. Olahraga Kebun Lain

Sertifikat 10.000 m2 904 m2 196 m2 - -


Milik
Belum -
Sertifikat

Tabel 3. Ruang menurut jenis status pemilikan,kondisi dan luas


Milik Bukan
No
Jenis Ruang Baik Rusak Ringan Rusak Berat Milik
Urt
Jmh Luas Jmh Luas Jmh Luas Jmh Luas

1 Ruang Teori Kelas 17 892 m

2 Labor IPA

3 Labor Biologi -

4 Labor Kimia 1

5 Labor Fisika -
6 Labor Bahasa -

7 Labor IPS -

8 Ruang Komputer -

9 Ruang Perpustakaan -

10 Ruang Ket / Guru -

11 Ruang Serbaguna -

12 Ruang UKS -

13 Praktek Kerja -

14 Bengkel -

15 Ruang Disel -

16 Ruang Pameran -

17 Ruang Gambar -

18 Ruang Koperasi -

19 Ruang BP / BK -

20 Ruang Kep Sekolah 1

21 Ruang Guru 1

22 Ruang Tata Usaha 1

23 Ruang OSIS -

24 WC Guru 2 6 m2

25 WC Siswa 4 20 m2

26 Gudang -

27 Ruang Ibadah 1 64 m2

28 Ruang Dinas Kepsek -

29 Ruang Dinas Guru -


30 Rumah Jaga -

31 Sanggar MGMP -

32 Sanggar PKG -

33 Asrama Siswa -

34 Unit Produktif -

Tabel 4. Jumlah tenaga administrasi menurut jenis pekerjaan dan jenis kelamin.
Kepal Bend Petuga Petugas Juru Juru Pesuruh
Labor
a a s / Jumla
Perpustakaa Bengke Keti
Komp h
TU Hara Instalas n l k Penjaga
t
i

L P L P L P L P L P L P L P L P L P

1 1 1 2 1 2 5 4
BAB III

HASIL KEGIATAN MAGANG 1

A. Observasi Kultur dan Manajemen Sekolah


1. Perilaku peserta didik di dalam dan luar kelas

Kedisiplinan warga sekolah di SMA NEGERI 1 Salo sudah termasuk

kedalam kategori baik. penerapan budaya sekolah 3S (senyum, sapa, salam)

dengan penanaman nilai-nilai kesopanan dan pembiasaan yang baik pada peserta

didik, dimulai antara guru dengan kepala sekolah, guru dengan guru, peserta

didik dengan guru serta peserta didik dengan peserta didik. Sebagai contoh

peserta didik diajarkan untuk mencium tangan guru selesai upacara bendera,

didalam kelas, bertemu dijalan dalam atau diluar sekolah. Hal ini dimaksudkan

agar terbentuk sikap yang sopan dan santun terhadap orang yang lebi tua dengan

harapan peserta didik melakukan hal yang sama dengan lingkungan dimana ia

tinggal baik dengan orang tua, kakak, kerabat dan teman sebaya.

2. Kebiasaan yang sedang dibudayakan atau yang sudah membudaya

Dipagi hari sebelum bel berbuyi, sekolah membiasakan guru yang sudah hdir

dan mengambil absen untuk berdiri di depan gerbang sekolah bersama kepala

sekolah dengan tujuan menyambut para peserta didik untuk bersalaman, melihat

kerapian dan kebersihan peserta didik. Selain mencium tangan guru, peserta

didik juga dibiasakan untuk memberikan senyuman dan saling menyapa kepada

siapa saja baik dengan sesama peserta didik terlebih dengan guru, dengan
harapan dapat membentuk karakter peserta didik yang ramah dan berbudi pekerti

santun. Disekolah juga dipampang tulisan-tulisan yang mencerminkan komitmen

sekolah terhadap peningkatan mutu pendidikan disekolah tersebut.

Dalam meningkatkan mutu pendidikan, sekolah juga berusaha untuk

memberikan kepuasan dan rasa betah belajar peserta didik disekolah yaitu

dengan menyediakan sarana dan prasarana belajar yang dibutuhkan peserta didik.

Tidak kalah pentingnya sekolah juga mewajibkan peserta didiknya untuk

menjaga kebersihan serta merawat kondisi kelasnya.

3. Upaya pembinaan guru dan peserta didik

Untuk upaya pembinaan guru dilakukan sebulan sekali, di dalam pembinaan

ini terdapat evaluasi yang dilakukan oleh kepala sekolah kepada guru-guru

tentang bagaimana berjalannya proses pembelajaran, masalah apa saja yang

dihadapi, serta kepala sekolah juga membahas mengenai pembinaan kompetensi

profesional guru. Hal ini dilakukan Kepala Sekolah guna meningkatkan kualitas

guru untuk kemajuan dunia pendidikan.

Dalam melakukan evaluasi setiap bulan dalam prosesnya, kepala sekolah

terkadang juga senantiasa memantau secara langsung ketika guru sedang

mengajar. Dengan adanya evaluasi seperti ini memungkinkan dapat memotivasi

guru guna meningkatkan kemampuan dan keterampilan dalam merencanakan,

melaksanakan, dan membuat evaluasi program pembelajaran dalam rangka

meningkatkan keyakinan diri sebagai guru profesional. Adapun tujuan

pembinaan guru yaitu memperbaiki cara mengajar guru dan belajar peserta didik,
memperbaiki materi (bahan) dan kegiatan belajar mengajar, memperbaiki

metode, yaitu cara mengorganisasi kegiatan belajar mengajar, memperbaiki

penilaian atas media, memperbaiki penilaian atas proses belajar mengajar dan

hasilnya, memperbaiki pembimbingan peserta didik atau kesulitan belajarnya,

serta memperbaiki sikap guru atas tugasnya.

Untuk upaya pembinaan peserta didik dimulai dari keteladanan gurunya,

sehingga peserta didik dapat mencontoh hal yang positif oleh gurunya sebagai

pedomannya. Adapun tujuan pembinaan peserta didik yaitu untuk

mengembangkan potensi peserta didik secara optimal dan terpadu yang meliputi

bakat, minat dan kretivitas, memantapkan kepribadian peserta didik sehingga

terhindar dari pengaruh negatif dan bertentangan dengan tujuan pendidikan,

mengaktualisasikan potensi peserta didik dalam pencapaian prestasi unggulan

sesuai bakat dan minat, dan menyiapkan peserta didik agar menjadi warga

masyarakat yang berakhlak mulia, demokratis, menghormati hak-hak asasi

manusia.

Di sekolah ini dalam rangka pembentukan pembinaan peserta didik guru

mengadakan misalnya kegiatan islami yang diadakan setiap dua minggu sekali

dihari minggu seperti pengajian untuk membahas fenomena yang terjadi saat ini

serta dihubungkan dengan hukum islam, dan setiap hari jum’at mengadakan

kegiatan islami seperti rohis disekolah.


B. Observasi Kompetensi Utama Pendidik

1. Kompetensi pedagogic

Kompetensi Pedagogik adalah kemampuan pemahaman terhadap peserta

didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan

pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang

dimilikinya. Berikut merupakan kompetensi dalam Pedagogik guru adalah :

a. Memahami peserta didik secara mendalam yang meliputi memahami

peserta didik dengan memamfaatkan prinsip-prinsip perkembangan

kognitif, prinsip-prinsip kepribadian, dan mengidentifikasi bekal ajar awal

peserta didik.

b. Merancang pembelajaran,teermasuk memahami landasan pendidikan

untuk kepentingan pembelajaran yang meliputi memahmi landasan

pendidikan, menerapkan teori belajar dan pembelajaran, menentukan

strategi pembelajaran berdasarkan karakteristik peserta didik, kompetensi

yang ingin dicapai, dan materi ajar, serta menyusun rancangan

pembelajaran berdasarkan strategi yang dipilih.

c. Melaksanakan pembelajaran yang meliputi menata latar ( setting)

pembelajaran dan melaksanakan pembelajaran yang kondusif.

d. Merancang dan melaksanakan evaluasi pembelajaran yang meliputi

merancang dan melaksanakan evaluasi (assessment) proses dan hasil

belajar secara berkesinambungan denga berbagai metode,menganalisis


hasil evaluasi proses dan hasil belajar untuk menentukan tingkat

ketuntasan belajar (mastery level), dan memamfaatkan hasil penilaian

pembelajaran untuk perbaikan kualitas program pembelajaran secara

umum.

e. Mengembangkan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai

potensinya meliputi memfasilitasi peserta didik untuk pengembangan

berbagai potensi akademik, dan memfasilitasipeserta didik untuk

mengembangkan berbagai potensi nonakademik.

2. Kompetensi Kepribadian

Kompetensi Kepribadian adalah kemampuan personal yang mencerminkan

kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif dan berwibawa, menjadi teladan

bagi peserta didik, dan berakhlak mulia. Berikut merupakan kompetensi dalam

kepribadian meliputi :

a. Kepribadian yang mantap dan stabil meliputi bertindak sesuai dengan

norma sosial, bangga menjadi guru, dan memiliki konsistensi dalam

bertindak sesuai dengan norma.

b. Kepribadian yang dewasa yaitu menampilkan kemandirian dalam

bertindak sebagai pendidik dan memiliki etod kerja sebagai guru.

c. Kepribadian yang arif adalah menampilkan tindakan yang didasarkan pada

kemamfaatan peserta didik, sekolah dan masyarakat dan menunjukkan

keterbukaan dalam berpikir dan bertindak.


d. Kepribadian yang berwibawa meliputi memiliki perilaku yang

berpengaruh positif terhadappeserta didik dan memiliki perilaku yangh

disegani.

e. Berakhlak mulia dan dapat menjadi teladan meliputibertindak sesuai

dengan norma religius (imtaq, jujur, ikhlas, suka menolong) dan memiliki

perilaku yang diteladani peserta didik.

3. Kompetensi Sosial

Kompetensi Sosial adalah kemampuan guru untuk berkomunikasi dan bergaul

secara efektif dengan peserta didik, tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta

didik, dan masyarakat sekitar.

a. Bersikap inkulif, bertindak obyektif, serta tidak diskriminatif karena

pertimbangan jenis kelamin, agara, raskondisifisik, latar belakang

keluarga, dan status sosial keluarga.

b. Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan sesama

pendidik, tenaga kependidikan, orang tua dan masyarakat.

c. Beradaptasi di tempat bertugas di seluruh wilayah RI yang memiliki

keragaman social budaya.

d. Berkomunikasi dengan lisan maupun tulisan


C. Observasi Pemahaman Peserta Didik

1. Hasil identifikasi karakteristik peserta didik

Perkembangan peserta didik dalam belajar dipengaruhi oleh beberapa

faktor. Di antaranya adalah lingkungan tempat tinggalnya, baik keluarga,

sekolah, atau masyarakat sekitarnya. Dalam pengaruh lingkungan tersebut,

peserta didik juga mengalami pembentukan karakter pada dirinya selama

proses penyesuaian diri. Oleh karena itu, sebagai pendidik harus mengenali

perkembangan dan proses tersebut. Apalagi dalam pendidikan, karena objek

yang akan dihadapi guru adalah para peserta didiknya. Berdasarkan pada

pengamatan observer, observer melihat tidak ada peserta didik yang

mengalami kesulitan belajar, sehingga tidak ada penanganan khusus yang

harus dilakukan oleh guru tersebut. Para peserta didik dalam kelas tempat

observer melakukan observasi memiliki minat belajar yang tinggi dan saat

observer melakukan observasi magang tidak ada para peserta didik yang

absen atau bahkan cabut. Hal ini menggambarkan bahwa para peserta didik

tersebut sangat taat terhadap peraturan sekolah yang ada disekolah SMA N 1

Salo ini dan sangat jauh dari kata adanya kenakalan remaja atau sebagainya

2. Tingkat Partisipasi Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran

Pada proses pembelajaran yang disaksikan penulis berlansung sangan

kondusif dengan guru matematika yang sangat memahami materi dan

keunikannya saat menyampaikan materi. Meskipun terdapat beberapa peserta

didik yang tidak sepenuhnya memperhatikan, guru tidak mengabaikan hal


tersebut. Teguran dan perlakuan yang baik disampaikan kepada peserta didik

untuk tetap memperhatikan materi selama PBM. Peserta didik akan bertanya

tanpa diminta oleh guru mengenai materi yang kurang dipahami. Saat diminta

menyelesaikan soal/latihan kepapan tulis, peserta didik sudah percaya diri dan

tidak menolak perintah dari gurunya. Ketika belajar kelompok peserta didik

dengan rapi akan mengatur meja beserta kursi ke masing-masing kelompok

yang telah ditentukan oleh guru sebelumnya.

3. Pengaturan Kelas

Pengaturan kelas pada SMA N 1 Salo yang diterapkan yaitu dengan tipe

ruangan terbuka di depan dengan masing-masing peserta didik yang duduk

terpisah-pisah. Penyusunan bangku yang seperti ini menurut observer sangat

efetif karena guru sebagai fasilisator dapat memperhatikan setiap wajah para

peserta didiknya. Guru dapat dengan mudah mengetahui mana peserta didik

yang benar-benar fokus dan mana yang tidak fokus. Tipe pengaturan kelas

yang seperti ini juga sangat menguntungkan karena akan kemungkinan kecil

untuk terjadi kecurangan misalnya dalam ujian.

4. Pengembangan potensi peserta didik

Pengembangan potensi peserta didik di SMA N 1 Salo ini salah satunya

yaitu dengan pelatihan menggunakan fasilitas Laboratorium (Komputer &

IPA) setiap minggu. Di Laboratorium yang di sediakan dapat halnya untuk

mengembangkan bakat pratikum yang dimiliki oleh peserta didik.


D. Observasi Proses Pembelajaran

1. Persiapan pembelajaran

SMA N 1 Salo ini menggunakan kurikulum yang mengacu pada kurikulum

Kurikulum 2013. Dengan persiapan pembelajaran yang matang akan terciptanya

proses belajar mengajar yang inovatif. Persiapan – persiapan yang diamati oleh

observer selama proses pengamatan yang disiapkan oleh guru dalam proses

persiapan pembelajaran adalah silabus, RPP, data peserta didik (absensi, daftar

nilai) dan sumber pembelajaran.

2. Membuka pembelajaran

Dalam membuka pembelajaran, langkah – langkah yang dilakukan ketika

masuk kelas dan memberi salam dan berdoa menurut keyakinan masing-masing

hanya saat jem pelajaran pertama. Kemudian guru mengabsen peserta didik,

menanyakan apabila ada yang tidak ada di kelas, terakhir menyampaikan topik

dan tujuan materi yang akan dipelajari.

3. Inti Pembelajaran

Menyajikan materi pembelajaran, memberi penugasan, dan memberi

kesempatan kepada peserta didik untuk berpartisipasi dalam bentuk pertanyaan,

kesempatan tampil, dan menjawab pertanyaan.

E. Refleksi

Berdasarkan hasil pengamatan atau observasi di SMA N 1 Salo, sebagai refleksi,

observer dapat menyampaikan hal – hal berikut. Bahwa guru dan peserta didik saat

memasuki kelas ada memberi salam. Dalam diskusi, peserta didik berkomunikasi
dengan santun. Secara berkala, di sekolah ini diselenggarakan acara pertemuan

keluarga besar staf sekolah, dengan suasana yang akrab dan penuh canda. Secara

berkala, di sekolah ini jarang diselenggarakan acara sarasehan atau temu wicara yang

melibatkan seluruh warga sekolah untuk bertukar fikiran mengenai perkembangan

dan kemajuan pendidikan di sekolah ini. Ada peserta didik menyapa dan

mengucapkan salam jika bertemu dengan guru. Dalam percakapan sehari-hari

didalam kelas peserta didik menggunakan bahasa yang sopan dan dapat

menunjukkan keterpelajarannya.

Jika ada tamu yang datang ke sekolah, khususnya orang tua peserta didik,

petugas piket menyambut ramah dengan mengatakan “ada yang bisa saya bantu

?” atau ungkapan kalimat lain yang sejenis. Peserta didik mengenakan pakaian

seragam sekolah secara rapi dan tertib, lengkap dengan atributnya, seperti tanda

lokasi sekolah, lambang OSIS, dan atau emblem sekolah.

Di sekolah ini dipampang tulisan-tulisan atau monumen yang

mencerminkan komitmen sekolah terhadap peningkatan mutu pendidikan. Peserta

didik di sekolah ini memiliki disiplin yang tinggi, baik dalam kehadiran,

pergaulan, maupun dalam belajar. Pada umumnya, guru di sekolah ini memiliki

disiplin dalam melaksanakan tugas-tugasnya. Guru-guru di sekolah ini sudah dapat

menunjukkan keteladanan dan layak menjadi panutan. Tata tertib/aturan yang

diberlakukan di sekolah ini, baik untuk guru maupun untuk peserta didik dipandang

efektif dalam mengendalikan perilaku guru maupun peserta didik. Tata tertib

peserta didik diberitahukan sejak awal peserta didik memasuki sekolah ini,
dengan disertai pernyataan kesanggupan peserta didik untuk mematuhinya. Di

setiap kelas, tidak ada terpampang tata tertib peserta didik dengan penataan yang

mudah dilihat.

Dalam berbagai kesempatan, guru maupun kepala sekolah mengingatkan tentang

isi dan konsekwensi dari tata tertib peserta didik kepada para peserta didik. Seluruh

warga sekolah, baik kepala sekolah, guru, maupun para peserta didik telah

menyadari tentang pentingnya upaya meningkatkan mutu pendidikan. Untuk

meningkatkan mutu pendidikan di sekolah ini, para guru berusaha meningkatkan

kemampuan profesionalnya.

Dalam rangka pencapaian mutu pendidikan di sekolah ini, sekolah sangat

memperhatikan kesejahteraan guru, baik yang bersifat materi maupun non materi.

Agar mutu pendidikan di sekolah ini dapat tercapai dengan baik, maka secara terus

menerus sekolah melaksanakan berbagai perbaikan berdasarkan pada data hasil

evaluasi atau penelitian.

Sekolah mengembangkan kerja sama dengan para pengusaha, tokoh masyarakat

dan ahli untuk kepentingan peningkatan mutu pendidikan di sekolah ini. Untuk

menjamin mutu pendidikan di sekolah ini, sekolah memberikan sanksi yang tegas

kepada guru maupun peserta didik yang melanggar ketentuan atau peraturan sekolah.

Upaya untuk memberikan kepuasan kepada para peserta didik, orang tua maupun

masyarakat merupakan dasar dan keyakinan para guru dan personil sekolah dalam

melaksanakan tugas. Sekolah menanggapi secara positif terhadap setiap keluhan

yang dilontarkan oleh peserta didik, orang tua maupun masyarakat.Untuk dapat
memberikan kepuasan kepada peserta didik, di sekolah ini berupaya untuk

menyediakan sarana dan prasarana belajar yang dibutuhkan peserta didik. Setiap

ruangan di sekolah ini ditata dengan rapi dan bersih sehingga menimbulkan rasa

betah dan nyaman.

BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari kegiatan Magang 1 yang dilaksanakan di SMA N 1 Salo selama beberapa

kali kunjungan, dapat di simpulkan bahwa proses belajar mengajar di sekolah

tersebut cukup baik. Kami dapat merasakan dan memahami betapa sulitnya

menjadi seorang guru yang profesional. Kami juga dapat mengenal kondisi fisik,

proses belajar mengajar, dan keadaan yang sebernarnya di SMA N 1 Salo. Kami

dapat langsung merasakan bagaiamana berhadapan dengan peserta didik dalam

kelas.

Setelah melaksanakan kegiatan magang ini, observer mendapatkan

pengetahuan yang lebih untuk situasi dan kondisi lingkungan Sekola, cara

menghadapi berbagai masalah yang terjadi dalam kelas, dan lain sebagainya.

Maka dari itu saya berharap semoga hasil dari kegiatan Magang 1 ini dapat

berguna bagi saya dan teman-teman ketika berada di lingkunngan masyarakat

nantinya.
B. Saran

Dari hasil kegiatan magang yang telah dilaksanakan, beberapa saran yang dapat

saya berikan yaitu :

1. Sebagai calon guru yang profesional mahasiswa magang harus melakukan

observasi dengan serius dan bertanggung jawab agar memperoleh data atau

informasi sesuai dengan kenyataan di Sekolah yang dituju.

2. Mahasiswa Magang sebaiknya ikut terlibat dalam membangun sekolah,

misalnya: ikut berpartisipasi membantu guru atau karyawan dalam

melakukan sebuah tugas atau pekerjaan.

Anda mungkin juga menyukai