Anda di halaman 1dari 6

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

KEPUTIHAN

Pokok Bahasan : Leukorrhea ( Keputihan )


Sub pokok bahasan : Gejala dan Penyebab Keputihan
Sasaran : Ibu Hamil
Waktu : 15 menit
Tempat : Ruang KIA Puskesmas Panjang
Hari dan Tanggal : Kamis, 26 September 2019
Penyuluhan : Mahasiswa Profesi Ners Poltekkes Tanjungkarang

1. Latar belakang
Keputihan atau Leukorrhea merupakan sekresi vaginal abnormal pada
wanita. Keputihan yang disebabkan oleh infeksi biasanya disertai dengan
rasa gatal di dalam vagina dan di sekitar bibir vagina bagian luar. Yang sering
menimbulkan keputihan ini antara lain bakteri, virus, jamur atau juga parasit.
Infeksi ini dapat menjalar dan menimbulkan peradangan ke saluran kencing,
sehingga menimbulkan rasa pedih saat si penderita buang air kecil.
Di Indonesia sekitar 90% wanita berpotensi mengalami keputihan karena
negara Indonesia adalah daerah yang beriklim tropis, sehingga jamur mudah
tumbuh dan berkembang yang mengakibatkan banyak kasus keputihan pada
perempuan Indonesia (Nurul, dkk, 2011).
Berbagai macam permasalahan kesehatan diatas dipengaruhi dengan kondisi
dimana pelayanan kesehatan yang minin, padahal akses pelayanan yang efektif
hanya dapat dijamin jika pelayanannya terjangkau secara financial, sesuai
dengan kebutuhannya dan dapat diterima sebagai pengguana pelayanan (Gay,
dkk, 2007). Tindakan ini berdampak pada perilaku yang akan melakukan
pengobatan sendiri sebelum memeriksakan diri ke pelayanan kesehatan.
Bahkan, kebiasaan sebagian dari mereka meminum ramuan tradisional untuk
mengobati keputihan.
Berdasarkan fenomena diatas maka perlu dilakukan penyuluhan mengenai
keputihan pada ibu hamil.

2. Tujuan
a. Tujuan umum
Agar ibu hamil mengetahui tentang keputihan yang dialami
b. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan selama 15 menit di harapkan masyarakat
dapat mengerti tentang:
1) Memahami tentang pengertian keputihan
2) Jenis jenis keputihan
3) Dapat mengenal gejala keputihan
4) Memahami penyebab keputihan
5) Memahami cara mencegah keputihan

3. Materi
a. Pengertian keputihan
b. Klasifikasi keputihan
c. Gejala-gejala keputihan
d. Penyebab keputihan
e. Cara mengatasi keputihan

4. Media
a. Laflet
b. Lembar Balik

5. Kegiatan Penyuluhan

No Tahapan / proses Kegiatan penyuluhan Waktu


1. Pembukaan :
 Salam  Mengucapkan salam
 Perkenalan  Memperkenalkan dir
 Tujuan  Menyampaikan tujuan
 Kontak waktu dan  Menjelaskan persetujuan 2 Menit
strategi penyuluhan waktu dan strategi
penyuluhan
2. Materi :
 Pengertian keputihan  Menjelaskan materi yang
 Klasifikasi terkait dengan
keputihanTanda gejala pembahasan
keputihan 4 Menit
 Penyebab Keputihan
 Pencegahan keputihan
3. Penutup:
 Tanya Jawab  Memberi kesempatan ibu
dan untuk bertanya, 5 menit
memberikan
pertanyaan serta
menjawab pertanyaan
 Evaluasi 2 menit
 Menyimpulkan Materi
Penyuluhan
 Salam
 Menutup kegiatan 2 menit
penyuluhan dengan
memberi salam
6. Evaluasi
a. Evaluasi struktur
1) Peserta hadir ditempat penyuluhan
2) Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di ruang KIA puskesmas
panjang
3) Pengorganisasian penyelenggaraan dilakukan sebelumnya
b. Evaluasi proses
1) Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
2) Peserta tidak meninggalkan tempat penyuluhan sampai penyuluhan
selesai
3) Peserta mengajukan pertannyaan dan menjawab pertannyaan secara
benar
c. Evaluasi hasil
1) Ibu mengetahui tentang keputihan dibuktikan dengan ibu menjelaskan
kembali keputihan dengan baik
2) Ibu mengetahui tanda gejala keputihan dibuktikan dengan ibu
menyebutkan kembali tanda gejala keputihan dengan baik
3) Ibu mengerti penyebab keputihan dibuktikan dengan ibu menyebutkan
kembali penyebab-penyebab keputihan
4) Ibu mengerti tentang pencegahan keputihan ditandai dengan ibu
menyebutkan kembali cara pencegahan keputihan dengan baik

7. Sumber
Idhawati, C. 2011. Asuhan Kebidanan Gangguan Reproduksi Pada Ny. K
Dengan Leukore Candidiasis Vulvovaginalis Di Ruang KIA Puskesmas Sawit
I. Akbid Mamba’ul Ulum Surakarta.
Indah Arthanasia. 2011. Perawatan Gangguan Bermacam-macam Keputihan
Pada Organ Reproduksi Wanita
Manuaba, 2001. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan. Jakarta: EGC
Manuaba, IBG. 2008. Gawat Darurat Obstetric-Ginekologi Dan Obstetric-
Ginekologi Sosial Untuk Profesi Bidan. Jakarta: EGC. Hlm: 296-299.
LAPORAN PENDAHULUAN
FLUOR ALBUS (KEPUTIHAN)

a. Definisi
Keputihan atau Leukorrhea merupakan sekresi vaginal abnormal pada wanita.
Keputihan yang disebabkan oleh infeksi biasanya disertai dengan rasa gatal di
dalam vagina dan di sekitar bibir vagina bagian luar. Yang sering menimbulkan
keputihan ini antara lain bakteri, virus, jamur atau juga parasit. Infeksi ini dapat
menjalar dan menimbulkan peradangan ke saluran kencing, sehingga menimbulkan
rasa pedih saat si penderita buang air kecil. Keputihan (Fluor Albus)
atau keputihan adalah pengeluaran cairan dari jalan lahir yang bukan darah. Fluor
albus atau keputihan adalah nama gejala yang diberikan pada cairan yang keluar
dari saluran genetalia wanita, yang tidak berubah. Fluor
albus atau keputihan adalah sekret putih yang kental keluar dari vagina maupun
rongga uterus (Kamus Kedokteran).

b. Klasifikasi Keputihan

Keputihan terbagi menjadi dua yaitu :


a) Keputihan fisiologis
Keputihan fisiologis terjadi mendekati ovulasi (karena rangsangan
seksual), menjelang dan sesudah menstruasi atau pengaruh hormone
pada kehamilan. Terdiri dari cairan yang kadang-kadang berupa mucus yang
mengantongi banyak epitel dengan leukosit yang jarang. Ciri-cirinya adalah:
berwarna putih dan menjadi kekuningan bila kontak dengan udara
karena prosesokside; tidak gatal; tidak mewarnai pakaian dalam dan tidak
berbau.
b) Keputihan patologis
Keputihan patologis terjadi karena infeksi vaginal, infeksi trikomonas
vaginalis, infeksi jamur candida albicans, keganasan reproduksi ataupun
adanya benda asing dalam jalan lahir. Terdapat banyak leukosit. Ciri-ciri
adalah: terjadi peningkatan volume (membasahi celana dalam) terdapat bau
yang khas perubahan konsistensi dan warna penyebab infeksi Trikomoniasis,
Kandidiasis dan Vaginosis bacterial.

c. Gejala – Gejala dari Keputihan


a) Keluarnya cairan berwarna putih kekuningan atau putih kelabu dari
saluran vagina. Cairan ini dapat encer atau kental, dan kadang-kadang
berbusa. Mungkin gejala ini merupakan proses normal sebelum atau
sesudah haid pada wanita tertentu.
b) Pada penderita tertentu, terdapat rasa gatal yang menyertainya. Biasanya
keputihan yang normal tidak disertai dengan rasa gatal. Keputihan juga
dapat dialami oleh wanita yang terlalu lelah atau yang daya tahan
tubuhnya lemah. Sebagian besar cairan tersebut berasal dari leher rahim,
walaupun ada yang berasal dari vagina yang terinfeksi, atau alat kelamin
luar.
c) Gadis muda kadang-kadang juga mengalami keputihan sesaat sebelum
masa pubertas, biasanya gejala ini akan hilang dengan sendirinya.
d) Rasa seperti terbakar di vagina terutama saat berhubungan seksual atau
berkemih.
e) Kemerahan dan bengkak di vulva dan nyeri di vagina

d. Penyebab dari Keputihan


a) Memakai pakaian dalam yang ketat dari bahan sintetis
 Tidak mengganti panty liner
 Membilas vagina dari arah yang salah. Yaitu dari arah anus ke arah
depan vagina
 Sering bertukar celana dalam/handuk dengan orang lain
 Kurang menjaga kebersihan vagina
 Kelelahan yang amat sangat
 Stress
 Tidak segera mengganti pembalut saat menstruasi
 Memakai sembarang sabun untuk membasuh vagina
 Tidak mejalani pola hidup sehat (makan tidak teratur, tidak pernah olah
raga, tidur kurang)
 Tinggal di daerah tropis yang lembap
 Lingkungan sanitasi yang kotor.
 Sering berganti pasangan dalam berhubungan sex
 Hormon yang tidak seimbang
 Sering menggaruk vagina.
b) Sedangkan dengan memperhatikan cairan yang keluar, kadang-kadang
dapat diketahui penyebab keputihan.
 Infeksi kencing nanah, misalnya, menghasilkan cairan kental, bernanah
dan berwarna kuning kehijauan.
 Parasit Trichomonas Vaginalis menghasilkan banyak cairan, berupa
cairan encer berwarna kuning kelabu.
 Keputihan yang disertai bau busuk dapat disebabkan oleh kanker.

e. Akibat dari Keputihan


Keputihan yang berlebihan dan dalam jangka waktu yang lama bisa
mengakibatkan kemandulan.
f. Penatalaksanaan dan Cara Mencegah Keputihan

a) Penatalaksaan keputihan

Penatalaksanaan leukorea atau keputihan tergantung dari penyebab infeksi


seperti jamur, bakteri atau parasit. Umumnya diberikan obat-obatan untuk
mengatasi keluhan dan menghentikan proses infeksi sesuai dengan
penyebabnya. Obat-obatan yang digunakan dalam mengatasi keputihan
biasanya berasal dari golongan flukonazol untuk mengatasi infeksi candida dan
golongan metronidazol untuk mengatasi infeksi bakteri dan parasit.

b) Keputihan dapat dicegah dengan cara sebagai berikut:


 Menjaga alat kelamin tetap bersih dan kering.
 Menghindari pakaian ketat.
 Sering mengganti pembalut saat datang haid.
 Menghindari douche (mencuci/membilas) vagina dengan larutan
antiseptik.
 Mencuci alat kelamin bagian luar dengan air bersih.
 Menjaga kebersihan daerah alat kelamin.
 Membilas alat kelamin dengan cara yang benar.
 Jangan suka tukar-tukaran celana dalam menggunakan celana dalam
bersama dengan teman wanita lainnya.
 Jangan menggunakan handuk bersamaan ( suka tukar-tukaran
handuk ).
 Lebih berhati – hati dalam menggunakan sarana toilet umum.
 Jalani Pola hidup sehat, cukup tidur, olah raga teratur, makan
makanan dengan gizi yang seimbang.
 Hindari gonta ganti pasangan dalam berhubungan.
 Bagi wanita yang sudah melakukan hubungan suami isteri, setiap
tahun harus melakukan papsmear untuk mendeteksi perangai sel-sel
yang ada di mulut dan leher rahim

Anda mungkin juga menyukai