Disusun Oleh:
DIII KEPERAWATAN
SEMARANG
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK)
A. Latar Belakang
Kelompok merupakan individu yang mempunyai hubungan satu dengan yang lain
saling ketergantungan dan mempunyai norma yang sama (Stuart & Sundeen, 1998).
Aktivitas kelompok adalah kumpulan individu yang mempunyai relasi atau hubungan satu
dengan yang lain saling terkait dan dapat bersama-sama mengikuti norma yang sama.
Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) merupakan kegiatan yang diberikan kelompok klien
dengan tujuan memberi terapi bagi anggotanya. Dimana berkesempatan untuk
meningkatkan kualitas hidup dan meningkatkan respon sosial. Terapi Aktivitas Kelompok
Sosialisasi adalah upaya memfasilitasi sejumlah PM dalam membina hubungan sosial yang
bertujuan untuk menolong PM dalam berhubungan dengan orang lain seperti kegiatan
mengajukan pertanyaan, berdiskusi, bercerita tentang diri sendiri pada kelompok, menyapa
teman dalam kelompok. Terapi Aktivitas Kelompok Orientasi Realita (TAK), orientasi
realita adalah upaya untuk mengorientasikan keadaan nyata kepada klien, yaitu diri sendiri,
orang lain, lingkungan/tempat, dan waktu.
Sosialisasi adalah kemampuan untuk berhubungan dan berinteraksi dengan orang
lain (Gail W. Stuart, 2007). Penurunan sosialisasi dapat terjadi pada individu yang menarik
diri, yaitu percobaan untuk menghindari interaksi dengan orang lain (Rowlins, 1993).
Dimana individu yang mempunyai mekanisme koping adaptif, maka peningkatan
sosialisasi lebih mudah dilakukan. Sedangkan individu yang mempunyai mekanisme
koping maladaptif (skizofrenia), bila tidak segera mendapatkan terapi atau penanganan
yang baik akan menimbulkan masalah-masalah yang lebih banyak dan lebih buruk. (Keliat
dan Akemat, 2005) menjelaskan bahwa untuk peningkatan sosialisasi pada klien
skizofrenia bisa dilakukan dengan pemberian Terapi Aktifitas Kelompok sosialisasi.
Namun kenyatannya pada saat ini di Rumah Sakit Jiwa Menur Surabaya pengaruh TAK
sosialisasi masih diragukan, hal ini disebabkan karena jumlah klien dengan riwayat
menarik diri masih relatif banyak meskipun TAK sosialisasi sudah dilakukan.
Hampir di seluruh dunia terdapat sekitar 450 juta (11%) orang yang mengalami
skizofrenia (ringan sampai berat) (WHO, 2006). Hasil survey Kesehatan Mental Rumah
Tangga di Indonesia menyatakan bahwa 185 orang per 1000 penduduk di Indonesia
mengalami skizofrenia (ringan sampai berat). Berdasarkan survey di rumah sakit jiwa,
masalah keperawatan yang paling banyak ditemukan adalah menarik diri (17,91 %),
halusinasi (26,37 %), perilaku kekerasan (17,41 %), dan harga diri rendah (16,92 %)
(Pikiran Rakyat Bandung, 2007).
B. Tujuan Umum
Klien dapat meningkatkan hubungan sosial dalam kelompok secara bertahap.
C. Tujua Khusus
1) Klien mampu memperkenalkan diri
2) Klien mampu berkenalan dengan anggota kelompok
3) Klien mampu bercakap-cakap dengan anggota kelompok
4) Klien mampu menyampaikan dan membicarakan topik percakapan
5) Klien mampu menyampaikan dan membicarakan masalah pribadi pada orang lain
6) Klien mampu bekerja sama dalam permainan sosialisasi kelompok
7) Klien mampu menyampikan pendapat tentang manfaat kegiatan tentang TAKS
yang telah dilakukan
D. Waktu dan Tempat
E. Metode
1. Dinamika kelompok
2. Diskusi dan tanya jawab
3. Bermain peran/ simulasi
F. Media/ Alat
1. Laptop
2. Musik/ lagu
3. Bola pimpong
G. Seting Tempat
H. Pembagian Tugas
1. Leader :
Tugas:
2. Co-leader :
Tugas :
3. Fasilitator :
Tugas:
4 Observer :
Tugas :
- Mencatat prilaku Verbal dan Non- verbal klien selama kegiatan berlangsung
I. Klien
a. Kriteria klien
2) Klien kerusakan komunikasi verbal yang telah berespons sesuai dengan stimulus
b. Proses seleksi
3) Membuat kontrak dengan klien yang setuju ikut TAK, meliputi: menjelaskan tujuan
TAK pada klien, rencana kegiatan kelompok dan aturan main dalam kelompok
J. Susunan Pelaksanaan
Tata Tertib
8. Apabila waktu TAK sesuai kesepakatan telah habis, namun Tak belum selesai,
maka pemimpin akan meminta persetujuan anggota untuk memperpanjang waktu TAK
kepada anggota.
Antisipasi
- Memanggil klien
- Memberi kesempatan kepada klien tersebut untuk menjawab sapaan perawat atau
klien yang lain
- Berikan penjelasan tentang tujuan permainan dan berikan penjelasan pada klien
bahwa klien dapat melaksanakan keperluannya setelah itu klien boleh kembali
- Berikan penjelasan bahwa permainan ini ditujukan pada klien yang telah dipilih
- Katakan pada klien lain bahwa ada permainan lain yang mungkin dapat diikuti
oleh klien tersebut
- Jika klien memaksa, beri kesempatan untuk masuk dengan tidak memberi peran
pada permainan tersebut.
K. Proses Keperawatan
1). Tujuan
Klien mampu memperkenalkan diri dengan menyebutkan nama lengkap, nama panggilan,
asal dan hobi.
2). Setting
3).Alat
a. Laptop
b. Musik
c. Bola pingpong
4).Metode
a. Dinamika kelompok
c. Bermain peran/simulasi
5).Langkah kegiatan
a.Persiapan
b.Orientasi
- Jika ada klien yang meninggalkan kelompok harus minta izin kepada terapis
c.Tahap kerja
a. Jelaskan kegiatan, yaitu hidupkan laptop dan play musik serta bola diedarkan
berlawanan dengan arah jarum jam (yaitu kearah kiri) dan pada saat musik dimatikan
maka anggota kelompok yang memegang bola memperkenalkan dirinya.
b. Hidupkan musik kembali dan edarkan bola berlawanan dengan arah jarum jam
c. Pada saat musik dimatikan, anggota kelompok yang memegang bola mendapat
giliran untuk menyebutkan : salam, nama lengkap , nama panggilan, hobi, dan asal,
dimulai oleh terapis sebagai contoh.
f. Beri pujian untuk tiap keberhasilan anggota kelompok dengan memberi tepuk
tangan.
d.Tahap terminasi
a) Evaluasi
a.Evaluasi
Evaluasi dilakukan pada saat proses tak berlangsung, khususnya pada tahap kerja untuk
menilai kemampuan klien untuk melakukan tak. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan
klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk TAK sesi 1, dievaluasi kemampuan klien
memperkenalkan diri secara verbal dan nonverbal dengan menggunakan formulir evaluasi
berikut.
a. Kemempuan verbal
NO ASPEK DI NILAI
1 Kontak mata
2 Duduk tegak
3 Menggunakan bahasa tubuh
yang sesuai
4 Mengikuti kegiatan dari awal
sampai akhir
Jumlah
Petunjuk
1. Dibawah judul nama klien, tulis nama panggilan klien yang ikut TAKS.
2. Untuk tiap klien semua aspek dimulai dengan memberi nilai satu jika ditemukan
,atau nilai 0 jika tidak ditemukan
3. Jumlahkan kemampuan yang ditemukan :
- Kemampuan verbal, disebut mampu jika mendapat nilai ≥ 6, disebut belum
mampu jika mendapat nilai ≤ 5
- Kemampuan nonverbal disebut mampu jika mendapat nilai 3 atau 4, disebut
belum mampu jika mendapat nilai ≤ 2.
Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien ketika TAK pada catatan proses keperawatan
tiap klien. Misalnya, jika nilai klien 7 untuk verbal dan 3 untuk nonverbal, catatan keperawatan
adalah : klien mengikuti TAKS sesi 2, klien mampu berkenalan secara verbal dan non verbal,
anjurkan klien untuk berkenalan dengan klien lain, buat jadwal.
DAFTAR PUSTAKA
Kelaiat BA dan Akemat. (2005). Keperawatan Jiwa Terapi Aktivitas Kelompok. Jakarta:EGC