Anda di halaman 1dari 35

A.

Judul : Pengujian Pasir

B. Jenis Pengujian :

1. Kadar Lumpur dan Tanah Liat

2. Kadar Zat Organik Pasir Alam

3. Kadar Air Pasir Contoh

4. Kadar Air Pasir SSD

5. Pemeriksaan Pasir SSD

6. Berat Jenis Pasir SSD

7. Analisis Ayak Pasir dan Kerikil

8. Bobot Isi Padat Pasir


C. Alat dan Bahan yang digunakan

1. Pengujian Kadar Lumpur dan Tanah Liat Pasir


a. Alat : Gelas ukur 10 cm dan tinggi 20 – 30 cm
Oven
Exikator
Mangkuk (tempat air)
Timbangan dengan ketelitian 0.01 gram
Kayu pengaduk

b. Bahan : Pasir 100 gram


Air bersih
2. Pengujian Kadar Zat Organik Pasir Alam

1
a. Alat : Botol susu lengkap dengan tutup

Warna pembanding (standar) yang terbuat dari 9 gram FeCl3.6H2O +

1gram CoCl3 yang dicampur dengan air 100 ml dan 1/3 HCl
Cetok
b. Bahan : Pasir contoh
Larutan NaOH (Soda api 3%)

3. Pengujian Kadar Air Pasir Contoh

a. Alat : Timbangan dengan ketelitian 0.01 gram


Tempat pasir
Oven
Cetok

b. Bahan : Pasir 100 gram

2
4. Pengujian Kadar Air Pasir SSD
a. Alat : Kerucut terpancung dari tembaga
Alat penumbuk
Timbangan dengan ketelitian 0.01 gram
Cawan/tempat pasir
Ember
Oven
Cetok

b. Bahan : Pasir 500 gram


Air
5. Pemeriksaan Pasir SSD

a. Alat : Ember (Bejana)


Alat penguji pasir SSD (Kerucut terpancung kecil)
Tempat pasir
Cetok

b. Bahan : Pasir
Air

6. Pengujian Berat Jenis Pasir SSD

a. Alat : Timbangan dengan ketelitian 0.01 gram


Gelas ukur (tabung air)
Cetok
b. Bahan : Pasir 100 gram
Air 150 ml

7. Pengujian Analisis Ayak Pasir dan Kerikil

3
a. Alat : Timbangan dengan ketelitian 0.1 gram
Ayakan pasir satu seri (0.15; 0.3; 0.6; 1.2; 2.4; 4.8)
Ayakan kerikil satu seri (9.5; 12.5; 19; 25; 30; 37.5; 50;
70)
Sikat halus
Cetok

b. Bahan : Kerikil 800 gram


Air

8. Pengujian Bobot Isi Padat Pasir

a. Alat : Mesin ketuk

Literan volume 1 liter

Timbangan dengan ketelitian 0.01 gram

Cetok

Plat penggaris

Cawan

b. Bahan : Pasir dalam keadaan padat

4
D. Langkah Kerja

1. Pengujian Kadar lumpur dan tanah liat pada pasir

a. Mengambil pasir sebanyak 100 gram (2 sampel)

b. Mengoven pasir dengan suhu 105°C sampai berat tetap

c. Mengambil pasir dari oven lalu memasukkannya ke dalam exikator


untuk didinginkan

d. Menimbang pasir dengan ketelitian 0.01 gram (A gram)

e. Kemudian menuangkan kedalam gelas ukur, diberi air untuk


mencuci dengan syarat cucian tersebut harus dicuci sampai bersih
dan jernih.

f. Memanaskan kembali pasir tersebut ke dalam dengan suhu 105°C

g. Menimbang pasir bersih yang sudah dioven (B gram)

h. Menghitung kadar lumpur dengan cara

Keterangan:

A = berat pasir sebelum di oven

B = berat pasir bersih kering oven

i. Melakukan 2 kali pengujian kemudian hasilnya dirata-rata

5
2. Pengujian Kadar Zat Organik Pasir Alam

a. Memasukkan pasir contoh kedalam botol sebanyak 130 ml.

b. Menambahkan larutan NaOH 3% kedalam botol hingga volume


mencapai 200 ml.

c. Menutup rapat botol kemudian dikocok-kocok selama 10 menit

d. Mendiamkan botol selama 24 jam

e. Mengamati perubahan yang terjadi, kemudian membandingkan


dengan warna standar, warna tidak boleh lebih gelap dari warna
standar, yaitu warna no. 3

3. Pengujian Kadar Air Pasir Contoh

a. Mengambil pasir sebanyak 100 gram (Andaikan beratnya A gram)

b. Mengoven pasir dengan suhu 105°C hingga berat tetap

c. Menimbang pasir yang telah dioven (Andaikan beratnya B gram)


d. Menghitung kadar air pasir tersebut dengan cara:

Keterangan:

A = berat pasir sebelum dioven

B = berat pasir kering oven

e. Melakukan 2 kali pengujian kemudian hasilnya dirata-rata

6
4. Pengujian Kadar Air Pasir SSD

a. Menimbang pasir sebanyak 500 gram

b. Merendam pasir dalam air selama 24 jam

c. Mengeringkan pasir hingga mencapai keadaan SSD

d. Menimbang pasir SSD sebanyak 100 gram

e. Memanaskan pasir dengan oven pada suhu 105°C hingga berat tetap

f. Menimbang pasir tersebut (andaikan beratnya A gram)

g. Menghitung kadar air pasir SSD dengan cara

h. Melakukan percobaan sebanyak 2 kali, kemudian dirata-rata

5. Pemeriksaan Pasir SSD

a. Mengambil pasir contoh secukupnya

b. Merendam pasir selama 24 jam

c. Membuang air pada pasir rendaman, lalu merentangkan pasir agar


airnya menguap. Kemudian uji keadaan pasir dengan cara:

 Menempatkan kerucut terpancung seperti gambar

7
 Memegang kerucut dengan tangan kiri, kemudian memasukkan
pasir hingga 1/3 nya lalu ditumbuk sebanyak 8 kali.

 Memasukkan pasir kembali hingga penuh kemudian diratakan

 Membersihkan pasir di sekitar kerucut, lalu angkat kerucut arah


vertikal dengan perlahan-lahan

 Pasir akan mencapai keadaan SSD jika seperti gambar berikut

Pasir Basah Pasir kering Pasir


SSD

6. Pengujian Berat Jenis Pasir SSD

a. Menyiapkan gelas ukur dan menimbang beratnya

b. Menuangkan air tersebut ke dalam gelas ukur sehingga penuh lalu


menimbang beratnya.

c. Menyiapkan sampel pasir dalam keadaan SSD sebanyak 100 gram

8
d. Memasukkan pasir kedalam tabung, kemudian ditambahkan air 150
ml lalu menimbang beratnya.

e. Menghitung berat
jenis dengan rumus :
Berat jenis =

7. Pengujian Analisis Ayak Pasir dan Kerikil

a. Menyusun ayakan pasir dengan kedudukan lubang terkecil berada


di bagian bawah dengan penampung

b. Memasukkan pasir ke dalam ayakan, kemudian mengayaknya


menggunakan mesin.

c. Menimbang pasir yang tertinggal pada masing-masing ayakan, lalu


dicatat hasilnya pada tabel.

d. Menghitung berapa persen komulatif yang tertinggal pada setiap


ayakan

e. Menghitung angka kehalusan butir dan menggambar grafiknya.

8. Pengujian Bobot Isi Padat Pasir

a. Menimbang literan (misalkan A)

b. Mengambil pasir dalam keadaan kering udara

c. Memasukkan pasir ke dalam literan hingga penuh

d. Permukaan pasir diratakan dengan plat penggaris

9
e. Menimbang pasir yang berada di dalam literan (misalkan B). Bobot
isi padat pasir adalah (B-A)

f. Melakukan percobaan sebanyak 3 kali dan bobot isi gembur pasir


contoh adalah rata – rata 3 kali pengujian, dinyatakan dalam kg/liter

Pengujian Kerikil

B. Jenis Pengujian :

1. Kadar Air Pada Kerikil SSD

2. Berat Jenis Kerikil

3. Bobot Isi Kerikil

4. Analisis Ayak Kerikil

5. Daya Aus Gesek Kerikil (Uji Los Angles)

C. Alat dan Bahan yang digunakan

1. Pengujian Kadar Air Pada Kerikil SSD

a. Alat : Ember
Cawan tempat kerikil
Timbangan
Kain lap
Oven

b. Bahan : Kerikil
Air
2. Pengujian Berat Jenis Kerikil

10
a. Alat : Timbangan dengan ketelitian 0.01 gram
Gelas ukur (tabung air)
Cetok
b. Bahan : Kerikil
Air

2. Pengujian Berat Isi Kerikil

a. Alat : Timbangan dengan ketelitian 0,1 gram


Mangkuk porselen
Botol selei (Tabung gelas)

b. Bahan : Kerikil 250 gram


Batu Pecah
Air

3 Pengujian Analisis Ayak Kerikil

a. Alat : Ayakan standar


Timbangan
Tempat kerikil

b. Bahan : Kerikil

4. Pengujian Daya Aus Gesek Kerikil (Uji Los Angles)

a. Alat : Bejana Los Angles


Bola baja penggesek diameter 46,8 mm
Ayakan

11
Timbangan dengan ketelitian 0,1 gram
Oven

b. Bahan : Kerikil

D. Langkah Kerja

1. Pengujian Kadar Air Pada Kerikil SSD

a. Mengambil kerikil sebanyak 500 gram kemudian merendamnya


selama 24 jam

b. Mengelap kerikil yang sudah direndam, kemudian menimbang


sebanyak 100 gram

c. Mengoven kerikil tersebut dengan suhu ±105°C sampai berat tetap

d. Menimbang kerikil tersebut

e. Menghitung kadar air dengan cara

Kadar air = x
100 %

2. Pengujian Berat Isi Kerikil

a. Menimbang tabung kosong

b. Menimbang tabung penuh air

12
c. Memasukkan kesikil sebanyak 250 gram kedalam tabung kosong
kemudian diisi dengan air hingga penuh lalu ditimbang

d. kerikil

e. Menghitung bobot isi dengan cara:

Berat air (X) = berat tabung penuh air – berat


tabung kosong Berat air (Y) = berat tabung,
kerikil, air – berat botol, kerikil Berat isi kerikil

3. Pengujian Analisis Ayak Kerikil

4. Mengambil kemudian menimbang kerikil kering oven (misalkan A


gram)

5. Mengambil satu set ayakan (96; 38; 25; 19; 12,5; N9,6; 4,8) mm

6. Mengayak selama 10 menit

7. Menimbang sisa ayakan pada tiap-tiap ayakan

8. Menjumlahkan semua hasil timbangan

f. Menghitung % tertinggal pada tiap ayakan

g. Menghitung MKB

3. Pengujian Daya Aus Gesek Kerikil (Uji Los Angeles)

Menimbang kerikil kering oven

13
Memasukkan kerikil dan bola baja kedalam bejana kemudian ditutup
rapat

Memutar bejana dengan kecepatan putara 30-33 putaran permenit

Mengeluarkan kerikil dari dalam bejana, kemudian mengayak


dengan ayakan 1,7 mm.

Menimbang sisa ayakan kemudin dicuci bersih lalu dioven

Menimbang sisa ayakan yang telah dioven

Menghitung menggunakan rumus

Keterangan:

A = selisih berat
sebelum diuji B =
sisa ayakan kering
oven

A. JUDUL : Pengujian Semen Portland ( PC )


B. JENIS PENGUJIAN :

1. Kehalusan Semen PC

2. Berat Jenis Semen PC

3. Konsistensi Normal Smen PC

4. Penentuan Waktu Pengikatan Semen PC

14
5. Kuat Tekan Semen PC

C. ALAT DAN BAHAN YANG DIGUNAKAN

1. Pengujian Kehalusan Semen Portland ( PC2 )

a : Ayakan Standar 0.09mm dan 1.2 mm


.
Alat
Timbangan

Sikat Halus

Dan alat yang diperlukan lainya

b. Bahan Semen
: 100 gram

15
2. Pengujian Berat Jenis Semen Portland ( PC )

a. Alat : Timbangan dengan ketelitian 0,01 gram


Cawan
Gelas ukur
Corong

a. Bahan : Semen portland 100 gram


Minyak Tanah 100 ml

3. Pengujian Konsistensi Normal Semen Portland ( PC )

a. Alat :Timbangan

Gelas ukur

Mangkok

Batang pelucu

Mesin pengaduk ( Mixer )

Stop watch
Sarung tangan karet

Spatula / Pisau

Cincin vikat

b. Bahan : Semen pc 650 gram

Air bersih

16
4. Penentuan Waktu Pengikatan Semen Portland ( PC )

a. Alat :Timbangan

Cawan

Alat vikat

Mesin pengaduk ( Mixer )

Timbangan dengan ketelitian 0,01 gr

Stop watch

Sarung tangan karet

Spatula / Pisau

Cawan

Cetok

Ember

b. Bahan : Semen Secukupnya

Air Secukupnya

5. Kuat Tekan Semen PC

b. Alat
Cetakan Kubus 50 x 50 x 50 mm

17
Mesin pengaduk dengan kelengkapanya

Tampe(penumbuk)

Pisau pengaduk

Mesin Penekan

Gelas pengukur kapasitas 250 cc, skala 1 mili

Timbangan dengan ketelitian 1 gram

Cawan

Stopwatch
c. Bahan : Semen Portland

Pasir kwarsa

Air bersih

D. LANGKAH KERJA

1. Pengujian Kehalusan Semen Portland ( PC )

a. Timbanglah benda uji seberat 100 gram.

b. Tuangkan dalam susunan ayakan 1,2 mm dan 0,09 mm.

c. Goyangkan susunan ayakan tersebut dengan tangan kira-kira


dengan kecepatan 125 kali per menit.

18
d. Sesudah 25 kali goyangan putar 90⁰, lakukan goyangan

selanjutnya selama 20 menit.

e. Ayak lagi sisa ayakan pada 0,09 mm dengan sikat selama 15


menit, kumpulkan sisa ayakan di atas ayakan 0,09 mm dengan
sikat dan timbanglah dengan ketelitian 0,01 gram.

f. Hitunglah berapa % sisa diatas ayakan 0,09 mm tadi.

2. Pengujian Berat Jenis Semen PC

a. Masukan minyak tanah yang sudah disaring ke dalam gelas


ukur sehingga 100 cc.

b. Timbang semen portland 100 gram

c. Masukan sebagian semen portland tadi ke dalam gelas ukur


sehingga volume minyak tanah + semen menjadi 100 cc.

d. Kocok dengan hati-hati hingga semen betul-betul larut dalam


minyak tanah.

e. Jika tinggi permukaan larutan kurang dari 110 cc, tambah


semen lagi hingga permukaan larutan persis 110 cc.

f. Timbang sisa semen, andai (a gram).

g. Volume semen yang masuk minyak tanah 10 cc.

h. Berat semen yang masuk minyak tanah (100-a) gram.

i. Tentukan berat jenis semen.

3. Pengujian Konsistensi Normal Semen Portland ( PC )

19
A. PENCAMPURAN

a. Timbang semen (PC) 650 gram.

b. Ukur air dengan gelas ukur.

c. Letakkan pengaduk dan mangkok kering dalam posisi


membaduk pada mesin PC ngaduk.

d. Masukan semua semen kedalam mangkok.

e. Maskan semen ke dalam air.

f. Tunggu selama 30 detik agar air campuran terserap.

g. Jalankan mesin pengaduk pada kecepatan sedang (285±)


putaran per menit dan campurlah selama 1 menit.

B. PENCETAKAN

a. Bentuklah pasta semen tadi menjadi bola dengan kedua tangan


(memakai sarung tangan karet) dan lemparkan 6 kali dari
tangan 1 ke tangan lainnya dengan jarak ± 15 cm.

b. Tekan bola pasta denag satu telapak tangan ke dlam lobang


cincin vikat yang besar.

c. Ambil kelebihan pasta pada lobang cincin yang besar dengan


sekali gerakan tangan.

20
d. Letakan cincin dengan lobang yang besar ini terletak pada kaca,
potonglah kelebihan pasta pada lobang cincin yang kecil
dengan sekali gerakan tepi pisau aduk pada permukan cincin.

e. Selama pekerjaan pemotongan, dan penghalusan, hindarkan


tekanan pada pasta.

C. PENENTUAN KONSISTENSI

a. Tepatkan tengah-tengah pasta dalam cincin di bawah batang


peluncur.

b. Tempelkan ujung batang peluncur pada permukaan pasta.

c. Keraskan sekrup batang peluncur.

d. Tepatkan indikator pada sekala nol..

e. Lepaskan batang peluncur selama 30 detik, lihat pada skala


penurunan batang peluncur tadi.

f. Kerjakan percobaan pasta semen dengan berbagai kadar air


konsistensi normal tercapai.

4. Pengujian Penentuan Waktu Pengikatan Semen Portland ( PC )

A. PENCAMPURAN

a. Timbang semen (PC) 650 gram.

b. Ukur air dengan gelas ukur.

c. Letakkan pengaduk dan mangkok kering dalam posisi


mengaduk pada mesin pengaduk.

21
d. Masukan semua air ke dalam mangkok.

e. Masukan semua semen kedalam air.

f. Tunggu selama 30 detik agar air campuran terserap.

g. Jalankan mesin pada kecepatan rendah(140±) 5 putaran per


menit selama 30 detik.

h. Hentikan pengaduk selama 15 detik dan selam itu kumpulkan


pasta semen yang menempel pada dinding mangkok.

i. Jalankan mesin pengaduk pada kecepatan sedang (285±) 10


putaran per menit. Dan campurlah selama 1 menit.

B. PENCETAKAN

f. Bentuklah pasta semen tadi menjadi bola dengan kedua tangan


(memakai sarung tangan karet) dan lemparkan 6 kali dari
tangan 1 ke tangan lainnya dengan jarak ± 15 cm.

g. Tekan bola pasta denag satu telapak tangan ke dlam lobang


cincin vikat yang besar.

h. Ambil kelebihan pasta pada lobang cincin yang besar dengan


sekali gerakan tangan.

i. Letakan cincin dengan lobang yang besar ini terletak pada kaca,
potonglah kelebihan pasta pada lobang cincin yang kecil
dengan sekali gerakan tepi pisau aduk pada permukan cincin.

j. Selama pekerjaan pemotongan, dan penghalusan, hindarkan


tekanan pada pasta.

22
C. PENENTUAN WAKTU PENGIKATAN

a. Segera mencetak letakkan benda uji dalam ruang lembab dan


biarkan selama 30 menit.

b. Adakan pengujian penetrasi dengan jarum Vikat Ø 1mm


selama 30 detik pada setiap 15 menit.

c. Jarak antara setiap titik-titik penetrasi tidak boleh kurang dari 6,4
mm.

d. Jarak titik terdekat dengan dinding dalam cetakan tidak kurang dari
9,5mm

Not: waktu pengikatan awal tercapai bila penetrasi ≤ 25 mm.

5. Pengujian Kuat Semen

a. Mempersiapkan cetakan kubus berukuran 50x50x50 mm yaitu


pada permukaan dan dalam diolesi minyak oil dan celah
cetakan dijaga jangan sampai merembes air.

b. Menyiapkan semen portland lalu diayak.

c. Menyiapkan pasir butiran lalu diayak.

d. Menyiapkan air.

e. Mencampur 3 bahan tersebut dengan perbandingan yang pas.

f. Mengaduk sampai rata.

g. Meletakkan spesi ke dalam cetakan kubus berukuran 50x50x50 mm.

h. Menumbuk spesi agar padat.

23
i. Diamkan sampai spesi mengeras di dalam cetakan.

: Pengujian Batu Bata

B. Jenis Pengujian :

1. Pengujian Visual Batu Bata

2. Pengujian Kadar Garam Batu Bata

3. Pengujian Pemeriksaan Kadar Air Pada Batu Bata

4. Pengujian Pemeriksaan Bobot Isi/Penyerapan Air Pada Batu Bata

5. Pengujian Kuat Desak Batu Bata

C. Alat dan Bahan yang digunakan

1. Pengujian Visual Batu Bata

a. Alat : Meteran

Siku rangka

Kapur tulis

b. Bahan : 3 (tiga) Batu Bata

2. Pengujian Kadar Garam


Batu Bata a. Alat : Sikat

24
b. Bahan :
B
at
u
B
at
a
A
qu
ad
es

3. Pengujian Pemeriksaan Kadar Air Pada Batu Bata

a. Alat : Timbangan

b. Bahan : Batu Bata 3 buah

4. Pengujian Pemeriksaan Bobot Isi/Penyerapan Air Pada Batu Bata

a. Alat : Timbangan dengan ketelitian 1 gram

Oven

Exsikator
Bak air (Bejana)

25
b. Bahan : Batu Bata 10 buah

5. Pengujian Kuat Desak Batu Bata

a. Alat : Timbangan

b. Bahan : Batu bata dari


tanah liat Pasir

Semen
portland
Air

D. Langkah Kerja

1. Pengujian Visual Batu Bata

a. Membersihkan 10 batu bata dengan sikat baja hingga bersih dari bekas
sekam terbakar dan kotoran lainnya

b. Mengukur panjang, lebar, dan tebal batu bata, tiap bidang masing –
masing 2x pengukuran.

c. Menimbang satu persatu batu bata tersebut.

d. Mengamati sudut, warna, dan permukaan tiap batu bata.

26
e. Membuat laporan sementara dan laporan resmi dari penguji

2. Pengujian Kadar Garam Batu Bata

a. Mengambil dan membersihkan permukaan batu bata dengan sikat

b. Menempatkan batu bata pada waskom secara vertikal

c. Menuangkan aquades sebanyak 250 cm3 kedalam waskom

d. Membiarkan sampai 2-3 hari

e. Memeriksa permukaan batu bata

f. Menghitung berapa % bintik – bintik putih yang ada terhadap luas


permukaan
g. Batu bata cukup baik bila bintik – bintik putih kurang dari 50 %
luasnya di banding luas permukaan

3. Pengujian Pemeriksaan Kadar Air Pada Batu Bata

a. Menimbang benda uji dengan ketelitian 1 gram, misal = A

b. Memanaskan dalam oven selama 2 jam dengan suhu 120 derajad


celcius

c. Menimbang lagi beratnya misalnya = B

27
4. Pengujian Pemeriksaan Bobot Isi/ Penyerapan Air Pada Batu Bata

a. Membersihkan batu bata

b. Mengoven batu bata pada suhu 120°C selama 2 jam

c. Menimbang beratnya sesudah didinginkan, misalnya = A

d. Merendam batu bata dalam bejana selama 24 jam

e. Mengelap permukaan batu bata kemudian menimbangnya, misal


beratnya = B

f. Menimbang batu bata dalam air misal beratnya = C

5. Pengujian Kuat Desak Batu Bata

a. Memotong batu bata menjadi 2 bagian

b. Merendam batu bata tersebut kedalam air selama 24 jam

c. Mengayak pasir dengan ayakan standar 0,60 mm – 0,30 mm

d. Mengayak semen dengan ayakan 0,09 mm dan menimbannya sebanyak


300 gram

e. Membuat pasta semen dengan perbandingan berat semen : pasir = 1 : 3


dengan f.a.s = 0,8 – 0,9

28
f. Menyusun bata yang sudah dipotong dan direndam tadi dalam cetakan,
dengan penyekat 6 mm dipasang seperti pada gambar 1 cetakan untuk
3 benda uji

g. Mengambil satu penyekat, lalu isikan pasta semen pada ruangan tempat
tadi hingga pesat

h. Mengulangi langkah ke 7, hingga semua penyekat terambil dan


tempatnya terisi pasta semen

i. Mendiamkan benda uji tersebut dalam ruangan lembab selama + 24


jam

j. Membuka cetakan dengan hati-hati dan rendam dalam air bersih


selama – 24 jam

k. Mengangkat benda uji tersebut dan membersihkan air yang menempel


dengan lap

l. Ujilah kuat desaknya

2 P = beban F =Luas permukaan batu


bata

A. Judul : Pengujian Genting

B. Jenis Pengujian :

1. Pemeriksaan Genting

2. Pemeriksaan Peresapan Air Pada Genting

3. Pemeriksaan Kadar Air Pada Genting

4. Pemeriksaan Bobot Isi Pada Genting


5. Pengujian Kuat Lentur Genting

29
6. Pengujian Lebar Berguna Genting

C. Alat dan Bahan :

1. Pengujian Pemeriksaan Genting

a. Alat : Meteran / penggaris


Timbangan
Alat pemukul
Siku rangka
Sikat baja

b. Bahan : 3 buah genting

2. Pengujian Pemeriksaan Peresapan Air Pada Genting

a. Alat : Bejana yang panjang 20 cm, lebar 12,5 cm, tinggi 10 cm

Perekat rapat air (lilin + damar)


Kompor untuk memanaskan lilin + damar

b. Bahan : Genting dari tanah liat


Air
Lilin

3. Pengujian Pemeriksaan Kadar Air Pada Genting.

a. Alat : Timbangan
Exsikator
Oven

30
Bejana
b. Bahan : 3 (tiga) buah genting

4. Pengujian Pemeriksaan Bobot Isi/Penyerapan Air Pada Genting

a. Alat : Timbangan dengan ketelitian 1 gram


Oven
Exsikator
Bak air

b. Bahan : 3 buah genting

5. Pengujian Pemeriksaan Kuat Lentur Genting


a. Alat : Timbangan
Jangka Sorong
b. Bahan : Genting

6. Pengujian Lebar Berguna Genting


a. Alat : Meteran
Usuk
Reng
b. Bahan : Genting
D. Langkah Kerja

1. Pengujian
Pemeriksaan Genting
Pemeriksaan
pandangan luar dan
berat

 Pandangan luar:

a. Permukaan genting rata tidak lekak lekuk

31
b. Retak retak atau tidak

c. Sudut siku atau tidak

d. Bunyi nyaring atau tidak, bila dipukul

e. Ukur panjang, lebar, tebal tiap buah genting dan kaitnya

f. Susunlah genting di-atas atap (contoh model), rapi dan berukuran sama

 Berat

Dari 10 genting tersebut lalu ditimbang dan hasil beratnya


masing-masing dijumlahkan dan dibagi rata-rata, maka itulah hasilnya

 Dari pemeriksaan A dan B dimasukkan dalam tabel

 Membuat hasil kesimpulan pengujian kemudian dibandingkan dengan


standart Industri (SNI)

2. Pengujian Pemeriksaan Peresapan Air Pada Genting

a. Merekatkan bejana dengan permukaan genting dengan lilin dan damar


agar kedap air

b. Mengisi bejana denngan air setinggi 5 cm, kemudian dibiarkan selama 2


jam

c. Setelah 2 jam, periksa apakah ada tetesan/rembesan air, kemudian


mencatat hasilnya
3. Pengujian Pemeriksaan Kadar Air pada Genting

a. Menimbang benda uji, misal = A

32
b. Mengoven dengan suhu 120 derajad celcius

c. Menimbang lagi beratnya, misal B

d. Menghitung kadar air

4. Pengujian Pemeriksaan Bobot Isi/Penyerapan Air Pada Genting

a. Membersihkan genting dari kotoran

b. Mengoven pada suhu 120°C selama 2 jam

c. Menimbang genting sesudah didinginkan, misalnya = A

d. Merendam genting selama 24 jam

e. Genting kemudian diseka dari air (di-lap) dan ditimbang misal beratnya =
B

f. Genting tersebut ditimbang dalam air misal beratnya = C

5. Pengujian Lentur Genting


a. Genteng dibasahi

b. 1 Pc : 3 Ps diaduk dengan air dan sesudah jadi perekat digunakan untuk


dicetak pada genteng
c. Cetak perekat pada genteng sesuai dengan cetakan dengan jarak tumpuan
18 cm

d. Biarkan selama 24 Jam

e. Tekan pada mesin tekan

f. Ukur tebal penampang patah dengan jangka sorong

33
6. Pengujian Lebar Berguna Genting
a. Siapkan Genteng

b. Susun Genteng pada reng dan usuk yang telah disiapkan

c. Lalu ukur panjang dan lebarnya

udul : Pengujian Kayu

B. Jenis Pengujian :

1. Pengujian Kuat Tarik Kayu

2. Pengujian Kuat Lentur Kayu

C. Alat dan Bahan yang digunakan


1. Pengujian Kuat Tarik Kayu

a. Alat : Mesin Uji Tarik


Rol Meteran
Kalliper

b. Bahan : Kayu

2. Pengujian Kuat Lentuk Kayu

a. Alat : Mesin Uji Lentur


Rol Meteran
Kalliper

b. Bahan : Kayu

D. Langkah Kerja

1. Pengujian Kuat Tarik Kayu

34
a. Siapkan benda uji dengan ketentuan ukuran 46 cm.
b. Sediakan alat uji tarik, alat ukur (rol meteran dan kaliper), lembaran data
pengujian.
c. Letakan benda uji pada mesin tarik dan dijepit pada kedua ujungnya
dengan kedudukan vertikal.
d. Jalankan mesin uji, kemudian beri beban secara tetap sampai beban
maksimum, dengan kecepatan beban 20 Mpa/menit untuk uji tarik
sejajar dan 0,1 Mpa/menit untuk uji tarik tegak lurus serat.
e. Hitung besarnya kuat tarik dari benda uji tersebut.

2 Pengujian Kuat Lentuk Kayu

a. Siapkan benda uji dengan ketentuan ukuran 50×50×760 mm.


b. Sebelum dipasang pada alat uji, ukur lebar dan tinggi benda uji.
c. Atur jarak tumpuan sebesar 710 mm, pasang benda uji pada mesin
penguji.
d. Letakan bantalan penekan diatas benda uji dengan meletakannya di
tengah bentang kayu.
e. Jalankan mesin uji dengan kecepatan 2,5 mm per menit.
f. Catat besarnya beban maksimum ketika benda uji mengalami patah.
g. Hitung kuat lentur dari benda uji yang sudah diuji.

35

Anda mungkin juga menyukai